• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETA SOSIAL DESA CURUG

PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT

Pengembangan masyarakat merupakan suatu aktivitas pembangunan yang berorientasi pada kerakyatan (Tonny, 2004). Kegiatan pengembangan masyarakat mengharapkan keberlanjutan dan kemandirian masyarakat dalam struktur dan prosesnya. Keberlanjutan menekankan pada pelembagaan pelaksanaan pengembangan masyarakat di tingkat masyarakat, yang dalam prosesnya pada setiap kegiatan pengembangan masyarakat diharapkan menjadi suatu kegiatan yang terprogram dan menjadi milik masyarakat. Lebih jauh, kemandirian terkait dengan posisi masyarakat yang sejauh mungkin tidak tergantung pada pemerintah. Menurut Tonny (2004) pengertian tergantung di sini lebih berarti bahwa selama masyarakat masih dapat menyelesaikan sendiri urusannya, maka tidak akan diserahkan kepada pemerintah. Baik keberlanjutan maupun kemandirian di sini lebih menitik beratkan pada proses pencapaian tujuan untuk pengembangan masyarakat bukan pada hasil akhir dari suatu pelaksanaan pembangunan.

Yang harus menjalankan keberlanjutan dan kemandirian program ini adalah seluruh stake holder yaitu masyarakat sendiri, tokoh-tokoh masyarakat, lembaga-lembaga yang ada, swasta dan pemerintah agar pembangunan yang akan dicapai dapat berhasil dengan baik dan memuaskan, maka kelima pelaku tersebut harus bekerjasama dan saling mendukung.

Keberlanjutan dan kemandirian dapat dijalankan apabila kita melihat bagaimana dasar keberlanjutan dan kemandirian tersebut dilakukan. Dasar dari keberlanjutan dan kemandirian suatu program pengembangan masyarakat adalah adanya keterlibatan dari seluruh pelaku pembangunan yang ada untuk berpartisipasi melaksanakan pembangunan. Di samping itu pembangunan yang dibutuhkan di desa benar-benar merupakan prioritas dari kebutuhan pembangunan yang direncanakan sendiri oleh masyarakat sendiri.

Modal Fisik dan Modal Sosial

Pada bab sebelumnya telah di bahas beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam berpartisipasi pada saat pelaksanaan PIS. Dari

76

faktor-faktor tersebut dapat di simpulkan bahwa modal fisik dan modal sosial menjadi dua hal yang menjadi pendukung dan penghambat dalam partisipasi.

Modal fisik, sesuai dengan namanya, wujudnya dapat dipegang, dilihat, dinilai, diukur daya tahan kekuatannya dalam suatu proses produksi. Bentuknya dapat berupa prasarana dan sarana fisik.

Keberlanjutan dan kemandirian dalam bentuk modal fisik di Desa Curug belum menampakkan hasil yang memuaskan. Hal ini di latarbelakangi dengan keadaan terbatasnya sumberdaya alam yang ada di Desa Curug. Masyarakat tidak dapat menunjukkan potensi sumberdaya alam yang bisa digunakan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan khususnya pada program PIS tersebut. Potensi sumber daya alam yang bisa digunakan untuk menunjang kegiatan pengaspalan jalan belum bisa dioptimalkan pemanfaatannya, semua bahan yang diperlukan pada saat kegiatan pengaspalan jalan berlangsung di dapatkan dari luar daerah dengan jalan membeli.

Dalam tulisan Tonny (2004), Portes menyebutkan bahwa sumber dari modal sosial tersebut bersifat consummatory yakni nilai-nilai sosial budaya dasar dan solidaritas sosial, dan dapat pula bersifat instrumental, yaitu pertukaran yang saling menguntungkan dan rasa saling percaya.

Modal sosial yang ada di Desa Curug merupakan potensi yang dimiliki Desa Curug. Hal ini terbukti dengan keberadaan perkumpulan warga yang sustain berjalan di tingkat RT hingga sampai sekarang. Pada forum ini secara tidak langsung di berlakukan nilai-nilai yang sifatnya partisipatif dan adanya pembagian kerja pada saat pelaksanaan suatu kegiatan.

