• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGHARGAAN DAN SANKSI KEPADA MAHASISWA

6.1 Penghargaan Kepada Mahasiswa

1. Mahasiswa yang mendapat IP > 2,50 dari satu atau beberapa semester dapat diusulkan untuk mendapat beasiswa.

2. Mahasiswa dapat dipertimbangkan untuk menjadi mahasiswa berprestasi bila memperoleh IP > 3,00.

3. Mahasiswa yang mempunyai IP > 3,00 bisa diusulkan menjadi asisten

4. Penghargaan bagi mahasiswa tidak semata-mata ditentukan oleh IP, tetapi juga oleh aktivitas ekstra kurikuler.

6.2 Sanksi Akademik Kepada Mahasiswa

1. Sanksi akademik yang selanjutnya disebut sanksi merupakan tindakan edukatif yang diberikan kepada mahasiswa yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

2. Tujuan pemberian sanksi akademik adalah untuk menjaga dari meningkatkan mutu hasil pendidikan sanksi akademik adalah untuk menjaga dari meningkatkan optimal, serta menjaga citra UNDIKSHA sebagai lembaga pendidikan.

3. Keputusan tentang hak studi mahasiswa dikeluarkan oleh Rektor atas usul Dekan/Ketua Jurusan.

4. Pelaksanaan pemberian beberapa jenis sanksi adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa S1 yang mendapat IP semester kurang dari 1,5 diberi peringatan tertulis oleh PA, diketahui oleh Ketua Jurusan/KPS dan Dekan. Peringatan ini disertakan pada laporan kemajuan belajar mahasiswa yang bersangkutan yang dikirim kepada orang tua mahasiswa.

b. Mahasiswa program S1, jika setelah dua tahun pertama (akhir semester keempat) tidak mampu menghasilkan kredit minimal 40 sks dengan nilai minimum untuk masing-masing mata kuliah tersebut C diberi peringatan tertulis oleh PA, diketahui oleh Ketua Jurusan/KPS dan Dekan serta diberikan remidi. Peringatan ini disertakan pada laporan kemajuan belajar mahasiswa bersangkutan yang dikirim kepada orang tua mahasiswa. Remidi diberikan kepada mahasiswa tersebut maksimum untuk 2 mata kuliah ( 5 sks). Jika hasil remidi tetap D, mahasiswa tersebut dinyatakan gagal dan tergolong mahasiswa putus belajar (drop out).

c. Mahasiswa program S1, jika setelah empat tahun pertama (akhir semester kedelapan) tidak mampu menghasilkan kredit minimal 90 sks dengan nilai minimum untuk masing-masing mata kuliah tersebut C diberi peringatan tertulis oleh PA, diketahui oleh Ketua Jurusan/KPS dan Dekan serta diberikan remidi. Peringatan ini disertakan pada laporan kemajuan belajar mahasiswa bersangkutan yang dikirim kepada orang tua mahasiswa. Remidi diberikan kepada mahasiswa tersebut maksimum untuk 2 mata kuliah ( 5 sks). Jika hasil remidi tetap D, mahasiswa tersebut dinyatakan gagal dan tergolong mahasiswa putus belajar (drop out).

d. Apabila mahasiswa S1 tidak mampu menyelesaikan program dalam jangka waktu maksimum yang sudah ditentukan (14 semester), maka pada bulan Juli tahun yang bersangkutan mahasiswa tersebut dinyatakan gagal studi.

e. Mahasiswa Program Diploma yang mencapai IPK kurang dari 2 atau ada nilai E pada akhir semester 2 tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan pada semester berikutnya dan diwajibkan mengulang mata kuliah yang belum lulus.

f. Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan dan tidak memiliki nilai berturut-turut 2 semester tanpa pemberitahuan secara resmi kepada ketua Jurusan/Program Studi dan Dekan dianggap mengundurkan diri menjadi mahasiswa.

