• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

4.4 Pengujian Hipotesis

responden merasa akrab atau bertegur sapa antara karyawan dengan atasan

terhadap kepuasan atasan atas tugas yang dilaksanakan karyawan memuaskan. Ada 4.4% responden merasa akrab atau bertegur sapa antara karyawan dengan atasan terhadap kepuasan atasan atas tugas yang dilaksanakan karyawan sangat memuaskan atasan. Ada 2.2 % responden merasa sangat akrab atau bertegur sapa antara karyawan dengan atasan namun terhadap kepuasan atasan atas tugas yang dilaksanakan karyawan kurang memuaskan atasan. Ada 15.6% responden merasa sangat akrab atau bertegur sapa antara karyawan dengan atasan terhadap kepuasan atasan atas tugas yang dilaksanakan karyawan memuaskan. Ada 2.2 % responden merasa sangat akrab atau bertegur sapa antara karyawan dengan atasan terhadap kepuasan atasan atas tugas yang dilaksanakan karyawan sangatr memuaskan.

Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa responden merasa akrab atau bertegur sapa antara karyawan dengan atasan terhadap kepuasan atasan atas tugas yang dilaksanakan karyawan memuaskan. Hal ini menunjukkan bahwa rasa akrab atau bertegur sapa antara karyawan dengan atasan akan menimbulkan kepuasan atasan atas tugas yang dilaksanakan karyawan.

4.4 Pengujian Hipotesis

Setelah analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang dilakukan, maka peneliti melakukan pengujian hipotesis penelitian. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima atau ditolak. Hipotesis ini meliputi variabel bebas (X) yaitu buadaya organisasi terhadap variabel Y yaitu kinerja karyawan. Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus Pearson Product Moment yaitu salah satu teknik yang dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Kegunaan uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval juga ratio (Riduwan, 2004:217) Untuk mendapatkan hasil dari koefisien korelasi pada penelitian ini akan menggunakan alat bantu software SPSS 13.0 melalui sub menu correlate pada pilihan bivariate.

Tabel 4.32

Budaya

Organisasi Kinerja Karyawan Budaya Organisasi Pearson Correlation 1 .677(**) Sig. (2-tailed) .000 N 45 45 Kinerja Karyawan Pearson Correlation .677(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 45 45

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan peneliti dengan menggunakan program SPSS 13.0, diperoleh angka probabilitas hubungan antar variabel “budaya organisasi” dan “kinerja karyawan” adalah sebesar 0,000. Untuk menentukan apakah korelasi angka korelasi tersebut signifikan atau tidak, patokannya berdasarkan pada:

• Jika probabilitas < 0,05, hubungan kedua variabel signifikan

• Jika probabilitas > 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan

Karena angka probabilitas yang diperoleh sebesar 0,000, yaitu < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya adalah terdapat hubungan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Prismatama.

Berdasarkan tabel 4.32 didapat angka hasil korelasi adalah 0,677 atau r = 0,677. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford yang dapat dilihat pada tabel 3.2. Interpretasi nilai r. Berdasarkan skala tersebut 0,677 terletak antara 0,600 – 0,799, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan menunjukan korelasi yang tinggi.

Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel X

terhadap variabel Y akan ditentukan dengan rumus koefisien determinan yaitu:

KP = r2 x 100%

Dengan demikian nilai koefisien determinan adalah : KP = (0,677)2 x 100%

= 45.833%

Maka diperoleh kesimpulan bahwa, variabel budaya organisasi memberikan pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 45,83%.

4.5 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Prismata Cabang Medan. Metode yang digunakan adalah metode korelasional yakni untuk mengetahui ada tidaknya hubungan, seberapa erat hubungan dan berarti tidaknya hubungan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT Indomarco Prismata Cabang Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap di PT Indomarco Prismatama Cabang Medan yang berjumlah 137 orang. Menurut Gay (dalam Sunyoto 2013) ukuran sampel minimum dalam penelitian korelasional adalah 30 subjek, maka peneliti menetapkan 45 orang sebagai sampel yakni sampel minimum 30 orang ditambahkan 50 % dari sampel minimum. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Proporsional random sampling.

