METODOLOGI PENELITIAN
2. Pinset, sonde bengkok, kaca mulut ( SMIC, China )
3.9. Prosedur Penelitian 1 Pengisian Kuesioner 1 Pengisian Kuesioner
3.9.2 Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan klinis terhadap kelompok tahanan narkoba dilakukan
menggunakan prob periodontal, sonde, kaca mulut, pinset.
Pemeriksaan klinis meliputi :
1. Indeks Higiena Oral ( Oral Hygiene Index )
Indeks Higiena Oral bertujuan mengukur permukaan gigi yang ditutupi oleh
debris dan kalkulus. Indeks ini terdiri dari dua komponen : Indeks Debris dan Indeks
Kriteria skor untuk indeks debris ditunjukkan pada Gambar 17.
SKOR KRITERIA GAMBARAN KLINIS
0
Tidak dijumpai adanya penumpukan plak1
Adanya penumpukan plak yang menutupi kurang dari 1/3 permukaan gigi2
Adanya penumpukan plak yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi tetapi belum melewati 2/3 permukaan gigi
3
Adanya penumpukan plak yang telah melewati 2/3 permukaan gigiGambar 17. (Indeks plak menurut Greene dan Vermillion (1964) yang dimodifikasi
Kriteria skor untuk indeks kalkulus adalah sebagai berikut.
SKOR KRITERIA GAMBARAN KLINIS
0
Tidak dijumpai adanya kalkulus1
Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari sepertiga permukaan gigi2
Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari sepertiga tapi belum melewati dua pertiga permukaan gigi atau ada flek-flek kalkulus subgingiva di sekeliling serviks gigi atau kedua-duanya.
3
Adanya kalkulus supragingiva menutupi lebih dari duapertiga permukaan gigi atau kalkulus subgingiva mengelilingi serviks gigi atau kedua-duanya.
Gambar 18. (Indeks Kalkulus menurut Greene dan Vermillion (1964), Spolsky V. The
epidemiology of gingival and periodontal disease, in : Carranza. Glickman Clinical Periodontology, 7th, WB Saunders and Co. : 309).
Alat yang digunakan adalah kaca mulut dan sonde. Setiap permukaan gigi
dibagi secara horizontal atas sepertiga gingival, sepertiga tengah, dan sepertiga
insisal. Untuk mengukur skor Indeks Debris, sonde ditempatkan pada sepertiga
insisal gigi kemudian digerakkan ke arah sepertiga gingival dan skor diberikan sesuai
dengan kriteria di atas.
Skor akhir Indeks Debris dan Kalkulus individu dihitung dengan membagi
jumlah skor Indeks Debris dan Kalkulus dari semua gigi yang diperiksa dengan
jumlah permukaan gigi yang diperiksa (Vestibular dan Oral). Skor Indeks Debris dan
Kalkulus dijumlahkan untuk mendapatkan Skor Higiena Oral berdasarkan rumus
berikut :
Kemudian skor dimasukkan ke dalam 3 kategori untuk menentukan level
Higiena Oral, yaitu : a. 0,0 – 1,2 : baik
b. 1,3 – 3,0 : sedang
c. 3,1 – 6,0 : buruk
2. Kehilangan Perlekatan Klinis (KPK)
Kehilangan perlekatan klinis (KPK) didefinisikan sebagai jarak dari batas
sementum-enamel ke dasar saku klinis. Pengukuran KPK dilakukan pada 6 sisi
Skor Indeks Debris = Jumlah total skor debris seluruh gigi pada permukaan vestibular & oral
Jumlah gigi
Skor Indeks Higiena Oral = Skor Indeks Debris + Skor Indeks Kalkulus
Skor Indeks Kalkulus = Jumlah total skor kalkulus seluruh gigi pada permukaan vestibular & oral
(mesio-bukal, mid-bukal, buka l, mesio-lingual/mesio-palatal,
disto-lingual/disto-palatal) dari 6 gigi indeks Ramfjord. Pengukuran terhadap kehilangan
level perlekatan dilakukan dengan mengambil nilai rata-rata dari tiap-tiap gigi dan
dimasukkan di dalam kriteria berikut:
Kriteria Kehilangan Perlekatan Klinis Rentangan Skor KPK
Kehilangan perlekatan ringan Kehilangan perlekatan sedang Kehilangan perlekatan parah
0-3 mm 3-6 mm > 6 mm
3. Indeks Periodontal
Gigi indeks yang digunakan adalah gigi indeks dari Ramfjord yaitu enam gigi
terpilih masing-masing 16, 21, 24, 36, 41, 44 karena keenam gigi terpilih telah
terbukti merupakan indikator yang dapat diandalkan bagi keadaan seluruh mulut. Bila
salah satu gigi ini hilang maka akan di gantikan oleh gigi di sampingnya (17, 11, 25,
37, 42, 45). Indeks pengukuran tingkat keparahan penyakit periodontal yang di pakai
pada penelitian ini adalah Indeks Periodontal yang dikembangkan oleh Russel,
Tabel 1.Indeks Periodontal (IP) oleh Russel ( Dalimunthe SH. Periodonsia. 2005 : 53 )
Skor Kriteria 0 1 2 6 8
Negatif. Tidak terlihat inflamasi pada gingiva maupun kehilangan fungsi akibat
destruksi struktur periodontal pendukung.
