• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pra-Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (pra- (pra-RK3K)

Dalam dokumen Ustek PW 29 (Halaman 174-179)

Q2 Rekayasa Lapangan Q3 Request Pekerjaan

3) Pengujian Job Mix Formula (JMF)

7.4. Pra-Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (pra- (pra-RK3K)

7.4.1. Kebijakan

Konsultan berkomitmen untuk mencapai standar manajemen tertinggi termasuk dalam hal keamanan konstruksi, tempat bekerja dan lingkungan lainnya dimana pekerjaan berlangsung. Konsultan akan memberikan dan menjaga lingkungan tempat bekerja dengan aman dan sehat sesuai dengan praktek bisnis yang sesuai dengan ketentuan regulator.

 Konsultan akan berusaha untuk menghilangkan dan menekan apapun resiko yang terjadi akibat kebakaran, keamanan, kerusakan terhadap properti dan kecelakaan personel atupun penyakit. Kegiatan K3 selalu menjadi prioritas utama yang harus dijalankan setiap harinya dalam semua aktifitas operasional dimanapun lokasi pekerjaan tersebut berada.

 Konsultan akan berusaha untuk selalu menjalankan aktifitas proteksi lingkungan hidup untuk memastikan kesesuaiannya dengan ketentuan perundang-undangan.

 Konsultan berkomitmen untuk menjaga komuniksi dengan semua pihak yang terkait; baik dengan badan pemerintahan, pihak keamanan, komunitas sekitarnya; untuk saling bertukar informasi dan teknologi yang berhubungan dengan proteksi lingkungan, seperti :

1. untuk menjaga kesehatan, keamanan, keselamatan dan kesejahteraan dari pekerja di lokasi tempat kerja dengan memberikan tempat kerja yang aman dan sehat.

2. Untuk mengadaptasi peraturan regulator yang terkait dengan K3 3. Untuk meningkatkan aktifitas keamanan, kesehatan dan

keselamatan kerja

4. Untuk mempertahankan motivasi dan kemampuan kerja melalui training dan peningkatan kualitas dan keahlian manajemen keamanan kerja.

5. Untuk memastikan keamanan melalui penerapan sistem respon emergensi terhadap semua resiko yang dapat diidentifikasi.

6. Untuk menghilangkan resiko kecelakaan kerja, kehilangan jiwa selama pekerjaan berlangsung

7. Untuk memastikan setiap tanaga kerja menggunakan perlengkapan keamanan kerja yang sesuai dan mencukupi seperti yang telah ditentukan dalam peraturan dan ketentuan

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 7-26

Karyawan dari pihak Konsultan akan bertanggung jawab untuk memastikan keaman diri sendiri dan pihak lain yang berada dilokasi kerja terhadap kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan hidup. Komitmen Konsultan untuk K3 merupakan satu kesatuan dari solusi bisnis jangka panjang.

7.4.2. Rencana Penerapan K3

Preliminary rencana K3 disiapkan berdasarkan pada kebutuhan Engineering dan

konstruksi. Sistem manajemen SH&E akan meyakinkan pelaksanaan pekerjaan secara aman dan sehat serta tidak menimbulkan pencemaran.

Konsep manajemen K3 yang akan diterapkan selama tahapan konstruksi untuk mencapai tujuan berikut :

Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan, untuk mencapai zero accident & zero pollution.

Memaksimalkan kinerja aset yang ada (tenaga kerja/disiplin kerja, alat-alat berat, kendaraan dll).

Melindungi asset perusahaan (tenaga kerja dari kecelakaan, melindungi material/ alat terpasang dari kerusakan dan bahaya kebakaran/ peledakan).

Memelihara kesan yang baik (good public image) terhadap Konsultan (berdasarkan pada high safety performance dan reputasi)

Penghematan biaya operasi Proyek.

Lima kondisi berikut adalah prioritas utama yang akan diterapkan : a) Mengidentifikasi/mengenali bahaya dan resiko dari :

Lokasi dan kondisi proyek (tumbuh-tumbuhan, kondisi tanah, dan lain-lain)

Karakteristik dari aktivitas kegaitan (safety hazard)

Karakteristik pengoperasian perkakas kerja, kendaraan, peralatan-peralatan (manual pengoperasian, perawatan rutin, pengujian peralatan)

Kondisi kesehatan buruh/tenaga kerja (mental, kejenuhan, jasmani & rohani)

Waktu lembur (mengikuti standar jam kerja, batasan-batasan lembur) Hilangnya ketaatan/loyalitas terhadap pekerjaan/tidak adanya peraturan keselamatan.

b) analisis Resiko, evaluasi dan pengawasan K3 dalam setiap tahapan pekerjaan selama proyek berlangsung

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 7-27

penyampaian tentang keselamatan kerja pada setiap pertemuan di lokasi proyek (safety Talk)

Induction, tool Box and Management SH&E meetings

Kebijakan manajemen ditunjukan dengan brosur, spanduk/poster K3, papan pengumuman, selebaran, dan lain-lain.

Rencana penanggulangan & evakuasi terhadap keadaan darurat Rencana keselamatan

d) mengacu pada prosedur dan peraturan pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan

e) Inspeksi keselamatan dan audit pada tiap aktivitas

7.4.3. Kebijakan Keselamatan Perusahaan

Kebijakan keselamatan Perusahaan ditetapkan oleh pihak Manajemen Konsultan dan diimplementsikan pada seluruh proyek. Kebijakan tersebut mencerminkan kesungguhan Konsultan dalam menjalankan manajemen K3.

Seluruh karyawan dari Konsultan bertanggung jawab dalam menjamin terlaksananya kebijakan K3 dengan baik.

7.5. Koordinasi

7.5.1. Koordinasi Internal

Konsultan menugaskan seorang petugas K3 untuk membantu dan memandu manajemen dalam pelaksanaan pekerjaan, perencanaan, implementasi, pengawasan berkelanjutan terhadap penerapan K3, waktu dan biaya yang efektif & efisien.

Tujuan dari hal tersebut adalah mencapai tingkat kinerja K3 yang konsisten dan optimal, yang dapat meyakinkan Pemilik Proyek dan personil Konsultan. Keanggotaan Komite K3 akan dipimpin oleh Koordinator Proyek. Komite ini harus mengadakan rapat komite setidaknya sebulan sekali, atau jika terjadi kecelakaan. Untuk mengefektifkan agenda rapat komite K3, „patroli‟ keselamatan akan diselenggarakan oleh anggota komite sehari sebelum rapat.

7.5.2. Koordinasi Eksternal

Koordinasi eksternal akan dilakukan dengan instansi/lembaga Pemerintah, seperti kepolisian, rumah sakit, pemerintahan daerah, dan lain-lain.

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 7-28

7.6. Implementasi Program K3 Di Lapangan

Petugas yang kompeten di bidangnya akan digunakan untuk mengidentifikasi masalah/bahaya yang potensial sebelum dimulainya pekerjaan. Instruksi tertulis untuk pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko tinggi akan disiapkan.

Peralatan pengamanan/alat pelindung diri akan disediakan/dipakai dan dirawat dengan baik selama pelaksanaan pekerjaan.

Papan peringatan/poster K3 akan ditempatkan di tempat-tempat yang potensial terhadap bahaya dan harus mudah dilihat oleh seluruh personil di lapangan.

Program K3 lapangan akan memperhitungkan unsur-unsur berikut: 1. Peraturan Dasar K3 Pemilik Proyek dan Pemerintah 2. Rencana Pencegahan terhadap kehilangan 3. Pertolongan Pertama/ Prosedur Medis

4. Pelatihan Personil terhadap aspek-aspek K3 5. Ijin Kerja

6. Pencegahan / perlindungan terhadap Kebakaran

7. Emergency Response Plan 8. House Keeping

9. Environmental Hazard

10. Inspeksi dan audit terhadap Pencegahan Kehilangan dan Audit 11. Penyelidikan terhadap kecelakaan

12. Peraturan K3

7.6.1. Peraturan Dasar K3

Berdasarkan analisis bahaya konstruksi, dasar-dasar dari ketentuan K3, dikembangkan dan disiapkan untuk menjamin keselamatan seluruh pekerjaan yang direncanakan dan menghindari kemungkinan terjadinya pencemaran.

Ketentuan-ketentuan utama berikut ini didokumentsikan secara spesifik pada pelaksanaan keselamatan kerja di lapangan :

a) Pencegahan terhadap kecelakaan kerja, seperti : Pekerjaan elektrikal

Pekerjaan di tempat tinggi Mesin Gerinda

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 7-29

Pengelasan dan pemotongan

Cartridge hammers

Hazardous material and products

Mesin-mesin penggali, alat-alat angkat, pemindahan tanah dan pekerjaan sipil lainnya.

b) Pekerjaan Pemasangan (Erection) c) Pekerjaan Insulasi (Insulation)

d) Internal Work

e) Transportasi personil

f) Material Handling

g) Kebakaran dan keadaan darurat lain

h) Rencana penanggulangan keadaan darurat dan evaluasi i) Investigasi Kecelakaan

mesin-mesin penggali, alat-alat angkat, pemindahan tanah dan pekerjaan sipil lainnya

investigasi kecelakaan dan laporannya kecelakaan serius

Ketentuan-ketentuan lain

7.6.2. Rencana Pencegahan terhadap Kehilangan

Tim pekerja lapangan mulai dari tingkat tenaga pendukung sampai Site Engineer secara terus menerus akan meninjau kondisi lapangan, rencana kerja konstruksi dan kegiatan lapangan lainnya untuk meminimalisasi safety hazards dan tindakan yang mengabaikan keselamatan personil

7.6.3. Pertolongan Pertama / Prosedur Medis

Kontraktor akan menyediakan sarana P3K/ First Aid selama pelaksanaan pekerjaan.

7.6.4. Briefing Personil

Bagian ini menggarisbawahi pada jenis-jenis informasi yang dibutuhkan untuk semua personil dan supervisor sebelum memulai dan selama pekerjaan berlangsung terutama untuk pekerja lokal.

PW-29 : Pengawasan Teknik Berkala Jalan di Kabupaten Ngada dan Kab. Manggarai 7-30

7.6.5. Ijin Kerja

Dalam rangka memonitor dan mengontrol resiko kerja yang potensial di lapangan, ijin kerja diperlukan untuk melakukan pekerjaan pada segala kondisi dimana batas dari unit proses atau dalam konstruksi baru dimana bahaya mungkin terjadi. Ijin kerja dikeluarkan oleh Pemilik Proyek, setelah sesuai dengan prosedur keselamatan sudah diverifikasi.

Beberapa kondisi signifikan yang harus dipenuhi adalah :

Mengidentifikasi semua material terkubur sebelum penggalian, Menyediakan fire protection dan memberlakukan peraturan dilarang merokok ditempat-tempat tertentu/ terlarang

Menyediakan PPE (Personal Protective Equipment)

7.6.6. Pencegahan/Perlindungan terhadap kebakaran

Untuk mencegah kebakaran, perlu diberikan perhatian khusus pada area

preplanning, hot-work permit controls, area dimana terdapat material yang mudah

terbakar, area pengendalian cairan dan material, area pengendalian asap, pelatihan dan penggunaan tanda bahaya, pemasangan kabel elektrik yang tepat, dan pembuangan sampah pada tempatnya. Prosedur yang spesifik ditekankan pada rencana keselamatan konstruksi lapangan untuk masing-masing proyek.

7.6.7. Emergency Response Plan

Prosedur emergency response plan dikembangkan untuk semua insiden yang potensial termasuk api, ledakan, bencana alam, dan lain-lain. Prosedur ini meliputi sarana berkomunikasi, fire fighting, sarana medis, keselamatan, evakuasi, dan sarana-sarana lain yang mungkin diperlukan.

Para personil pada suatu periode berkala dibimbing melalui pertemuan-pertemuan K3, pelatihan penanggulangan keadaan darurat (Emergency Drill), dan lain-lain.

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN

Dalam dokumen Ustek PW 29 (Halaman 174-179)