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan sebagai berikut:

1. Proses komunikasi yang berlangsung dengan baik ditempat kerja akan membuat hasil yang bagus dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan. Dalam menyampaikan pesan tugas-tugas yang harus dilaksanakan tentunya seluruh karyawan harus dapat mengerti pesan yang dimaksud oleh atasan mereka atau rekan kerja mereka. Jika terjadi kesalahpahaman hal ini dapat memicu terjadinya kesalahan pembuatan tugas, sehingga

menghambat kinerja karyawan, maka diperlukan suatu proses komunikasi yang baik agar karyawan menghasilkan tugas sesuai dengan yang diintruksikan kepada mereka.

2. Pemberian kekuasan yang luas dalam menjalankan pekerjaan akan meningkatkan kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Memberikan kekuasaan yang luas kepada karyawan dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka, serta rasa tanggung jawab karena telah diberikan kepercayaan. Dengan adanya kepercayaan diri serta rasa tanggung jawab akan dapat mendorong karyawan untuk menghasilkan tugas yang berkualitas.

3. Saling membantu dalam pelaksanaan pekerjaan akan mendorong ketaatan atas peraturan yang berlaku. Dapat saling membantu dalam pekerjaan akan meningkatkan kerjasama dalam tim sehingga semakin kompak dalam pelaksanaan pekerjaan. Dimana kekompakan yang dimiliki akan mendorong ketaatan atas peraturan yang berlaku, karena dapat saling mengingatkan satu sama lainnya.

4. Tegur sapa antara karyawan dengan atasan akan meningkatkan kepuasan atasan atas tugas yang dilaksanakan. Adanya tegur sapa dengan atasan akan membuat karyawan semakin akrab dengan atasan. Dalam keakraban yang terjalin karyawan dan atasan akan lebih mengerti cara berpikir dan bekerja satu sama lain. Sehingga atasan akan lebih mudah menyampaikan instruksi tugas untuk dipahami oleh karyawan. Tugas yang dihasilkan akan dapat memberi kepuasan kepada atasan, karena sesuai dengan keinginannya.

Adapun hasil pengumpulan data yang diperoleh pada tabel 4.8 menunjukan kegiatan berkumpul karyawan di luar rapat rutin jarang diadakan oleh perusahaan sehingga perlu diadakannya secara rutin kegiatan diluar kantor, seperti acara rekreasi, pelatihan-pelatihan potensi diri ataupun motivasi diri. Hal tersebut berguna untuk meringankan beban tekanan pekerjaan yang berat serta menumbuhkan kreatifitas dalam bekerja.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan instrument kuesioner penelitian mengenai budaya organisasi dan kinerja karyawan, maka teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal, analisis

tabel silang, uji hipotesis melalui rumus koefisien korelasi Pearson Product Moment oleh Karl Pearson. Perhitungan menggunakan piranti lunak SPSS versi 13.0, dan menggunakan skala Guilford.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan koefisien korelasi dengan menggunakan skala Guilford, dimana hasil yang didapat 0,677 terletak antara 0,600-0,799, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan hubungan yang cukup berarti. Nilai probabilitas (sig. (2-tailed)) adalah 0,000 dengan demikian nilai probabilitas yang didapat yaitu 0,000 adalah 0,000, dimana:

• Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ha diterima, Ho ditolak

• Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak

Maka dapat diambil keputusan bahwa nilai probabilitas yang diperoleh 0,00 < 0,05 sehingga hipotesis null (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, yakni Terdapat Hubungan antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT Indomarco Prismatama Cabang Medan. Dimana dari angaka tersebut dapat dilihat Budaya Organisasi mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja kerja karyawan pada PT Indomarco Prismatama Cabang Medan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait