• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

1. PENGGUGAT TIDAK PUNYA LEGAL STANDING

- Bahwa Para Penggugat mengaku sebagai pemilik 5 (lima) bidang

tanah di Jalan Arifin Ahmad dan Jalan Dirgantara RT. 01 RW. 04 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan

Damai Kota Pekanbaru, berdasarkan :

a. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama AFRIANI seluas ± 4.400 M².

Halaman 72 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. b. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama HARIYANTO seluas ± 5.000 M².

c. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama CICI KOMALA SARI seluas ± 3.250 M².

d. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg :

263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama R. MOHD. DJASMAN seluas ± 3.250 M².

e. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama SITI ZUBAIDAH seluas ± 5.000 M².

- Bahwa lokasi sepanjang Jalan Arifin Ahmad yaitu selebar 80 meter kiri dan kanan telah ditetapkan oleh Walikota Pekanbaru dan ditegaskan oleh Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional) sebagai Tanah Negara yang akan ditata dengan program Konsolidasi Tanah (Land Consolidation), semua alas hak/surat tanah yang ada untuk lokasi tersebut tidak berlaku lagi, yang ada hanya sertipikat hak atas tanah hasil dari kegiatan konsolidasi tanah. Maka para Penggugat tidak mempunyai legal standing untuk mengklaim kepemilikan pada lokasi tersebut ;

2. TENTANG KEWENANGAN ABSOLUT

- Bahwa Para Penggugat mengaku sebagai pemilik 5 (lima) bidang tanah di Jalan Arifin Ahmad dan Jalan Dirgantara RT. 01 RW. 04 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, berdasarkan :

Halaman 73 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. a. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama AFRIANI seluas ± 4.400 M².

b. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama HARIYANTO seluas ± 5.000 M².

c. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama CICI KOMALA SARI seluas ± 3.250 M².

d. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama R. MOHD. DJASMAN seluas ± 3.250 M².

e. Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/IV/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama SITI ZUBAIDAH seluas ± 5.000 M².

- Bahwa selanjutnya belum ada suatu putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap yang membuktikan kebenaran dan keabsahan penguasaan Para Penggugat atas lahan objek perkara. dan hal ini sepenuhnya merupakan kewenangan Pengadilan Negeri untuk mengadilinya (kewenangan absolut). Sebagaimana disebutkan dalam Putusan Mahkamah Agung RI No.88/K/TUN/1993 tangal 07 September 1994 yang berbunyi : “Meskipun sengketa itu dari adanya Surat Keputusan Pejabat, tetapi jika dalam perkara tersebut menyangkut pembuktian hak kepemilikan atas tanah, maka gugatan atas sengketa tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke Pengadilan Umum, karena merupakan sengketa perdata” ;

Halaman 74 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr.

3. GUGATAN KABUR

1. Bahwa gugatan Para Penggugat tidak jelas (kabur) dengan alasan sebagai berikut :

a. Para Penggugat terdiri dari beberapa orang dan objek gugatan juga terdiri dari 3 (tiga) Sertipikat Hak Milik, oleh karena itu tidak jelas penerbitan Sertipikat Hak Milik nomor berapa yang digugat oleh siapa dan dengan dasar kepemilikan yang mana ;

b. Pada gugatan poin 6, disebutkan tanah milik R. MOHD ANSOR seluas ± 25.000 M² terletak di Simpang Tiga Ketjamatan Siak Hulu Kota Praja Pekanbaru dengan alas hak Surat Keterangan Kepemilikan Tanah No. 253/WMST/III/1960 tertanggal 12 Maret 1960, SANGAT DIRAGUKAN KEASLIANNYA karena lokasi tersebut hingga tahun 1987 masih wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Kampar, setelah adanya pemekaran wilayah Pekanbaru berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Daerah Tingkat II Kotamadya Pekanbaru dengan Daerah Tingkat II Kabupaten Kampar ;

