• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Tentang Rokok Pada Penghuni Rumah S usun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

HASIL PENELIT IAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

8. Pernah merokok samb il men ggendon g bay i/balita

5.3 Pengetahuan Tentang Rokok Pada Penghuni Rumah S usun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

5.3.1 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Rokok

Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni rumah susun tentang rokok dan memahaminy a. Berdasarkan hasil p enelitian pada Tabel 4.11 di Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungb alai, ditemukan b ahwa sebesar 52,1% menjawab bahwa rokok adalah tembak au dibungkus, sebesar 41,5% menjawab bahwa rokok adalah tembakau y ang digulun g, dibun gkus kertas dan diberi tambahan sep erti cengkeh dan sebesar 6,4% menjawab tidak tahu. Hasil p enelitian ini sejalan den gan p enelitian y ang dilakukan oleh Titan (2012) gambaran karakteristik dan sosial buday a kelu ar ga dalam h al p erilaku merokok siswa bahwa d itemukan seb esar 78,6% men jawab b ahwa rokok adalah tembakau yang d igulun g, dibun gkus kertas dan dib eri tamb ahan sep erti cen gkeh, sebesar 5,7% menjawab bahwa rokok adalah tembakau y ang dibun gkus dan sebesar 15,7% menjawab tidak tahu.

M enurut Hans Tendra (2003), meny ebutkan bahwa rokok adalah hasil o lahan temb akau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainny a y ang dihasilkan dar i tanaman Nico tiana Tabacum, Nicotiana Rustica d an sp esies lainny a atau sintesisnya y ang men gandun g nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

p emakaian oral. Di Indonesia, tembak au ditambah cengkeh dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau ju ga dap at digunakan sebagai rokok lintin g, rokok p utih, cerutu, rokok p ip a, dan tembakau tanp a asap (chewing tobacco atau tembako kunyah). Pengetahuan resp onden masih kurang d isebabkan oleh kuran gnya informasi yang mereka d apatkan (Notoatmodjo, 2007).

Dari hasil penelitan dap at diketahui bahwa resp onden belum memahami betul ap a y ang dimaksud den gan rokok kar ena informasi y ang di dap at oleh resp onden melalu i media cetak, media elektronik atauup un informasi dar i p etugas kesehatan di sekitar perumahan susun rata-rata masih dalam k ategor i kuran g. Maka hal tersebut sangat mendukung dan berp engaruh p ada p engetahuan resp onden y ang masih dalam k ategor i kuran g. Hal ini juga memun gkinkan untuk dibentukny a seorang k ader y an g bek erja sama den gan p etugas kesehatan d alam member ikan informasi berup a p eny uluhan tentang rokok dan bahay a merokok di d alam rumah.

5.3.2 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Pemberian Peringatan Pada Bungkus Rokok

Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni rumah susun tentang p emberian peringatan p ada bungkus rokok. Berdasarkan hasil p enelitian menunjukkan bahwa sebesar 50,0% menjawab bungkus rokok diberi perin gatan kar ena berbahay a bagi k esehatan, sebesar 18,1% menjawab karen a p eraturan dan sebesar 31,9% menjawab tidak tahu. Hasil p enelitian ini sejalan den gan p enelitian yang dilakukan oleh Titan (2012) gambaran karakteristik dan sosial budaya keluar ga d alam hal p erilaku merokok siswa y ang menunjukkan seb esar 88,6% menjawab bahwa bun gkus rokok diber i perin gatan kar ena berbahay a bagi keseh atan, sebesar 7,1% menjawab k arena p eraturan dan seb esar 4,3% men jawab tidak tahu.

Pengetahuan adalah Pen getahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan p enginderaan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui p anca indra manusia, y akni indra p englihatan, penden gar an, penciu man, r asa dan raba. Sebagian b esar p engetahuan manusia dip eroleh melalui mata dan telinga. Pen getahuan atau cognitive merupakan domain yan g sangat p enting dalam b entuk tindakan seseoran g (overt behavior) (Notoatmodjo, 2007).

M enurut Aditama (2006) mencantumkan bahaya merokok p ada setiap bungkus rokok dianggap perlu untuk memberi kesempatan p ada calon p embeli agar menimban g-nimban g, ap akah akan memb eli bar an g yang berbah aya. Tulisan dan gambar p erin gatan merokok bervariasi dar i y ang p aling sederhan a, y ang hany a menuliskan “merokok berbahay a bagi kesehatan” samp ai ke tulisan y ang lebih sp esifik, contohny a “merokok dap at meny ebabkan kanker p aru-p aru, bronkitis kronik dan emfisema, p enyakit jantung koroner dan gan gguan pada janin dalam k andungan.

Pemerintah meny emp urnakan Peraturan Pemerintah melalui p eraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2013 y ang dikutip dalam M ahmudin (2014), semua p roduk rokok di Indonesia wajib mencantumkan p eringatan bah aya merokok bagi kesehatan den gan gambar y ang meny eramkan p ada bun gkus k emasan rokok, baik rokok luar neger i maup un rokok dalam negeri dan ju ga disosialisasikan beberap a hal sep erti berikut: (1) Peringatan Kesehatan bentuk gambar dan tulisan masin g-masin g sisi k emasan (dep an-belakan g) sebesar 40 persen; (2) Ukuran iklan di media lu ar sebesar 72 meter p ersegi; (3) Khusus bagi temp at umum, temp at kerja dan temp at lainny a meny ediakan tempat khusus merokok; (4) Pemberlakuan Perin gatan Kesehatan p erlu dibahas lebih lanjut masa transisiny a; (5) Perlu sosialisasi darft RPP sebelum d itandatangani Presiden.

Dari hasil penelitian tersebut berarti bahwa responden sudah memahami men gap a diber i p eringatan dan gambar- gambar di bungkus rokok tersebut. Namun keny ataanny a mereka tetap menghiraukan p eringatan tersebut. M ereka ju ga men gatakan bahwa p erin gatan tersebut ditamp ilkan hany a sebagai p eraturan dari p emerintah. Padahal p eringatan tersebut ditamp ilkan untuk mencegah para p erokok baru karen a p erin gatan d an tamp ilan gamb ar- gambar tersebut adalah sebuah kenyataan yang terjadi akibat merokok.

5.3.3 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Perokok Pasif

Berdasarkan hasil an alisis data menunjukkan bahwa sebesar 50,0% men gatakan bahwa p erokok p asif adalah orang y ang kadang-kad ang merokok, sebesar 30,9% men jawab bahwa p erokok p asif adalah or an g tidak merokok dan seb esar 19,1% menjawab bahwa oran g y ang tidak merokok namun men ghisap asap rokok orang lain. Hasil p enelitian ini sejalan dengan y ang dilakukan oleh Titan (2012) gambaran karakteristik dan sosial buday a kelu ar ga dalam h al p erilaku merokok siswa menun jukkan bahwa sebesar 38,6% men gatakan p erokok pasif adalah orang y ang kadang-k adang merokok, sebesar 44,3% menjawab orang y ang tidak merokok namun mengh isap asap rokok dan sebesar 17,1% menjawab orang y an g tidak merokok.

Pengetahuan adalah h asil d ari tahu, d an in i terjadi setelah melakukan p enginderaan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui p anca indra manusia, y akni indra p englihatan, p endengar an, p enciuman, rasa dan raba. Seb agian besar p engetahuan manusia dip eroleh melalui mata dan telinga. Pen getahuan atau cognitive merupakan domain yan g sangat p enting dalam b entuk tindakan seseoran g (overt behavior) (Notoatmodjo, 2007).

Perdana (2015) mengatakan bahwa p erokok p asif adalah seseoran g y ang men gh irup asap rokok dari oran g yang merokok maup un y ang lan gsung ber asal dar i sisa pembakar an rokok. Perokok p asif y ang diketahui lebih berbah ay a darip ada p erokok aktif, karena asap sisa y ang

dihembuskan p erokok aktif mengandun g 75% zat berbahay a yang ada p ada rokok, sementara p erokok sendiri hany a menghirup 25% dari kandungan rokok kar ena men ghisap hasil p embakaran p er batang lewat filter di ujun g hisap . Artinya p erokok p asif menghirup zat berbahay a 3 kali lebih b anyak dari p erokok aktif.

