• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Lahan, Tenaga Kerja, Benih, Pupuk dan Obat-Obatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Identitas Petani Responden

4.2.5. Penggunaan Lahan, Tenaga Kerja, Benih, Pupuk dan Obat-Obatan

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produksi usahatani adalah luaslahan yang digunakan, dapat dikatakan bahwasanya lahan berpengaruh positif terhadap tingkat produksi yang dihasilkan. Semakin luas lahan yang digunakan maka akan semakin besar produksi yang diperoleh begitu juga sebaliknya. Status lahan usahatani pepaya yang digunakan di daerah penelitian merupakan lahan sendiri, lahan sewa dan pinjaman. Adapun gambaran penggunaan lahan usahatani pepaya california di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 10 berikut:

Tabel 10. Distribusi Frekuensi dan Persentase Petani Sampel Berdasarkan Luas Lahan di Daerah Penelitian Tahun 2022

No Luas Lahan (Ha)

Frekuensi (Orang)

Persentase (%)

1. 0,10 – 0,16 10 33,30

2. 0,17 – 0,23 6 20,00

3. 0,24 – 0,30 9 30,00

4. 0,31 – 0,37 0 0,00

5. 0,38 – 0,43 3 10,00

6. 0,44 – 0,50 2 6,70

Jumlah 30 100,00

Sumber : Data primer yang diolah 2022

Berdasarkan Tabel 10 diatas diketahui bahwasanya pengelolaan usahatani pepaya di Kecamatan Sungai Gelam rata-rata masih menggunakan lahan yang tergolong kecil atau biasa disebut dengan petani gurem. Rata-rata luas lahan pepaya california di daerah penelitian sebesar 0,24 Ha (Lampiran 7). Petani pepaya california lebihdominan menggunakan lahan sebesar 0,10 - 0,16 Ha yakni sebanyak 33,30% atau sebanyak10 orang dari total petani sampel.

b. Penggunaan Tenaga Kerja

Penggunaan tenaga kerja merupakan salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan proses produksi pertanian dalam pelaksanaanya.

Biaya penggunaan tenaga kerja adalah biaya yang dibayarkan kepada setiap karyawan yang terlibat langsung dalam proses usahatani (jika menggunakan). Hal ini sejalan dengan Mubyarto (1995) yang menyatakan bahwa tenaga kerja adalah faktor produksi yang utama karena faktor tersebut menentukan kedudukan petani didalam usahataninya, tidak hanya menyumbang tenaga kerja tetapi merupakan pemimpin usahatani yang mengatur organisasi produksi secara keseluruhan.

Pada usahatani pepaya california di daerah penelitian petani menggunakan tenaga kerja dari dalam keluarga, namun terdapat sebagian petani menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga untuk membantu usahatani pepaya yang diusahakan. Meskipun tenaga kerja berasal dari dalam keluarga biaya tetap diperhitungkan, dimana upah tenaga kerja didasarkan pada upah buruh di daerah penelitian sebesar Rp. 75.000 perhari, dengan jam kerja perharinya tidak lebih dari 8 jam. Rata-rata penggunaan tenaga kerja per ha di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 11 berikut:

Tabel 11. Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Pepaya California di Kecamatan Sungai Gelam Tahun Ke 0 Sampai Ke 4

Kegiatan

Tahun Ke-0 (HOK)

Tahun Ke-1 (HOK)

Tahun Ke-2 (HOK)

Tahun Ke-3 (HOK)

Tahun Ke-4 (HOK) Pembukaan Lahan 8,6

Penyemaian 5,7

Pengolahan Lahan 19,0 Pemupukan Dasar 6,7

Penanaman 6,7

Penyulaman 5,7

Penyiangan 22,9 28,1 16,7 5,4

Pemupukan 15,2 31,3 11,6 0,0

Penyemprotan 5,7 6,1 6,51 0,0

Pemanenan 34,3 126,1 142,8 92,7

Jumlah 52,4 78,1 191,6 177,61 98,1

Sumber : Data primer yang diolah 2022

Berdasarkan Tabel 11 terlihat bahwa terdapat kegiatan-kegiatan dalam usahatani pepaya california. Penggunaan tenaga kerja tertinggi adalah pemanenan dimana setiap tahun penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan pemanenan akan terus meningkat hinggatahun ke 4 menurun yang dikarenakan turunnya produksi yang dihasilkan olehpepaya, kegiatan pembukaan lahan, penyemaian, pengolahan lahan, pemupukan dasar, penanaman dan penyulaman hanya dilakukan satu kali dalam satu kali periode usahatani pepaya yang dilakukan di awal usahatani, kegiatan selanjutnya yang masih membutuhkan tenaga kerja adalah untuk penyiangan, pemupukan, penyemprotan dan pemanenan. Kebutuhan tenaga kerja di daerah penelitian menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Usahatani pepaya california memerlukan tenaga kerja yang lebih tinggi dibandingkan usahatani pepaya lainnya, hal ini terjadi dikarenakan pepaya california memerlukan perawatan yang intensif untuk menjaga pepaya california dari serangan hama dan penyakit.

