• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNA JASAKONTRAKTOR

Dalam dokumen Ustek PW 29 (Halaman 118-123)

KONSULTAN

Pre Construction Meeting

Survey Lapangan : - CBR Tanah dasar - Dimensi LHR Review Desain Alternatif Desain Target bertambah Target tetap Target berkurang Adendum Evaluasi Persetujuan

Gambar 6-8. Prosedur CCO

6.3.3. Penyiapan Formulir-formulir, Buku Harian Lapangan dan Buku

Pengawasan

Yang dimaksud dengan Buku Harian Lapangan (BHL) adalah buku yang disediakan oleh Kontraktor yang digunakan untuk mencatat kegiatan, peristiwa, kejadian yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan, yang terjadi setiap hari di lapangan pekerjaan. Yang dimaksud dengan Buku Pengawasan adalah buku yang disediakan oleh Konsultan yang digunakan oleh Pengawas Pekerjaan untuk mencatat kegiatan, peristiwa atau kejadian yang menyangkut pengawasan pekerjaan yang terjadi setiap hari di lapangan. Termasuk disini adalah pemberian petunjuk dan pengarahan

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 6-20

dari Konsultan agar pelaksanaan pekerjaan benar-benar berlangsung sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan.

Dalam Buku Harian, Kontraktor harus mencatat semua kegiatan, diantaranya adalah:

Penerimaan material konstruksi

Kegiatan pekerjaan konstruksi yang dilakukan Penggunaan alat-alat kerja

Jumlah tenaga kerja

Progres pekerjaan yang telah dicapai

Kejadian-kejadian baik yang mengganggu maupun yang tidak mengganggu kegiatan lapangan

Keadaan cuaca atau hari hujan Dan lain-lain kegiatan

Dalam Buku Pengawasan, Pengawas Pekerjaan/Konsultan akan mencatat semua kegiatan atau peristiwa yang berkaitan dengan pengawasan dan pengendalian pekerjaan, diantaranya adalah :

Persetujuan rencana kerja kontaktor yang rinci, metode pelaksanaan,

setting out/uitzet, pekerjaan yang selesai dan memenuhi persyaratan.

Petunjuk atau arahan bagi pelaksana pekerjaan, agar pelaksanaan pekerjaan atau mutu pekerjaan jangan sampai menyimpang.

Teguran atau peringatan kalau terjadi penyimpangan atau keterlambatan.

Penolakan terhadap bahan material yang akan digunakan atau hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan persyaratan.

Disamping hal tersebut diatas, Konsultan akan menyiapkan format Laporan harian, Mingguan, Bulanan maupun checklist Pengawasan Pekerjaan untuk diisi oleh Kontraktor maupun Pengawas Pekerjaan, termasuk komentar Konsultan.

6.3.4. Pengumpulan Data

Konsultan Supervisi akan melakukan pengumpulan data dan dokumen yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini yang utama adalah dokumen pelelangan dan dokumen kontrak.

Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah memngumpulkan, memahami dan mempelajari:

- Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknik Pekerjaan fisik.

- Dokumen Perjanjian Pemborongan (Kontrak) pekerjaan fisik. - Dokumen-dokumen lain yang terkait

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 6-21

6.3.5. Rapat Koordinasi Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)

Penyelenggaraan pre construction meeting, dimaksudkan untuk mempelajari lebih dalam hal-hal yang kurang atau tidak jelas tentang isi dokumen kontrak beserta kelengkapannya serta penjelasan dari kontraktor atas Rencana Mutu Pekerjaan atau Rencana Mutu Kontrak yang dianggap belum jelas. Dengan demikian keraguan atau beda pendapat dalam penafsiran pasal-pasal dokumen kontrak dapat dihindari, demikian pula ketidak jelasan tentang Rencana Mutu Pekerjaan atau Rencana Mutu Kontrak yang dibuat oleh kontraktor dapat dipahami sehingga terdapat kesamaan dalam pemahaman.

Disamping itu dalam pertemuan tersebut kontraktor diminta untuk menjelaskan program kerja pelaksanaan, struktur organisasi kerja di lapangan dan mekanisme kerja, efisiensi dan efektivitas program kerja yang telah disusun serta bagian-bagian pekerjaan yang akan diserahkan kepada sub-kontraktor.

Dalam membuat Rencana Mutu Pekerjaan atau Rencana Mutu Kontrak, kontraktor sekurang-kurangnya menjelaskan tentang uraian singkat pekerjaan, organisasi pelaksana kontraktor, rencana kerja pelaksanaan oleh kontraktor dilengkapi dengan bagan alurnya, standar prosedur dan standar desain yang akan digunakan, inspeksi dan test yang akan dikerjakan.

Selain itu pada pertemuan ini ditentukan waktu untuk kunjungan bersama ke lokasi menentukan batas awal serta akhir proyek serta survey lapangan dengan kondisi saat ini sebagai bahan dalam diskusi lanjutan dan menentukan metode kerja selanjutnya.

Hal penting dalam rapat koordinasi awal mencakup semua persiapan yang akan dilakukan oleh masing-masing pihak. Hal-hal yang dibahas dalam rapat pra konstruksi ini, mencakup:

a.

Pembahasan mengenai spesifikasi teknis yang kurang jelas dan kurang dimengerti.

b.

Bentuk serta jenis/macam pelaporan dan sistem serta batas waktu pelaporan hendaknya telah dijelaskan dalam pertemuan awal.

c.

Organisasi dari masing -masing pelaku proyek (Direksi, Konsultan dan Kontraktor) telah ada dan dipahami dan disepakati jalur koordinasinya.

d.

Wewenang dan tanggung jawab serta segala sangsi yang berkaitan

dengan pelaksanaan pekerjaan dibahas dengan jelas.

e.

Menentukan waktu untuk kunjungan bersama ke lokasi menentukan batas awal serta akhir proyek serta survey lapangan dengan kondisi saat ini sebagai bahan dalam diskusi lanjutan dan menentukan metode kerja selanjutnya.

6.3.6. Rekayasa Lapangan

Pada awal pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi akan melaksanakan Survei lapangan untuk mengetahui kondisi existing. Survei pendahuluan ini, disebut sebagai

Field Engineering atau Rekayasa Lapangan.

Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rekayasa Lapangan oleh tim supervisi diantaranya sebagai berikut :

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 6-22

Melakukan identifikasi lapangan jenis-jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk masing-masing konstruksi disesuaikan dengan hasil desain

Melakukan inventarisasi masalah-masalah di konstruksi existing (jika ada) serta melakukan klarifikasi terhadap kebutuhan konstruksi yang diperlukan.

Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis dari desain yang pernah dilakukan serta melakukan klarifikasi dengan kondisi existing untuk dapat mengevaluasi apakah diperlukan modifikasi desain atau tidak.

Melakukan penajaman rencana kerja konsultan.

Selanjutnya Tim Supervisi akan membuat rangkuman evaluasi dengan menampilkan sketsa desain serta estimasi kuantitas bahan yang diperlukan untuk konstruksi termasuk estimasi biayanya.

6.3.7. Justifikasi Teknik/ Review Desain

Pada saat evaluasi mutual chek MC-0, dilakukan justifikasi teknik untuk mendapat data terbaru dari eksisting jalan dan jembatan, sehingga dapat diestimasi kebutuhan volume pekerjaan sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Dalam hal ini perlu melengkapi perhitungan volume sesungguhnya, penempatan lokasi-lokasi pekerjaan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Justifikasi teknik dimaksudkan untuk melakukan penyempurnaan-penyempurnaan volume pekerjaan yang terdapat dalam dokumen kontrak sehingga sesuai dengan kondisi akhir lapangan.

