BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis alternatif kedua (Ha2) yaitu ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis pekerjaan orang tua mahasiswa, digunakan cara yang sama dengan pengujian hipotesis alternatif pertama (Ha1).
c. Pengujian Hipotesis III
Untuk pengujian hipotesis alternatif ketiga (Ha3) yaitu ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa, digunakan cara yang sama dengan pengujian hipotesis alternatif pertama (Ha1).
43 BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah populasi sebanyak 82 mahasiswa dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 68 mahasiswa. Kuesioner yang dibagikan sebanyak 68 kuesioner dan kuesioner yang kembali sebanyak 68 kuesioner atau dapat dikatakan responserate
100%. Berdasarkan jawaban 68 responden yang semua butir pertanyaan/ pernyataan diisi secara lengkap, selanjutnya disusun data seperti berikut:
Tabel IV.1
Sebaran Kuesioner Penelitian
Program Studi Jumlah Kuesioner
Tersebar Kembali Tertinggal Responden Pendidikan Akuntansi
FKIP-USD 68 68 0 68
Berikut ini disajikan deskripsi data untuk setiap variabel penelitian ini. 1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin responden disajikan dalam tabel IV.2 sebagai berikut:
Tabel IV.2
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Tabulasi Frekuensi Persentase Laki-laki llll llll llll llll lll 23 33,82% Perempuan llll llll llll llll llll llll llll llll 45 66,18%
llll
Jumlah 68 100%
Berdasarkan tabel IV.2 di atas, maka dapat dismpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua
Deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan orang tua responden (lihat lampiran 5) disajikan dalam tabel IV.3 sebagai berikut:
Tabel IV.3
Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan Orang Tua Tabulasi Frekuensi Persentase Guru llll llll llll llll llll l 26 38,24% Selain Guru llll llll llll llll llll llll
llll llll ll
42 61,76%
Jumlah 68 100%
Berdasarkan tabel IV.3 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua responden penelitian ini bekerja selain menjadi guru.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua
Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua responden disajikan dalam tabel IV.4 sebagai berikut:
Tabel IV.4
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Orang Tua Tingkat Pendidikan
Orang Tua
Tabulasi Frekuensi Persentase Rendah (≤ SMA/sederajat) llll llll llll llll llll llll 30 44,12% Tinggi (≥ Diploma) llll llll llll llll llll llll
llll lll
38 55,88%
Jumlah 68 100%
Berdasarkan tabel IV.4 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua responden penelitian ini berpendidikan tinggi.
2. Variabel Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
Berdasarkan data penelitian tentang persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya sertifikasi, dibuat kategorisasi interpretasi berdasar PAP tipe II sebagai berikut:
Tabel IV.5
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
No. Interval Kelas Frekuensi Persentase (%) Interpretasi
1. 98 – 115 5 7,35 Sangat positif 2. 84 – 97 36 52,94 Positif 3. 75 – 83 12 17,65 Cukup positif 4. 65 – 74 13 19,12 Negatif 5. 23 – 64 2 2,94 Sangat negatif Jumlah 68 100
Tabel IV.5 di atas menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi terkategorikan sangat positif sebanyak 5 mahasiswa atau 7,35%, terkategorikan positif sebanyak 36 mahasiswa atau 52,94%, terkategorikan cukup positif sebanyak 12 mahasiswa atau 17,65%, terkategorikan negatif sebanyak 13 mahasiswa atau 19,12%, dan terkategorikan sangat negatif sebanyak 2 mahasiswa atau 2,94%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpersepsi positif.