Gingivitis ringan. Terlihat daerah inflamasi ringan pada daerah gingiva bebas,tapi
perluasannya tidak sampai mengelilingi gigi
Gingivitis. Inflamasi telah meluas mengelilingi gigi, tetapi perlekatan epitel belum
mengalami kerusakan
Gingivitis dengan pembentukan saku. Perlekatan epitel telah mengalami destruksi dan
terjadi pembentukan saku absolut/ periodontal. Tidak ada hambatan pada fungsi pengunyahan; gigi masih ketat dan tidak bergeser posisinya
Destruksi lanjut disertai kehilangan fungsi pengunyahan. Gigi bisa goyang; bisa
Berdasarkan skor indeks periodontal dapat ditetapkan kondisi klinis danstadium
penyakit individu, sebagai berikut:
Kondisi Klinis Rentangan Skor IP
Periodonsium secara klinis normal Gingivitis sederhana
Penyakit periodontal destruktif tahap awal Penyakit periodontal destruktif tahap mantap Penyakit pada tahap akhir
0,0 - 0,2 0,3 – 0,9 0,7 – 1,9 1,6 – 5,0 3,8 – 8,0
4. Indeks Pendarahan Papila Dimodifikasi (IPPD)
Indeks Pendarahan Papila Dimodifikasi (IPPD) yang dikemukakan oleh
Saxer dan Muhelmann didasarkan pada pengamatan pendarahan gingiva yang timbul
setelah prob periodontal diselipkan dari arah vestibular ke col sebelah mesial dari gigi
yang diperiksa. Dengan tetap mempertahankan ujung prob menyentuh dasar sulkus,
secara perlahan-lahan prob digerakkan sepanjang permukaan vestibular gigi. Prob
kemudian ditarik keluar dari sulkus pada sudut mesiovestibular, prosedur ini diulangi
pada setiap gigi yang akan diukur indeks pendarahannya.Kriteria pemberian skor: Jumlah skor
Indeks Periodontal = --- Jumlah gigi yang diperiksa (6)
Gambar 19. (Indeks perdarahan papila dimodifikasi menurut Saxen dan Muhlemann (Rateitschak
dkk., Colour Atlas of Periodontology, 1985; 30).
5. Indeks Penggunaan Gigi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat ada tidaknya atrisi yang terjadi
pada gigi pengguna narkoba.
GAMBARAN KLINIS
Skor 0
Tidak terjadi perdarahan
Skor 1
Perdarahan berupa titik kecil
Skor 2
Perdarahan berupa titik yang besar atau berupa garis
Skor 3
Perdarahan menggenang di interdental
Kriterianya adalah sebagai berikut.
Tabel 2.Smith and Knight tooth wear index. ( Nixon dkk. Tooth Surface Loss : does reactional drug
use contribute.2002 )
Skor Permukaan Kriteria
0 B/L/O/I/C Tidak ada kehilangan karakter permukaan
gigi.
Tidak ada kehilangan kontur gigi.
1 B/L/O/I/C Kehilangan permukaan enamel.
Kehilangan sedikit kontur gigi.
2 B/L/O
I C
Kehilangan enamel hingga terpaparnya dentin kurang dari 1/3 permukaan.
Kehilangan enamel hingga terpaparnya dentin.
Kehilangan kurang dari 1 mm
3 4 B/L/O I C B/L/O I C
Kehilangan enamel hingga terpaparnya dentin lebih dari 1/3 permukaan
Kehilangan enamel dan substansi dentin tidak mengenai dentin sekunder atau pulpa.
Kehilangan hingga kedalaman 1-2 mm
Kehilangan seluruh enamel, terpaparnya pulpa, atau terpaparnya dentin sekunder
Terpaparnya pulpa atau terpaparnya dentin sekunder
Kehilangan lebih dari kedalaman 2 mm, atau terpaparnya pulpa, atau terpaparnya dentin sekunder.