c. Penggunaan Benih

Benih merupakan bahan dasar yang digunakan untuk memulai suatu budidaya ataupun usahatani. Penggunaan benih yang dimaksud adalah proses ataupun cara petani dalam mendapatkan benih sebagai modal dasar usahatani pepaya california. Penggunaan benih dalam hal ini adalah kegiatan pembenihan yang dikeluarkan untuk satu kali siklus tanam pepaya. Didaerah penelitian terdapat perbedaan dalam penggunaan benih, sebagian besar petani pepaya california menggunakan benih yang berasal dari buah indukan yang sudah ditanam dengan kualitas bagus, namun ada juga yang berasal dari toko pertanian

atau dibeli secara instan. Kebutuhan rata-rata penggunaan benih untuk pepaya california adalah 29 sachet perhektarnya (Lampiran 2).

d. Penggunaan Pupuk

Penggunaan pupuk merupakan faktor produksi yang penting pula, karena semakin optimal penggunaan pupuk maka akan berdampak pada hasil produksi.

Pupuk sangat berperan dalam penyediaan unsur hara bagi tanaman sehingga akan berdampak pada pertumbuhan tanaman. Pupuk juga berperan untuk memperbaiki struktur tanah yang sebelumnya padat agar menjadi gembur kembali. Rata-rata petani pepaya di daerah penelitian menggunakan pupuk kandang yakni pupuk yang berasal darikotoran hewan serta pupuk NPK yakni pupuk yang dibuat oleh pabrik. Penggunaan pupuk oleh petani sampel di daerah penelitian beragam, berdasarkan luas lahan yang dimiliki oleh petani. Rata-rata biaya penggunaan pupuk pada petani yang mengusahakan pepaya callifornia di daerah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Rata-Rata Penggunaan Pupuk dalam Usahatani Pepaya di Daerah Penelitian Tahun ke 0 sampai 4

Jenis Pupuk Penggunaan Pupuk (Kg/Ha/Tahun)

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Kandang 60.000 18.000 24.000 24.000 0

NPK 480 1.800 2.400 2.400 0

Jumlah 60.480 19.800 26.400 26.400 0

Sumber : Data primer yang diolah 2022

Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa penggunaan pupuk dalam usahatani pepaya california, dimana pupuk terbesar pada tahun ke 0. Dosis pupuk kandang yang diberikan untuk pepaya california sebanyak 5 kg/batang dan pupuk NPK sebanyak 0,5 kg/batang dengan frekuensi pemupukan 3 kali dalam setahun pada tahun ke 1 dan 4 kali setahun pada tahun ke 2 - 3. Penggunaan pupuk

kandang dilakukan sampai masuk tahun ke-3, begitupun dengan penggunaan pupuk NPK.

e. Penggunaan Obat-Obatan

Obat-obatan merupakan bahan yang digunakan petani pepaya di Kecamatan Sungai Gelam untuk mengobati tanaman yang terserang hama dan penyakit.

Selain itu obat-obatan juga di gunakan untuk membasmi gulma yang dapat merugikan tanaman pepaya. Pepaya yang terserang hama dan penyakit harus segera mendapatkan penanganan yang serius untuk menjaga tanaman pepaya yang lainya.

Hama yang sering menyerang di daerah penelitian adalah hama semut.

Semutdapat merusak buah pepaya dengan menghisap cairan manis dalam pepaya dan menimbulkan bercak-bercak hitam pada pepaya sehingga dapat menurunkan nilaijual pepaya tersebut. Sementara itu penyakit yang sering muncul menyerang tanaman pepaya adalah jamur buah yang menyebabkan buah gagal untuk matang, bercak daun, dan busuk akar. Penggunaan obat-obatan di Kecamatan Sungai Gelam dapat melihat Tabel 13 berikut:

Tabel 13. Rata-Rata Penggunaan Obat-Obatan dalam Usahatani Pepaya Daerah Penelitian Tahun Ke 0 sampai 4

Jenis Obat Penggunaan Obat-obatan (Satuan/Ha)

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Roundoup 1,19 0 0 0 0

Reagent 0,00 8,6 8,9 9,3 10,9

Fungisida 0,00 25,7 26,1 24,7 27,3

Jumlah 1,19 34,3 35,0 34,0 38,2

Sumber : Data primer yang diolah 2022

Berdasarkan Tabel 13 rata-rata penggunaan obat-obatan terbanyak terjadi pada tahun ke 4, hal itu dikarenakan bentuk batang dan lebar daun lebih besar sehingga takaran penggunaan obat-obatannya bertambah. Sedangkan untuk

penggunaan roundop dalam gulma hanya berlangsung pada tahun ke 0 dikarenakan petani lebih sering melakukan penyiangan secara manual karena luas lahan yang sempit dan takut merusak tanaman.

4.3. Gambaran Usahatani Pepaya California

Dokumen terkait