Dari tabel IV.5 di atas kemudian dibuat distribusi frekuensi seperti pada lampiran 6. Dari perhitungan pada lampiran 6 dapat diketahui nilai mean sebesar 84, median sebesar 86, dan modus sebesar 90. Nilai mean, median, dan modus termasuk dalam kategori positif sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 terhadap status sosial
ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi termasuk dalam kategori positif.
a. Persentase Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi Berdasarkan jenis kelamin
Persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel IV.6 sebagai berikut:
Tabel IV.6
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
Berdasarkan Jenis Kelamin Mahasiswa Kriteria Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan Jml % Jml % Jml % Sangat Positif 0 0 5 11,11 5 7,35 Positif 14 60,87 22 48,89 36 52,94 Cukup Positif 8 34,78 4 8,89 12 17,65 Negatif 1 4,35 12 26,67 13 19,12 Sangat Negatif 0 0 2 4,44 2 2,94 Total 23 100 45 100 68 100
Tabel IV.6 di atas menunjukkan bahwa dari 23 mahasiswa laki-laki tidak ada mahasiswa yang memiliki persepsi sangat positif, 14 mahasiswa (60,87%) memiliki persepsi positif, 8 mahasiswa (34,78%) memiliki persepsi cukup positif, 1 mahasiswa (4,35%) memiliki persepsi negatif, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki persepsi sangat negatif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi. Sedangkan untuk mahasiswa perempuan yang seluruhnya berjumlah 45 orang responden, 5 mahasiswa (11,11%) memiliki persepsi sangat positif, 22 mahasiswa
(48,89%) memiliki persepsi positif, 4 mahasiswa (8,89%) memiliki persepsi cukup positif, 12 mahasiswa (26,67%) memiliki persepsi negatif, dan 2 mahasiswa (4,44%) memiliki persepsi sangat negatif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki persepsi yang positif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi.
b. Persentase Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa
Persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis pekerjaan orang tua disajikan dalam tabel IV.7 sebagai berikut:
Tabel IV.7
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa Kriteria
Jenis Pekerjaan Orang Tua
Total
Guru Selain Guru
Jml % Jml % Jml % Sangat Positif 1 3,85 4 9,52 5 7,35 Positif 14 53,84 22 52,38 36 52,94 Cukup Positif 5 19,23 7 16,67 12 17,65 Negatif 5 19,23 8 19,05 13 19,12 Sangat Negatif 1 3,85 1 2,38 2 2,94 Total 26 100 42 100 68 100
Tabel IV.7 di atas menunjukkan bahwa dari 26 mahasiswa yang orang tuanya bekerja sebagai guru, dapat diketahui 1 mahasiswa (3,85%)
memiliki persepsi sangat positif, 14 mahasiswa (53,84%) memiliki persepsi positif, 5 mahasiswa (19,23%) memiliki persepsi cukup positif, 5 mahasiswa (19,23%) memiliki persepsi negatif, dan 1 mahasiswa (3,85%) memiliki persepsi sangat negatif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi.
Sedangkan dari 42 mahasiswa yang orang tuanya bekerja selain menjadi guru, dapat diketahui 4 mahasiswa (9,52%) memiliki persepsi sangat positif, 22 mahasiswa (52,38%) memiliki persepsi positif, 7 mahasiswa (16,67%) memiliki persepsi cukup positif, 8 mahasiswa (19,05%) memiliki persepsi negatif, dan 1 mahasiswa (2,38%) memiliki persepsi sangat negatif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa, baik mahasiswa yang orang tuanya bekerja sebagai guru maupun mahasiswa yang orang tuanya bekerja selain menjadi guru, memiliki persepsi yang positif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi.
c. Persentase Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Mahasiswa
Persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan orang tua disajikan dalam tabel IV.8 sebagai berikut:
Tabel IV.8
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Mahasiswa Kriteria
Tingkat Pendidikan Orang Tua
Total ≤SMA/sederajat ≥Diploma Jml % Jml % Jml % Sangat Positif 2 6,67 3 7,9 5 7,35 Positif 16 53,34 20 52,63 36 52,94 Cukup Positif 7 23,33 5 13,16 12 17,65 Negatif 4 13,33 9 23,68 13 19,12 Sangat Negatif 1 3,33 1 2,63 2 2,94 Total 30 100 38 100 68 100
Tabel IV.8 di atas menunjukkan bahwa dari 30 mahasiswa yang orang tuanya berpendidikan rendah (≤SMA/sederajat), dapat diketahui 2 mahasiswa (6,67%) memiliki persepsi sangat positif, 16 mahasiswa (53,34%) memiliki persepsi positif, 7 mahasiswa (23,33%) memiliki persepsi cukup positif, 4 mahasiswa (13,33%) memiliki persepsi negatif, dan 1 mahasiswa (3,33%) memiliki persepsi sangat negatif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi.
