• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

3.3 Metode Penelitian

3.3.2. Pengolahan Data

1. Analisis SWOT Kualitatif

Analisis SWOT kualitatif yang digunakan didasarkan pada wawancara terbatas. Dalam SWOT dipetakan faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kondisi kepemimpinan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model perumusan strategi sampai akhirnya diketahui gaya kepemimpinan di IPB.

Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi adalah matriks SWOT (Tabel 2). Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Tabel 2. Matriks SWOT

Internal Eksternal Strengths (S) Weakness (W) Opportunities (O) Strategi SO Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi WO Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Strategi ST Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber: Rangkuti, 2005

Berdasarkan Tabel 2, matriks SWOT menghasilkan empat sel kemungkinan strategi alternatif, yaitu:

1. Strategi S-O dibuat berdasarkan jalan pikiran kepemimpinan yang ada yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi S-T menggunakan kekuatan kepemimpinan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. 3. Strategi W-O diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi W-T berusaha meminimalkan kelemahan yang ada,

serta menghindari ancaman.

Penentuan strategi yang dibangun melalui matriks SWOT memiliki 8 tahapan, yaitu :

1. Buat daftar peluang eksternal kepemimpinan 2. Buat daftar ancaman eksternal kepemimpinan 3. Buat daftar kekuatan internal kepemimpinan 4. Buat daftar kelemahan internal kepemimpinan

5. Cocokan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO

6. Cocokan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO

7. Cocokan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST

8. Cocokan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT

2. Proses Hirarki Analitik

Penggunaan PHA dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. PHA digunakan dalam pemecahan masalah yang komplek dan pencarian sebuah strategi merupakan sebuah permasalahan yang bersifat komplek.

2. PHA menjabarkan elemen-elemen dalam suatu sistem secara lebih rinci. Dengan menggunakan PHA akan dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi, aktor yang terlibat, tujuan yang ingin dicapai serta alternatif yang dapat dipilih.

3. PHA mampu menciptakan suatu hasil yang representatif dengan memadukan beberapa pendapat pakar. Tentunya kualitas yanng dihasilkan tergantung pada ketepatan dalam pemilihan pakar serta proses penyusunan bobot yang dilakukan oleh peneliti.

Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan komponen-komponen tersebut secara berpasangan dengan nilai yang merupakan skala komparasi sesuai dengan penilaian sehingga membentuk matrik persegi (n x n). Dengan menggunakan rumus matematika dalam proses hirarki analitik, data hasil penelitian diolah untuk mengetahui konsistensi indeks dan konsistensi rasio matrik pendapat individu. Jika matrik pendapat individu tersebut tidak konsisten, maka dilakukan revisi pendapat. Setelah itu dilakukan kembali pengolahan data hingga menghasilkan vektor prioritas sistem untuk masing-masing alternatif.

Metode PHA menentukan tingkat pengaruh suatu elemen terhadap suatu permasalahan melalui skala perbandingan

fundamental atas kemampuan individu dalam membuat suatu perbandingan secara berpasangan terhadap beberapa elemen yang dibandingkan.

a. Formulasi Matematika

Jika C1, C2,..., Cn merupakan elemen-elemen suatu level dalam hirarki, maka w1, w2,..., wn didefinisikan sebagai bobot dari setiap elemen terhadap suatu elemen pada tingkat di atasnya.

Apabila Ci dibandingkan dengan Cj, maka didefinisikan sebagai nilai yang mengidentifikasikan besarnya kepentingan (kekuatan) Ci terhadap Cj. Nilai aij=1/aij merupakan perbandingan kebalikannya. Nilai-nilai di atas membentuk matrik segi n (A) untuk i,j = 1, 2, 3,..., n. Matrik tersebut adalah:

C1 C2 C3 ... Cn

C1 a11 a12 a13 ... a1n

C2 1/a12 a22 a23 ... a2n

A = (aij) = . . . .

. . . . .

Cn 1/a1n 1/a2n 1/a3n ... an

Jika matrik tersebut dikalikan dengan vektor w, maka hasil perkaliannya menjadi nw, yaitu Aw = nw. Dalam teori matrik, formula ini menggambarkan bahwa w adalah vektor eigen dari A dengan nilai eigen n. Secara lengkap persamaan ini dapat dituliskan:

. A1 A2 ... An A1 w1/w1 w1/w2 ... w1/wn w1 w1 A2 w2/w1 w2/w2 … w2/wn w2 w2 A = . . . … . X =n . . . … . An wn/w1 wn/w2 … wn/wn wn wn

Untuk mendapatkan nilai w, maka persamaan di atas diubah menjadi (A-nI)w = 0, dengan I adalah matrik identitas. Persamaan ini akan mempunyai solusi tidak nol jika dan hanya jika n adalah nilai eigen dari A dan w adalah vaktor eigen.

Elemen matrik aij tidak berskala pada suatu pengukuran eksak, tetapi berdasarkan pendapat yang bersifat subjektif. Maka disini aij akan menyimpang dari rasio ideal wi/wj. Jika λ1, λ2,…, λn adalah nilai-nilai eigen dari A, dan berdasarkan matrik A yang mempunyai keunikan, yaitu aij = i

(i = 1, 2,…, n), maka: ∑n

t 1 λi = tr(A) (penjumlahan seluruh elemen diagonal A)=n Disini semua nilai eigen bernilai nol, kecuali satu yang bernilai n, yaitu nilai eigen maksimal.

Jika penilaian yang dilakukan konsisten, maka akan didapatkan nilai eigen maksimum dari A yang bernilai n. untuk mendapatkan nilai w, maka harga eigen maksimum disubtitusikan ke dalam matrik A. Kemudian dengan melakukan perkalian matrik A dan w akan didapatkan beberapa persamaan baru, dengan bobot nilai total sama dengan satu. Beberapa persamaan tersebut dapat diuraikan sampai mendapat nilai w1, w2,…, wn. Harga wi ini merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen maksimal. Dari teori matrik diketahui bahwa kesalahan kecil pada koefisien akan menyebabkan penyimpangan kecil pula pada eigen. Jika diagonal matrik A semua bernilai satu, yaitu aij = 1 dan jika A konsisten, maka penyimpangan kecil dari aij akan tetap menunjukkan bahwa nilai eigen terbesar (λmaks) akan mendekati n, nilai eigen lainnya mendekati nol.

Jika A adalah matrik komparasi berpasangan, maka vektor prioritas diselesaikan dengan persamaan:

Penyimpangan dari konsistensi dinyatakan dengan indeks konsistensi, yaitu dengan persamaan:

CI = 1 n n maks ...(1)

Indeks konsistensi matrik acak (random) dengan skala penilaian sembilan (1-9) beserta kebalikannya, disebut dengan indeks acak. Jika pendapat numerik diambil secara acak dari skala 1/9, 1/8, 1/7,..., 1, 2, 9, maka akan didapatkan rata-rata konsistensi untuk matrik yang berbeda (Tabel 3).

Tabel 3. Rata-rata konsistensi untuk matrik

n 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RI 0.00 0.58 0.90 1.12 1.241.321.41 1.41 1.49 1.51 1.411.56 1.57 1.59 Sumber: Fewidarto, 1996

Perbandingan antara CI dan RI didefinisikan sebagai rasio konsistensi atau dalam bentuk persamaan berikut:

CR = RI CI

...(2)

Nilai CR yang lebih kecil atau sama dengan 0,1 merupakan nilai yang mempunyai tingkat yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian nilai CR merupakan ukuran bagi konsisten atau tidaknya suatu komparasi berpasangan dalam matrik pendapat (Saaty,1991).

b. Pengolahan Horizontal

Pengolahan horizontal digunakan untuk menyusun prioritas elemen-elemen pada satu tingkat. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah :

1) Perkalian baris (z) dengan rumus :

z1 = 1 j aij n n ...(3) untuk i = 1, 2,..., n

2) Perhitungan vektor prioritas (VP) dengan rumus : Vp1 = n j aij n n t j aij n n 1 1 1 ...(4) VP = (vpi), untuk i = 1, 2,..., n

3) Penghitungan nilai eigen maksimum (λmaks) dengan rumus: VA = (A12) x VP ……..(5) dengan VA = (Vaij) VP = VA/VB …...(6) dengan VB = (VBi), dan λ maks = n 1 n t 1VB …(7) untuk i = 1, 2,..., n

4) Penghitungan indeks konsistensi (CI) dengan rumus:

CI = 1 n n maks …...(8) 5) Penghitungan rasio konsistensi dengan rasio :

CR = RI CI

……...(9)

c. Pengolahan Vertikal

Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun prioritas pengaruh setiap elemen tingkat tertentu terhadap sasaran utama (fokus). Jika Cvpg didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke p pada tingkat ke q t.

Cvpg = st 1 Chpq(t,q-1) x Vw (t,q-1) ...(10) Untuk: p = 1, 2,..., r

t = 1, 2,..., s dimana :

Chpq (t,q-1) = nilai prioritas pengaruh elemen ke p tingkat ke q terhadap elemen ke t pada tingkat di atasnya (q-1), nilai diperoleh dari pengolahan horizontal Vw(t,q-1) = nilai prioritas pengaruh elemen ke t pada tingkat

ke q-1 terhadap sasaran utama

R = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke q S = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke q-1 Q = tingkat (level) dalam hirarki

d. Revisi Pendapat

Revisi pendapat dapat dilakukan apabila indeks konsistensi pendapat cukup tinggi, dengan mencari revisi RMS (Rock Mean Square) dari batas-batas kaki (aij) dan wi/wj, dan merevisi pendapat pada baris yang mempunyai nilai terbesar. Penggunaan revisi pendapat ini sangat terbatas mengingat akan terjadi distorsi pada jawaban yang sebenarnya.

e. Penggabungan Pendapat Responden

Pada dasarnya AHP dapat digunakan untuk mengolah data dari satu responden ahli. Namun demikian dalam aplikasinya penilaian kriteria dan alternatif dilakukan oleh beberapa para ahli multidisiplioner. Konsekuensinya pendapat beberapa ahli tersebut perlu dicek konsistensinya satu persatu. Pendapat yang konsisten kemudian digabungkan dengan menggunakan rata-rata geometrik.

= …………(11)

dimana :

= Rata-rata geometrik n = Jumlah responden Xi = Penilaian responden ke-i

Hasil penilaian gabungan ini yang kemudian diolah dengan prosedur AHP yang telah diuraikan sebelumnya.

Gambar 5. Diagram alir proses hirarki analitik Selesai Identifikasi Sistem Penyusunan Hirarki Penyusunan Matrik Pendapat Individu CI & CR Memenuhi? Revisi Pendapat CI & CR Memenuhi? Revisi Pendapat Susun Matrik Gabungan Hitung Vektor Prioritas CI & CR Memenuhi? Pengolahan Vertikal

Vektor Prioritas sistem Mulai

Dokumen terkait