2. Oleh karena itu untuk memenuhi nilai keadilan dan kepastian hukum sudah sepatutnya majelis hakim yang terhormat untuk menolak gugatan Para Penggugat atau menyatakan tidak berwenang untuk mengadilinya ;

Menimbang, bahwa eksespi-eksepsi Tergugat tersebut dibantah Para Penggugat sebagaimana termuat dalam Repliknya tertanggal 17 Juli 2013 ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut Pihak Tergugat II Intervensi telah mengajukan

eksepsi-Halaman 75 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. eksepsi sebagaimana termuat dalam Surat Jawaban tertanggal 29 Agustus 2013, yang pada pokoknya berisi sebagai berikut :

1. TENTANG PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI LEGAL STANDING

1.1. Bahwa Para Penggugat telah mengakui sebagai Pemilik 5 (lima) bidang tanah sebagaimana yang dimaksud dalam dalil gugatannya yang terletak di Jalan Arifin Ahmad dan Jalan Dirgantara RT. 01 RW. 04 Kelurahan Sidomolyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, berdasarkan : - Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg :

263/KMD/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama AFRIANI seluas ± 4.400 M² ;

- Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 262/KMD/2013 tanggal 10 April 2013 atas nama HARIYANTO seluas ± 5.000 M² ;

- Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 236/KMD/2013 tanggal 5 April 2013 atas nama CICI KOMALA SARI seluas ± 3.250 M² ;

- Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 237/KMD/2013 tanggal 5 April 2013 atas nama R. MOHD. DJASMAN seluas ± 3.250 M² ;

- Surat Keterangan Jual Beli Tanah tertanggal 12 Juni 1972 atas nama SITI ZUBAIDAH seluas ± 5.000 M² ;

1.2. Bahwa lokasi tanah sepanjang Jalan Arifin Ahmad yaitu selebar 80 meter kiri dan kanan telah ditetapkan oleh Walikota Pekanbaru dan ditegaskan oleh Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional sebagai Tanah Negara yang akan ditata dengan Program Konsolidasi Tanah (land consolidation), semua alas hak/surat tanah yang ada untuk lokasi tersebut tidak berlaku lagi, yang ada hanya Sertipikat

Halaman 76 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. Hak atas tanah hasil dari kegiatan konsolidasi tanah. Dengan demikan Para Penggugat tidak mempunyai Legal Standing untuk mengklaim kepemilikan pada lokasi tanah tersebut ; 1.3. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan tersebut

diatas, menurut hukum Para Penggugat tidak mempunyai Legal Standing mengajukan gugatan aquo di Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru, karenanya gugatan Penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard) ;

2. TENTANG KEWENANGAN MENGADILI (KOMPETENSI ABSOLUT)

2.1. Bahwa Para Penggugat dalam dalil gugatannya pada pokoknya menyatakan bahwa Para Penggugat masing-masing memiliki sebidang tanah yang terletak di Jalan Arifin dan Jalan Dirgantara RT. 01 RW. 04 Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, yaitu sebagai berikut :

- Penggugat AFRIANI memiliki sebidang tanah seluas ± 4.400 M², dengan alas hak kepemilikan Surat

Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 263/KMD/2013 tanggal 10 April 2013 ;

- Penggugat HARIYANTO memiliki sebidang tanah seluas ± 5.000 M², dengan alas hak kepemilikan Surat

Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 262/KMD/2013 tanggal 10 April 2013 ;

- Penggugat CICI KOMALA SARI memiliki sebidang tanah seluas ± 3.250 M², dengan alas hak kepemilikan Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 236/KMD/2013 tanggal 5 April 2013 ;

Halaman 77 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. - Penggugat R. MOHD. DJASMAN memiliki sebidang tanah seluas ± 3.250 M², dengan alas hak kepemilikan Surat Keterangan Ganti Kerugian No. Reg : 237/KMD/2013 tanggal 5 April 2013 ;

- Penggugat SITI ZUBAIDAH memiliki sebidang tanah seluas ± 5.000 M², dengan alas hak kepemilikan Surat Keterangan Jual Beli Tanah tertanggal 12 Juni 1972; 2.2. Bahwa diatas 5 (lima) bidang tanah tersebut telah diterbitkan

