• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghentian dan Pemutusan Kontrak

BAB IX. BENTUK KONTRAK

Hukum 3.1 Bahasa kontr ak har us dalam Bahasa Indonesia. [kecuali dalam r angka pinjaman/ hibah luar

B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

38. Penghentian Kontrak

38.1 Penghentian Kontr ak dapat dilakukan kar ena peker jaan sudah selesai atau ter jadi Keadaan Kahar .

38.2 Penghentian Kontr ak kar ena keadaan kahar dilakukan secar a ter tulis oleh PPK dengan diser tai alasan penghentian peker jaan.

38.3 Penghentian kontr ak kar ena kedaankahar dapat ber sifat:

a. sementar a hingga Keadaan Kahar ber akhir ; atau

b. per manen apabila akibat keadaan kahar tidak memungkinkan dilanjutkan/ diselesaikannya peker jaan.

38.4 Penghentian peker jaan akibat keadaan kahar tetap mempertimbangkan efektifitas tahun anggar an.

38.5 Penyedia berhak untuk mener ima pembayar an sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan peker jaan yang telah dicapai dan diterima PPK.

39. Pemutusan Kontrak

39.1 Pemutusan kontr ak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak Penyedia.

39.2 PPK dapat memutuskan kontr ak secar a sepihak apabila Penyedia tidak memenuhi kew ajibannnya sesuai ketentuan dalam kontr ak.

39.3 Penyedia dapat memutuskan kontr ak secar a sepihak apabila PPK tidak memenuhi kew ajibannya sesuai ketentuan dalam kontr ak.

39.4 Pemutusan kontr ak dilakukan sekur ang-kur angnya 14 (empat belas) hari setelah PPK/ penyedia menyampaikan pember itahuan r encana Pemutusan Kontr ak secar a ter tulis kepada penyedia/ PPK.

40. Pemutusan Kontrak oleh PPK

40.1 M engesampingkan dar i Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang- Undang Hukum Per data, PPK dapat memutuskan Kontr ak melalui pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah ter jadinya hal- hal sebagai berikut:

a. Penyedia tidak dapat menyelesaikan peker jaan sampai dengan batas akhir pelaksanaan peker jaan dan kebutuhan bar ang/ jasa tidak dapat ditunda melebihi batas ber akhir nya kontr ak;

b. ber dasar kan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikan keselur uhan peker jaan w alaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa ber akhir nya pelaksanaan peker jaan untuk menyelesaikan peker jaan;

c. setelah diber ikan kesempatan menyelesaikan peker jaan sampai dengan 50 (lima puluh) har i kalender sejak masa ber akhir nya pelaksanaan peker jaan, Penyedia tidak dapat menyelesaikan peker jaan;

d. Penyedia lalai/ cider a janji dalam melaksanakan kew ajibannya dan tidak memper baiki kelalaiannya dalam jangka w aktu yang telah ditetapkan;

e. Penyedia tanpa per setujuan Pengaw as Peker jaan, tidak memulai pelaksanaan peker jaan;

f. Penyedia menghentikan peker jaan selama 28 (dua puluh delapan) har i dan penghentian ini tidak ter cantum dalam

pr ogr am mutu ser ta tanpa per setujuan Pengaw as Peker jaan;

g. Penyedia ber ada dalam keadaan pailit; h. Penyedia selama M asa Kontr ak gagal

memper baiki Cacat M utu dalam jangka w aktu yang ditetapkan oleh PPK;

i. Penyedia tidak memper tahankan keber lakuan Jaminan Pelaksanaan;

j. Pengaw as Peker jaan memer intahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan peker jaan, dan per intah ter sebut tidak ditar ik selama 28 (dua puluh delapan) har i;

k. Penyedia ter bukti melakukan KKN, kecur angan dan/ atau pemalsuan dalam pr oses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang ber w enang; dan/ atau

l. pengaduan tentang penyimpangan pr osedur , dugaan KKN dan/ atau pelanggar an per saingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang ber w enang.

40.2 Dalam hal pemutusan Kontr ak dilakukan kar ena kesalahan Penyedia:

a. Jaminan Pelaksanaan dicair kan (untuk nilai paket di atas Rp200.000.000,00 (dua r atus juta r upiah));

b. sisa Uang M uka har us dilunasi oleh penyedia atau Jaminan Uang M uka dicair kan (apabila ada);

c. Penyedia membayar denda keter lambatan (apabila sebelumnya penyedia diberikan kesempatan untuk menyelesaiakn peker jaan);

d. penyedia membayar denda sebesar ker ugian yang dider ita PPK sebagaiman yang ter cantum dalam SSKK; dan

e. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan

40.3 PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian pr estasi peker jaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal ber lakunya pemutusan Kontr ak dikur angi dengan denda keter lambatan yang har us dibayar Penyedia (apabila ada), ser ta Penyedia menyer ahkan semua hasil pelaksanaan

peker jaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan Kontrak oleh Penyedia

41.1 M engesampingkan dar i Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang- Undang Hukum Per data, Penyedia dapat memutuskan Kontr ak melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak memenuhi kew ajibannya sesuai dengan ketentuan dalam kontr ak.

41.2 Dalam hal ter jadi pemutusan Kontr ak, PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan pencapaian pr estasi peker jaan yang telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal ber lakunya pemutusan Kontr ak dikur angi dengan denda keter lambatan yang har us dibayar Penyedia (apabila ada), ser ta Penyedia menyer ahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

42. [Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan dan Kontrak Kritis (Untuk Pekerjaan Konstruksi Bangunan)]

42.1 [Apabila Penyedia ter lambat melaksanakan peker jaan sesuai jadw al, maka PPK har us member ikan peringatan secar a ter tulis atau dikenakan ketentuan tentang kontr ak kr itis.

42.2 kontr ak dinyatakan kritis apabila:

a. dalam per iode I (r encana fisik pelaksanaan 0% - 70% dar i Kontr ak), r ealisasi fisik pelaksanaan ter lambat lebih besar 10% dar i r encana;

b. dalam per iode II (r encana fisik pelaksanaan 70% - 100% dar i Kontr ak), r ealisasi fisik pelaksanaan ter lambat lebih besar 5% dar i r encana;

c. r encana fisik pelaksanaan 70% - 100% dar i Kontr ak, r ealisasi fisik pelaksanaan ter lambat kur ang dar i 5% dar i r encana dan akan melampaui tahun anggar an ber jalan.

42.3 Penanganan kontr ak kr itis

a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan penanganan Kontr ak pada pasal kritis 42.2 penanganan Kontr ak Kr itis dilakukan dengan Rapat Pembuktikan (show cause meeting/ SCM )

dir eksi peker jaan mener bitkan sur at per ingatan kepada Penyedia dan selanjutnya menyelenggar akan SCM . 2)dalam SCM PPK, dir eksi peker jaan,

dir eksi teknis dan penyedia membahas dan menyepakati besar an kemajuan fisik yang har us dicapai oleh Penyedia dalam per iode w aktu tertentu (uji coba per tama) yang dituangkan dalam Ber ita Acar a SCM I

3)apabila Penyedia gagal pada uji coba per tama, maka dilaksanakan SCM II yang membahas dan menyepakati besar an kemajuan fisik yang har us dicapai oleh Penyedia dalam periode w aktu ter tentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam Ber ita Acar a SCM II. 4)apabila Penyedia gagal pada uji coba

tahap kedua, maka diselenggar akan SCM III yang membahas dan menyepakati besar an kemajuan fisik yang har us dicapai oleh Penyedia dalam per iode w aktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan dalam Ber ita Acar a SCM III.

5)pada setiap uji coba yang gagal, PPK har us mener bitkan sur at per igatan kepada Penyedia atas keter lambatan r ealisasi fisik pelaksanaan peker jaan. b. dalam hal setelah diber ikan SCM III dan

Penyedia tidak mampu memenuhi kemajuan fisik yang sudah ditetapkan, PPK melakukan r apat ber sama atasan PPK sebelum tahun anggar an ber akhir , dengan ketentuan:

1) PPK dapat member ikan kesempatan untuk menyelesaikan sisa peker jaan paling lama 50 (lima puluh) har i kalender dengan ketentuan:

a) penyedia secar a teknis mampu menyelesaikan sisa peker jaan paling paling lama 50 (lima puluh) har i kalender ; dan

b) penyedia dikenakan denda keter lambatan sesuai dengan SSKK apabila pember ian kesempatan melampaui masa pelaksanaan peker jaan dalam kontr ak.

2) PPK dapat langsung memutuskan Kontr ak secar a sepihak dengan

mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Per data; atau 3) PPK dapat menunjuk pihak lain untuk

melaksanakan peker jaan. Pihak lain ter sebut selanjutnya dapat menggunakan bahan/ per alatan, Dokumen Kontr aktor dan dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau atas nama penyedia. Selur uh biaya yang timbul dalam pelaksanaan peker jaan pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jaw ab penyedia ber dasar kan kontr ak aw al.

43. Pemutusan Kontrak akibat lainnya

Dalam hal pemutusan Kontr ak dilakukan kar ena PPK ter libat penyimpangan pr osedur , melakukan KKN dan/ atau pelanggar ar an per saingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi ber dasar kan per atur an per undang- undangan.

44. Peninggalan Semua Bahan, Per lengkapan, Per alatan, Hasil Peker jaan Sementar a yang masih ber ada di lokasi ker ja setelah pemutusan Kontr ak akibat kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa kew ajiban per aw atan. Pengambilan kembali semua peninggalan ter sebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah memper timbangkan kepentingan PPK.

Dokumen terkait