• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI AKADEMI PARIWISATA MEDAN

IV.5. Pengujian Hipotesis Penelitian 1.Pengujian Hipotesis Pertama

IV.5.2. Pengujian Hipotasis Kedua

a. Koefisien Determinasi (R Square) Hipotesis Kedua

Hasil analisis regresi sebagaimana disebutkan dipertegas dengan nilai Koefisien determinasi (R Square) yang pada prinsipnya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinasi yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil uji determinasi variabel bebas penelitian terhadap variabel terikat ditunjukkan pada Tabel IV.19 berikut di bawah ini.

Tabel IV.19 Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .765(a) .586 .569 1.44594

a Predictors: (Constant), Persiapan Mengajar, Metode Pembelajaran dan Sumber Belajar b Dependent Variable: Pembelajaran

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Dari Tabel IV.19 di atas diketahui koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,586 atau 58.60%. Hasil tersebut memberikan pengertian bahwa variabel dependen yaitu pembelajaran dapat dijelaskan oleh variabel independen yang terdiri dari persiapan mengajar (X1), metode (X2), dan sumber belajar (X3) sebesar 58.60%.

Sedangkan sisanya sebesar 41.40% dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Sebagaimana pengujian statistik hipotesis kedua dalam penelitian ini juga dilakukan secara serempak dan parsial sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan. b. Pengujian Hipotesis Kedua Secara Serempak

Pengambilan keputusan dari hasil uji hipotesis kedua secara serempak dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung regresi dengan nilai F tabel pada derajat bebas 74 sebesar 2.74. Hipotesis Alternatif (Ha) dinyatakan diterima jika F hitung > dari F tabel dan nilai Sig. < dari á = 0,05. Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak dengan Program SPSS 15.0 disajikan pada Tabel IV.20 berikut di bawah ini.

Tabel IV.20 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Secara Serempak

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 218.669 3 72.890 34.863 .000(a)

Residual 154.715 74 2.091

Total 373.385 77

a Predictors: (Constant), Persiapan Mengajar, Metode, Sumber Belajar Dependent Variable: Pembelajaran

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Dari Tabel IV.20 dapat diperoleh nilai Fhitung sebesar 34.863 dan dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau á = 0,05 maka dari tabel distribusi F diperoleh nilai 2.74 dengan demikian Fhitung > Ftabel, sehingga keputusannya adalah menolak Hipotesis Null (Ho) dan menerima Hipotesis Alternatif

(Ha) atau dengan kata lain seluruh variabel bebas penelitian (persiapan mengajar, metode dan sumber belajar) secara serempak berpengaruh terhadap pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan hasil jawaban responden terhadap butir-butir pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan bahwa secara umum persiapan mengajar, dan metode yang dilakukan oleh dosen dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar sudah berada dalam kondisi yang sangat baik. Begitu juga dengan sumber belajar yang tersedia di lingkungan Akademi Pariwisata Medan telah mendukung pembelajaran.

Tanggapan mahasiswa tersebut sejalan dengan hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa baik secara serempak maupun secara parsial, ketiga faktor tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.

Pada hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh Persiapan mengajar terhadap pembelajaran. Dan pada koefisien regresi persiapan mengajar terlihat sebesar 0.275. dan (t hitung 2.512 > t tabel 2,00). Hal ini berarti menunjukkan bahwa pengaruh persiapan mengajar adalah searah dengan pembelajaran atau dengan kata lain bahwa persiapan mengajar yang baik akan berpengaruh terhadap pembelajaran yang baik, demikian sebaliknya bila persiapan mengajar rendah/buruk maka pembelajaran yang berlangsung akan rendah/buruk. Pengaruh persiapan mengajar mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pembelajaran di Akademi Pariwisata Medan.

Keadaan yang terjadi di Akademi Pariwisata Medan bahwa dosen dalam memberikan pembelajaran harus mempersiapkan seluruh kebutuhan dengan didukung oleh satuan kerja lain seperti bagian akademik dan kemahasiswaan. Dengan adanya persiapan yang baik seorang dosen dapat memberikan materi ajar secara terstruktur dan terarah, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Pada hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh metode terhadap pembelajaran. Pengaruhnya terlihat dari koefisien regresi persiapan mengajar sebesar 0.244. dan (t hitung 2.444 > t tabel 2,00). Hal ini berarti pengaruh metode adalah searah dengan pembelajaran atau dengan kata lain bahwa metode yang baik/tepat akan berpengaruh terhadap pembelajaran yang baik, demikian sebaliknya bila metode tidak tepat/buruk maka pembelajaran yang berlangsung akan rendah/buruk. Pengaruh metode mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pembelajaran di Akademi Pariwisata Medan.

Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran juga memberi peranan penting dalam proses pembelajaran, di mana dengan metode yang baik dan sesuai umumnya akan sangat membantu para mahasiswa dalam menyerap materi pengajaran yang diberikan.

Keadaan yang terjadi di Akademi Pariwisata Medan bahwa metode yang digunakan oleh dosen memang sangat bervariasi mengingat bahwa akademi ini adalah kejuruan maka metode dalam penyampaian materi pada proses pembelajaran menyesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing kompetensi.

Pada hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh sumber belajar terhadap pembelajaran. Terlihat dari koefisien regresi sumber belajar sebesar 0.372. dan (t hitung 3.435 > t tabel 2,00). Hal ini berarti pengaruh sumber belajar adalah searah dengan pembelajaran atau dengan kata lain bahwa sumber belajar yang baik/lengkap akan berpengaruh terhadap pembelajaran yang baik, demikian sebaliknya bila sumber belajar rendah/buruk maka pembelajaran yang berlangsung akan rendah/buruk. Pengaruh sumber belajar mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pembelajaran di Akademi Pariwisata Medan.

Keadaan yang terjadi di Akademi Pariwisata Medan bahwa sumber belajar telah tersedia baik untuk kebutuhan teori maupun praktik, selain itu dosen sebagai orang yang menyampaikan pesan secara langsung dalam proses pembelajaran terus-menerus mendapatkan pengembangan khususnya keahlian dalam bidangnya masing-masing. Peralatan praktik telah dilengkapi sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang akan dicapai sehingga memudahkan dosen dan mahasiswa melaksanakan proses pembelajaran secara optimal. Dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia dalam proses pengajaran maka akan memberikan sebuah nilai tambah yang positif dalam pencapaian hasil belajar mahasiswa Akademi Pariwisata Medan.

c. Pengujian Hipotesis Kedua Secara Parsial

Pengujian hipotesis kedua secara parsial juga dilakukan menurut uji statistik t (uji t) dengan ketentuan menerima H0 jika diperoleh t hitung lebih kecil dari harga t tabel pada taraf kepercayaan 95% atau siknifikansi 0.05 dan sebaliknya menerima Ha jika t hitung lebih besar dari harga t tabel. Hasil uji parsial hipotesis kedua terhadap persiapan

mengajar, metode dan sumber belajar terhadap pembelajaran disajikan pada Tabel IV.21 berikut di bawah ini.

Tabel IV.21 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Secara Parsial

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.427 1.811 1.340 .184 Persiapan .275 .110 .252 2.512 .014 Metode .244 .100 .259 2.444 .017 Sumber .372 .108 .368 3.435 .001

a Dependent Variable: Pembelajaran

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15.0, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel IV.21 di atas, maka diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:

Yˆ = 2.427 + 0.275 X1 + 0.244 X2 + 0.372 X3

Hasil uji regresi tersebut memberikan pemahaman kepada kita bahwa seluruh variabel penelitian memiliki kontribusi positif terhadap peningkatan variabel terikat dengan derajat yang berbeda-beda, di mana sumbangan terbesar diberikan oleh variabel sumber belajar dan persiapan mengajar sedangkan nilai terkecil ditunjukkan oleh variabel metode.

Berdasarkan hasil uji t sebagaimana diperlihatkan pada Tabel IV.21 dapat diketahui bahwa ketiga variabel bebas yang diteliti secara signifikan berpengaruh terhadap pembelajaran yaitu persiapan mengajar (t hitung 2.512 > t tabel 2,00), metode (t hitung 2.444 > t tabel 2.00) dan sumber belajar (t hitung 3.435 > t tabel 2.00). Hasil

metode, dan sumber belajar masing-masing adalah 0.014, 0.017 dan 001 < dari Sig. á

= 0,05. Berdasarkan uji t di atas berarti persiapan mengajar yang dilakukan oleh dosen di Akademi Pariwisata Medan telah terlaksana dengan baik. Dosen telah mempersiapkan bahan pengajaran sebelum memulai proses pembelajaran. Begitu juga dengan metode yang digunakan oleh dosen dalam proses pembelajaran, telah digunakan metode yang baik dan tepat untuk mencapai pembelajaran sehingga mudah dipahami setiap mahasiswa. Dalam hal sumber belajar diketahui memberikan pengaruh terhadap pembelajaran, hal ini dilihat bahwa peralatan, bahan, informasi yang tersedia untuk pembelajaran telah digunakan untuk mendukung pembelajaran mahasiswa di Akademi Pariwisata Medan.

BAB V

Dokumen terkait