• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI DARATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI DARATAN"

Copied!
285
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV

SD NEGERI DARATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Yunita Aryani

NIM: 101134057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

 

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV

SD NEGERI DARATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Yunita Aryani

NIM: 101134057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv 

 

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahan kepada:

1. Tuhan Yesus yang selalu mencurahkan berkat dan kasihnya, menunjukkan jalan terbaik,

memberikan perlindungan, kesehatan dan semangat.

2. Bapak dan Ibu tercinta, Triyana dan Rubiyati yang selalu memberikan dukungan, semangat,

doa, dan kasih sayang sampai saat ini. Selalu sabar menghadapi sikapku dan berjuang untuk

menjadikan putrinya menjadi sarjana.

3. Kakakku, Thatiana Umi Widiastuti dan adikku, Petri Handayani yang selalu memberikan

perhatian, semangat dan motivasi.

4. Petrus Bangun Cahayanto yang selalu memberi semangat, dukungan dan kesabaran.

5. Teman-teman seperjuanganku PGSD 2010

(6)

 

MOTTO

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,

tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa

dan permohonan dengan ucapan syukur.

(Filipi 4:6)

Rasa takut hanya akan membuatmu lemah dan kehilangan rasa percaya diri,

hadapilah rasa takut itu dan teruslah melangkah.

(7)

vi 

 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Juli 2014

Penulis

(8)

vii 

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yunita Aryani

NIM : 101134057

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI DARATAN

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

menyantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 22 Juli 2014

Yang menyatakan,

(9)

viii 

 

ABSTRAK

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV

SD NEGERI DARATAN Yunita Aryani Universitas Sanata Dharma

2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan media video dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Daratan materi sumber daya alam.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pengembangan media ini melalui empat tahap yaitu (1) analisis kebutuhan (2) mengidentifikasi kompetensi dan materi (3) memproduksi media video IPA dan (4) validasi, uji coba, dan revisi produk sampai menghasilkan video IPA kelas IV SD Negeri Daratan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk video pembelajaran yang dikembangkan memiliki kualitas sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran IPA di SD Negeri Daratan. Ditunjukkan oleh (1) Penilaian dari ahli materi I dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,45 dan penilaian ahli materi II dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,63. (2) Ahli media menilai produk yang dikembangkan dalam kategori sangat baik dengan rata-rata skor 4,33. (3) Hasil uji coba perorangan yang tergolong dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,46. (4) Hasil uji coba kelompok kecil yang dikembangkan dalam kriteria sangat baik

dengan rata-rata skor 4,51. (5) Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa produk pembelajaran media video termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor 4,31. Dampak pemanfaatan video pembelajaran IPA dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Dibuktikan dari hasil uji coba lapangan yang menunjukkan hasil pre-test dengan rata-rata 61,43 dan rata-rata post-test 70,36. Selain itu, pembelajaran dengan menggunakan video dapat menumbuhkan minat siswa dan menimbulkan perasaan senang dalam pembelajaran IPA.

Kata kunci: metode penelitian dan pengembangan, pemanfaatan, media pembelajaran, video, IPA

(10)

ix 

 

ABSTRACT

DEVELOPMENT AND UTILIZATION OF VIDEO MEDIA IN SCIENCE LEARNING OF 4TH GRADE STUDENTS IN

DARATAN ELEMENTARY SCHOOL Yunita Aryani

Sanata Dharma University 2014

The purpose of this research is to develop and utilize the media of video in science learning of 4th grade students in Daratan Elementary School with learning material of natural resources.

The type of this research is that of Research and Development. The development of media was conducted through 4 stages, that is (1) need analysis (2) identification of competence and that of material (3) production of science video media and (4) the validation, trial and revision of product to produce the video in science for 4th grade students in Daratan Elementary School.

The results showed that the production of learning video which had been developed had a very good qualities to be implemented in the learning of science in Daratan Elementary School. The results were identified by (1) The judgment from the material expert I included in the criteria of very good with the average score of 4,45 and from the material expert II included in the criteria of very good

with the average score of 4,63 (2) the expert of media assessed the products developed in the category of very good with an average score 4,33 (3) The results of individual trial appertained in the criteria of very good with an average score of 4,51 (4) the results of small group trial developed in the criteria of very good with an average score of 4,51. (5) The results of field trial showed that the products of video media learning were proven to be included in the criteria of very good with an average score of 4,31. The impact of utilizing science learning video can enhance the students understanding on matter. It is proven from the results of field trial showing the pre-test results with an average of 61,43 and an average of post-test amounting to 70,36. Besides, learning by using video can increase the interest of students and raise a feeling of delight in science learning.

Keyword: Research and Development method, utilizing, learning media, video, science learning.

(11)

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah

peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dengan hati yang tulus kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma.

3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku Wakaprodi PGSD.

4. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku pembimbing I yang telah membimbing

peneliti dengan penuh kebijaksanaan sehingga penulisan ini dapat selesai.

5. Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech. selaku pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan untuk kemajuan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

7. Kesekretariatan PGSD yang telah memberikan kelancaran mulai dari ijin

penelitian.

8. MI. Titi Purwaningsih, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Daratan yang telah

memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah.

9. MM. Ika Kurniastuti, S. Pd. Selaku guru kelas IV SD Negeri Daratan yang telah

membantu dan bekerjasama selama penelitian di sekolah.

10.Seluruh siswa kelas IV SD Negeri Daratan tahun ajaran 2013/2014 yang telah

(12)

xi 

 

11.Kedua orang tuaku, bapak Theodorus Triyana dan ibu Bernadeta Rubiyati yang

telah memberikan semangat dan dukungan baik materi maupun moril kepada

peneliti.

12.Kakakku Thatiana Umi Widiastuti dan adikku Petri Handayani yan telah

memberikan doa, semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Bulikku Margaretha Masiyem, Simbah Josetiko, dan keluargaku yang telah

mendoakan dan mendukung selama ini.

14.Petrus Bangun Cahayanto yang telah memberikan doa, bantuan, semangat,

dukungan, dan keceriaan, dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Teman-teman satu perjuangan skripsi payung pengembangan dan pemanfaatan

media video pembelajaran IPA. Desta, Wulan, Elis, Siska, Ganjar, Rudi dan Ari

yang telah bekerjasama, saling memberi dukungan dan membantu selama

menyelesaikan skripsi ini.

16.Teman-temanku PPL (Elis, Ganjar, dan Hendri) di SD Negeri Daratan yang telah

membantu dan memberikan semangat selama melakukan penelitian.

17.Teman-temanku PGSD angkatan 2010 kelas E terima kasih atas bantuan,

dukungan dan kebersamaan kita selama kuliah.