Metodologi

Justifikasi Teknik ini disusun untuk dijadikan dasar dalam melaksanakan perubahan-perubahan volume yang akan dituangkan dalam addendum kontrak. Sehingga Justifikasi Teknik ini merupakan pengesahan secara teknis berdasarkan data hasil survey lapangan terakhir.

Pengamatan yang dilakukan adalah :

Hasil pengukuran terhadap panjang eksisting jalan Inventarisasi kondisi eksisting serta penanganannya Penempatan lokasi pekerjaan Tanah

Penempatan lokasi pekerjaan Drainasi

Penempatan lokasi pekerjaan Aggregate Klas A Penempatan lokasi pekerjaan aspal

Penempatan lokasi pekerjaan Struktur (Talud) Penempatan lokasi pekerjaan-pekerjaan Minor

Untuk finalisasi data dilakukan secara bersama-sama, unsur Satker, Konsultan dan Kontraktor pada waktu yang ditentukan, sehingga diperoleh data kuantitas dan lokasi penempatan pekerjaan.

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 6-23

Hasil data tersebut dilaporkan kepada satker dengan disertai gambar-gambar lokasi, profil dan dimensi pekerjaan. Hasil identifikasi lapangan dan perhitungan volume disusun dalam bentuk Justifikasi Teknik.

Selanjutnya hasil dari justifikasi teknik ini akan digunakan untuk pembuatan Gambar Kerja serta perhitungan Mutual Check 0% (MC–0).

6.3.8. Perubahan Kontrak (CCO)

Pada saat evaluasi mutual chek MC-0, dilakukan justifikasi teknik untuk mendapat data terbaru dari eksisting jalan dan jembatan, sehingga dapat diestimasi kebutuhan volume pekerjaan sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Dalam hal ini perlu melengkapi perhitungan volume sesungguhnya, penempatan lokasi-lokasi pekerjaan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.

Justifikasi teknik dimaksudkan untuk melakukan penyempurnaan-penyempurnaan volume pekerjaan yang terdapat dalam dokumen kontrak sehingga sesuai dengan kondisi akhir lapangan.

Metodologi

Justifikasi Teknik ini disusun untuk dijadikan dasar dalam melaksanakan perubahan-perubahan volume yang akan dituangkan dalam addendum kontrak. Sehingga Justifikasi Teknik ini merupakan pengesahan secara teknis berdasarkan data hasil survey lapangan terakhir.

Pengamatan yang dilakukan adalah :

Hasil pengukuran terhadap panjang eksisting jalan Inventarisasi kondisi eksisting serta penanganannya Penempatan lokasi pekerjaan Tanah

Penempatan lokasi pekerjaan Drainasi

Penempatan lokasi pekerjaan Aggregate Klas A Penempatan lokasi pekerjaan aspal

Penempatan lokasi pekerjaan Struktur (Talud) Penempatan lokasi pekerjaan-pekerjaan Minor

Untuk finalisasi data dilakukan secara bersama-sama, unsur Satker, Konsultan dan Kontraktor pada waktu yang ditentukan, sehingga diperoleh data kuantitas dan lokasi penempatan pekerjaan.

Hasil data tersebut dilaporkan kepada satker dengan disertai gambar-gambar lokasi, profil dan dimensi pekerjaan. Hasil identifikasi lapangan dan perhitungan volume disusun dalam bentuk Justifikasi Teknik.

Selanjutnya hasil dari justifikasi teknik ini akan digunakan untuk pembuatan Gambar Kerja serta perhitungan Mutual Check 0% (MC–0).

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 6-24

6.3.9. Supervisi Pelaksanaan Mobilisasi Kontraktor

Pelaksanaan konstruksi akan terselenggara dengan baik apabila didukung dengan personil, peralatan dan perlengkapan teknis lainnya secara lengkap dengan kondisi baik serta tepat waktu dalam pengadaannya. Untuk itu Konsultan akan memeriksa dan memberikan saran-saran yang mencakup proses mobilisasi berikut ini :

Dalam dokumen Ustek PW 29 (Halaman 118-123)