• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Analisa Perhitungan AHP Pada Hierarki Penyusunan Strateg

4.6.1. Pengolahan Horisontal

Pengolahan data secara horisontal bertujuan untuk melihat tingkat pengaruh suatu unsur dalam suatu tingkat terhadap satu tingkat diatasnya. Ada empat tingkat unsur yang akan dibahas pada pengolahan horisontal ini, yaitu analisis faktor yang berada pada tingkat kedua, analisis aktor pada tingkat ketiga, analisis tujuan pada tingkat keempat dan analisis alternatif pada tingkat kelima. Analisis faktor bertujuan melihat tingkat pengaruh suatu unsur faktor pada tingkat kedua terhadap sasaran utamanya yaitu analisis strategi promosi LPM Chic’s condet, analisis aktor bertujuan untuk melihat tingkat pengaruh suatu unsur aktor pada tingkat ketiga terhadap faktor- faktor yang terdapat pada tingkat kedua, analisis tujuan bertujuan untuk melihat tingkat pengaruh suatu unsur tujuan pada tingkat keempat terhadap aktor-aktor yang berada pada tingkat ketiga dan yang terakhir adalah analisis alternatif yang bertujuan untuk melihat tingkat pengaruh suatu unsur alternatif pada tingkat kelima terhadap tujuan-tujuan yang terdapat pada tingkat keempat.

a. Analisis Unsur Faktor pada Tingkat Kedua

Berdasarkan pengolahan data yang terlihat pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa prioritas faktor yang memiliki tingkat pengaruh terbesar didalam penyusunan strategi LPM Chic’s Cabang Condet adalah kalender promosi perusahaan dengan bobot 0,261 (Tabel 6). Faktor-faktor berikutnya yang turut berpengaruh dalam strategi promosi secara berurut adalah faktor luas cakupan geografis, sumber daya manusia, anggaran dan STP.

Tabel 6. Bobot dan prioritas (unsur faktor penyusun strategi promosi LPM Chic’s Cabang Condet)

Unsur Faktor Bobot Prioritas

Kalender Promosi 0,261 1

Luas Cakupan Geografis 0,217 2

Sumber Daya Manusia 0,206 3

Anggaran Promosi 0,186 4

STP

0,131 5

Unsur faktor Kalender Promosi menjadi prioritas yang paling berpengaruh karena kalender promosi ini berguna untuk acuan dalam melakukan promosi, bila dirasakan perlu dan sesuai untuk dijalankan perusahaan. Dalam mengadakan kegiatan- kegiatan promosi perusahaan perlu mengikuti jadwal LPM Chic’s Pusat agar tidak terjadi bentrok dengan jadwal penting lainnya seperti kegiatan ujian ataupunp jadwal promosi cabang-cabang lain. Jadwal promosi ini penting untuk memudahkan perusahaan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan instruktur dan produk seperti masterclass, produk klinik dan workshop.

Unsur faktor yang menjadi prioritas kedua adalah Luas Cakupan Geografis. Faktor ini penting untuk diperhatikan karena luas cakupan geografis menentukan jenis promosi yang dilaksanakan. Luas Cakupan Geografis merupakan kekuatan atau daya jangkau suatu alat promosi untuk menjangkau khalayak. Untuk LPM Chic’s yang hanya beroperasi di daerah Jakarta Timur faktor Luas Cakupan geografis merupakan hal yang patut dipertimbangkan karena penggunaaan media periklanan seperti TV atau radio yang berskala nasional dirasakan terlalu luas, sehingga perusahaan harus jeli memilih media promosinya.

Sumber daya manusia merupakan faktor yang menduduki prioritas ketiga. Faktor sumber daya manusia menjadi prioritas

ketiga, karena dalam menentukan strategi promosi perusahaan perlu memperhatikan keunggulan dan kelemahan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Kebutuhan sumber daya promosi pada masing-masing alat promosi berbeda-beda. Hal ini bergantung terhadap kuantitas dan kualitas karyawan. Kuantitas dilihat dari banyaknya karyawan yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan promosi dan kualitas berhubungan dengan keahlian yang dimiliki oleh karyawan yang bekerja untuk membantu kegiatan promosi.

Unsur faktor yang menjadi prioritas keempat adalah anggaran promosi. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan promosinya tentu memerlukan sumber daya keuangan. Alokasi anggaran keuangan yang dialokasikan pada kegiatan promosi mempengaruhi perusahaan dalam menentukan bentuk kegiatan promosi yang akan dilaksanakan. Anggaran dana yang besar mempermudah perusahaan untuk lebih leluasa dalam memilih strategi promosi yang diinginkan, namun demikian dana promosi yang sedikit bukan berarti kelemahan bagi perusahaan, tetapi hal ini dapat mendorong perusahaan untuk lebih kreatif dalam berpromosi.

Unsur faktor yang terakhir adalah STP. Segmentasi yang dimiliki perusahaan membantu perusahaan dalam menentukan strategi promosi. Pemilihan segmentasi ini bertujuan untuk memfokuskan kegiatan promosi pada target konsumen tertentu. Target konsumen yang tepat akan membantu perusahaan untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya untuk melaksanakan promosi agar lebih efektif.

b. Analisis Unsur Aktor pada Tingkat Ketiga

Dari Tabel 7 aktor yang paling berpengaruh dalam Anggaran Promosi adalah Komisaris (0,419), karena komisaris yang memegang keputusan paling tinggi dalam penentuan anggaran promosi. Sebagai pemilik perusahaan, komisaris berperan

dalam memberikan dana investasi pada perusahaan dan mengawasi jalannya perusahaan. Aktor pada prioritas kedua dipegang oleh Direktur Utama (0,254), Staff Promosi (0,225) dan yang terakhir aktor yang memiliki pengaruh terkecil diduduki oleh Siswa (0,102).

Tabel 7. Bobot dan Prioritas (Unsur Aktor Penyusun Strategi Promosi LPM Chic’s Cabang Condet)

Aktor Unsur Faktor

Anggaran Promosi STP Luas Cakupan Geografis Kalender Promosi SDM Komisaris 0,419 0,215 0,163 0,121 0,529 Direktur U. 0,254 0,299 0,401 0,240 0,216 Staff P. 0,225 0,304 0,320 0,483 0,188 P. Siswa 0,102 0,182 0,116 0,156 0,066

Penentuan strategi STP secara tepat perlu dirumuskan dan dipertimbangkan dengan matang untuk mendapatkan strategi promosi yang tepat bagi perusahaan. Berkaitan dengan faktor STP,

aktor yang memiliki pengaruh terbesar dipegang oleh Staff Promosi dengan bobot 0,304. Staff promosi dalam kegiatannya memiliki peranan cukup besar dalam perencanaan promosi. Kegiatan promosi mulai dari desain sampai dengan pelaksanaannya lebih banyak dilakukan oleh bagian ini.

Aktor yang menduduki prioritas kedua dipegang oleh direktur utama dengan bobot 0,299. Meskipun posisinya sebagai direktur utama namun direktur utama ini juga turut membantu staff promosi dalam merumuskan kegiatan promosi. Sisanya diduduki oleh Komisaris dan Perwakilan Siswa yang menduduki posisi ketiga dan keempat dengan bobot 0,215 dan 0,182 karena peran kedua aktor ini tidak terlalu berpengaruh terhadap strategi STP perusahaan.

Ketika melaksanakan perumusan kegiatan promosi perusahaan mempertimbangkan Luas Cakupan Geografis sebagai

salah satu faktor yang cukup berpengaruh untuk mencapai tujuan promosi perusahaan, sehingga perusahaan perlu menentukan alat promosi mana yang akan digunakan sesuai dengan wilayah promosi perusahaan. Aktor yang memiliki pengaruh paling besar dalam perumusan luasan geografis ini diduduki oleh Direktur Utama dan Staff Promosi dengan bobot (0,401) dan (0,320). Kemudian diikuti oleh komisaris dan perwakilan siswa yang memiliki pengaruh yang tidak terlalu berarti dengan bobot (0,163) dan (0,116).

Sebagai seorang perencana dan pelaksana strategi promosi perusahaan Staff promosi menjadi aktor yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi dalam penggunaan kalender promosi dengan bobot (0,483). Kegiatan yang berkaitan dengan kalender promosi ini diserahkan langsung kepada staff promosi, sehingga penerimaan materi kalender sepenuhnya menjadi tanggung jawab staff promosi dengan pihak pusat. Begitu juga untuk kegiatan yang berkaitan dengan kalender perusahaan, sehingga ketika melakukan perencanaan promosi kalender ini dapat dimanfaatkan sebaik- baiknya oleh perusahaan. Aktor kedua diduduki oleh direktur utama dengan bobot (0,240), seperti dibahas sebelumnya kehadiran direktur utama ini turut membantu kegiatan promosi. Oleh, sebab itu kedua aktor ini memiliki kepentingan yang cukup besar dalam penggunaan kalender promosi perusahaan.

Berkaitan dengan SDM aktor yang memiliki peran tertinggi adalah komisaris (0,529), karena keputusan akhir perekrutan dan pengeluaran karyawan dipegang komisaris sebagai pemilik perusahaan. Aktor pada prioritas selanjutnya dipegang oleh direktur utama dengan bobot (0,216). Kedua aktor ini memiliki andil yang berpengaruh besar terhadap manajemen SDM karena kedudukannya dapat disamakan sebagai manajemen puncak LPM Chic’s Cabang Condet. Staff promosi sebagai bagian dari SDM

yang dikelola perusahaan dan perwakilan siswa memiliki tingkat kepentingan yang kecil dengan bobot (0,188) dan (0,066).

c. Analisis Unsur Tujuan pada Tingkat Keempat

Berdasarkan hasil pengolahan horisontal pada tingkat keempat (Tabel 8), didapatkan bahwa keempat aktor memprioritaskan tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan siswa. Dari hasil perhitungan ini didapatkan bahwa komisaris memilih tujuan meningkatkan dan mempertahankan siswa dengan bobot 0,485. Komisaris merupakan pemilik sekaligus investor dari LPM Chic’s Cabang Condet. Sebagai seorang komisaris perusahaaan tentunya mengharapkan adanya laba dari dana investasi yang telah dikeluarkannya. LPM Chic’s Cabang Condet merupakan perusahaan jasa dalam bidang pendidikan musik, sebagai perusahaan jasa sudah menjadi tujuan bisnisnya untuk menghasilkan laba semaksimal mungkin. Meningkatnya jumlah siswa ini berbanding lurus dengan meningkatnya laba yang didapatkan perusahaan, selain itu dengan terus mempertahankan jumlah siswa diharapkan dapat menunjukkan eksistensi perusahaan untuk dapat bertahan.