Kurangnya kepedulian masyarakat dan kesempatan bagi warga dalam pelaksanaan pembangunan merupakan suatu hambatan yang muncul dalam modal sosial. Apabila hal tersebut tidak segera disadari para stakeholder yang ada di Desa Curug akan dapat menyebabkan program pembangunan yang dilaksanakan akan jadi menurun kualitasnya. Berbicara mengenai kualitas pembangunan disini mencakup proses terwujudnya pembangunan masyarakat yang partispatif. Lebih jauh akibat yang dapat ditimbulkan bila kedua hal tersebut diatas tidak diperhatikan adalah wujud partisipasi masyarakat menjadi sangat

77

rendah. Bahkan untuk berpartisipasi dalam menyumbangkan dana demi pembangunan diwilayahnya pun bagi warga akan menjadi sangat memberatkan.

Untuk mengatasi hal tersebut maka penguatan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan di Desa Curug, lebih dititik beratkan pada struktur pelembagaan pelaksanaan pengembangan masyarakat. Dengan sudah berjalannya secara rutin pertemuan-pertemuan yang ada di tingkat RT merupakan modal awal untuk membangun masyarakat yang partispatif. Sedangkan untuk prosesnya, kegiatan pengembangan masyarakat yang ada belum optimal, artinya bahwa pelaksanaan pengaspalan yang terjadi dalam PIS ini baru sebatas sebagai kegiatan proyek saja. Sampai saat ini kegiatan yang sifatnya terprogram dan untuk selanjutnya kegiatan tersebut menjadi milik masyarakat atau menjadi kebiasaan masyarakat belum ada.

Penyusunan Program Pengembangan Masyarakat di Desa Curug

Penyusunan program pengembangan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Desa Curug dalam kerangka penguatan partisipasi masyarakat merupakan suatu upaya terpadu. Proses penyusunan program pengembangan masyarakat ini juga melibatkan semua pihak, baik masyarakat, pemerintah dan organisasi atau kelembagaan yang ada dalam suatu kebersamaan dan setara. Penyusunan program di susun atas dasar fakta yang ada di Desa Curug, dengan mempertimbangkan potensi dan melihat peluang yang di miliki yang bisa dimanfaatkan di Desa Curug, pada saat yang bersamaan harus dipertimbangkan pula strategi mengurangi hambatan yang ada untuk mengatasi kegagalan pelaksanaan program kegiatan. Program ini pada akhirnya diharapkan dapat membantu menemukan pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat dalam mewujudkan keberlanjutan dan kemandirian masyarakat.

Penyusunan program bermula dari hasil evaluasi terhadap program yang sudah berjalan dalam hal ini Program Imbal Swadaya (PIS). Untuk mengetahui lebih jauh tentang penyebab adanya permasalahan yang dihadapi oleh warga di Desa Curug, dilakukan wawancara yang dipandu dengan kuesioner. Wawancara dilakukan terhadap 18 orang warga yang mewakili lingkungan yang dilakukan Program Imbal Swadaya (PIS). Data yang diperoleh kemudian diolah dan

78

dianalisis untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi. Hasil analisis sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya.

Kondisi di luar wilayah desa juga membawa pengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan di Desa Curug. Kondisi ini bisa berupa dukungan maupun ancaman terhadap pembangunan di Desa Curug. Kondisi yang mendukung antara lain adalah banyaknya program pemerintah yang ditujukan untuk pembangunan di desa diberikan secara langsung ke desa yang bersangkutan. Agar pembangunan di Desa Curug tercapai sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka masyarakat harus mempersiapkan diri menyambut setiap kegiatan pembangunan yang ada dengan melembagakan swadaya warga. Selain itu pula di dukung dengan perencanaan pembangunan yang matang dengan selalu mencari informasi setiap program pembangunan dari pemerintah yang mendukung pembangunan di Desa Curug.

Sedangkan kondisi yang mengancam pelaksanaan pembangunan di Desa Curug adalah seiring dengan berkembangnya wilayah-wilayah di pinggiran Kota Jakarta yang secara tidak langsung menggeser budaya-budaya pedesaan menjadi budaya perkotaan, dan dikawatirkan hal ini mempengaruhi nilai kebersamaan yang ada di Desa Curug.

Berdasarkan hasil dari Focus Group Discussion (FGD ) yang diadakan dan dihadiri oleh warga, pemerintah desa dan tokoh masyarakat, dapat dievaluasi hal-hal yang terjadi pada saat pelaksanaan PIS. Dari Tabel 17 dapat di lihat bahwa masyarakat tidak banyak terlibat program pembangunan di desanya. Program pembangunan yang masuk ke desa pada dasarnya memiliki sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun apabila masyarakat hanya sebagai penerima saja tanpa ikut terlibat dalam menentukan apa yang dibutuhkannya bisa berakibat pembangunan yang ada akan sia-sia.

79

Tabel 17. Permasalahan Umum Masyarakat, Program serta Kegiatan Pembangunan Desa Curug.

Masalah Program Tujuan Kegiatan

Masyarakat tidak banyak terlibat dalam Program Pembangunan Desa Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa 1.Masyarakat tahu Program Pembangunan Desa. 2.Masyarakat mau terlibat dan berpartisipasi dalam Pembangunan Desa. Meningkatkan komunikasi Pembangunan Desa di berbagai kegiatan kemasyarakatan. (pengajian, pertemuan RT/RW)

Jalan Lingkar Utara Desa masih buruk, padahal jalan ini sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian warga. Perbaikan Jalan Lingkar Utara Desa Membangun jalan lingkar utara desa dengan berpartisipasi 1.Pengelolaan dana dari masyarakat. 2.Mengajukan usulan bantuan dana pembangunan desa melalui program imbal swadaya.

Dengan permasalahan tersebut di atas, maka program yang sebaiknya dilakukan adalah peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Tujuan dari diadakannya program ini diantaranya yang pertama adalah agar masyarakat tahu tentang adanya program pembangunan desa, jadi masyarakat tidak hanya jadi penonton saja bila ada program pembangunan desa. Bahwa setiap informasi tentang pembangunan desa masyarakat harus tahu, masyarakat tidak mempunyai alasan untuk tidak tahu adanya program pembangunan desa, sehingga masyarakat menjadi peduli terhadap adanya program pembangunan desa tersebut.

Tujuan kedua dari program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa adalah agar masyarakat mau terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan desa. Setelah masyarakat tahu akan adanya suatu program

80

pembangunan desa, di harapkan agar masyarakat mau terlibat dan berperan serta sejak mulai perencanaan program pembangunan yang akan diusulkan sampai dengan pelaksanaan bahkan sampai terlibat dalam pemanfaatan hasil pembangunan tersebut.

Dengan adanya tujuan dari program tersebut di atas maka kegiatan yang hendaknya di lakukan adalah meningkatkan komunikasi pembangunan di berbagai kegiatan kemasyarakatan yang ada, baik itu melalui forum-forum pengajian, pertemuan-pertemuan RT atau RW atau pertemuan kemasyarakatan lainnya. Diharapkan dengan terjalinnya komunikasi, semua program dan pelaksanaan pembangunan desa dapat diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat juga dapat turut campur dalam mengatasi permasalahan pembangunan yang ada di desanya.