18.Semua pihak yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan dalam

penulisan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun. Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 16 Juli 2014

Penulis

(13)

xii 

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 11

(14)

xiii 

 

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 11

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 13

c. Manfaat Media Pembelajaran ... 14

2. Video Pembelajaran ... 15

a. Pengertian Video Pembelajaran………. 15

b. Tujuan Penggunaan Video Pembelajaran ... 17

c. Karakteristik Video ... 18

d. Manfaat Video Pembelajaran ... 19

e. Kelebihan Video Pembelajaran ... 20

f. Kelemahan Video Pembelajaran ... 21

g. Penggunaan Video Pembelajaran Materi Sumber Daya Alam ... 22

3. Pembelajaran ... 24

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 24

2. Ciri-ciri Pembelajaran ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 41

B. Setting Penelitian ... 42

1. Subyek Penelitian ... 42

(15)

xiv 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Data Analisis Kebutuhan... 59

1. Data Analisis Kebutuhan Siswa ... 59

2. Data Analisis Kebutuhan Guru ... 61

B. Diskripsi Produk Awal ... 64

C. Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 81

1. Data Validasi Ahli Materi ... 82

a. Deskripsi Data Validasi Ahli Materi ... 82

(16)

xv 

 

4. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 100

a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 100

b. Revisi Produk Uji Coba Kelompok Kecil ... 102

5. Data Uji Coba Lapangan ... 106

a. Deskripsi Data Uji Coba Lapangan... 106

b. Revisi Produk Uji Coba Lapangan ... 109

D. Analisis Data ... 109

1. Analisis Data Penilaian Ahli Materi ... 110

a. Analisis Data Penilaian Ahli Materi I ... 110

b. Analisis Data Penilaian Ahli Materi II ... 111

2. Analisis Data Penilaian Ahli Media ... 113

3. Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan ... 114

4. Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 129

5. Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan ... 144

6. Analisis Data Penilaian Pre-test dan Post-test ... 159

7. Dampak Pemanfaatan Media Video ... 161

E. Kajian Produk Akhir ... 163

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 165

B. Keterbatasan Penelitian ... 167

C. Saran ... 168

DAFTAR PUSTAKA ... 169

LAMPIRAN ... 173

(17)

xvi 

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan

Penilaian Acuan Patokan (PAP)... 58

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa ... 60

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan/Observasi Guru Di Kelas ... 62

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Materi 1 ... 82

Tabel 4.4 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif dengan Skala 5 ... 85

Tabel 4.5 Saran Perbaikan Ahli Materi I ... 86

Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Materi II ... 87

Tabel 4.7 Tampilan Alokasi Waktu Sebelum Revisi ... 89

Tabel 4.8 Tampilan Alokasi Waktu Setelah Revisi ... 89

Tabel 4.9 Hasil Validasi Ahli Media... 90

Tabel 4.10 Contoh Penilaian Uji Coba Perorangan ... 97

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan... 98

Tabel 4.12 Contoh Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 100

Tabel 4.13 Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 101

Tabel 4.14 Contoh Penilaian Uji Coba Lapangan ... 107

Tabel 4.15 Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 108

Tabel 4.16 Analisis Data dari Ahli Materi 1 ... 110

Tabel 4.17 Analisis Data dari Ahli Materi II ... 111

Tabel 4.18 Rekapitulasi Penilaian Ahli Materi ... 112

Tabel 4.19 Analisis Data dari Ahli Media ... 113

Tabel 4.20 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan Item 1 ... 115

(18)

xvii 

 

Item 2 ... 116

Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 3 ... 117

Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 4 ... 119

Tabel 4.24 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 5 ... 120

Tabel 4.25 Analisis Data Uji Penilaian Coba Perorangan

Item 6 ... 121

Tabel 4.26 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 7 ... 123

Tabel 4.27 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 8 ... 124

Tabel 4.28 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 9 ... 125

Tabel 4.29 Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 10 ... 127

Tabel 4.30 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Perorangan ... 128

Tabel 4.31 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 1 ... 130

Tabel 4.32 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 2 ... 131

Tabel 4.33 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 3 ... 132

Tabel 4.34 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 4 ... 134

Tabel 4.35 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 5 ... 135

(19)

xviii 

 

Item 6 ... 136

Tabel 4.37 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Item 7 ... 137

Tabel 4.38 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Item 8 ... 139

Tabel 4.39 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Item 9 ... 140

Tabel 4.40 Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Item 10 ... 141

Tabel 4.41 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 142

Tabel 4.42 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 1 ... 144

Tabel 4.43 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 2 ... 145

Tabel 4.44 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 3 ... 146

Tabel 4.45 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 4 ... 148

Tabel 4.46 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 5 ... 149

Tabel 4.47 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 6 ... 150

Tabel 4.48 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 7 ... 151

Tabel 4.49 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 8 ... 153

Tabel 4.50 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 9 ... 154

Tabel 4.51 Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan Item 10 ... 155

Tabel 4.52 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Lapangan ... 157

Tabel 4.53 Rekapitulasi Uji Coba Secara Keseluruhan ... 158

(20)

xix 

 

GAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Literature Map Penelitian Sebelumnya... 39

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Media Audio Visual Pembelajaran Mata Pelajaran IPA ... 50

Gambar 4.1 Sketsa Produk Pembelajaran Media Audio Visual ... 65

Gambar 4.2 Tampilan Judul Video Pembelajaran ... 69

Gambar 4.3 Tampilan Nama Penyusun ... 70

Gambar 4.4 Tampilan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 70

(21)

xx 

Gambar 4.37 Tampilan Video SK dan KD Sebelum Direvisi ... 93

Gambar 4.38 Tampilan Video SK dan KD Setelah Direvisi ... 94

Gambar 4.39 Tampilan Penutup Sebelum Direvisi... 95

Gambar 4.40 Tampilan Penutup Setelah Direvisi ... 95

Gambar 4.41 Tampilan Video Sebelum Direvisi ... 96

Gambar 4.42 Tampilan Video Setelah Direvisi ... 96

Gambar 4.43 Tampilan Judul Sebelum Direvisi ... 103

Gambar 4.44 Tampilan Judul Setelah Direvisi ... 104

Gambar 4.45 Tampilan Nama Penyusun Sebelum Direvisi... 104

Gambar 4.46 Tampilan Nama Penyusun Setelah Direvisi ... 105

Gambar 4.47 Tampilan SK dan KD Sebelum Direvisi ... 105

Gambar 4.48 Tampilan SK dan KD Setelah Direvisi ... 105

Gambar 4.49 Diagram Batang Penilaian Ahli Materi I... 111

Gambar 4.50 Diagram Batang Penilaian Ahli Materi II ... 112

(22)

xxi 

 

Ahli Materi ... 113

Gambar 4.52 Diagram Batang Penilaian Ahli Media ... 114

Gambar 4.53 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 1 ... 116

Gambar 4.54 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 2 ... 117

Gambar 4.55 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 3 ... 118

Gambar 4.56 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 4 ... 119

Gambar 4.57 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 5 ... 121

Gambar 4.58 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 6 ... 122

Gambar 4.59 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 7 ... 123

Gambar 4.60 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 8 ... 125

Gambar 4.61 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 9 ... 126

Gambar 4.62 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan

Item 10 ... 127

Gambar 4.63 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Perorangan ... 129

Gambar 4.64 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 1 ... 131

Gambar 4.65 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 2 ... 132

Gambar 4.66 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

(23)

xxii 

 

Gambar 4.67 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 4 ... 134

Gambar 4.68 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 5 ... 136

Gambar 4.69 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 6 ... 137

Gambar 4.70 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 7 ... 138

Gambar 4.71 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 8 ... 139

Gambar 4.72 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 9 ... 141

Gambar 4.73 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

Item 10 ... 142

Gambar 4.74 Diagram Batang Penilaian Uji Coba

Kelompok Kecil ... 143

Gambar 4.75 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 1 ... 145

Gambar 4.76 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 2 ... 146

Gambar 4.77 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 3 ... 147

Gambar 4.78 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 4 ... 148

Gambar 4.79 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 5 ... 150

Gambar 4.80 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 6 ... 151

(24)

xxiii 

 

Item 7 ... 152

Gambar 4.82 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 8 ... 154

Gambar 4.83 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 9 ... 155

Gambar 4.84 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan

Item 10 ... 156

Gambar 4.85 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan ... 158

Gambar 4.86 Diagram Batang Hasil Uji Coba Keseluruhan ... 159

Gambar 4.87 Diagram batang perbandingan

(25)

xxiv 

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Observasi Analisis Kebutuhan ... 174

Lampiran 2 Flowchart ... 175

Lampiran 8 Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 201

Lampiran 9 Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ... 202

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 203

Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa ... 213

Lampiran 12 Kisi-kisi Soal Pre-test ... 216

Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Post-test... 217

Lampiran 14 Lembar Pre-test... 218

Lampiran 15 Lembar Post-test ... 220

Lampiran 16 Contoh Hasil Lembar Pre-test Siswa ... 222

Lampiran 17 Contoh Hasil Lembar Post-test Siswa ... 224

Lampiran 18 Contoh Hasil Lembar Kerja Siswa ... 226

Lampiran 19 Hasil Penilaian Ahli Materi I ... 229

Lampiran 20 Hasil Penilaian Ahli Materi II ... 232

Lampiran 21 Hasil Penilaian Ahli Media... 235

Lampiran 22 Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Perorangan ... 239

Lampiran 23 Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Kelompok Kecil ... 241

Lampiran 24 Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Lapangan ... 243

Lampiran 25 Hasil Wawancara Siswa ... 245

(26)

xxv 

 

Lampiran 27 Hasil Analisis Kebutuhan Wawancara Siswa ... 247

Lampiran 28 Hasil Observasi Analisis Kebutuhan ... 248

Lampiran 29 Hasil Uji Coba Perorangan ... 249

Lampiran 30 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 250

Lampiran 31 Hasil Uji Coba Lapangan ... 251

Lampiran 32 Daftar Presensi Uji Coba Perorangan ... 253

Lampiran 33 Daftar Presensi Uji Coba Kelompok Kecil ... 254

Lampiran 34 Daftar Presensi Uji Coba Lapangan ... 255

Lampiran 35 Foto Penelitian ... 256

Lampiran 36 Surat Izin Penelitian... 257

(27)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan enam hal, yaitu (1) latar belakang, (2)

pembatasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat

penelitian, (6) spesifikasi produk, dan (7) definisi operasional.

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam

pendidikan. Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan

manusia. Menurut Sugihartono (2007:3-4), pendidikan merupakan usaha sadar

dan terencana yang dilakukan oleh pendidik untuk mengubah tingkah laku

manusia, baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia

tersebut melalui proses pengajaran dan pelatihan. Kemudian, menurut Rumini

(2006:16), pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, sengaja, dan

bertanggung jawab yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya

untuk mencapai tujuan kearah yang lebih maju.

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

pendidikan berpengaruh pada perkembangan sistem pembelajaran yang

berkualitas dan bermutu. Selain itu permasalahan yang ada di dunia pendidikan

(28)

mengalami kemajuan dari berbagai segi. Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil

belajar yang berkualitas dan bermutu perlu dilakukan perbaikan, perubahan,

pembaharuan dalam sistem pembelajaran.

Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung

pada beberapa aspek antara lain adalah siswa, guru, mata pelajaran, kurikulum,

metode pengajaran, sarana dan prasarana. Salah satu aspek yang paling

mempengaruhi keberhasilan pencapaian kompetensi yaitu cara atau metode guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tidak pernah lepas dari kehidupan manusia

karena IPA sendiri sangat penting bagi kehidupan manusia. Pelajaran IPA

merupakan suatu mata pelajaran yang berhubungan dengan mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, 2007: 189).

Berdasarkan wawancara dengan siswa tanggal 28 September 2013

didapatkan hasil bila mata pelajaran IPA, dianggap materi yang membosankan,

memusingkan dan banyak teorinya. Adanya anggapan tersebut menjadikan tes

atau hasil belajar siswa rendah. Hal ini dirasakan oleh siswa di SD Negeri

Daratan. Hal tersebut terbukti dari nilai yang dicapai oleh beberapa siswa di

sekolah tersebut yang belum memenuhi kriteria KKM IPA khususnya pada materi

(29)

Hasil diperkuat dengan data analisis kebutuhan dari wawancara dan

observasi yang dilakukan peneliti di sekolah dengan guru kelas IV SD Negeri

Daratan pada tanggal 28 September 2013 pukul 08.00 WIB, didapatkan hasil

bahwa pembelajaran IPA yang terjadi masih kurang memanfaatkan media untuk

menyampaikan konsep yang dapat diterima oleh siswa. Sumber belajar yang

sering digunakan adalah LKS dan buku-buku cetak. Hasil wawancara juga

menunjukkan bahwa siswa membutuhkan media untuk membentuk konsep

khususnya untuk mata pelajaran IPA dalam hal pemahaman tentang sumber daya

alam. Selain itu, siswa juga mengemukakan bahwa siswa menginginkan media

pembelajaran yang bisa dilihat dan didengarkan.

Salah satu inovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah

dengan menggunakan media ketika kegiatan belajar mengajar. Media

pembelajaran tersebut nantinya yang akan dijadikan alat yang bisa merangsang

siswa untuk terjadinya proses pembelajaran.

Dengan hasil analisis kebutuhan yang telah didapatkan, maka peneliti

akan mengembangkan media audio visual. Media audio visual adalah media yang

menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual (penglihatan) jadi dapat

dipandang maupun didengar suaranya (Anitah, 2010: 55). Selain itu media audio

visual juga tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh

dari penginderaan, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta

(30)

Dari permasalahan yang telah dipaparkan maka peneliti berinisiatif untuk

mengembangkan media berbasis audio visual yang berupa video pembelajaran.

Pengembangan media video ini diharapkan dapat membantu pembelajaran yang

masih bersifat konvensional dan mampu melibatkan siswa dalam pembelajaran

IPA sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih maksimal. Alasan

pentingnya penggunaan media video dikarenakan dapat digunakan untuk

menyampaikan materi pembelajaran dalam bentuk visualisasi gambar yang

bergerak. Diharapkan dengan video tersebut pembelajaran akan lebih bermakna

dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu siswa tidak hanya mendengarkan

uraian guru tetapi juga melakukan aktivitas seperti mengamati, melakukan

demonstrasi dan kegiatan yang lain sehingga siswa tidak bosan. Pemanfaatan

video juga dapat membantu siswa meningkatkan daya serap terhadap informasi

materi untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam mengidentifikasi materi

sumber daya alam.

Berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk

mengembangkan sebuah produk berupa video pembelajaran IPA. Materi yang

akan dikembangkan adalah sumber daya alam untuk siswa SD kelas IV semester

genap. Materi tersebut dipilih karena disesuaikan waktu dan juga merupakan

materi yang masih minim medianya. Maka peneliti mengambil judul penelitian

yaitu “Pengembangan dan Pemanfaatan Media Video dalam Pembelajaran IPA di

(31)

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian tidak menyimpang dan

terarah dari tujuan penelitian. Oleh karena itu, peneliti membatasi hal-hal sebagai

berikut:

1. Materi yang disajikan dalam media pembelajaran yang dikembangkan pada

mata pelajaran IPA adalah menjelaskan hubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungan untuk siswa kelas IV semester genap SD Negeri Daratan.

2. Produk media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian adalah

video pembelajaran tentang sumber daya alam.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas pengembangan media video dalam pembelajaran IPA di

Kelas IV SD Negeri Daratan?

2. Bagaimana dampak pemanfaatan pengembangan media video dalam

(32)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian pengembangan

media video pembelajaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kualitas media video dalam pembelajaran IPA di Kelas IV SD

Negeri Daratan.

2. Mengetahui dampak pemanfaatan media video dalam pembelajaran IPA di

Kelas IV SD Negeri Daratan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi guru-guru SD

untuk dapat memilih metode serta media pembelajaran terutama media video

guna meningkatkan minat belajar siswa. Selain itu dalam penelitian ini guru

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga menjadi kreatif dan

inovatif dalam menciptakan pembelajaran.

2. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman, pemahaman,

dan meningkatkan daya serap dari informasi yang disajikan melalui media

(33)

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan bahan

pertimbangan yang terkait dengan pengembangan dan pemanfaatan media

pembelajaran khususnya media yang video pada materi sumber daya alam

dalam pembelajaran IPA di sekolah. Dengan demikian, sekolah dapat

menyikapi berbagai peluang berkaitan dengan penyediaan sarana dan

prasarana yang bisa mendukung pembelajaran dengan menggunakan media

video tersebut.

4. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman baru dalam melakukan penelitian dan pengembangan untuk

menghasilkan produk video pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam

kelas IV SD. Selain itu, dengan adanya penelitian ini peneliti semakin

terdorong untuk selalu mengembangkan media pembelajaran yang dapat

(34)

F. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan dalam penelitian untuk pembelajaran IPA

kelas IV SD semester genap memanfaatkan media video yang memiliki

spesifikasi sebagai berikut:

1. Media ini berbentuk video pembelajaran yang dapat menghadirkan obyek

secara nyata pada pembelajaran dan menimbulkan ketertarikan serta rasa

senang ketika mengikuti proses kegiatan belajar di kelas.

2. Media video ini meliputi berbagai macam media, antara lain: suara, gambar

yang sesuai dengan materi dan video yang berbeda-beda sesuai dengan

kebutuhan. Penggabungan ini merupakan satu kesatuan yang disajikan dalam

bentuk video pembelajaran dengan menampilkan informasi, pesan dan isi

pelajaran.

3. Media video ini berisi materi mata pelajaran IPA kelas IV SD, khususnya

standar kompetensi 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Kompetensi dasar 11.1

Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.

Sedangkan materi yang digunakan adalah sumber daya alam.

4. Media video ini dikembangkan dan dibuat dengan program Ulead Video

Studio 11.

5. Media video ini dikemas dalam kepingan DVD/VCD dan bisa digunakan pada

komputer/laptop yang mempunyai spesifikasi dan persyaratan sistem sebagai

(35)

a. Prosessor: Pentium 4, Windows XP, Windows 7

b. Terdapat software: Media Player Classic, Windows Media Player, dan

GOM Player

c. RAM: 256 MB

d. VGA: 256 MB

e. CD Room/DVD RW

f. Monitor

g. Speaker

h. Mouse

i. Keyboard

G. Definisi Operasional

Berikut definisi operasional yang digunakan agar terdapat kesatuan

pemahaman yang mempermudah memahami penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa kelas IV SD terdiri dari siswa kelas IV semester genap SD Negeri

Daratan yang berjumlah 14 siswa.

2. Pengembangan dalam arti pendidikan (Setyosari, 2010:197) berarti proses

menghasilkan bahan-bahan ajar.

3. Research and Development merupakan proses untuk mengembangkan suatu

produk dan menyempurnakan produk yang telah ada. Penelitian dan

pengembangan menghasilkan produk-produk untuk dievaluasi hingga produk

(36)

4. Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan

atau menyampaikan pesan, berupa sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan

sikap-sikap kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menangkap,

memahami dan memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan itu.

5. Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio

dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Kemampuan

video dalam memvisualisasikan materi terutama efektif untuk membantu

dalam menyampaikan materi secara dinamis.

6. Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang membahas tentang sumber daya

alam.

(37)

11 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang relevan, (3)

kerangka berpikir, dan (4) hipotesis penelitian.

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka dalam penelitian ini akan menjelaskan enam hal, yaitu (1)

media pembelajaran, (2) video pembelajaran, (4) pembelajaran, (5) ilmu

pengetahuan alam, dan (6) penelitian dan pengembangan.

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Istilah media berasal dari bahasa Latin, dari bentuk jamak medium

yang secara harafiah berarti pengantara atau pengantar (Sadiman,

2008:47). Menurut Soepomo (1988:1) media yaitu alat yang dipakai

sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message)

atau informasi dari sumber (resource) kepada penerimannya (receiver).

Menurut Arsyad (2002:23) media pembelajaran membawa

informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud

pembelajaran. Media juga merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik

secara tercetak maupun audio visual. Media hendaknya dapat

(38)

diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa yang sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi. Media suatu ekstensi manusia yang

memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan

kontak langsung dengan media tersebut. Nilai praktis media pembelajaran

antara lain yaitu dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa.

Media pembelajaran memiliki kelebihan yang dapat mengatasi keragaman

latar belakang siswa, sehingga dapat memberikan suatu pengertian yang

sama kepada siswa tentang suatu materi pelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas memberikan

gambaran bahwa media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu yang

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima atau dari

guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan minat peserta didik dalam proses pembelajaran selain itu media

pembelajaran memberikan manfaat bagi kemudahan siswa dalam

memahami materi pelajaran. Media pembelajaran yang disajikan harus

menarik perhatian siswa, sehingga semangat belajar siswa menjadi

(39)

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

1) Ciri Fiksatif

Ciri ini yang menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi. Peristiwa atau obyek

tertentu dapat disusun kembali melalui media seperti foto, video, atau

film. Ciri ini memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek

dalam suatu waktu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Media

dalam ciri ini mengatasi adanya keterbatasan waktu.

2) Ciri Manipulatif

Transformasi suatu kejadian atau obyek dapat terjadi karena

media memiliki ciri manupulatif. Peristiwa yang terjadi dalam waktu

yang lama dapat disajikan dalam waktu yang sangat singkat, begitu

juga sebaliknya peristiwa yang terjadi dalam waktu yang sangat

singkat dapat disajikan secara lambat. Sebagai contoh, proses

pertumbuhan kecambah yang terjadi dalam beberapa hari dapat

dipercepat dalam waktu beberapa menit saja dengan teknik rekaman

tersebut. Kejadian bencana alam tsunami yang sangat cepat dapat

diperlambat pada saat menayangkan kembali rekaman tersebut.

3) Ciri Distributif

Ciri distributif media memungkinkan suatu kejadian atau

obyek ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan dapat

(40)

sama. Misalnya bencana alam tsunami direkam dalam bentuk video

dan diperbanyak, maka dimungkinkan siswa pada beberapa kelas

bahkan beberapa sekolah dapat menyaksikan tayangan tersebut

sehingga siswa menerima informasi dan pengalaman yang relatif

sama.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Sadiman (1990:129) menyampaikan manfaat media secara umum

adalah sebagai berikut:

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat visual.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misal obyek

yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan gambar,

slide, dan sebagainya. Peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa

ditampilkan lagi lewat film, video, foto, atau film bingkai.

3) Peningkatan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri

berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif

siswa.

4) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman

dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.

Jadi secara singkat, media pembelajaran penting untuk mendukung

terciptanya lingkungan belajar sehingga tercapai tujuan proses belajar

(41)

2. Video Pembelajaran

a. Pengertian Video Pembelajaran

Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Media

audio visual adalah media yang mengandalkan indera pendengaran dan

penglihatan.

Arsyad (2011:49) menyatakan bahwa video merupakan

gambar-gambar frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa

proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa video merupakan salah satu

jenis media audio visual yang dapat menggambarkan suatu objek yang

bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai.

Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberikan daya

tarik tersendiri. Video dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,

menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,

menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.

Menurut Daryanto (2013:86), video merupakan suatu medium

yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk

pembelajaran massal, individual, maupun kelompok. Video juga

merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas karena

dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Disamping itu, video

menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran, hal ini karena

(42)

pada siswa, disamping suara yang menyertainya. Dijelaskan bahwa tingkat

retensi (daya serap dan daya ingat) siswa terhadap materi pelajaran dapat

meningkat secara signifikan jika proses pemerolehan informasi awalnya

lebih besar melalui indera pendengaran dan penglihatan.

Program video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran,

karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa,

selain itu juga program video dapat dikombinasikan dengan animasi dan

pengaturan kecepatan untuk mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke

waktu. Kemampuan video dalam memvisualisasikan materi terutama

efektif untuk membantu dalam menyampaikan materi secara dinamis.

Selain itu, walaupun sudah dimudahkan oleh peralatan serba

otomatis dalam pembuatan film, seperti adanya alat rekam handycam,

namun kebutuhan terhadap video untuk dokumentasi pribadi. Artinya

pembuatan video untuk pembelajaran membutuhkan perencanaan yang

matang. Disamping terlebih dahulu harus menetapkan tujuan

pembelajaran, yakni pengalaman apa yang akan diberikan kepada siswa

melalui video (Fauzisyah, 2008).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran adalah gambar

bergetak yang dapat meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa dalam

(43)

b. Tujuan Penggunaan Video Pembelajaran

Anderson (1987:104) mengemukakan tentang beberapa tujuan dari

pembelajaran menggunakan media video yaitu mencakup tujuan kognitif,

afektif, dan psikomotor. Ketiga tujuan ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan Kognitif

a) Dapat mengembangkan kemampuan kognitif yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan

rangsangan berupa gerak dan sensasi.

b) Dapat mempertunjukkan serangkaian gambar diam tanpa suara

sebagaimana media foto dan film bingkai meskipun kurang

ekonomis.

c) Video dapat digunakan untuk menunjukkan contoh cara bersikap

atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya menyangkut

interaksi manusiawi.

2. Tujuan Afektif

Dengan menggunakan efek dan teknik, video dapat menjadi

media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi.

3. Tujuan Psikomotor

a) Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh

keterampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas

baik dengan cara memperlambat ataupun mempercepat gerakan

(44)

b) Melalui video siswa langsung mendapat umpan balik secara visual

terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba

keterampilan yang menyangkut gerakan tadi.

c) Video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana

suatu bekerja, video pembelajaran merekam kegiatan

motorik/gerak dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengamati dan mengevaluasi kembali kegiatan tersebut.

c. Karakteristik Video

Menurut Munadi (2013:127) karakteristik dari video antara lain:

1) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

2) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.

3) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat

mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

4) Mengembangkan imajinasi siswa.

5) Memperjelas ha-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang

lebih realistik.

6) Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.

7) Sangat baik menjelaskan suatu proses dan ketrampilan; mampu

menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang

(45)

8) Semua siswa dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang

kurang pandai.

9) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

d. Manfaat Video Pembelajaran

Manfaat media video menurut Prastowo (2012:302), antara lain:

1) Memberikan pengalaman yang tak terduga kepada siswa.

2) Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang awalnya tidak mungkin

bisa dilihat.

3) Menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu.

4) Memberikan pengalaman kepada siswa untuk merasakan suatu

keadaan tertentu.

5) Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya

yang dapat memicu diskusi siswa.

Berdasarkan penjelasan diatas, dengan video siswa dapat

menyaksikan suatu peristiwa yang tidak bisa disaksikan secara langsung,

bahaya, maupun peristiwa lampau yang tidak bisa dibawa langsung ke

dalam kelas. Siswa pun dapat memutar kembali video tersebut sesuai

kebutuhan dan keperluan mereka. Pembelajaran dengan media video

menumbuhkan minat serta motivasi untuk selalu memperhatikan

(46)

e. Kelebihan Video Pembelajaran

Menurut Daryanto (2013: 89) kelebihan penggunaan video

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Menggambarkan suatu proses atau kejadian yang dapat disaksikan

berulang-ulang.

2) Mudah untuk menyajikannya.

3) Menarik, sehingga dapat mendorong dan meningkatkan motivasi

siswa.

4) Efektif untuk menanamkan sikap dan aspek-aspek afektif, misalnya:

pesan moral yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita melalui

video lebih mudah ditangkap oleh siswa, sehingga pesan moral

tersebut tertanam dalam diri siswa.

5) Dapat disajikan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.

6) Dapat memperlambat atau mempercepat suatu peristiwa atau proses.

Misalnya, proses pertumbuhan biji menjadi kecambah sampai menjadi

tumbuhan yang memerlukan waktu beberapa hari dapat ditampilkan

(47)

f. Kelemahan Video Pembelajaran

Daryanto (2013:89) memaparkan kelemahan-kelemahan video antara lain:

1) Fine details

Fine details artinya media tayangannya tidak dapat menampilkan

obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.

2) Size information

Size information artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan

ukuran yang sebenarnya.

3) Third dimention

Third dimention artinya gambar yang diproyeksikan video umumnya

berbentuk dua dimensi.

4) Opposition

Opposition artinya pengambilan yang kurang tepat menyebabkan

timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang

dilihatnya.

5) Setting

Setting artinya bila ditampilkan adegan dua orang yang sedang

bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang, akan sulit bagi

penonton untuk menebak dimana kejadian tersebut berlangsung.

6) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat

(48)

7) Budget

Budget artinya untuk membuat program video membutuhkan biaya

yang tidak sedikit.

g. Penggunaan Video Pembelajaran Materi Sumber Daya Alam

Berdasarkan paparan diatas dapat dikatakan bahwa media video

penting dalam pembelajaran. Sebab dengan penggunaan media video,

pembelajaran dapat berjalan efektif, efisien, dan bermakna. Oleh karena

itu, penggunaan media video harus dipersiapkan secara matang sebelum

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berkaitan dengan hal-hal teknis,

misalnya keterampilan merancang, mengoperasikan media, dan

mempresentasikan media di dalam pembelajaran. Sehubungan dengan

menguasai keterampilan-keterampilan dasar itu, pembelajaran berjalan

dengan baik dan lancar.

Penggunaan media dalam pembelajaran membantu guru

memberikan pengalaman baru kepada siswa sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin disampaikan. Penggunaan rekaman video yang

dapat diulang-ulang mempermudah penyampaian pembelajaran jika siswa

belum memahami isi video (Daryanto, 2013:89). Media video yang

digunakan berupa video isi materi sumber daya alam. Media video dipakai

dengan tujuan supaya siswa mendapatkan gambaran yang lebih luas

(49)

siswa bertujuan supaya pengalaman yang diterima oleh anak lebih nyata

(Munadi, 2013:128). Adapun tahapan penggunaan media secara efektif

dan efisien adalah sebagai berikut:

1) Persiapan

Sebelum melakukan pembelajaran, guru menentukan tujuan

yang akan dicapai dan melakukan latihan. Pada saat latihan guru

hendaknya mencatat hal-hal apa yang seharusnya ditonjolkan dalam

pembelajaran dan memastikan apakah media video yang digunakan

sudah siap dipakai atau belum.

2) Penyajian

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian bahan antara

lain antara lain penyusunan kata pendahuluan, animasi dan pilihan

kata yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa, dan

penampilan bahan yang sesuai dan berkualitas.

3) Penerapan

Pada tahap ini siswa dapat belajar menyusun kata-kata untuk

menjawab pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan guru harus singkat,

padat, dan jelas. Hal ini dimaksudkan untuk memantapkan fakta-fakta

yang penting dalam ingatan peserta didik.

4) Kelanjutan

Kelanjutan yang dimaksud adalah pembelajaran yang telah

(50)

tetapi juga setelah berlangsungnya pembelajaran itu sebagai

kelanjutan. Pada saat tertentu, sebaiknya siswa perlu disegarkan dan

diingatkan kembali akan apa yang telah dilihat dan didengar. Hal itu

bisa dilakukan guru saat memulai pembelajaran berikutnya dengan

melakukan apersepsi.

3. Pembelajaran

a. Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Menurut Sudjana (2005:28), belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai

hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti

perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap, dan tingkah lakunya,

keterampilannya, kacakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya

penerimaannya, dan aspek lain yang ada pada individu. Atas dasar itu,

wujud dari adanya proses belajar pada individu dapat dilihat dari sikap

dan perilaku yang dimunculkan oleh individu tersebut dalam

bentuk-bentuk perubahan-perubahan perilaku yang positif dan menjadi lebih baik.

Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan tingkah laku, yang mana perilaku hasil belajar

tersebut relatif menetap, baik perilaku yang dapat diamati secara langsung

(51)

sebagai sebuah hasil latihan dan pengalaman sebagai dampak interaksi

antar individu dengan lingkungannya (Rumini, 2006:59).

Sugandi, dkk (2000: 25) mengemukakan pembelajaran adalah

suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan

pembelajaran adalah membantu siswa pada siswa agar memperoleh

berbagai pengalaman. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan,

ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap

dan perilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan

atau tingkat penguasaan yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa setelah

mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.

Menurut Muhibbin (1997:123) faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar ada tiga, yaitu:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi

lingkungan/kondisi sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

(52)

b. Ciri-ciri Pembelajaran

Ciri-ciri pembelajaran menurut Sugandi, dkk (2000:25) dipaparkan

sebagai berikut:

1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sistematis.

2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa

dalam belajar.

3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa.

4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menarik.

5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik

secara fisik maupun psikologis.

4. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian dam Hakekat IPA

Menurut Iskandar (2004:1-4) mendefinisikan IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) sebagai penyelidikan yang teroganisir untuk mencari

pola atau ketentuan dalam alam. Ilmu pengetahuan alam tidak hanya

(53)

makhluk-makhluk, tetapi IPA juga merupakan cara kerja, cara berpikir,

dan cara menyelesaikan masalah. Selain itu Wahyana (dalam Trianto,

2010:136) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan alam adalah suatu

kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam

penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya metode ilmiah dan

sikap ilmiah.

Menurut Laksmi (dalam Trianto, (2010:142), pada hakekatnya IPA

dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Secara

lebih jelas adalah sebagai berikut:

1) IPA sebagai Produk

Ilmu pengetahuan secara harafiah merupakan ilmu yang

mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Bentuk IPA

sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prisip,

hukum-hukum dan teori-teori. Fakta adalah segala sesuatu yakni

benda-benda ataupun peristiwa yang benar-benar ada dan dapat

ditangkap oleh indera manusia. Konsep adalah ide atau gagasan untuk

menyatukan atau menjelaskan fakta. Prinsip adalah generalisasi dari

hubungan-hubungan antara konsep-konsep IPA yang bersifat

sementara dan akan bisa berubah jika ada observasi yang baru. Hukum

adalah prinsip yang sudah dimatematikakan dalam bentuk rumus.

(54)

(paling tinggi) dari fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang saling

berhubungan. Teori dapat berubah jika ada bukti-bukti yang

berlawanan dengan teori tersebut. Sedangkan Marsetio Donoseputro

(dalam Trianto, 2010:137), mengemukakan Bahwa IPA sebagai

produk, berarti produk dalam IPA adalah hasil dari proses. Proses

disini berarti segala kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk

menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun pengetahuan

yang baru. Jadi adanya produk IPA berasal dari adanya proses dalam

IPA.

2) IPA sebagai Proses

Ilmu pengetahuan alam sebagai proses merupakan IPA yang

bukan hanya kumpulan pengetahuan, fakta-fakta, pengetahuan tentang

benda-benda dan makhluk-makhluk hidup tetapi merupakan cara

kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Keterampilan

proses IPA dipakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan

berbagai macam masalah dialam. Iskandar (2004:1) juga berpendapat

bahwa IPA sebagai proses dapat diartikan bahwa proses dalam

mendapatkan IPA yaitu memahami bagaimana mengumpulkan

fakta-fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta-fakta-fakta untuk

(55)

3) IPA sebagai sikap Ilmiah

Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap ilmiah adalah suatu sikap

yang berkeyakinan atau berpendapat yang harus dipertahankan

seorang ilmuan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan

yang baru. Dalam pembelajaran IPA harus ada sikap ilmiah yakni

sikap ilmiah untuk memecahkan masalah baik dalam kaitannya dengan

pelajaran sains maupun dalam kehidupan. Contoh sikap ilmiah adalah

jujur, teliti, terbuka untuk mempertimbangkan pendapat atau gagasan

orang lain, tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan dan selalu ingin

tahu atau menyelediki.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa IPA

adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum

terbatas pada gejala alam. Lahir dan berkembang melalui metode ilmiah

seperti observasi, eksperimen dan penerapannya menuntut sikap ilmiah

seperti rasa ingin tahu, jujur, terbuka, dan lain-lain.

Untuk itu IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari alam sekitar, serta pengembangan tindak lanjut dalam

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam

(56)

b. Tujuan Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA bertujuan untuk membantu setiap orang agar

mempunyai sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah (Iskandar, 2004:12)

adalah sebagai berikut:

1) Objektif terhadap fakta

Tidak dicampuri oleh perasaan dalam mengungkapkan sesuatu dengan

fakta dan tidak dibuat-buat.

2) Tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan sebelum ada banyak

bukti yang menguatkan data.

3) Berhati terbuka yaitu mempertimbangkan penemuan orang lain

walaupun pendapat orang lain bertentangan dengan penemuan diri

sendiri.

4) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

5) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

6) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

(57)

c. Pembelajaran IPA di SD

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) seperti yang telah diuraikan tentu

memiliki peran yang penting, terlebih bagi siswa sekolah dasar. IPA dapat

membantu siswa mengenal lingkungan alamnya. Selain itu dapat juga

mengungkap rahasia-rahasia alam yang dapat dimanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari maupun menjadikannya sebagai pengetahuan yang

baru. Dengan mengenal lingkungan alamnya, siswa diajak untuk

memahami bagaimana cara memanfaatkan lingkungan alamnya dengan

baik dan benar. Ilmu pengetahuan alam juga mengembangkan

keterampilan sikap yakni sikap seperti ilmuan yang teliti, jujur, tidak

tergesa-gesa, selalu ingin tahu hal-hal yang baru dan sebagainya. Dengan

IPA juga berarti mempersiapkan siswa untuk mampu mengikuti

perkembangan jaman yang terkait dengan teknologi karena teknologi

dipelajari dalam IPA.

Sementara itu Samatowa (2010:5) berpendapat bahwa ada

beberapa alasan mengapa IPA diajarkan di sekolah dasar, yaitu:

1) Bahwa IPA berguna bagi suatu bangsa, sebab IPA merupakan dasar

teknologi.

2) Bila diajarkan dengan tepat, maka IPA dapat memberikan kesempatan

berpikir kritis dan obyektif misal dengan metode “menemukan

(58)

3) Bila IPA diajarkan melalui percobaan maka IPA bukan suatu hafalan

tetapi juga proses penemuan.

4) IPA memiliki nilai-nilai pendidikan yang berpotensi membentuk

kepribadian anak secara keseluruhan.

d. Materi Ajar IPA kelas IV

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam. Sumber daya alam digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraannya. Selain itu sifat sumber daya alam terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapar diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Pengertian dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah

sumber daya alam yang memiliki sifat dapat pulih kembali dalam waktu

yang singkat. Contohnya air, hewan, dan tumbuhan. Untuk lebih jelasnya

mengapa air, hewan, dam tumbuhan termasuk kedalam sumber daya alam

yang dapat diperbaharui, maka perhatikan penjelasan berikut:

1) Air

Air dikatakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui

karena air merupakan sumber daya alam yang secara terus menerus

mengalami proses pembaruan. Pembaruan tersebut terjadi dengan cara

(59)

2) Tumbuhan

Tumbuhan dikatakan sumber daya alam yang dapat

diperbaharui karena tumbuhan dapat ditanam kembali dengan akar,

batang dan bijinya. Contohnya, pisang, rambutan, pepaya, dll.

3) Hewan

Sama halnya dengan tumbuhan, hewan dikatakan sumber daya

alam yang dapat diperbaharui karena hewan dapat berkembang biak

dan menghasilkan keturunan dengan cara bertelur. Contonya ayam,

menthok, dll, beranak contohnya kambing, sapi, dan masih banyak

lagi.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber

daya alam yang akan habis apabila digunakan secara terus menerus dan

proses pembentukkannya mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. Contoh:

1) Minyak tanah, bensin, dan gas yang berasal dari minyak bumi

2) Logam misalnya emas, besi, alumunium

3) Bahan bangunan seperti semen, pasir, dan batuan yang berasal dari

mineral

(60)

tertentu bahan tambang. Proses tersebut memerlukan waktu yang sangat lama. Waktu pembentukannya bisa mencapai jutaan tahun.

5. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development atau R&D)

Menurut Sukmadinata (2008:164), penelitian dan pengembangan atau

Research dan Development adalah sebuah strategi atau metode penelitian

yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Penelitian dan pengembangan

juga merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk dan mengembangkan produk dalam

konteks pendidikan. Penelitian ini sebagai rangkaian proses atau

langkah-langkah dalam rangka menghasilkan produk. Pengembangan dalam bidang

teknologi pembelajaran (Setyosari, 2010:197) berarti proses menghasilkan

bahan-bahan pembelajaran. Pengembangan dapat berupa proses, produk dan

rancangan.

Sujadi (2003:164), menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan

adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk menyempurnakan produk

yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak

selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul,

(61)

lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data,

pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model

pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll.

Karakteristik penelitian dan pengembangan ini adalah metodologi

penelitian dan pengembangan ini akrab dengan teknologi pembelajaran.

Teknologi pembelajaran dapat didefinisikan sebagai teori dan praktik desain,

pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses dan

sumber-sumber untuk belajar. Teknologi pembelajaran berkaitan dengan upaya untuk

peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran (Rusman, 2011:199).

Jadi, berdasarkan teori dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian penelitian dan pengembangan atau Research and Development

adalah penelitian yang mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk lama dengan menggunakan perangkat keras

(hardware) atau perangkat lunak (software) yang dapat dimanfaatkan dan

dipertanggungjawabkan.

B. Penelitian yang Relevan

Pertama, Dharma Putra (2012) melakukan penelitian yang berjudul

“pengembangan media audio visual dengan model PBK (Pembelajaran

Berbantuan Komputer) pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Blabatuh”.

Permasalahan yang dirasakan oleh siswa kelas VI di SDN 2 Blabatuh dalam

(62)

monotonnya pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu dalam penggunaan metode

dan media. Tujuan penelitian adalah (1) menghasilkan video pembelajaran IPA

yang layak pakai sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta mampu

memberikan motivasi pada siswa dalam belajar secara individual dan (2)

mengetahui kualitas hasil pengembangan video pembelajaran menurut review

para ahli dan uji coba produk. Hasil penelitian ini adalah video pembelajaran

layak pakai sesuai dengan karakteristik siswa. Kualitas video pembelajaran yang

dikembangkan sangat baik. Hasil validasi data menunjukkan tingkat pencapaian

video pembelajaran ini adalah (1) ahli isi mata pelajaran dengan tingkat

pencapaian dalam kategori sangat baik (92%), (2) ahli desain pembelajaran

dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik (90%), (3) uji coba

perorangan dengan tingkat pencapaian dalam kategori sangat baik (89%).

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan video pembelajaran dapat

digunakan di SDN 2 Blabatuh kelas VI semester 2.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Duwi Kurniawan (2011) berjudul

“Pengembangan Media Komputer Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Materi

Sumber Daya Alam untuk Kelas IV SD At Taqwa Surabaya” menunjukkan

bahwa proses pembelajaran IPA menggunakan metode ceramah dengan

menggunakan media papan tulis dan buku pelajaran sehingga proses belajar

mengajar di kelas tidak bervariasi. Penelitian ini dirancang untuk

mengembangkan media dan mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa

(63)

angket tertutup dan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Data

validasi desain media menunjukkan media komputer pembelajaran memperoleh

nilai dari ahli media 78,75% (baik), ahli materi 87,5% (baik sekali). Pada uji coba

produk satu-satu 95,5% (baik sekali), uji coba produk kelompok kecil 96,1%

(baik sekali), uji coba kelompok besar 93,4% (baik sekali). Penelitian hasil belajar

IPA siswa juga mengalami peningkatan. Semula pre-test memperoleh nilai

rata-rata 72 dan post-test memperoleh nilai rata-rata 90. Berdasarkan hasil penelitian,

pengembangan media menunjukkan kategori baik sekali dan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

Ketiga, Wiradinata (2012) melakukan penelitian pengembangan yang

berjudul “Pengembangan produk video untuk kebutuhan karakteristik siswa”

dengan tujuan menghasilkan media video pembelajaran pada mata pelajaran IPA

yang layak pakai sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa dan untuk

mengetahui kualitas hasil pengembangan media video pembelajaran. Berdasarkan

data angket yang kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan konversi ke

dalam PAP tingkat ketercapaian skala 5 menurut tinjauan ahli isi mata pelajaran

mencapai 96% kategori sangat baik, tinjauan ahli desain pembelajaran mencapai

90% kategori sangat baik, tinjauan ahli media pembelajaran mencapai 93%

ketegori sangat baik, uji coba perorangan mencapai 89,7% kategori baik, uji coba

kelompok kecil mencapai 88,4% kategori sangat baik, dan uji coba lapangan

Gambar

Gambar 4.82 Diagram Batang Penilaian Uji Coba Lapangan
Gambar 2.1 Literature Map dari penelitian-penelitian sebelumnya
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Media Video Pembelajaran IPA
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi banyak spesies, terutama yang tidak dianggap penting atau tidak memiliki nilai komersial yang cukup untuk menarik minat dari lembaga lain, CITES akan terus

Fungsi pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c, dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya,

Geohidrologi ( Geohidrologi ( geohydrology geohydrology ), khusus mempelajari ), khusus mempelajari air dibawah permukaan tanah pada zone jenuh air.. air dibawah permukaan tanah

Metode wawancara mendalam dilakukan pada satu orang subjek dewasa awal yang orangtuanya bercerai saat masa kanak-kanak.. Hasil analisis data kualitatif menunjukkan bahwa

Covarrubias dan Stone (2014) menjelaskan, bahwa pada konteks pertemanan, self-monitoring dapat digambar- kan melalui suatu proses pembelajaran self-monitor dimana setiap siswa

Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek, kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan

Hasil analisis pengaruh sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku terhadap minat beli konsumen dalam bisnis online shop dapat disimpulkan sebagai berikut:.. Sikap, norma

Hal ini membuat masyarakat tertarik menggunakan sikat gigi progressive dengan harapan mendapatkan hasil penyikatan yang lebih baik daripada sikat biasa.. Penelitian