TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penggolongan Narkoba
Narkoba dapat digolongkan menurut undang-undang yang berlaku, yaitu
Narkotika (Undang-Undang Nomor No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika) dan
Psikotropika (Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika). Ada pula
zat, obat, atau bahan lain, yang tidak tercantum dalam undang-undang, disebut
golongan zat adiktif lain.1 Penggolongan narkoba dan zat adiktif lainnya akan dibahas
secara mendalam pada sub bab berikut.
Pasal 1 angka 1 UU 22./Th. 1997 mengemukakan bahwa defenisi narkotika
adalah zat-zat (obat) baik dari alam atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. 2.1.1 Narkotika
Narkoba dibagi menjadi dua golongan, yaitu narkotika alam dan sintetis.
1.Narkotika Alam
12
Narkotika alam adalah narkotika yang berasal dari hasil olahan tanaman.
Obat-obatan yang termasuk golongan narkotika alam adalah candu, morfin, ganja,
kokain.
a. Candu atau Opium
Candu atau opium merupakan sumber utama dari narkotika alam. Dari candu
ini dapat dihasilkan morfin, heroin. Candu berasal dari getah tanaman Papaver
Somniferum (Gambar 1A) yang dibiarkan mengering sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal
lunak (Gambar 1B). Bentuk ini dinamakan candu mentah atau candu kasar. Cara
menggunakan candu adalah dengan menghisapnya sama seperti cara orang
merokok.12
A B
Gambar 1. Candu atau Opium ) Papaver Somniverum sebagai bahan dasar opium.
B. Opium olahan <http ://www.seedsman.com/product_images/fullsize/ opium.jpg dan http : //www.bnn.go.id/files/jenisnarkoba.jpg> (13 Juli 2009).
b. Morfin
Morfin (C17 H19 NO3) adalah zat utama yang berkhasiat narkotika yang
terdapat pada candu mentah (Gambar 2). Khasiat morfin adalah untuk analgetik,
menurunkan rasa kesadaran (sedasi, hipnotis), menghambat pernafasan,
menghilangkan refleks batuk dan menimbulkan rasa nyaman (euphoria) yang
kesemuanya berdasarkan penekanan susunan saraf pusat (SSP). Cara menggunakan
morfin adalah dicampur dengan tembakau kemudian dihisap, diminum, disuntikkan
pada lengan bagian bawah sebelah dalam, digosokkan pada goresan silet bagian
bawah lengan bagian dalam.12
Gambar 2. Morfin dalam bentuk pulvis. <http ://www.infonarkoba_com/
images/img_morphine.gif> (13 Juli 2009)
c. Ganja (Kanabis)
Ganja atau kanabis adalah nama singkat untuk tanaman Cannabis Sativa
(Gambar 3). Ganja mengandung sejenis bahan kimia yang disebut
delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) yang dapat mempengaruhi suasana hati manusia dan cara orang tersebut melihat serta mendengar hal-hal disekitarnya. Ganja dianggap
besar pecandu narkoba memulai dengan mencoba ganja. Jika menggunakan ganja,
maka pikiran akan menjadi lambat, terlihat bodoh dan membosankan. Ganja dapat
mempengaruhi konsentrasi dan ingatan, meningkatkan denyut nadi, keseimbangan
dan koordinasi tubuh yang buruk, ketakutan dan rasa panik, depresi, kebingungan dan
halusinasi. Cara menggunakan ganja yaitu dengan membuat lintingan rokok,
dicampur dengan tembakau dan menghisapnya.12
Gambar 3. Tanaman ganja.
<http ://www.arizonaearthshines.com /GanjaLAB_6.jpg> (13 Juli 2009).
d. Kokain
Kokain merupakan alkaloida tanaman belukar Erythroxylon Coca dari
Amerika Selatan (Gambar 4). Kokain digunakan dengan tujuan untuk lebih fit, segar,
kuat, bersemangat, hilang rasa kantuk dan tidak terasa lapar. Bila terlanjur kronis
akan menimbulkan tidak bergairah bekerja, tidak dapat tidur, halusinasi, tidak nafsu
makan, berbuat dan berpikir tanpa tujuan, tidak punya ambisi, kemauan dan
perhatian. Pada tingkat overdosis dapat menyebabkan kematian karena serangan dan
menimbulkan keracunan pada SSP sehingga korban dapat mengalami kejang-kejang,
tingkah laku yang kasar, pikiran yang kacau dan mata gelap. Cara menggunakan
kokain adalah menyuntikkannya secara intravena atau subkutan, dihirup dengan
hidung (sniff), dikunyah, dilarutkan kemudian diminum, dihisap seperti orang
merokok.12
Gambar 4. Kokain <http ://www.2bp.blogspot.com/
_ODNNtEsirpg/Se05aE_WhtI/kokain.jpg> (13 Juli 2009).
Narkotika sintetis adalah narkotika sebagai hasil produksi laboratorium yang
sepenuhnya dari bahan kimia.Narkotika sintetis yang paling banyak tersebar luas
adalah meperidin dan methodone (Gambar 5). 2. Narkotika Sintetis
12
Gambar 5. Methodone <http ://www.talkofrank.com/uploadedImages
2.1.2 Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah ataupun sintetis, bukan
narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku. Psikotropika dibagi dalam tiga golongan yaitu : depresan, stimulan dan
halusinogen.
1. Depresan
Depresan adalah obat yang bekerja mempengaruhi otak dan SSP, dapat
menyebabkan timbulnya depresi pada si pemakai, yaitu bekerja mengendorkan atau
mengurangi aktivitas SSP. Obat ini terkenal dengan sebutan sebagai obat penenang
atau obat tidur. Yang termasuk golongan depresan adalah barbiturat dan turunannya,
benzodiazepin, metakualon, alhohol dan zat-zat pelarut (solvent) (Gambar 6). Secara medis obat-obatan tersebut dapat berguna untuk membantu mengurangi rasa cemas
dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan darah tinggi dan epilepsi, serta
merangsang untuk segera tidur.12
Gambar 6. Benzodiazepine <http ://www.all-science-fair- projects.com/Benzodiazepine.jpg> (13 Juli 2009).
2. Stimulan
Yang digolongkan stimulan adalah obat-obat yang mengandung zat-zat yang
merangsang terhadap otak dan saraf. Obat-obat tersebut digunakan untuk
meningkatkan daya konsentrasi dan aktivitas mental serta fisik. Obat-obat yang
dimasukkan dalam golongan stimulan adalah amphetamine, ekstasi dan shabu
(Gambar 7A).
Stimulan dalam kerjanya meningkatkan kegiatan SSP sehingga merangsang
dan meningkatkan kemampuan fisik orang yang menggunakan, mengkonsentrasikan
diri untuk membuat prestasi yang lebih baik, sanggup bekerja lebih kuat dan lebih
lama tanpa istirahat. Akan tetapi, karena dipaksa, walaupun kemampuan fisik masih
ada, daya mentalnya tidak dapat mengikutinya sehingga akan mengakibatkan efek
yang tidak baik. Stimulan sering digunakan secara sembunyi-sembunyi di kalangan
olahragawan, disebut dengan dopping. Jenis stimulan yang sering digunakan di
masyarakat adalah shabu (Gambar 7B). Cara menggunakan shabu adalah dengan
diuapkan atau dihisap. Pemakaian yang unik yaitu dengan membakarnya di atas
kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut dengan bong.12
A B
Gambar 7. A. Ekstasi B. Shabu <Brand HS dkk. Ecstacy (MDMA and Oral Health, BDJ
2008;204 (2):78 dan <http ://www.lazamboangoatimes.com/shabu 3A_net1.jpg>
3. Halusinogen
Halusinogen adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan daya khayal
(halusinasi) yang kuat, yang menyebabkan salah persepsi tentang lingkungan dan
dirinya, baik yang berkaitan dengan pendengaran, penglihatan maupun perasaan
(Gambar 8). Dengan kata lain obat-obatan jenis halusinogen memutarbalikkan daya
tangkap kenyataan objektif. Diperkirakan ada sekitar 100 jenis zat halusinogen yang
biasanya digunakan oleh manusia dan tiga jenis halusinogen yang paling sering
disalahgunakan, yaitu LSD (d. Lysergic Acid Diethylamide), Psilosibin dan Meskalin.
Efek-efek yang ditimbulkan setelah penggunaan halusinogen adalah rasa khawatir
yang akut, gelisah dan tidak bisa tidur, biji mata yang membesar, suhu badan
meningkat, tekanan darah meningkat, gangguan jiwa berat.12
Gambar 8. Halusinogen <http ://www.remajasehat.com
/test/images/halusinogen_1b.jpg> (13 Juli 2009).
2.1.3 Zat Adiktif
Zat adiktif ialah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal
maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara
mutagenik, korosif dan iritasi.Adapun yang termasuk zat adiktif adalah : minuman
keras, nikotin, volatile solvent atau inhalensia.