Permasalahan yang kedua, yang dihadapi masyarakat Desa Curug adalah bahwa kondisi jalan lingkar utara Desa Curug belum memadai, padahal masyarakat sangat membutuhkan jalan ini untuk menunjang perekonomiannya. Kondisi jalan yang masih tanah membuat masyarakat harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mendapatkan penghasilan. Oleh karena itu program yang diusulkan adalah membangun jalan lingkar utara desa untuk akses warga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalan tersebut sedemikian besar sehingga, harus menunggu bantuan dari pemerintah. Sementara tujuan yang hendak di capai dalam pembangunan desa diantaranya membangun partisipasi warga, maka kegiatan yang dilakukan dalam menunjang pembangunan jalan lingkar utara desa ini adalah dengan penggalangan dan pengelolaan dana dari masyarakat dan mengusulkan bantuan dana dari pembangunan desa dengan pola imbal swadaya.

Sebelum memulai suatu kegiatan sebaiknya kita meneliti semua faktor yang mempengaruhi warga dalam berpartisipasi. Agar suatu kegiatan berjalan dengan lancar maka perlu perencanaan yang benar-benar matang. Satu hal lagi yang harus kita pertanyakan dalam memulai kegiatan adalah apakah kita bisa menjalankan kegiatan itu ?

Untuk menjawab pertanyaan itu harus melihat fakta yang ada di Desa Curug, hal atau potensi apa yang Desa Curug miliki yang bisa mendukung

81

warganya dalam menjalankan kegiatan yang di pilih. Di atas telah kita paparkan bahwa keberadaan kelembagaan warga dianggap sebagai faktor dominan yang bisa mempengaruhi berjalan tidaknya suatu kegiatan. Kelembagaan bisa dijadikan sebagai kekuatan yang mendukung suksesnya kegiatan. Karena dengan berjalannya kelembagaan maka pembagian tugas terjadi terhadap warga dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

Mata pencaharian responden yang umumnya adalah pedagang dan wiraswasta menunjukkan bahwa interaksi sosial yang terjadi di Desa Curug cenderung ke arah hubungan yang memiliki pamrih. Maksudnya apabila ada suatu program pembangunan yang ditawarkan kepadanya, mereka terlebih dulu berpikir apakah program ini berdampak langsung terhadap kesejahteraan keluarganya atau tidak.

Kecenderungan masyarakat Desa Curug yang lebih memilih menggunakan waktunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan suatu hal yang wajar. Sikap tersebut berdampak pada kurang pedulinya masyarakat dalam memenuhi kepentingan bersama. Walaupun mata pencaharian mereka pada umumnya adalah pedagang, namun mereka bukanlah pedagang yang bermodal besar. Mereka hanyalah pedagang kecil yang berusaha untuk mendapatkan nafkah dengan memanfaatkan hasil kebun yang bisa dijual.

Tabel 17 juga menunjukkan bahwa permasalahan yang ada dalam pelaksanaan Program PIS ini diantaranya adalah bahwa kesempatan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan hanya dimiliki orang-orang tertentu saja. Hal tersebut disebabkan dari pihak pemerintahan sendiri lambat dalam menanggapi usulan program yang akan direalisasikan, sehingga pada akhirnya menghambat swadaya masyarakat. Selain itu pula dalam menyampaikan adanya suatu informasi pembangunan kurang tepat sasaran di masyarakat. Oleh sebab itu perlu reorganisasi program dalam rangka pembangunan, diantara adalah dengan memperbaiki saluran komunikasi yang sudah ada dan melakukan peningkatan pelayanan pembangunan oleh pemerintah desa terhadap masyarakat.

Berikutnya, yang juga harus di lihat adalah bahwa potensi sumberdaya yang ada di Desa Curug terbatas. Padahal sumberdaya yang ada sebenarnya amatlah membantu efisiensi kelancaran dari pelaksanaan pengaspalan jalan ini.

82

Hal ini kita anggap sebagai satu kelemahan Desa Curug dalam melaksanakan pembangunan di wilayahnya. Namun jangan jadikan kelemahan ini sebagai faktor penghambat pelaksanaan kegiatan pembangunan, karena kita bisa berharap merubah keadaan menjadi lebih baik.

Program tersebut di atas di harapkan dapat membantu membuat kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di Desa Curug lebih sustainable dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dokumen terkait