Sedangkan dari 38 mahasiswa yang orang tuanya berpendidikan tinggi (≥Diploma), dapat diketahui 3 mahasiswa (7,9%) memiliki persepsi sangat positif, 20 mahasiswa (52,63%) memiliki persepsi positif, 5 mahasiswa (13,16%) memiliki persepsi cukup positif, 9 mahasiswa (23,68%) memiliki persepsi negatif, dan 1 mahasiswa (2,63%) memiliki persepsi sangat negatif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa, baik mahasiswa yang orang tuanya berpendidikan rendah
maupun mahasiswa yang orang tuanya berpendidikan tinggi, memiliki persepsi yang positif terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi.
B.Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis I
a. Rumusan Hipotesis
Ho1 = Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis kelamin.
Ha1 = Ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis kelamin.
b. Tabel kontingensi 5x2 untuk data yang diperoleh dari lapangan Tabel IV.9
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
Berdasarkan Jenis Kelamin
Persepsi Jenis Kelamin Mahasiswa Jumlah Laki-laki Perempuan Sangat Positif 0 5 5 Positif 14 22 36 Cukup Positif 8 4 12 Negatif 1 12 13 Sangat Negatif 0 2 2 Jumlah 23 45 68
c. Berdasarkan tabel IV.9 selanjutnya dapat dihitung data teoritik atau diharapkan terjadi yang dinyatakan dengan Eij dengan rumus sebagai berikut:
⁄ Dengan nio = jumlah baris ke-i
noj = jumlah kolom ke-j Sehingga perhitungannya sebagai berikut:
1 = (5x23)/68 = 1,69 2 = (5x45)/68 = 3,31 1 = (36x23)/68 = 12,18 2 = (36x45)/68 = 23,82 1 = (12x23)/68 = 4,06 2 = (12x45)/68 = 7,94 1 = (13x23)/68 = 4,4 2 = (13x45)/68 = 8,6 1 = (2x23)/68 = 0,68 2 = (2x45)/68 = 1,32 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, selanjutnya dapat dihitung χ2
dengan rumus sebagai berikut:
/ , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , 13,74
Dengan taraf signifikansi 5% dan dk=(baris-1)(kolom-1); dk=(5-1)(2-1); dk=4, maka diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 9,488 (Sugiyono, 2008:334). Berdasarkan perhitungan χ2
di atas diperoleh χ2
hitung (13,74) nilainya lebih besar dari χ2
tabel (9,488), maka keputusannya adalah menolak Ho1 yang berarti bahwa ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan
Akuntansi angkatan 2008 terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis kelamin mahasiswa.
Dari hasil perhitungan di atas, ditemukan ada perbedaan yang signifikan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis kelamin. Karena terdapat perbedaan yang signifikan, maka selanjutnya dicari koefisien kontingensi untuk menentukan derajat hubungan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)Mencari koefisien kontingensi C berdasarkan rumus pada Bab III hal. 41 sebagai berikut
, ,
√0,168 0,409
2)Mencari C maksimum dengan rumus pada Bab III hal. 42 sebagai berikut:
0,707
3)Membuat interpretasi hasil perhitungan koefisien kontingensi sebagai berikut:
Tabel IV.10
Daftar Interpretasi Koefisien Kontingensi Nilai C Interpretasi >0,566 Sangat tinggi 0,424-0,566 Tinggi 0,283-0,423 Cukup tinggi 0,141-0,282 Rendah <0,141 Sangat rendah
Berdasarkan tabel IV.10, harga C= 0,409 menunjukkan bahwa derajat hubungan cukup tinggi antara variabel jenis kelamin dengan variabel persepsi mahasiswa.
