TINJAUAN PUSTAKA
RATING OCCURRENCE SEVERITY DETECTABILITY
2.9 Pengetahuan Ban Luar Roda Dua
Ban luar sepeda motor merupakan suatu komponen pokok pada suatu kendaraan roda 2.
2.9.1 Kontruksi ban roda dua (defenisi dan fungsi)
Gambar 2.6 Kontruksi Ban Roda Dua
Tread :Lapisan karet yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Tread berfungsi untuk melindungi carcass dari keausan yang disebabkan oleh pemakaian dan kerusakan yang lain.
Carcass :Merupakan lapisan dari lembaran kain ban berlapis karet yang merupakan pembentuk dari kontruksi ban. Karet yang melapisi kain ban, tidak hanya melindungi dari kerusakan luar, tetapi juga mencegah kerusakan yang ditimbulkan karena gesekan diantara kain ban.
Bead :Merupakan cincin dari kawat karbon tinggi, yang berlapis karet dan terpasang pada keliling ban. Fungsinya adalah untuk menjamin
pemasangan yang kokoh dari ban ke rim.
Tread Grooves :Struktur telapak pada Crown Region Area. Fungsinya adalah untuk mengalirkan air yang berada diantara ban dan permukaan jalan serta meminimalisir efek pertambahan panas dari ban, pada area crown.
Rim line :Garis melingkar pada bagian side wall sebagai penanda pemasangan rim.
Inner Liner :Lapisan karet butyl yang melapisi keseluruhan bagian dalam dari ban tubeless.
2.9.2 Klasifikasi Ban Luar
Klasifikasi ban luar dibagi berdasarkan dua kriteria, yaitu berdasarkan jenis dan kontruksinya. Berdasarkan jenisnya ban luar terbagi atas “Bias Tire” & “Radial Tire”.
Bias tire adalah ban yang struktur carcassnya disusun secara bersilangan terhadap garis tengah telapak. Ada yang memakai peredam (breaker) dan ada yang tidak. Ban radial adalah ban yang struktur carcassnya disusun 900 terhadap garis tengah telapak dan memakai sabuk peredam jika diperlukan.
Berdasarkan kontruksinya ban dibagi atas “Tube Type” dan “Tubeless Type”. Ban yang merupakan Tube type menggunakan ban dalam untuk menahan tekanan angin pada ban, sedangkan Tubeless type tidak memerlukan ban dalam. Bagian dalam dari ban type ini dilapisi dengan karet butyl sebagai lapisan kedap udara yang fungsinya menyerupai ban dalam. Hal lain yang berbeda, pada bagian bead terdapat desain khusus. Pemakaian ban tubeless ini haruslah pada rim khusus tubeless yang dapat menahan kebocoran angin.
Keuntungan menggunakan ban type tubeless adalah jika terjadi kebocoran, tekanan angin ban hanya keluar sedikit demi sedikit sehingga kendaraan masih dapat berjalan.
Tabel 2.7 Syarat penandaan ban luar sepeda motor
Identifikasi Cara penandaan
1. Nama perusahaan atau nama produsen dan nama dagang
………..
2. Ukuran Sesuai lampiran atau JATMA, ETRTO,
TRA
3. Jenis benang carcass Nylon, Polyester, Fiberglass, Rayon
4. Jenis benang belt Nylon, Polyester, Fiberglass, Steel,
Kevlar, Rayon
5. Petunjuk keausan TWI atau segitiga
6. Negara pembuat Made in ………
7. Kode masa produksi 4 angka
8. Jenis pakai ban dalam Tube type atau tidak disebutkan
9. Jenis tanpa ban dalam Tubeless
10.Tanda SNI SNI
11.Kontruksi radial Radial
12.Ban reinforced Reinforced
2.9.3 Penulisan Ukuran Ban Roda Dua
Pada umumnya, penulisan ukuran ban roda dua, dilakukan dalam dua cara. Cara yang paling umum digunakan adalah cara imperial, sedangkan penulisan cara metrik adalah cara penulisan standard ISO.
Penulisan cara imperial :
Gambar 2.7 Penulisan Ukuran Ban Roda Dua
3.00 - 18 4PR
Lebar penampang Kontruksi Diameter pelek Ply Rating
Lebar penampang :Lebar penampang ban (dalam inchi)
Kontruksi _ : Symbol untuk kontruksi bias R : Symbol untuk kontruksi radial
Diameter pelek :Diameter pelek yang digunakan (dalam inchi)
Ply Rating :Angka indeks yang menyatakan tingkat kekuatan ban pada batas beban dan tekanan angin maksimum. Angka indeks selalu di dinyatakan dengan angka genap.
Gambar 2.8 Penulisan Cara Metrik
100 / 80 - 18 53 S
lebar penampang
aspek rasio kontruksi Diameter pelek
Indeks beban
Symbol kecepatan
Lebar penampang :Lebar penampang ban ( dalam millimeter)
Aspek Rasio :Perbandingan antara tinggi dan lebar penampang ban baru.
Diameter pelek :Diameter pelek yang dipergunakan (dalam inchi)
Indeks beban :Angka indeks yang menyatakan beban maksimum yang dapat ditanggung sebuah ban pada kondisi tertentu.
Symbol kecepatan :Symbol yang menyatakan tingkat kecepatan ban untuk
membawa beban sesuai dengan indeks bebannya.
2.9.4 Tanda Petunjuk Keausan (Tread Wear Indication)
Pola telapak atau pattern yang ada pada bagian tread pada ban, bertujuan terutama untuk memberikan cengkraman (grip) pada kondisi jalan yang basah atau licin.
Kemampuan cengkraman tersebut berkurang sebanding dengan bertambahnya keausan tread akibat pemakaian.
TWI merupakan petunjuk untuk menentukan batas minimum keausan ban dalam batas performance ban yang aman. Posisi dimana tanda TWI tersebut berada, ditunjukkan dengan tanda segitiga pada kedua sisi sidewall dari ban. Untuk motor Cycle terdapat 6 tanda, sedangkan untuk scooter terdapat 4 tanda pada sekeliling lingkaran ban.
2.9.5 Penunjuk Arah Putaran
Pada saat pemasangan ban ke rim, pastikan bahwa pemasangannya telah sesuai dengan arah penunjuk putaran, yang ditunjukkkan oleh arah tanda panah pada dinding samping ban.
Dengan pemasangan yang tepat, maka performance dari karakteristik pattern, akan dapat dicapai secara optimum. Baik dari segi pengendalian, pembuangan air, maupun dari kemampuan pengereman.
Seperti yang telah diketahui, bahwa gaya yang bekerja pada ban depan dan belakang selama pengereman dan akselerasi, adalah bervariasi. Selama pengereman 60 % dari gaya ditanggung oleh ban depan. Sedangkan selama akselerasi, 70% dari gaya ditanggung oleh ban belakang. Dengan demikian, pemasangan ban dengan arah yang sesuai dengan petunjuk arah putaran akan menghindari kerusakan dini dari ban.
2.9.6 Penandaan Titik Teringan Pada Ban (lightest Point Marking)
Umumnya, pada setiap ban, akan ditemui titik-titik / daerah unbalance, yang memerlukan dilakukannya setting / adjusment pada saat pemasangan ban dengan rim. Ligthest point pada ban, ditandai dengan segitiga kuning pada area sidewall. Pada titik tersebut merupakan posisi pemasangan valve sehingga diharapkan akan dapat memperbaiki / menyeimbangkan disribusi beban pada ban tersebut.