• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS

B. Proses Rehabilitiasi di Yayasan Madani Mental Health Care

4. Pengetahuan umum

Pengetahuan umum bisa di jadikan suatu terapi karena sesuai dengan minat dan bakat korban penyalahgunaan narkoba. Ketika mereka melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka sendiri maka pikiran mereka akan teralihkan oleh pekerjaan yang mereka minati tersebut.

Pengetahuan umum yang di tawarkan di Yayasan Madani Mental Health Care Meliputi: Bahasa Inggris atau Bahasa Arab, Komputer, Seni Lukis, Desain dan Teknik Cetak Sablon, Tata Boga, Handycraft, Service Handphone dan lain-lain (sesuai minat dan bakat).

Program Medik (Biologis) Program Religi (Spiritual)

Konsultasi dokter Minum obat teratur

Komplikasi medik dapat Rawat Jalan-rujuk ke Rumah Sakit.

Praktek ibadah, sholat, puasa

Do’a dan zikir Akhlak & tasawuf

Fiqh dan muammalat pengetahuan wawasan Islam.

Program Sosial (Psikososil) Program Pilihan/Keahlian

Penguatan tekad, niat dan kehendak yang baik

Pengetahuan tentang diri, keluarga, masyarakat

Komunikasi (berkomunikasi yang baik dengan teman, keluarga dan masyarakat) Sharing person (dari santri (NAZA-Skizofrenia yang sudah mandiri)

Keterampilan (Memasak,

Handycraft, Kaligrafi) Hobby (olah raga ) Keahlian (komputer)

Seni ( lukis, design grafis, musik) Bahasa (inggris, arab)

Service Handphone

Adapun secara umum jadwal kegiatan harian para santri di Yayasan Madani Mental Health Care Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.

Waktu/Jam Program/Jadwal harian

 Jam 04.00  Jam 04.30-06.00  Jam 06.00-07.00  Jam 08.30-11.00  Jam 12.00-12.30  Jam 12.30-13.30  Jam 13.30-15.30  Bangun pagi.

 Sholat shubuh berjama’ah, Do’a, Dzikir (hapalan do’a

harian dan Juz amma), dan Kultum topik pilihan.

 Sarapan pagi, cek kesehatan, olaraga.

 Pengajian pagi didahului

dengan sholat dhuha

berjama’ah, do’a dan dzikir, kajian Al-Quran dan Al-Hadits, dan buku karya Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari atau;

kegiatan keterampilan,

pendidikan jasmani, rekreasi.

 Sholat dzukur berjama’ah, do’a

dan dzikir serta Cek Feeling atau Tes Psikologi.

 Jam 16.00-17.00  Jam 17.00-18.00  Jam 18.00-19.30  Jam 19.30-20.30  Jam 20.30-21.30  Jam 21.30-04.00  Jam 03.00-04.00

 Makan siang dan Istirahata.

 Teori, Praktek Ibadah, dan Trapi-Trapi (Ekspresi, Agama)

sholat ashar berjama’ah.

 Kegiatan keterampilan (bahasa ingris, komputer, hendycraft dan kaligrafi).

 MKC ( ).

 IMTAQ topik pilihan

(Muhasabah, Qiro’ah dan Tajuwid, Shirah nabawiah,

Yasinan, Asmaulhusna,

Kultum muhadoroh).

 Makan malam.

 Cinema Indoor.

 Istirahat (tidur).

 Sholat tahajud dua kali seminggu.

Pada hari-hari yang telah ditentukan, terdapat pengecualian dari kegiatan harian. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut;

 Kunjungan Keluarga.

Menyadari peran penting keluarga, para pendamping di Yayasan Madani Mental Health Care melakukan kontak yang cukup dengan keluarga korban penyalahgunaan narkoba. Hal ini dilaksanakan dalam berbagai bentuk seperti wawacara dengan keluarga sebelum masuk, bertemu saat mengantar rehabilitan, juga dari waktu ke waktu berkomunikasi via email dan telepon untuk membicarakan perkembangan proses rehabilitasi. Dalam bentuk lain, keluarga dari rehabilitan diundang

datang ke Yayasan Madani Mental Health Care untuk menjelaskan program, perkembangan, dan pembekalan bila nantinya rehabilitan kembali ke rumah. Hal ini juga sebagai bentuk kegiatan silaturahmi.

 Psikoterapi kelompok dan individu.

Korchin (1976) menyatakan bahwa psikoterapi individual merupakan bentuk psikoterapi yang paling mendasar, tetapi dapat pula di dalamnya terdapat lebih dari satu klien. Bentuk individual ini menghubungkan proses psikoterapi dengan partisipan orang lain selain partisipan yang dibawa dalam sesi trerapi ketika hal ini diperlukan. Inilah yang disebut “conjoint family therapy”.

Psikoterapi kelompok menurut Korchin (1976) dalam berbagai bentuknya umumnya melibatkan anggota antara 6-12 orang yang biasanya belum saling mengenal. Kegiatan olahraga dan rekreasi.7

 Pendidikan umum; bimbingan belajar dan bimbingan tes.

Hal ini dilakukan dengan tujuan agar menimbulkan kembali minat si korban atau si klien, menambah wawasan mereka serta dapat melatih daya tangkap dan daya ingat mereka dalam hal mempelajari suatu ilmu.

7

 Dan kegiatan lainnya yang sifatnya insidentil.

Yang dimaksud dengan kegiatan lainnya yang bersifat insidentil disini ialah bukan kegiatan utama atau sesuai dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi pada waktu itu.