2. Pengujian Hipotesis II a. Rumusan Hipotesis
Ho2 = Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis pekerjaan orang tua mahasiswa.
Ha2 = Ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis pekerjaan orang tua mahasiswa.
b. Tabel kontingensi 5x2 untuk data yang diperoleh dari lapangan Tabel IV.11
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa
Persepsi Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa Jumlah Guru Selain Guru
Sangat Positif 1 4 5 Positif 14 22 36 Cukup Positif 5 7 12 Negatif 5 8 13 Sangat Negatif 1 1 2 Jumlah 26 42 68
c. Berdasarkan tabel IV.11 selanjutnya dapat dihitung data teoritik atau diharapkan terjadi yang dinyatakan dengan Eij dengan rumus sebagai berikut:
Dengan nio = jumlah baris ke-i noj = jumlah kolom ke-j Sehingga perhitungannya sebagai berikut:
1 = (5x26)/68 = 1,91 2 = (5x42)/68 = 3,09 1 = (36x26)/68 = 13,76 2 = (36x42)/68 = 22,23 1 = (12x26)/68 = 4,59 2 = (12x42)/68 = 7,41 1 = (13x26)/68 = 4,97 2 = (13x42)/68 = 8,03 1 = (2x26)/68 = 0,76 2 = (2x42)/68 = 1,23 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, selanjutnya dapat dihitung χ2
dengan rumus sebagai berikut:
/ , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , 0,888
Dengan taraf signifikansi 5% dan dk=(baris-1)(kolom-1); dk=(5-1)(2-1); dk=4, maka diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 9,488 (Sugiyono, 2008:334). Berdasarkan perhitungan χ2
di atas diperoleh χ2
hitung (0,888) nilainya lebih kecil dari χ2
tabel (9,488), maka keputusannya adalah menerima Ho2 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan jenis pekerjaan orang tua mahasiswa.
3. Pengujian Hipotesis III a. Rumusan Hipotesis
Ho3 = Tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa.
Ha3 = Ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi
berdasarkan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa. b. Tabel kontingensi 5x2 untuk data yang diperoleh dari lapangan
Tabel IV.12
Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Terhadap Status Sosial Ekonomi Guru Setelah Adanya Program Sertifikasi
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua Mahasiswa Persepsi
Tingkat Pendidikan Orang Tua
Mahasiswa Jumlah <SMA/sederajat >Diploma Sangat Positif 2 3 5 Positif 16 20 36 Cukup Positif 7 5 12 Negatif 4 9 13 Sangat Negatif 1 1 2 Jumlah 30 38 68
c. Berdasarkan tabel IV.11 selanjutnya dapat dihitung data teoritik atau diharapkan terjadi yang dinyatakan dengan Eij dengan rumus sebagai berikut:
⁄ Dengan nio = jumlah baris ke-i
noj = jumlah kolom ke-j Sehingga perhitungannya sebagai berikut:
1 = (5x30)/68 = 2,21 2 = (5x38)/68 = 2,79 1 = (36x30)/68 = 15,88 2 = (36x38)/68 = 20,12 1 = (12x30)/68 = 5,29 2 = (12x38)/68 = 6,71 1 = (13x30)/68 = 5,73 2 = (13x38)/68 = 7,26 1 = (2x30)/68 = 0,88 2 = (2x38)/68 = 1,12 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, selanjutnya dapat dihitung χ2
dengan rumus sebagai berikut:
/ χ ,, ,, , , , , ,, , , , , , , , , , , χ 1,987
Dengan taraf signifikansi 5% dan dk=(baris-1)(kolom-1); dk=(5-1)(2-1); dk=4, maka diperoleh nilai χ2
tabel sebesar 9,488 (Sugiyono, 2008:334). Berdasarkan perhitungan χ2
di atas diperoleh χ2
hitung (1,987) nilainya lebih kecil dari χ2
tabel (9,488), maka keputusannya adalah menerima Ho3 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa.