• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

4. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian dam Hakekat IPA

Menurut Iskandar (2004:1-4) mendefinisikan IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) sebagai penyelidikan yang teroganisir untuk mencari

pola atau ketentuan dalam alam. Ilmu pengetahuan alam tidak hanya

makhluk-makhluk, tetapi IPA juga merupakan cara kerja, cara berpikir,

dan cara menyelesaikan masalah. Selain itu Wahyana (dalam Trianto,

2010:136) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan alam adalah suatu

kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam

penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya metode ilmiah dan

sikap ilmiah.

Menurut Laksmi (dalam Trianto, (2010:142), pada hakekatnya IPA

dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Secara

lebih jelas adalah sebagai berikut:

1) IPA sebagai Produk

Ilmu pengetahuan secara harafiah merupakan ilmu yang

mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Bentuk IPA

sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prisip,

hukum-hukum dan teori-teori. Fakta adalah segala sesuatu yakni

benda-benda ataupun peristiwa yang benar-benar ada dan dapat

ditangkap oleh indera manusia. Konsep adalah ide atau gagasan untuk

menyatukan atau menjelaskan fakta. Prinsip adalah generalisasi dari

hubungan-hubungan antara konsep-konsep IPA yang bersifat

sementara dan akan bisa berubah jika ada observasi yang baru. Hukum

adalah prinsip yang sudah dimatematikakan dalam bentuk rumus.

(paling tinggi) dari fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang saling

berhubungan. Teori dapat berubah jika ada bukti-bukti yang

berlawanan dengan teori tersebut. Sedangkan Marsetio Donoseputro

(dalam Trianto, 2010:137), mengemukakan Bahwa IPA sebagai

produk, berarti produk dalam IPA adalah hasil dari proses. Proses

disini berarti segala kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk

menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun pengetahuan

yang baru. Jadi adanya produk IPA berasal dari adanya proses dalam

IPA.

2) IPA sebagai Proses

Ilmu pengetahuan alam sebagai proses merupakan IPA yang

bukan hanya kumpulan pengetahuan, fakta-fakta, pengetahuan tentang

benda-benda dan makhluk-makhluk hidup tetapi merupakan cara

kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Keterampilan

proses IPA dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan

berbagai macam masalah dialam. Iskandar (2004:1) juga berpendapat

bahwa IPA sebagai proses dapat diartikan bahwa proses dalam

mendapatkan IPA yaitu memahami bagaimana mengumpulkan

fakta-fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta-fakta-fakta untuk

3) IPA sebagai sikap Ilmiah

Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap ilmiah adalah suatu sikap

yang berkeyakinan atau berpendapat yang harus dipertahankan

seorang ilmuan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan

yang baru. Dalam pembelajaran IPA harus ada sikap ilmiah yakni

sikap ilmiah untuk memecahkan masalah baik dalam kaitannya dengan

pelajaran sains maupun dalam kehidupan. Contoh sikap ilmiah adalah

jujur, teliti, terbuka untuk mempertimbangkan pendapat atau gagasan

orang lain, tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan dan selalu ingin

tahu atau menyelediki.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa IPA

adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum

terbatas pada gejala alam. Lahir dan berkembang melalui metode ilmiah

seperti observasi, eksperimen dan penerapannya menuntut sikap ilmiah

seperti rasa ingin tahu, jujur, terbuka, dan lain-lain.

Untuk itu IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari alam sekitar, serta pengembangan tindak lanjut dalam

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam

b. Tujuan Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA bertujuan untuk membantu setiap orang agar

mempunyai sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah (Iskandar, 2004:12)

adalah sebagai berikut:

1) Objektif terhadap fakta

Tidak dicampuri oleh perasaan dalam mengungkapkan sesuatu dengan

fakta dan tidak dibuat-buat.

2) Tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan sebelum ada banyak

bukti yang menguatkan data.

3) Berhati terbuka yaitu mempertimbangkan penemuan orang lain

walaupun pendapat orang lain bertentangan dengan penemuan diri

sendiri.

4) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

5) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

6) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

c. Pembelajaran IPA di SD

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) seperti yang telah diuraikan tentu

memiliki peran yang penting, terlebih bagi siswa sekolah dasar. IPA dapat

membantu siswa mengenal lingkungan alamnya. Selain itu dapat juga

mengungkap rahasia-rahasia alam yang dapat dimanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari maupun menjadikannya sebagai pengetahuan yang

baru. Dengan mengenal lingkungan alamnya, siswa diajak untuk

memahami bagaimana cara memanfaatkan lingkungan alamnya dengan

baik dan benar. Ilmu pengetahuan alam juga mengembangkan

keterampilan sikap yakni sikap seperti ilmuan yang teliti, jujur, tidak

tergesa-gesa, selalu ingin tahu hal-hal yang baru dan sebagainya. Dengan

IPA juga berarti mempersiapkan siswa untuk mampu mengikuti

perkembangan jaman yang terkait dengan teknologi karena teknologi

dipelajari dalam IPA.

Sementara itu Samatowa (2010:5) berpendapat bahwa ada

beberapa alasan mengapa IPA diajarkan di sekolah dasar, yaitu:

1) Bahwa IPA berguna bagi suatu bangsa, sebab IPA merupakan dasar

teknologi.

2) Bila diajarkan dengan tepat, maka IPA dapat memberikan kesempatan

berpikir kritis dan obyektif misal dengan metode “menemukan

3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan maka IPA bukan suatu hafalan

tetapi juga proses penemuan.

4) IPA memiliki nilai-nilai pendidikan yang berpotensi membentuk

kepribadian anak secara keseluruhan.

d. Materi Ajar IPA kelas IV

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam.

Sumber daya alam digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraannya. Selain itu sifat sumber daya alam terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapar diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Pengertian dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah

sumber daya alam yang memiliki sifat dapat pulih kembali dalam waktu

yang singkat. Contohnya air, hewan, dan tumbuhan. Untuk lebih jelasnya

mengapa air, hewan, dam tumbuhan termasuk kedalam sumber daya alam

yang dapat diperbaharui, maka perhatikan penjelasan berikut:

1) Air

Air dikatakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui

karena air merupakan sumber daya alam yang secara terus menerus

mengalami proses pembaruan. Pembaruan tersebut terjadi dengan cara

2) Tumbuhan

Tumbuhan dikatakan sumber daya alam yang dapat

diperbaharui karena tumbuhan dapat ditanam kembali dengan akar,

batang dan bijinya. Contohnya, pisang, rambutan, pepaya, dll.

3) Hewan

Sama halnya dengan tumbuhan, hewan dikatakan sumber daya

alam yang dapat diperbaharui karena hewan dapat berkembang biak

dan menghasilkan keturunan dengan cara bertelur. Contonya ayam,

menthok, dll, beranak contohnya kambing, sapi, dan masih banyak

lagi.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber

daya alam yang akan habis apabila digunakan secara terus menerus dan

proses pembentukkannya mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. Contoh:

1) Minyak tanah, bensin, dan gas yang berasal dari minyak bumi

2) Logam misalnya emas, besi, alumunium

3) Bahan bangunan seperti semen, pasir, dan batuan yang berasal dari

mineral

Selain itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dapat habis karena tidak mengalami daur. Semakin banyak penggunaan sumber daya alam tersebut maka akan semakin cepat pula habisnya. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui biasanya terbentuk melalui proses

tertentu bahan tambang. Proses tersebut memerlukan waktu yang sangat lama. Waktu pembentukannya bisa mencapai jutaan tahun.

Dokumen terkait