Metode pembinan dan pengajarannya lebih mengedepankan pendekatan individual dari pada klasikal (general) karena didasarkan kepada kompetensi santri, latar belakang, masalah yang dihadapi dan harapan serta cita-citanya. Metode dan tehnik yang digunakan dalam melaksanakan program pembinaan dan pengajaranya:

Metode Pembinaan Teknik Pengajaran

1. Keteladanan 2. Nasehat

3. Cerita atau Kisah-kisah 4. Hadiah

5. Hukuman

1. Ceramah

2. Zikir Dan Renungan 3. Diskusi atau Debat 4. Seni dan Olahraga 5.Simulasi dan Sosiodrama 6. Perawisata

Peserta rehabilitasi (para santri) akan diasuh oleh kyai (rohaniawan) yang telah mendapat pendidikan atau orentasi kedokteran, kesehatan jiwa, khususnya penanganan NAZA. Psikoterapi individu maupun psikoterapi kelompok oleh psikiater. Selain itu, tenaga dokter umum (asisten klinik) bersama dengan psikolog akan memberikan pemeriksaan dan terapi medik dan tes psikologik yang terkait. Tenaga ahli pekerja sosial (social worker) akan membantu program rehabilitasi ini sesuai dengan fungsinya antara lain

evaluasi sosial santri. Juga tenaga ahli lainnya (instruktur) akan membimbing para santri dibidang pendidikan, jasmani, dan keterampilan. Para ustadz yang diterima di lingkungan pembinaan, harus mempunyai latarbelakang pengetahuan agama dan dalam menjalankan tugasnya para ustadz terikat dengan Kode Etik Counselor Naza Counselor Skizofrenia, Metode : Prof, Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater. Keunggulan program pembinaan Yayasan

Madani Mental Health Care memakai Sistem Terpadu adalah Pembinaan yang berbasis komunitas atau masyarakat (community base, not intitution base), diuraikan antara lain:

a. Memakai sistem terpadu

b. Menyediakan tenaga konselor pendamping untuk santri

c. Mengedepankan nilai-nilai agama

d. Menerapkan program pembinaan berdasarkan kompetensi santri

e. Membudayakan kehidupan keseharian, layaknya kehidupan normal di masyarakat

f. Berkesinambungan yakni setelah santri berada di rumah (dari Transit House) tetap menyediakan program pembinaan berkelanjutan

g. Lingkungan yang fleksibel dan nyaman “tidak terpenjara” dengan tetap

melakukan pengawasan pembinaan

h. Suasana kekeluargaan.

i. Selama dalam program pembinaan santri dapat melanjutkan pendidikan atau bekerja dengan system pendampingan.

Program pembinaan dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman dibidangnya. Program pembinaan dijalankan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan dan dapat diperpanjang sesuai kemampuan, dengan mengikuti program lanjutan selama 3 (tiga) bulan serta masuk fase kemandirian 6 (enam) bulan. (Transit House, Day Care, dan Home Care merupakan jenis etape atau tahapan dari program pembinaan).8 Bentuknya adalah berkaitan dengan (BPSS) kemudian dilanjutkan dengan terapi stabilisasi yang tujuannya untuk menghilangkan racun yang mengendap didalam tubuh akibat dari penggunaan serta menstabilkan kondisi kejiwaan yang tidak stabil akibat dampak NAZA atau Narkoba sehingga kerusakan sistem saraf pusat di dalam otak menjadi stabil kembali. Dijelaskan oleh bapak Syamsul bahwa.

Proses penyembuhan Detoksifikasi tersebut saling berkaitan antara (BPSS) yang memakan waktiu 7-10 hari, pekerjaan ini dilandasi oleh ideologi yaitu mengembalikan manusia kepada fitrahnya. Ada tiga proses dengan tahapan 9 bulan, tahapan itu program rehabilitasi; Day care. Home care, dan Transit care.9

8

Dokumen Yayasan Madani Mental Health Care. Terapi dan Rehabilitasi Pasien NAZA.

Prof.Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater 9

Wawancara dengan Bapak Samsuludin (Ketua Bidang Internal) pada tanggal 17 mei 2012 di yayasan.

Pasien Korban NAZA Penderita Skizofrenia Klinik Prof. Dr.dr.H.Dadang Hawari, Psikiater Rumah Stabilisasi Transit House MADANI Mental Health Care -Konsultasi

-Saran atau rekomendasi

-Stabilisasi – 5 s/d 7 hari -Pengobatan komplikasi Medik -Saran dan Rekomendasi

-Lama 3 bulan terapi Medik, Psikososial, Psikiatri dan Relegius, Kunsultasi Keluarga.

-Tempat pembinaan 24 jam – terpadu dengan pendampingan

-Melaksanakan juga pelayanan DAY Care (1/2 hari)

-Keluhan pemakai NAZA dan penderita Skizofrenia

-Perlunya tindakan Penyembuhan yang terbaik -Perlunya lingkungan tempat rehabilitasi

Home Care Di Rumah Santri

-Santri yang Mandiri , sesudah dari Transit House dan masa Day Care

-Santri bekerja dan melanjutkan pendidikan -Konsellor melakukan kunjungan ke Rumah

Santri dan Progran dilakukan di rumah Santri tersebut

Day Care Madani

-Setelah melakukan program transit santri dapat memilih

-Program Day Care dimana santri datang ke Madani secara

Dokumen terkait