Tabel 8. Bobot dan Prioritas (Unsur Tujuan Penyusun Strategi Promosi LPM Chic’s Cabang Condet)

Unsur Aktor Unsur Tujuan

MKP MMC MMS

Komisaris 0,309 0,206 0,485

Direktur Utama 0,194 0,103 0,704

Staff Promosi 0,226 0,108 0,666

Perwakilan Siswa 0,353 0,119 0,528

Tujuan ini tampaknya juga menjadi tujuan dari direktur utama perusahaan dengan memprioritaskan tujuannya untuk meningkatkan dan mempertahankan siswa (0,704). Sudah merupakan tugas seorang manajer perusahaaan untuk

mempertahankan keberlangsungan perusahaan agar dapat terus bertahan dan berkembang. Keberadaan siswa merupakan hal mutlak bagi perusahaan karena mengingat kehadiran siswa merupakan sumber utama pemasukkan perusahaan. Tidak seperti sekolah formal pada umumnya dimana pada bisnis ini tingkat keluar masuknya siswa sangat mudah terjadi. Hal ini juga didukung oleh pernyataan manajemen perusahaan, bahwa untuk mencapai titik impas biaya operasional perusahaan memerlukan sedikitnya enam puluh empat siswa aktif sedangkan untuk mencapai keuntungan maksimal diperlukan lebih dari tujuh puluh lima siswa aktif (tanpa memperhitungkan biaya pendaftaran dan perlengkapan siswa baru) (Lampiran 4). Saat ini jumlah siswa yang masuk dan keluar masih fluktuatif (Tabel 9) untuk itu diperlukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkannya sehingga keuntungan perusahaan akan terus meningkat.

Tabel 9. Laporan Data Siswa LPM Chic's Condet Periode April – Desember 2008

Periode Siswa Aktif Siswa Cuti Siswa Keluar

April 8 - - Mei 41 - 2 Juni 40 4 6 Juli 41 1 7 Agustus 50 2 7 September 56 5 2 Oktober 58 4 5 November 69 11 1 Desember 61 8 16

Prioritas ketiga diduduki oleh staff promosi dengan bobot 0,666. sebagai perencana dan pelaksana dari strategi promosi karyawan ini ditugaskan untuk menjalankan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan, sebagai sekolah informal perusahaan mengutamakan keberadaan siswa sebagai pemasukkan. Aktor terakhir adalah siswa dari hasil perhitungan secara horisontal ternyata siswa memiliki tujuan yang sama dengan manajemen perusahaan dengan memprioritaskan tujuannya pada meningkatkan dan mempertahankan siswa 0,528.

d. Analisis Unsur Alternatif pada Tingkat Kelima

Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa untuk tujuan menginformasikan keunggulan produknya, alternatif yang memiliki prioritas tertinggi adalah (C) Meningkatkan kegiatan

sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga atau perusahaan lain untuk melakukan kegiatan (Event) promosi. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik antar komunitas diluar perusahaan, selain itu dengan diadakannya kerjasama ini diharapkan dapat membantu perusahaan mengatasi masalah anggaran untuk mengadakan promosi.

Tabel 10. Bobot dan Prioritas (Unsur Alternatif Penyusun Strategi Promosi LPM Chic’s Cabang Condet)

Unsur Tujuan Unsur Alternatif A B C D E F MKP 0,167 0,123 0,358 0,198 0,092 0,062 MMS 0,095 0,269 0,241 0,245 0,091 0,059 MMC 0,254 0,104 0,209 0,136 0,222 0,076

Perusahaan memprioritaskan alternatif B dengan mengembangkan kegiatan penjualan perorangan dengan program member get member dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan siswa. Program member get member ini dilaksanakan dengan menggunakan bantuan para murid yang telah bergabung dengan perusahaan sebagai sarana untuk mencari murid baru. Hal ini dilakukan dengan menawarkan insentif kepada para murid untuk membantu kegiatan pemasaran perusahaan dengan merekomendasikan kepada komunitasnya. Dari kegiatan ini diharapkan dapat menginformasikan perusahaan dari kegiatan mulut ke mulut dan dapat meningkatkan jumlah murid. Kemudian yang terakhir untuk tujuan meningkatkan dan mempertahankan citra merk yang dibawa, diperoleh prioritas alternatif A dengan bobot 0,254, yaitu dengan melakukan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya.

Dokumen terkait