Dari p enelitian diatas dapat di ketahui bahwa masih bany ak resp onden y ang belum memah ami ap a itu p erokok p asif. Hal ini membuat resp onden tidak menghiraukan akibat dari asap rokok y ang dihembuskan perokok aktif yang men gandung 75% zat berbahay a y ang ada p ada rokok ap abila terhirup oleh orang y an g tidak merokok.

5.3.4 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Merokok di dalam Rumah S usun Tidak Diperbolehkan

Hasil p enelitian menunjukkan bahwa sebesar 42,6% men gatakan merokok di ru mah susun tidak dip erbolehkan karena luas lantai y ang terlalu semp it, sebesar 35,1% men gatakan karena dap at menimbulkan gan gguan k esehatan p ada an ggota kelu arga y ang men ghirup asap rokok dan sebesar 22,3% mengatakan tidak tahu. Sebenarny a, merokok di dalam rumah tidak dip erbolehkan dalam kondisi ap apun. Salah satu indikator p erilaku rumah sehat di dalam rumah tangga ad alah tidak merokok di dalam rumah. In i sejalan den gan p enelitian Rizkia (2013) p engetahuan dan sikap kep ala rumah tangga tentang bahaya merokok didalam rumah di kecamatan medan sun ggal, tingk at p engetahuan sedan g sebesar (78,5) dari 123 resp onden.

Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni tentang tidak boleh merokok didalam rumah dan memahaminya. M emahami diartikan sebagai suatu kemamp uan untuk menjelaskan secara benar tentang objek y ang diketahui, dan dap at menginterp retasikan materi tersebut secara ben ar. Oran g y ang telah p aham terhadap objek atau materi harus dap at menjelaskan, menyebutkan contoh, meny imp ulkan, meramalkan, dan

Berdasarkan Undang-Undan g Rep ublik Indonesia No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun menyebutkan bahwa rumah susun adalah ban gun an gedun g b ertingkat y angdiban gun dalam suatu lin gkungan y ang terbagi dalam b agian-b agian y ang d istrukturkan secara fun gsional, baik dalam ar ah horizontal maup un vertikal dan merupakan satuan-satuan y ang masin g- masin g dap at dimiliki d an digun akan secara terpisah, terutama untuk temp at hunian y ang dilen gkap i dengan bagian bersama,benda b ersama, d an tanah bersama.

Dari hasil penelitian d ap at diketahui bahwa resp onden tetap merokok meski merek a mengetahui bahwa merokok dapat menimbulkan gan gguan keseh atan p ada anggota kelu ar ga y ang men ghirup asap rokok. Kejadian ini ju ga dap at disebabkan karena rendahny a p engetahuan mereka b ahwa merokok di dalam ru mah tidak dib enarkan meski luas lantai san gat luas, hal ini dap at dilihat dari tingginy a jawaban resp onden y ang mengatakan b ahwa merokok tidak dip erbolehkan di dalam ru mah karena lu as lantai y ang semp it.

5.3.5 Pengetahuan Penghuni Rumah Susun Tentang Dampak Merokok Bagi Wanita Hamil

Pengetahuan adalah hasil dari tahu p enghun i rumah susun tentang dampak merokok bagi wanita hamil. Dar i hasil penelitian d iketahui bahwa p en ghuni rumah susun y ang men gatakan bahwa merokok tidak berdamp ak ap ap un bagi jan in sebany ak 42 or ang (44,7%) d an hany a 27 orang (28,7%) y ang mengatakan bahwa merokok bagi wanita hamil dap at mengakibatkan p ertumbuhan janin tergan ggu.

Pengetahuan p enghun i rumah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghuni tentang damp ak merokok bagi wanita hamil dan memahaminya. M emahami diartikan sebagai suatu kemamp uan untuk menjelaskan secara benar tentang objek y ang diketahui, dan dap at menginterp retasikan materi tersebut secara ben ar. Oran g y ang telah p aham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, meny ebutkan contoh, meny imp ulkan, meramalkan, dan sebagainy a terhadap obejek y ang dip elajari (Notoatmojo, 2007).

Seoran g wan ita y ang hamil b erarti segala sesuatu y ang dip erbuatny a melip uti dua hal y aitu ibu/diriny a dan janin. M erokok memb awa dampak buruk bagi kesehatan secara u mum, begitu juga efek y ang ditimbu lkan p ada sang janin. M elalui p lasenta zat-zat racun itu diabsobrsi dan memp engaruhi kehidup an sang janin. Alhasil seoran g ibu y ang aktif merokok pada masa kehamilannya, bisa dip astikan 97% bay iny a kan lahir dengan kelain an jantun g ataup un kecacatan (Nirmala, 2003 d alam Sari, 2009).

Dari hal diatas dapat diketahui bahwa p enghuni rumah susun belum memahami dampak merokok bagi wanita h amil, hal in i diseb abkan oleh kuran gny a infor masi dan belum p ernah dilakukan peny uluhan tentang bahay a-bahay a y ang diakibatkan oleh rokok.

5.3.6 Kategori Pengetahuan Responden Tentang Rokok

Pengetahuan adalah h asil d ari tahu, d an in i terjadi setelah melakukan p enginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui p anca indra manusia, y akni indra p englihatan, p endengar an, p enciuman, rasa dan raba. Seb agian besar p engetahuan manusia dip eroleh melalui mata dan telin ga. Pengetahuan atau cogn itive merupakan domain yang sangat p enting dalam b entuk tindakan seseoran g (overt behavior) (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan p en ghuni ru mah susun adalah segala sesuatu yang diketahui p enghun i tentang rokok dan memahaminy a. Berdasarkan h asil p enelitian dapat dilihat bahwa p engetahuan p enghuni rumah susun tentang rokok mayoritas kurang sebesar 57,4%, sedangkan minoritas ada p ada kategorik baik sebesar 2,1%. Hasil p enelitian ini sejalan den gan penelitian y ang dilakukan

memiliki p en getahuan d alam kategori baik, sedan gkan 35 resp onden lainnya (50%) memiliki tingkat p engetahuan dalam k ategori sedang.

Pengetahuan terhadap rokok, merokok, bahay a rokok sangat diperlukan bagi masy arakat sep erti bagi p enghuni rumah susun di Sei Tualan g Raso Kota Tanjungbalai, namun dar i hasil p enelitian yang telah dilakukan menunjukk an bahwa p engetahuan p enghuni rusun masih dalam taraf rendah. Hal ini dap at dilihat dari distribusi jawaban resp onden mengen ai bahay a merokok, hanya sebesar 37,2% y an g menjawab benar, y aitu menyebabkan p eny akit p aru, jantung koroner, imp otensi dan dap at merusak otak.

Penghuni rusun ju ga tidak men getahui bahay a merokok itu bagi siap a saja. Hany a sebesar 21,3% y ang men jawab b enar p ertany aan tersebut, y aitu bahay a merokok bagi perokok dan oran g di sekitar perokok. Hany a 21,3% y ang men gatakan bahwa terhirup asap rokok lebih berbah ay a daripada merokok secar a lan gsun g. Hany a 28,7% y ang mengatakan b ahwa merokok dap at menggan ggu p ertumbuhan janin. Seb esar 42,6% menjawab bahwa bahay a y ang ditimbulkan p ada p erokok p asif adalah kanker p aru. Hany a 35,1% y ang tahu mengap a merokok di dalam rumah susun tidak dip erbolehkan y aitu dap at menimbulkan gan gguan kesehatan p ada anggota keluar ga y ang men gh irup asap rokok. M erokok di dalam rumah susun tidak diperbolehkan dalam kondisi ap ap un meski luas lantai san gat luas, luas ventilasi sangat luas, ju mlah jendela b anyak serta p intu dan jendela d alam keadaan terbuka.

Dari hal ini d ap at diketahui bahwa sumber informasi y ang d idapat p enghuni rumah susun dari p etugas kesehatan, media cetak maupun media elektronik masih kuran g. Su mber infor masi y ang dip eroleh san gat berpengaruh k ep ada p engetahuan yang d imiliki oleh seseoran g.

5.4 Sikap Terhadap Rokok Pa da Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso