• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Terhadap Rokok Pa da Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

HASIL PENELIT IAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

8. Pernah merokok samb il men ggendon g bay i/balita

5.4 Sikap Terhadap Rokok Pa da Penghuni Rumah Susun di Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai Tahun 2015

5.4.1 Sikap Penghuni Rumah Susun dalam Menghilangkan stress

Hasil p enelitian menunjukkan bahwa seb esar 57,4% setuju untuk tetap merokok di dalam untuk menghilan gkan stress. Hasil p enelitian ini sejalan den gan p enelitian y ang dilakukan oleh Titan (2012) y ang menyatakan bahwa 44,3% responden setuju bahwa merokok dap at menghilan gkan stress. Hal ini ju ga d idukun g oleh hasil penelitian Purba (2009) y ang meny atakan bahwa sebany ak 65% siswa mengetahui bahwa merokok hany a dap at mengh ilangk an stres sementara namun tidak selamany a.

Sikap merupakan reaksi atau resp on y ang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkun gan y ang menyebabkan ind ividu merasa tegan g (R ice,1987). M erokok dap at mengakib atkan gan gguan p ada kesehatan, kar ena didialam rokok terdap at kandungan zat yang berbahay a sep erti tar dan nikotin. Nikotin dalam rokok mencap ai otak dalam waktu kuran g dari 10 detik Efek menghilan gkan stres setelah merokok adalah karena p elep asan dop amin di otak. Dop amin adalah zat kimia y ang membuat kita senan g dalam tubuh manusia y ang menen angkan saraf dan membantu untuk bersantai. Ini member ikan efek menenangk an dan menghasilkan banyak efek p ositif p ada tubuh yang dap at menin gkatkan mood, menin gkatkan konsentrasi dan melemaskan otot-otot. Bernap as masuk dan keluar ketika merokok ad alah cara y ang efektif untuk relaksasi tubuh. M engamb il napas dalam-dalam membantu men ghirup lebih bany ak oksigen y ang membantu mendap atkan rasa rileks dan ketenangan (bramardianto.com).

Namun, nikotin merup akan salah satu zat y ang paling adiktif yang d ikenal manusia dan ketika dikombinasik an den gan zat karbon monoksida y ang terkandung dalam rokok dap at

jantung dan p embuluh d arah serta men ingkatkan risiko p eny akit jantung dan stroke. Efek ini p ada jantung d an pembuluh dar ah men gakib atkan p erokok berisiko yan g leb ih besar terkena serangan jantun g dan p enyakit serebrovaskular (bramardianto.com).

Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa resp onden hanya menikmati ken ikmatan sesaat dari merokok tanpa memikirkan ef ek jan gka panjan g y ang akan diterimanya. Hal ini dikarenak an karen a rendahny a informasi yang resp onden dap atkan.

5.4.2 Sikap Penghuni Rumah Susun dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Berdasarkan Tabel 4.13 dap at dilihat bahwa sebesar 57,5% setuju bahwa merokok membuat diriny a leb ih p ercay a diri. Hasil p enelitian in i sejalan den gan penelitian y an g dilakukan oleh Titan (2012) yang meny atakan bahwa sebesar 35,7% menyatakan merokok dap at membuat mereka merasa leb ih p ercay a diri. Hal ini ju ga didukun g den gan p enelitian y ang dilakuk an oleh Komalasari d an Helmi (2000) dalam Titan (2012) menyatakan bahwa kep uasan-kep uasan yang dip eroleh dan p ertimban gan-p ertimban gan emosional lebih do minan d ibandin gk an p ertimban gan rasional d alam h al pen gamb ilan kep utusan untuk merokok. Hasil p enelitian y ang dilakukan oleh Laili (2007) menun jukkan bahwa ad a hubun gan p erilaku merokok den gan k ep ercay aan diri (p <0,001).

Rokok menjadi gaya hidup dan citra diri seseorang y ang sehat. Rokok dap at membuat orang y ang men ghisap ny a merasa tenang dan percay a diri, begitulah p engakuan dari sebagian p erokok (Mangoenprasodjo, 2005).

M aslow (1971) mengemukakan bahwa kep ercayaan diri merupakan modal dasar untuk p engemban gan dalam aktualisasi dir i (eksp lorasi segala kemamp uan dalam diri). Dengan p ercay a diri seseoran g ak an mampu men genal dan memahami dir i sendir i. Sementara itu, kuran g p ercay a diri dap at mengh ambat p engemban gan potensi diri. Jadi, oran g y ang kur an g percay a diri

akan men jadi seoran g y ang p esimis d alam mengh adapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk meny amp aikan gagasan, bimbang dalam menentukan p ilihan dan sering memb anding-bandin gkan dir iny a dengan oran g lain.

Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa resp onden merokok untuk dap at membuat mereka merasa lebih p ercay a diri. Ini terjadi karena p sikologis resp onden y ang merasa bahwa dengan p ercay a diri mer eka ak an mamp u mengenal d an memahami dir iny a sendiri.

5.4.3 Sikap Penghuni Rumah S usun dalam Luas Lantai, Ventilasi Udara dan Keadaan Pintu/Jendela Terbuka

Hasil p enelitian menun jukkan bahwa seb esar 62,8% tidak setuju bahwa merokok di dalam ru mah tidak masalah jik a p intu rumah dan jendela terbuka lebar, sebesar 56,4% tidak setuju bahwa merokok di dalam rumah tidak masalah jika luas lantai >14m2 dan sebesar 63,8% tidak setuju bahwa merokok di dalam rumah tidak masalah jika ventilasi ud ara ½ dar i lu as lantai. Hasil p enelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar resp onden tidak mengetahui indik ator p erilaku di rumah sehat yaitu tidak merokok di dalam ru mah d alam kondisi ap ap un. Hal ini sejalan den gan p enelitian (M ary ani, 2012) tentang hubungan antara kondisi lin gkungan rumah dan kebiasaan merokok an ggota kelu ar ga d en gan k ejad ian I SPA di Kelurahan Bandar Harjo Kota Semaran g, dari 91 samp el 75 resp onden sebesar (82,4%) b ahwa merokok didalam ru mah tidak masalah jika pintu rumah dan jemdela terbuka lebar.

Indikator p erilaku rumah sehat adalah tidak merokok di dalam rumah. Indikator tersebut dibentuk tanp a sy arat ap apun, artiny a meskip un lantai rumah sangat luas, ventilasi luas, jumlah jendela banyak, merokok di dalam ru mah tidak dib enarkan. Responden sering kali merasa bahwa ap abila ada alir an udara untuk bertukar udara mak a merokok dap at dilakukan dimana saja termasuk di dalam rumah. M erokok di dalam rumah tidak dibenarkan karena dalam satu batang

p aling b erbahay a ad alah Nikotin, Tar dan Karbon M onoksida. Nikotin in i dap at meny ebabkan ketagih an dan merusak jantung serta aliran d arah. Tar dap at meny ebabkan k erusakan sel p aru-p aru dan kanker. Sedan gkan karbon monoksida daaru-p at meny ebabkan berkurangny a kemamaru-p uan darah membawa oksigen seh in gga sel-sel tubuh akan mati (Astuti, 2013).

Dari hasil penelitian dap at diketahui bahwa p engetahuan resp onden y ang sangat terbatas meny ebabkan resp onden masih merokok didalam rumah. Ini terjad i karena kuran gny a informasi y ang mereka terima b aik dar i p etugas kesehatan, med ia cetak maup un media elektronik.

5.4.4 Kategori Sikap Responden Terhadap Rokok

Berdasarkan Tabel 4.14 dap at dilihat bahwa sebagian besar resp onden memilik i sikap sedang d an kuran g d alam menan ggap i p erilaku merokok. Hasil penelitian in i didukun g o leh teori Allport (1954) dalam Titan (2013) y ang meny atakan bahwa sikap memilik i 3 komp onen p okok y aitu :

a. Kepercay aan atau key akinan, ide, dan konsep terhadap objek. Artiny a bagaimana key akinan dan p endap at atau p emikiran seseoran g terhadap objek.

b. Kehidup an emosional atau evalu asi orang terhad ap objek artiny a bagaimana p enilaian (terkandung di d alamny a faktor emosi) oran g tersebut terhadap objek.

c. Kecendrun gan untuk bertindak (tend to b ehave) artinya sikap adalah komp onen y ang mendahulu i tindakan atau perilaku terbuka.

Dari hasil p enelitian d apat diketahui bahwa seb agian besar r esp onden telah sadar mengenai keru gian y ang disebabkan oleh p erilaku merokok, serta meno lak atau tidak setuju dengan tindakan tersebut. Namun masih terdap at resp onden y ang merokok.

5.5 Tindakan Terhadap Rokok Pada Penghuni Rumah S usun di Kecamatan Sei Tualang