(tiga) Sertipikat Hak Milik oleh Tergugat, antara Lain sebagai berikut :

- Sertipikat Hak Milik Nomor : 4576/2012 yang terletak di Kelurahan Sidmulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru (Pengganti Sertipikat Hak Milik Nomor : 7025/2002 yang dahulu terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru tanggal 21 Maret 2002), Surat Ukur Nomor : 285/Sidomulyo/2002 tanggal 20 Maret 2002 seluas 10.408 M² atas nama Satimin dan Mariyana ;

- Sertipikat Hak Milik Nomor : 1082/2004 yang terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, tanggal 18 Oktober 2004, Surat Ukur Nomor : 2911/Sid. Timur/2004 tanggal 30 Agustus 2004 seluas 960 M² atas nama Satimin dan Mariyana ; - Sertipikat Hak Milik Nomor : 7024/2002 yang terletak di

Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, tanggal 21 Maret 2002, Surat Ukur Nomor : 282/Sidomulyo/2002 tanggal 20 Maret 2002 seluas 15.183 M² atas nama Satimin dan Mariyana ;

Halaman 78 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. 2.3. Bahwa tanah-tanah tersebut sebelumya milik orang tua Para Penggugat Afriani, Hariyanto, Cici Komala Sari dan Penggugat R. Mohd. Jasman, bernama R. Mohd. Ansor yang luas seluruhnya ± 25.000 M² yang dahulunya terletak di Simpang Tiga Ketjamatan Siak Hulu Kota Pradja Pekanbaru sekarang di Jalan Arifin Ahmad dan Jalan Dirgantara RT. 01 RW. 04 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru dengan ukuran 250 Meter x 100 Meter dengan batas-batasnya sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatas dengan tanah Darwis…...250 M ; Sebelah Selatan berbatas dengan tanah Hutan... 250 M ; Sebelah Barat berbatas dengan tanah Saleh...100 M ; Sebelah Timur berbatas dengan tanah Kasmo...100 M ; 2.4. Bahwa terhadap tanah tersebut oleh orang tua Para

Penggugat Afriani, Hariyanto, Cici Komala Sari dan Penggugat R. Mohd. Jasman sebelum ianya meninggal dunia telah dijualnya sebagian kepada :

1. Siti Zubaidah/Penggugat E seluas ± 5.000 M² (ukuran 50 M x 100 M) pada tanggal 12 Juni 1972 ;

2. Syamsinar, seluas ± 5.000 M² (ukuran 50 M x 100 M) pada tanggal 15 Agustus 1984 ;

3. Erni, seluas ± 6.000 M² (ukuran 20 M x 30 M) pada tanggal 21 Oktober 1991 ;

2.5. Bahwa penguasaan Para Penggugat masih berupa bukti pengalihan hak garapan atas Tanah Negara yang masih harus ditegaskan haknya (diberikan haknya) oleh Negara, Para Penggugat belum memiliki suatu bukti hak atas tanah sebagaimana yang diatur dala ketentuan perundang-undangan (Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960) yang

Halaman 79 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. diberikan oleh Lembaga yang berwenang yaitu Badan Pertanahan Nasional R.I dan belum ada suatu putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap yang membuktikn kebenaran dan keabsahan penguasaan Para Penggugat atas tanah sebagaimana yang dimaksud dalam objek perkara ;

2.6. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, jelas dan terang substansi gugatan Penggugat tersebut adalah sengketa kepemilikan, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Nomor : 88/K/TUN/1993 tanggal 7 September 1994 yang menyatakan : “Meskipun sengketa itu terjadi akibat dari adanya Surat Keputusan Pejabat, tetapi jika dalam perkara tersebut menyangkut pembuktian hak kepemilikan atas tanah, maka gugatan sengketa tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke Peradilan Umum karena jelas sudah merupakan sengketa perdata”. Dengan demikian perkara aquo merupakan kompetensi absolut lembaga Peradilan Umum sebagaimana diatur dalam Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang-Undang-Undang Nomor Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009. Dengan demikian gugatan Penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard) ;

3. TENTANG GUGATAN PARA PENGGUGAT TELAH LEWAT WAKTU

3.1. Bahwa Tergugat II Intervensi telah berulang kali memasang plang nama bertuliskan dilarang masuk lengkap dengan nama Tergugat II Intervensi berikut nomor sertipikat maupun luasnya pada tahun 2011, akan tetapi plang nama tersebut pernah hilang diduga ada pihak yang sengaja mencabut

Halaman 80 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. plang nama tersebut dan selanjutnya Tergugat II Intervensi memasang plang nama baru lengkap dengan peta tanah sesuai dengan sertipikatnya sebagai bukti sah kepemilikan hak atas tanah Tergugat II Intervensi, dengan demikian sangat tidak berdasarkan hukum apabila Para Penggugat mendalilkan mengetahui objek perkara pada saat diperiksa di Polda Riau pada hari Senin tanggal 05 Mei 2013, karena plang nama tersebut dibuat dalam ukuran besar dan tinggi dengan huruf yang jelas dan tebal, sehingga tulisan dalam plang nama tersebut bisa dibaca oleh siapapun ;

3.2. Bahwa Tergugat II Intervensi pernah mengirimkan utusannya kepada Sdr. Deni Saputra (abang dan adik Penggugat Afriani, Hariyanto, Cici Komala Sari, R. Mohd. Jasman) agar tidak melakukan pembangunan rumah di lokasi tanah milik Tergugat II Intervensi, akan tetapi Sdr. Deni Saputra tidak mengindahkannya bahkan pada saat pembangunan rumah tersebut didirikan tidak disertai dengan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) pernah didatangi Satpol PP Kota Pekanbaru ;

3.3. Bahwa Tergugat II Intervensi pernah mengirimkan surat kepada Lurah Sidomulyo Timur tertanggal 22 November 2011 Perihal Pemberitahuan Pemasangan Pagar, didalam surat tersebut telah dicantumkan Nomor SHM yang saat ini menjadi objek perkara aquo. Kemudian pada tanggal 19 Maret 2012 juga mengirimkan tembusan surat Lurah Sidomulyo Timur Perihal Permohonan Pemblokiran, didalam surat tersebut juga telah dicantumkan Sertipikat Hak Milik yang menjadi objek perkara aquo ;

Halaman 81 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. 3.4. Bahwa berpedoman dengan dalil gugatan Para Penggugat dan jika dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa sebagaimana yang diuraikan diatas (nomor 3.1. sampai dengan 3.3.), berarti tenggang waktunya lewat dari 90

(sembilan puluh) hari sebagaimana yang disyaratkan oleh

Pasal 55 Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, oleh karenanya gugatan Para Penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard) ;

4. TENTANG GUGATAN KABUR /OBSCUUR LIBELLE.

4.1. Bahwa Para Penggugat terdiri dari 5 (lima) orang dan menurut dalil gugatannya masing-masing Penggugat mempunyai alas hak dan objek gugatan juga terdiri 3 (tiga) Sertipikat Hak Milik, akan tetapi Para Penggugat tidak menguraikan dalam dalil-dalil gugatannya SKGR atau Surat Keterangan Jual Beli yang mana yang terdapat dalam Sertipikat Hak Milik nomor berapa yang digugat dan oleh siapa ;

4.2. Bahwa didalam dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 6 Nomor 6 menyatakan : “...tanah milik R. Mohd. Ansor seluas ± 25.000 M² terletak yang dahulunya terletak di Simpang Tiga Ketjamatan Siak Hulu Kota Pradja Pekanbaru sekarang di Jalan Arifin Ahmad dan Jalan Dirgantara RT. 01 RW. 04 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru...dst...dengan alas hak kepemilikanya Surat Keterangan Kepemilikan Tanah Nomor : 253/WMST/III/1960 tertanggal 12 Maret 1960 yang dikeluarkan oleh Wali Muda Simpang Tiga Ali Marsoedi”. Alas

