• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data

2. Pengujian Hipotesis

Dalam penenlitian ini peneliti menguji hipotesis menggunakan korelasi Spearman Rank dengan bantuan program SPSS versi 16.0.

Tabel IV.7

Intepretasi Koefisien Korelasi :

Koefisien Kekuatan Hubungan

0,00 Tidak ada hubungan

0,01 – 0,09 Hubungan kurang berarti

0,10 – 0,29 Hubungan lemah

0,30 – 0,49 Hubungan moderat

0,50 – 0,69 Hubungan kuat

0,70 – 0,89 Hubungan sangat kuat

>0,90

Hubungan mendekati sempurna Kriteria pengujian hipotesis:

a. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak. b. Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

1. Hubungan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha

H0 = tidak ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan minat berwirausaha

Ha = ada hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan minat berwirausaha.

Berikut tabel hasil pengujian hipotesis prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan minat berwirausaha:

Tabel IV. 8

Correlations

Prestasi belajar

matpel KWU Minat berwirausaha

Spearman's

rho

Prestasi Belajar Mata

Pelajaran KWU Correlation Coefficient 1.000 .076 Sig. (1-tailed) . .237 N 92 92 Minat Berwirausaha Correlation Coefficient .076 1.000 Sig. (1-tailed) .237 . N 92 92

Sumber : data diolah, 2013.

Melihat dari arah korelasi diketahui angka koefisien hasilnya positif yaitu 0,076, maka korelasi kedua variabel dapat dikatakan

searah. Maksudnya adalah siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, maka sebagian besar siswa tersebut adalah siswa yang mempunyai minat berwirausaha. Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi tersebut. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,076 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan kurang berarti.

Hasil itu dapat dilihat pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval 0,01-0,09. Tingkat korelasi yang kurang berarti artinya bahwa tingkat hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan memiliki sumbangan yang sedikit pada minat berwirausaha siswa. Taraf signifikansi sebesar 0,237 > 0,05. Hal ini menunjukkan probabilitas > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada siswa.

Dari hasil analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ha

ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dengan minat berwirausaha pada siswa.

2. Hubungan keberanian mengambil resiko dengan minat berwirausaha. H0 = tidak ada hubungan keberanian mengambil resiko dengan minat berwirausaha

Ha = ada hubungan keberanian mengambil resiko dengan minat berwirausaha.

Berikut hasil pengujian hipotesis variabel keberanian mengambil resiko dengan minat berwirausaha:

Tabel IV.9 Correlations Keberanian Mengambil Resiko Minat berwirausaha

Spearman's rho Keberanian

Mengambil resiko Correlation Coefficient 1.000 .048 Sig. (1-tailed) . .326 N 92 92 Minat Berwirausaha Correlation Coefficient .048 1.000 Sig. (1-tailed) .326 . N 92 92

Sumber: data diolah, 2013

Melihat dari arah korelasi diketahui angka koefisien hasilnya positif yaitu 0,048, maka korelasi kedua variabel dapat dikatakan searah. Maksudnya adalah siswa yang memiliki keberanian untuk

mengambil resiko tinggi, maka sebagian besar siswa tersebut adalah siswa yang mempunyai minat berwirausaha. Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,048 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan kurang berarti.

Hasil itu dapat dilihat pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval 0,01-0,09. Tingkat korelasi yang kurang berarti artinya bahwa tingkat hubungan berani mengambil resiko memiliki sumbangan yang sedikit pada minat berwirausaha siswa. Taraf signifikansi sebesar 0,326 > 0,05. Hal ini menunjukkan probabilitas > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara keberanian mengambil resiko dengan minat berwirausaha pada siswa.

Dari hasil analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ha

ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara berani mengambil resiko dengan minat berwirausaha pada siswa.

3. Hubungan praktik industri dengan minat berwirausaha

H0 = tidak ada hubungan praktik industri dengan minat berwirausaha Ha = ada hubungan praktik industri dengan minat berwirausaha.

Berikut hasil pengujian hipotesis variabel praktik industri dengan minat berwirausah:

Tabel IV.10

Correlations

Praktik Industri Minat berwirausaha

Spearman's rho Praktik Industri Correlation

Coefficient 1.000 .017 Sig. (1-tailed) . .439 N 92 92 Minat Berwirausaha Correlation Coefficient .017 1.000 Sig. (1-tailed) .439 . N 92 92

Sumber: data diolah, 2013

Melihat dari arah korelasi diketahui angka koefisien hasilnya positif yaitu 0,017, maka korelasi kedua variabel dapat dikatakan searah. Maksudnya adalah siswa yang memiliki nilai praktik industri tinggi, maka sebagian besar siswa tersebut adalah siswa yang mempunyai minat berwirausaha. Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,017 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan kurang berarti.

Hasil itu dapat dilihat pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval 0,01-0,09. Tingkat korelasi yang kurang berarti artinya bahwa tingkat hubungan praktik industri memiliki sumbangan yang sedikit pada minat berwirausaha siswa. Taraf signifikansi sebesar 0,439 > 0,05. Hal ini menunjukkan probabilitas lebih besar dari 0,05, maka tidak ada hubungan yang signifikan praktik dengan minat berwirausaha pada siswa.

Dari hasil analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ha

ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan praktik industri dengan minat berwirausaha pada siswa.

4. Hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha H0 = tidak ada hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha

Ha = ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha.

Tabel IV.11

Kontingensi jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha

Pekerjaan orang tua

Minat Total

Tinggi Sedang Rendah

Wirausaha 4 25 3 32 Bukan wirausaha 9 44 7 60 Jumlah 13 69 10 92

Tabel penolong menghitung Chi Kuadrat

Tabel IV.12

Pekerjaan Orang Tua Minat Fo Fh Fo-Fh (fo-fh)2/fh

Wirausaha Tinggi 4 1.27 2.73 0.67

Sedang 25 6.75 18.25 0.19

Bukan wirausaha Tinggi 9 8.47 0.53 0.74

Sedang 44 45 -1 0.02

Rendah 7 5.25 1.75 0.58

Total 92 92 -18.82 2.38

Dari pengelompokkan ini selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis dari permasalahan yaitu:

Ho : tidak ada hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha pada siswa

Ha : ada hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha pada siswa

Dengan tingkat kepercayaan 5% dan df=1, selanjutnya kita uji hipotesisnya dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

a. α = 0,05

b. df = (b-1) (k-1) = 1

c. X2hitung = 2.38 dan X2tabel 3.84 d. Kesimpulan Ho diterima.

e. Artinya tidak ada hubungan jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha.

Dokumen terkait