BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGILAHAN DATA
4.2 Teknik Pengolahan Data
4.2.2 Pengolahan Data Untuk Solusi Akhir Dengan Metode Stepping Stone
berikutnya adalah menekan kebawah biaya transportasi dengan memasukan variabel nonbasis yaitu alokasi barang ke kotak kosong ke dalam solusi. Proses evaluasi variabel nonbasis yang memungkinkan terjadinya perbaikan solusi dan kemudian mengalokasikan kembali dinamakan metode stepping stone. Dengan menggunakan solusi awal yang diperoleh melalui metode north west corner yang belum optimal.
Tabel 4.10 Stepping Stone
Variabel basis : XPD, XPK, XPJ, XPB, XPPb, XPPt, XBPt, XBP, Variabel Non Basis : XPP, XBD, XBK, XBJ, XBB, XBPb
Ongkos Transpor Awal : (5000x250) + (7000x200) + (9000x350) + (9000x300) + (7000x150) + (3000x200) + (3000x150) + (8000x250) + (14.000x0) = 12.600.000
Perhitungan looping
PP = +CPP –CBP +CBPt –CPPt = +300-250+150-200 = 0 Pdy = +0 -0 +250 -300 = -50
BD = +200 -250 +200 -150 = 0 BK = +250 -200 + 200 -150 = 100 BJ = +300 -350 + 200 -150 = 0 BB = +350 -300 + 200 -150 = 100 BPb = +150 -150 + 200 -150 =50
Dengan memperhatikan tabel 4.10 di atas, dapat diketahui hasil perhitungan looping anlisis biaya semua variabel non basis, hanya Padang–
Dummy yang memiliki perubahan biaya negatif yaitu -50, sehingga padang–
Dummy adalah satu-satunya variabel non basis dengan nilai biaya negatif, yang jika dimasukkan akan menurunkan biaya. Kemudian dihasilkan tabel 4.11 di bawah ini :
Tabel 4.11
Hasil Akhir Stepping Stone
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat dihitung biaya distribusi berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode Stepping Stone pada tabel 4.12 dibawah ini. perbulannya yaitu Rp. 11.900.000. Maka dalam setahun perusahaan mengeluarkan biaya distribusi yang optimal sebesar Rp. 142.800.000. Sehingga penghematan biaya distribusi setelah dilakukan perhitungan solusi akhir dengan metode Stepping Stone dangan biaya distribusi sebelum dilakukan perhitungan sebesarRp.
6.600.000, jumlah biaya distribusi sudah optimal. Dan akan dibandingkan dengan perhitungan menggunakan software POM-QM.
4.2.3 Pengolahan Data Dengan Software POM-QM
Dalam software POM-QM sebagai pembanding, untuk mengolah data transportasi yang ada digunakan modul transportasi. Perbedaan biaya tranportasi persatuan dari masing-masing lokasi sumber ke lokasi tujuan, perbedaan jumlah maksimal barang yang dapat diangkut dari setiap sumber serta perbedaan jumlah kebutuhan barang di tiap-tiap tujuan, menjadi variabel yang menentukan biaya total optimal. Berikut cara menggunakan perhitungan dengan menggunakan software POM-QM.
Gambar 4.1 Software POM-QM
Dari gambar 4.1 dapat dilahat langkah pertama dalam menggunakan software POM-QM yaitu klik module setelah itu pilih transportation,sehingga akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.2 Software POM-QM
Dari gambar 4.2 dapat dilahat langkah kedua dalam menggunakan software POM-QM yaitu klik new,sehingga akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.3 Penentuan Jumlah Baris dan Kolom Tabel
Dari gambar diatas dapat dilihat yaitu langkah ketiga untuk mengisi nama perusahaan pada kolom title kemudian mengisi sources dan destinations lalu klik oc maka akan muncul seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.4 Penginputan Data Transportasi
Dari gambar diatas untuk mengisin sumber gudang dan tujuan, biaya distribusi, kapasitas permintaan dan kapasitas gudang, lalu pilih metode yang akan digunakan pada starting method. Kemudian klik step maka akan muncul gambar hasil untuk metode north west corner seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.5 Metode North-West Corner
Dari gambar 4.5 diatas dapat dilihat hasil dari perhitungan metode north west corner menggunakan software POM-QM. Setelah itu klik edit maka pilih kembali metode yang akan digunakan lalu klik step maka akan muncul gambar dibawah ini.
Gambar 4.6 Metode Least Cost
Dari gambar 4.6 diatas dapat dilihat hasil dari perhitungan metode least cost menggunakan software POM-QM. Setelah itu klik edit maka pilih kembali metode yang akan digunakan lalu klik step maka akan muncul gambar dibawah ini.
Gambar 4.7 Metode Vogel
Dari gambar 4.7 diatas dapat dilihat hasil dari perhitungan metode vogel menggunakan software POM-QM. Setelah itu klik edit lalu klik solve untuk hasil akhir seperti gambar 4.8 dibawah ini.
Gambar 4.8 Hasil Akhir POM-QM
Dalam gambar di atas dapat dilihat solusi awal dari metode North-west Corner, hasil biaya distribusi untuk kesetiap tujuan dalam sebulanya yang diperoleh yaitu 12.600.000. Jadi biaya dalam solusi awal ini belum optimal. Jadi, total biaya distribusi PT. Bina Agro Nusantara yang optimal mentukan sumber yang akan memenuhi tujuan demand pada gambar 4.8 maka biaya distribusi setiap tujuan perbulanya sebesar Rp. 11.900.000 pada gambar 4.8 diatas.
4.3 Perbandingan Biaya Distribusi
Setelah dilakukan pengolahan data biaya distribusi dengan model transportasi digunkan perhitungan solusi awal dengan tiga metode yaitu :
1. Metode North-West Corner.
2. Metode Least Cost.
3. Metode Aproksimasi Vogel.
Untuk solusi akhir menggunakan satu metode yaitu Metode Stepping Stone dan sebagai pembanding menggunakan Software POM-QM. Maka hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat dibawah ini dan tabel 4.12.
Tabel 4.13
Perhitungan Biaya Distribusi Pertahun
No Tujuan Biaya perbulan Biaya pertahun
1 Dharmasraya Rp 1.000.000 x 12 Rp12.000.000
Total Biaya Rp142.800.000
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dihitung biaya distribusi untuk pendistribusian perbulan dan kemudian dikali salama 12 bulan.
Tabel 4.14
Perbandingan Biaya Distribusi Saat Ini dengan Biaya Distribusi yang Optimal
No TUJUAN Biaya Perusahaan Biaya Optimal 1 DHARMASRAYA Rp. 15.000.000 Rp12.000.000 2 KAYU ARO Rp. 16.800.000 Rp16.800.000 3 JAMBI Rp. 37.800.000 Rp34.200.000 4 BENGKULU Rp. 32.400.000 Rp32.400.000 5 PASAMAN BARAT Rp. 12.600.000 Rp12.600.000 6 PASAMAN TIMUR Rp. 10.800.000 Rp10.800.000 7 PEKAN BARU Rp. 24.000.000 Rp24.000.000 TOTAL Rp. 149.400.000 Rp142.800.000
Dari tabel 4.14 diatas dapat dilihat perbandingan biaya distribusi herbisida untuk ke setiap tujuan pada Oktober 2015 s/d September 2016 sebesar Rp. Rp149.400.000. Setelah dilakukan perhitungan, dengan menggunakan model transportasi maka biaya distribusi herbisida untuk kesetiap tujuan dalam satu tahun sebesar Rp142.800.000. Sehingga ada penghematan biaya distribusi dalam satu tahun sebesar Rp. 6.600.000. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan model transportasi dan perbandingan dengan software POM-QM, memberi pengaruh terhadap biaya distribusi. Untuk mencapai biaya yang optimal.
BAB V
ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA
5.1. Analisa Biaya Distribusi Solusi Awal Dengan Metode North West Corner Hasil perhitungan dengan metode North West Corner total biaya distribusi PT. Bina Agro Nusantara ke seluruh tujuan perbulannya sebesar Rp.
12.600.000. Maka dalam setahun perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp.151.200.000, sedangkan sebelum dilakukan perhitungan perusahaan mengeluarkan biaya distribusi dalam setahun sebesar Rp. 149.400.000, maka perhitungan dengan metode North West Corner belum optimal.
5.2. Analisa Biaya Distribusi Solusi Awal Dengan Metode Least Cost
Hasil perhitungan dengan metode Least Cost, total biaya distribusi PT.
Bina Agro Nusantara ke seluruh tujuan perbulannya ada penurunan biaya dibandingkan dengan metode north west corner dan biaya perusahaan sebelum dilakukan pengolahan data sebesar Rp.11.900.000. Biaya distribusi yang dihitung dengan metode Least Cost hampir mencapai titik optimal sebesar Rp. 142.800.000 untuk biaya distribusi seluruh tujuan dalam setahun. Sehingga penghematan biaya distribusi metode least cost dengan north west corner dalam setahun sebesar Rp.
8.400.000 dan penghematan biaya distribusi metode least cost dengan biaya distribusi sebelum dilakukan pengolahan data sesesar Rp. 6.600.000.
5.3. Analisa Biaya Distribusi Solusi Awal Dengan Metode Vogel
Hasil perhitungan yang dihasilkan dengan metode vogel, total biaya distribusi PT. Bina Agro Nusantara ke seluruh tujuan perbulannya sama dengan metode least cost yaitu Rp.11.900.000. Maka dalam setahun perusahaan
mengeluarkan biaya distribusi Rp. 142.800.000. Sehingga penghematan biaya distribusi setelah dilakukan perhitungan metode vogel dengan biaya perusahaan sebesar Rp. 6.600.000 hasil perhitungan biaya distribusi dengan metode vogel sama hasilnya dengan perhitungan metode least cost.
5.4. Analisa Biaya Distribusi Solusi Akhir Dengan Metode Stepping Stone dan Aplikasi Software POM-QM
Biaya distribusi herbisida untuk ke setiap tujuan pada Oktober 2015 s/d September 2016 sebesar Rp. 149.400.000, setelah dilakukan perhitungan biaya distribusi herbisida dengan model transportasi serta sebagai pembanding dengan menggunakan software POM-QM, maka biaya distribusi untuk ke setiap tujuan dalam satu tahun sebesar Rp. 142.800.000. Sehingga penghematan biaya distribusi dalam satu tahun sebesar Rp. 6.600.000, maka hasil perhitungan metode stepping stone sudah optimal.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan dengan model transportasi untuk solusi awal dengan metode north-west corner, metode least cost dan metode vogel dan untuk solusi akhir menggunakan metode stepping stone kemudian hasil perhitungan dengan model transportasi, dilakukan kembali perhitungan dengan menggunakan software POM-QM sebagai pembanding maka hasil biaya distribusi yang optimal PT. Bina Agro Nusantara untuk seluruh tujuan distribusi pertahunnya sebesar Rp. 142.800.000. bila dibandingkan dengan biaya distribusi sebelum dilakukan perhitungan sebesar Rp. 149.400.000. maka penghematan perusahaan dalam setahun sebesar Rp. 6.600.000.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut :
1. Menerapkan model transportasi sebagai alternatif perhitungan pada pendistribusian herbisida di PT. Bina Agro Nusantara.
2. Sebaiknya tujuan Dharmasraya di supply dari gudang Bukit Tinggi dan untuk tujuan Jambi di supply dari gudang padang dan Bukit Tinggi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agustini, Rahmadi, Riset Operasional Konsep-Konsep Dasar, PT Rhineka Cipta, 2004 Dimyanti, T, Dimyanti, A, Operation Research Model-Model Pengambilan
Keputusan, Bandung, 1994
Ervil, R, Ernita, T, Nofriadiman, Meldia, F, Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND), Padang, 2016
Mulyono, Sri, Riset Operasi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007
Pangestu,S, Asri, M, Handoko, H, Dasar-Dasar Operation Research, BPFE-Yogyakarta, 2000
Septiani, R, Perencanaan Jumlah Produksi Optimal Untuk Memberikan Pendapatan Maksimal di PT. CCAI Central Sumatera, Skripsi, Sekolah Tinggi Teknologi Industri, Padang, 2015
Siagian, P, Penelitian Operasional Teori dan Praktek, Jakarta, 1987
Taha, Hamdy A, Riset Operasi Suatu Pengantar, Edisi Kelima, Jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta, 1996
Wijaya, Edo Rantou, Modul Praktikum Riset Operasi, Politeknik ATI, Padang, 2016
BIODATA WISUDAWAN
Program Studi : Teknik Industri Tanggal Lulus : 2017
IPK : 3,25
Predikat Lulus : Mantap
Judul Skripsi : Optimasi Biaya Distribusi Barang Dengan Menggunakan
Email [email protected]
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL PENELITIAN
Nama : Ali Amran Tumanggor
NPM : 1510024425045
Jurusa : Teknik Industri
Judul Proposal : Optimasi Biaya Distribusi Barang Dengan Menggunakan Model Transportasi (Studi Kasus Di. PT Bina Agro Nusantara)
NO Tanggal Saran / Perbaikan TandaTangan
1
- Perbaikan isi kata pengantar - Perbaikan identifikasi
masalah
- Daftar kepustakaan
- Perbaikan isi kalimat BAB I,II, dan III
- Acc Seminar Proposal - Bimbingan penelitian - Konsultasi proses penelitian - Kosultasi data dan pengolahan
data
- Perbaikan tabel data hasil dan penambahan pembahasan - Perbaikan set
- up penilisan
- Perbaikan kata pengantar - Perbaikan penyusunan kalimat - Perbaikan Bab I,II,III
- Perbaikan kalimat pada Bab IV,V,VI
- ACC seminar hasil
- Perbaikan set-up penulisan - Perbaikan kalimat pada Bab IV - Perbaikan penyusunan pada
Bab III, IV,V dan VI - AAC kompre
10
- Perbaikan kalimat pada identifikasi masalah - Perbaikan Bab IV,V dan VI - Perbaikan kalimat pada Bab
IV,V,VI
- ACC seminar hasil
- Perbaikan set-up penulisan - Perbaikan kalimat pada Bab IV - Perbaikan penyusunan pada
Bab III, IV,V dan VI