g. Mahasiswa Diploma atau S1 yang tidak mengikuti perkuliahan dan tidak memiliki nilai dalam satu semester tanpa pemberitahuan secara resmi kepada ketua Jurusan/Program Studi dan Dekan dianggap non aktif sebagai mahasiswa.

h. Mahasiswa yang aktif kembali setelah masa non aktif wajib membayar SPP pada semester yang akan diikutinya dan semester-semester sebelumnya pada saat non aktif, serta wajib memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh lembaga.

i. Jika setelah non aktif mahasiswa bersangkutan tidak menyatakan aktif kembali, maka yang bersangkutan dinyatakan putus kuliah (drop out).

j. Mahasiswa yang terbukti melakukan kegiatan yang tercela dalam kegiatan akademik.

1) Mahasiswa yang terbukti melakukan kegiatan menyontek, yaitu perbuatan curang yang dilakukan oleh mahasiswa ketika mengikuti ujian seperti bekerjasama saat ujian dan berusaha menggunakan bahan informasi atau alat bantu lainnya tanpa seizin pengawas diberi sanksi berupa: (a) Peringatan secara lisan atau tulisan dan peringatan dengan percobaan; atau (b) Tidak lulus dalam mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan.

2) Mahasiswa yang terbukti melakukan praktek perjokian, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan baik untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain dalam kegiatan akademik diberi sanksi oleh Dekan atau Rektor, atas usul Dekan, berupa: (a) Peringatan secara lisan atau tulisan dan peringatan dengan percobaan; (b) Skorsing atau pencabutan status mahasiswa untuk sementara; atau (c) Pemecatan dalam arti pencabutan status mahasiswa secara permanen dari Program Studi atau Jurusan.

3) Mahasiswa yang melakukan tindak Plagiat, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sadar (sengaja) menggunakan kalimat, data, atau karya orang lain sebagai karya sendiri dalam suatu kegiatan akademik tanpa menyebut sumbernya diberi sanksi oleh Dekan atau Rektor, atas usul Dekan berupa: (a) Peringatan secara lisan atau tulisan dan peringatan dengan percobaan; (b) Tidak lulus dalam mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan; (c) Skorsing atau pencabutan status mahasiswa untuk sementara; (d) Pemecatan dalam arti pencabutan status mahasiswa secara permanen dari Program Studi atau Jurusan;

atau (e) dinyatakan gagal studi atau dicabut gelar sarjananya jika terbukti melakukan plagiat dalam tugas akhir atau skripsinya.

4) Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pemalsuan, yaitu perbuatan tanpa izin mengganti atau mengubah nilai atau transkrip akademik, KRS, KHS, Ijazah, KTM, membubuhkan tanda tangan orang lain (pegawai, dosen, pembimbing, pejabat), dan lain-lain diberi sanksi oleh Dekan atau Rektor, atas usul Dekan, berupa: (a) Peringatan secara lisan atau tulisan dan peringatan dengan percobaan; (b) Skorsing atau pencabutan status mahasiswa untuk

Program Studi atau Jurusan., misalnya menjadi joki, plagiat, memalsukan KRS atau KHS, dan lain-lain, dan atau tidak mematuhi ketentuan-ketentuan yang diatur oleh lembaga, dapat dikenai sanksi akademik dan peringatan keras hingga diwajibkan mengambil cuti kuliah dalam jangka waktu tertentu oleh Dekan, atau diusulkan kepada Rektor oleh Dekan/Ketua Jurusan untuk diskors atau dikeluarkan.

k. Mahasiswa yang melakukan tindakan tercela dan mencemarkan nama baik almamater seperti:

penyalahgunaan obat terlarang dan tindakan asusila diberi peringatan keras oleh Ketua Jurusan atau Dekan, atau diusulkan kepada Rektor untuk diskors atau dikeluarkan.

l. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan kriminal diusulkan oleh Dekan,/Ketua Jurusan kepada Rektor untuk dikeluarkan, atau Rektor bisa mengambil keputusan langsung untuk mengeluarkan yang bersangkutan.

VII. MUTASI MAHASISWA

Dokumen terkait