Halaman 82 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. Hak tersebut sangat diragukan keasliannya karena lokasi tersebut hingga tahun 1987 masih wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Kampar, setelah adanya pemekaran Wilayah Pekanbaru berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Daerah Tingkat II Kotamadya Pekanbaru dengan Daerah Tingkat II Kabupaten Kampar ;

4.3. Bahwa jika dicermati dan diperhatikan, ternyata dalil-dalil gugatan Para Penggugat satu dengan yang lainnya saling bertentangan, Para Penggugat (Afriani, Hariyanto, Cici Komala Sari, R. Mohd. Djasman) mendalilkan bahwa bukti kepemilikannya berdasarkan SKGR (Surat Keterangan Ganti Rugi), maka secara hukum adanya ganti rugi atas tanah yang diakui sebagai miliknya, tetapi pada dalil gugatan berikutnya ternyata Para Penggugat (Afriani, Hariyanto, Cici

Komala Sari, R. Mohd. Djasman) merupakan ahli waris R. Mohd. Ansor yang berdasarkan atas kesepakatan para ahli

waris R. Mohd. Ansor, maka sisa tanah sepakat dibagi dan diserahkan kepada Para Penggugat (Afriani, Hariyanto, Cici Komala Sari, R. Mohd. Djasman). Dengan demikian adanya dualisme cara perolehan atas tanah Para Penggugat (Afriani, Hariyanto, Cici Komala Sari, R. Mohd. Djasman) yaitu melalui ganti rugi dan warisan dari orang tuanya. Dengan demikian patut diduga penerbitan SKGR tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;

4.4. Bahwa dalam petitum gugatan Para Penggugat pada halaman 13 point 3 Para Penggugat memohon : “Mewajibkan Tergugat unutk mencabut obyek sengketa, akan tetapi didalam

Halaman 83 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. dalil/posita gugatan Para Penggugat tidak ada menguraikan Mewajibkan Tergugat untuk mencabut obyek sengketa ;

4.5. Bahwa antara dalil/posita dengan petitum tidak sinkron, didalam posita gugatan Penggugat tidak ada diuraikan apabila Tergugat diwajibkan untuk membayar biaya perkara, akan tetapi dalam petitum gugatannya pada halaman 13 nomor 4 Penggugat memohon : “mewajibkan Tergugat untuk membayar biaya perkara” ;

Dengan demikian antara posita dan petitum dalam gugatan Penggugat tidak sinkron atau petitum bertentangan dengan posita gugatan, menyebabkan gugatan Penggugat kabur/obscuur libelle dan gugatan Penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard) ;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka eksepsi Tergugat II Intervensi beralasan hukum untuk diterima dan gugatan Para Penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard) ;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi-eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tersebut diatas Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu persatu dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :

Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tentang kompetensi absolut yaitu sebagai berikut :

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ditegaskan bahwa “Eksepsi tentang kewenangan absolut

Halaman 84 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. Pengadilan dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan dan meskipun tidak ada eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan tersebut tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 77 ayat 1 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Majelis Hakim akan menguji apakah benar sengketa a quo merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Negeri/ Peradilan Umum ataukah menjadi Kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kompetensi absolut adalah wewenang Badan Pengadilan dalam memeriksa jenis perkara tertentu yang secara mutlak tidak dapat diperiksa oleh Badan Pengadilan lain, baik dalam lingkungan peradilan yang sama ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan apakah obyek sengketa merupakan kompetensi absolut dari Pengadilan Negeri atau Pengadilan Tata Usaha Negara kaitannya dengan pembatalan sertipikat tanah, maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan menguraikan mengenai apa yang menjadi kewenangan absolut dari Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Tata Usaha Negara ;

Menimbang, bahwa yang menjadi kewenangan absolut dari Pengadilan Negeri berdasarkan pasal 50 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 jo Undang Nomor 8 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum adalah perkara pidana dan perkara perdata, kewenangan mengadili Pengadilan Negeri dalam perkara perdata adalah meliputi semua

