• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Pengujian Faktor-faktor

Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi Sungai Ular di Kabupaten Deli Serdang antara lain penggunaan air yang bersumber dari Sungai Ular untuk kegiatan pertanian, industri, domestik, perkotaan dan penambangan bahan galian C.

Berdasarkan data-data di lapangan terdapat fluktuasi potensi (debit) air Sungai Ular serta penggunaan air tersebut seperti tertera pada Tabel 25 berikut :

Tabel 25. Rekapitulasi Debit Air Sungai Ular, Peruntukan Air dan Penambangan Bahan Galian C.

Tahun No Kerakteristik

2000 2003 2004 2005

lxxix 2 Pertanian 22,2 21,09 20,57 20,56 3 Industri 0,8070 0,8580 0,9090 0,9090 4 Masyarakat 0,2430 0,2760 0.2930 0,3122 5 Perkotaan 0,0790 0,0897 0,953 0,1010 6 Penambangan Galian C 254.100 288.932 314.506 348.607

Data di atas menunjukkan debit Sungai Ular semakin kecil dari tahun ke tahun.

Faktor penggunaan air untuk pertanian yang mempengaruhi potensi (debit) Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan tertera pada Tabel 26 berikut : Tabel 26. Hubungan Penggunaan Air Pertanian dengan Sungai Ular

Correlations :

Debit Pertanian

Debit Pearson Correlation 1 .957(*)

Sig. (2-tailed) . .043

N 4 4

Pertanian Pearson Correlation .957(*) 1

Sig. (2-tailed) .043 .

N 4 4

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sesuai dengan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk pertanian (irigasi) memiliki hubungan yang saling terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga rs sebesar 0,957. Hubungan ini masih

dibuktikan dengan uji t hitung besarnya 4,665, serta dengan tabel (n=4; α=0,05) sebesar 2,132 (Lampiran.3).

Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung > tabel yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk pertanian dengan potensi Sungai Ular.

Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008

Keadaan ini sesuai dengan hasil penelitian Asmaruddin (2005), yang menyimpulkan bahwa pemakaian air untuk irigasi pertanian memberikan pengaruh yang signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini sesuai dengan besar debit yang dibutuhkan untuk areal persawahan, Jika diteliti lebih lanjut besarnya debit air yang mencapai 20,56 m2/det sangat mempengaruhi badan air Sungai Ular.

Faktor penambangan bahan galian C yang mempengaruhi potensi (debit) Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 27 berikut : Tabel 27. Hubungan Penambangan Bahan Galian C dengan Sungai Ular

Correlations :

Debit Galian C

Debit Pearson Correlation 1 .993(*)

Sig. (2-tailed) . .007

N 4 4

Galian C Pearson Correlation .993(*) 1

Sig. (2-tailed) .007 .

N 4 4

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penambangan bahan galian C memiliki hubungan yang saling terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga rs sebesar 0,993. Hubungan ini masih dibuktikan dengan uji

t hitung yang besarnya 11,889 serta dengan tabel (n=4; α=0,05) sebesar 2,132 (Lampiran 4).

Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung > tabel yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara penambangan bahan galian C dengan potensi Sungai Ular. Hal ini selaras dengan pendapat Kesumah

lxxxi

(2005) bahwa pengelolaan bahan galian C sangat berhubungan erat dengan penyelamatan sumberdaya alam di sekitarnya. Pengerukan bahan-bahan galian C seperti pasir, kerikil maupun batu alam memberikan andil yang besar bagi kelestarian lingkungan, demikian halnya perambahan hutan di hulu sungai juga memberikan andil terhadap besar kecilnya debit air sungai.

Selanjutnya Kesumah (2005) juga menyatakan bahwa penambangan galian C pada tepi dan badan sungai di sepanjang Sungai Ular memberikan pengaruh antara lain: penurunan elevasi / permukaan sungai dari 0,87 m UP tahun 1999 menjadi 0,61 UP pada tahun 2005, dengan penurunan rata-rata 0,0433 UP m/tahun, serta bertambah lebar badan sungai dari rata-rata 42 meter tahun 1999 menjadi rata-rata 68 meter pada tahun 2005. Jika diteliti lebih lanjut keadaan ini mengakibatkan rusaknya tata lahan di sepanjang badan Sungai Ular.

Faktor penggunaan air untuk industri yang mempengaruhi potensi (debit) Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 28 berikut :

Tabel 28. Hubungan Penggunaan Air Industri dengan Sungai Ular

Debit Industri

Debit Pearson Correlation 1 -.886

Sig. (2-tailed) . .114

N 4 4

Industri Pearson Correlation -.886 1

Sig. (2-tailed) .114 .

N 4 4

Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk industri tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular, hal

Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008

ini dibuktikan dengan harga rs sebesar -0,886. Hubungan ini masih dibuktikan dengan

uji t hitung yang besarnya -2,7022 serta dengan tabel (n=4; α=0,05) sebesar 2,132 (Lampiran 5). Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung < tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk industri dengan potensi Sungai Ular.

Keadaan ini sesuai dengan hasil penelitian Asmaruddin (2005) yang mengatakan bahwa pemakaian air untuk industri tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang dibutuhkan kegiatan industri yang mencapai 0,908 m3/det.

Faktor penggunaan air untuk masyarakat/ domestik yang tidak mempengaruhi potensi (debit) Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 29 berikut :

Tabel 29. Hubungan Penggunaan Air Untuk Masyarakat dengan Sungai Ular Correlations :

Debit Masyarakat

Debit Pearson Correlation 1 -.883

Sig. (2-tailed) . .111

N 4 4

Masyarakat Pearson Correlation -.883 1

Sig. (2-tailed) .111 .

N 4 4

Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk masyarakat tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga rs sebesar -0,883. Hubungan ini masih dibuktikan

lxxxiii

2,132 (Lampiran 6). Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung < tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk masyarakat dengan potensi Sungai Ular.

Keadan ini selaras dengan hasil penelitian Asmaruddin (2005) yang menyimpulkan bahwa kebutuhan air untuk domestik tidak memberikan pengaruh terhadap debit total air Sungai Ular, hal ini ditunjukkan besarnya debit yang dibutuhkan kegiatan domestik yang mencapai 0,293 m3/det serta terdapatnya kecenderungan kenaikan kebutuhan air tersebut sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk

Faktor penggunaan air untuk perkotaan yang mempengaruhi potensi (debit) Sungai Ular menghasilkan pengujian yang signifikan seperti tertera pada Tabel 30 berikut :

Tabel 30. Hubungan Penggunaan Air untuk Perkotaan dengan Sungai Ular Correlations :

Debit Perkotaan

Debit Pearson Correlation 1 -.889

Sig. (2-tailed) . .111

N 4 4

Perkotaan Pearson Correlation -.889 1

Sig. (2-tailed) .111 .

N 4 4

Berdasarkan hasil analisis statistik di atas diperoleh bahwa penggunaan air untuk perkotaan tidak memiliki hubungan yang terkait dengan potensi Sungai Ular, hal ini dibuktikan dengan harga rs sebesar -0,883. Hubungan ini masih dibuktikan

Iman Suroto: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sungai Ular Di Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008

dengan uji t hitung yang besarnya -2,7456 serta dengan tabel (n=4; α=0,05) sebesar 2,132 (Lampiran 7).

Berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan tabel maka diperoleh t hitung < tabel yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan air untuk perkotaan dengan potensi Sungai Ular.

Dokumen terkait