Halaman 85 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. sengketa tentang hak milik atau hak-hak yang timbul karenanya, hutang piutang atau hak-hak keperdataan lainnya ;

Menimbang, bahwa mengenai kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara secara tegas memberikan batasan mengenai kompetensi absolut dari Pengadilan Tata Usaha Negara yaitu sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 47, Pasal 50, Pasal 1 angka 10 jo Pasal 1 angka 9 dan Pasal 3 dengan pengecualian Pasal 2 dan Pasal 49 ;

Menimbang, bahwa yang menjadi obyek sengketa aquo adalah :

1. Sertipikat Hak Milik Nomor : 4576/2012 yang terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru (Pengganti Sertipikat Hak Milik Nomor 7025/2002 yang dahulu terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru tanggal 21 Maret 2002), Surat Ukur Nomor : 285/Sidomulyo/2002 tanggal 20 Maret 2002, seluas 10.408 M2

atas nama SATIMIN dan MARIYANA ;

2. Sertipikat Hak Milik Nomor : 1082/2004 yang terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru tanggal 18 Oktober 2004, Surat Ukur Nomor : 2911/Sid.Timur/2004 tanggal 30 Agustus 2004, seluas 960 M2

atas nama SATIMIN dan MARIYANA ;

3. Sertipikat Hak Milik Nomor : 7024/2002 yang terletak di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Tampan tanggal 21 Maret 2002, Surat Ukur Nomor : 282/Sidomulyo/2002 tanggal 20 Maret 2002, seluas 15.183 M2 atas nama SATIMIN dan MARIYANA ;

Halaman 86 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. Menimbang, bahwa setelah mencermati isi surat gugatan Para Penggugat, Majelis Hakim berpendapat bahwa apa yang didalilkan oleh Para Penggugat bukanlah tentang sengketa hak kepemilikan dari suatu sertipikat sebagai suatu produk pembuktian terhadap hak atas tanah, tetapi Para Penggugat memohon kepada Pengadilan untuk membatalkan obyek sengketa aquo karena prosedur penerbitan sertipikat yang dikeluarkan Tergugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

Menimbang, bahwa oleh karena yang dipersoalkan oleh Para Penggugat dalam gugatannya pada hakekatnya adalah menyangkut kecermatan dan ketelitian dari Tergugat dalam meneliti data fhisik maupun data yuridis tanah yang merupakan bagian prosedur yang harus ditempuh oleh Tergugat sebelum menerbitkan sertipikat, maka Majelis Hakim berpendapat hal tersebut merupakan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara untuk memeriksa dan mengadilinya dan oleh karenanya eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi mengenai kompetensi absolut haruslah ditolak ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi Tentang Gugatan kabur dengan pertimbangan hukum sebagai berikut : Menimbang bahwa untuk dapat menyatakan gugatan Para Penggugat kabur atau tidak, dasar pengujiannya (Toetsing) adalah sebagaimana ketentuan dari Pasal 56 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang memuat syarat formal dan materi dari suatu gugatan ;

Menimbang bahwa terhadap perkara a quo telah dilakukan pemeriksaan persiapan oleh Majelis Hakim sesuai ketentuan Pasal 63 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

Halaman 87 dari 97 halaman Putusan No. 20/G/2013/PTUN-Pbr. Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang salah satu tujuannya adalah memperbaiki gugatan yang belum sempurna ;

Menimbang, bahwa Para Penggugat tidak menguraikan Sertipikat Hak Milik no berapa yang digugat oleh siapa dan dengan dasar kepemilikan yang mana, dan Para Penggugat tidak merumuskan dengan teliti dan cermat dan lengkap mengenai kesalahan Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa, Majelis Hakim berpendapat setelah meneliti gugatan Para Penggugat ternyata gugatan Para Penggugat telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 56 ayat 1 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dimana identitas Para Penggugat dan Tergugat serta alasan atau dasar gugatan yang diminta untuk diputuskan oleh Pengadilan sudah terpenuhi . dan oleh karenanya eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tentang gugatan kabur haruslah ditolak ;

Dokumen terkait