• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

E. Pengujian Hipotesis

g re ss io n S tu d e n ti ze d R e si d u a l 3 2 1 0 -1 -2 -3

Dari grafik tersebut Hasil uji scaterplots menunjukan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0. Titik-titik tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas.

E. Pengujian Hipotesis

Teknik pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang baik. Untuk mengujinya digunakan analisis regresi linier berganda dan menggunakan bantuan program SPSS for windows.

1. H1: Ada pengaruh status mentoring pada kualitas hubungan auditor-supervisor secara langsung.

68 Hasil analisis model regresi pengaruh Status mentoring (Sm) pada Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS) disajikan seperti pada Tabel 4.17. Berdasarkan hasil analisis seperti pada Tabel 4.17. besarnya nilai koefisien regresi dari variabel bebas Status mentoring adalah 0.162, adapun hasil analisis model pengaruh Status mentoring pada Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS) dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Y = 3.361 + 0.162 X17

Tabel 4.33

Analisis Regresi Pengaruh Status mentoring (Sm) pada Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS)

Variabel dependent: Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS) Variabel bebas/ parameter Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Konstanta Status mentoring (Sm) 3.361 .164 .075 .140 .162 45.059 1.169 .000 .248 R square Adj. R2 F hitung Sign. F .026 .007 1.366 .248 Sumber: Data primer yang diolah.

Nilai t merupakan uji kecocokan model pengaruh secara individu dari variabel Status mentoring pada Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS). Suatu variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat dilihat

69 dari nilai signifikansi nilai t. Nilai itu dikatakan signifikan jika tingkat signifikansi < 0,05. Nilai t variabel Status mentoring (Sm) sebesar 1.169 dengan tingkat signifikansi 0.248 (p>0,05) menunjukkan bahwa Status mentoring tidak berpengaruh secara signifikan pada Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS). Maka dapat dinyatakan bahwa Status mentoring tidak dapat digunakan untuk memprediksi Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS).

Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.026, sedangkan nilai R square yang telah disesuaikan (adjusted R square) sebesar 0.007. Ini artinya bahwa 0.7% variabel Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS) dapat dijelaskan oleh variabel Status mentoring (Sm). Berdasarkan hasil nilai t dan nilai R2 dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) tidak didukung atau tidak diterima, sehingga variabel Status mentoring tidak berpengaruh signifikan pada Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS) sebagaimana hasil dari acuan jurnal utama Miller (2010). Hal tersebut terjadi perbedaan mendasar pada persepsi responden auditor di lapangan. Pada acuan jurnal utama Miller (2010) membuat dua indikator dalam menggolongkan responden auditor ke dalam protégé atau non-protégé berdasar pada status kepemilikan mentoring dan pengalaman kerja. Tetapi fakta di lapangan menyimpulkan bahwa semua responden auditor KAP menyatakan pernah dan sedang memiliki mentor. Dengan demikian, penghitungan variabel dummy hanya menggunakan satu indikator yaitu pengalaman kerja.

70 2. H2: Ada pengaruh status mentoring pada keadilan organisasional

prosedural dan distributif secara langsung.

Hasil analisis model regresi pengaruh status mentoring pada keadilan organisasional prosedural dan distributif secara langsung disajikan seperti pada Tabel 4.18. Berdasarkan hasil analisis seperti pada Tabel 4.18. besarnya nilai koefisien regresi dari variabel status mentoring adalah 0.276, adapun hasil analisis model pengaruh status mentoring pada keadilan organisasional prosedural dan distributif secara langsung dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Y = 3.039 + 0.276 X18

Tabel 4.34

Analisis Regresi Pengaruh Status mentoring (Sm) pada Keadilan Organisasional

Variabel dependent: Keadilan Organisaisonal Variabel bebas/ parameter Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Konstanta 3.039 .061 49.584 .000 Sm .237 .115 .276 2.053 .045 R square Adj. R2 F hitung Sign. F .076 .058 4.214 .045 Sumber: Data primer yang diolah.

Nilai t merupakan uji kecocokan model pengaruh status mentoring (Sm) pada keadilan organisasional prosedural dan distributif secara langsung. Suatu variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat dilihat dari nilai signifikansi nilai t. Nilai itu dikatakan signifikan jika commit to user

71 tingkat signifikansi < 0,05. Nilai t variabel status mentoring sebesar 2.053 dengan tingkat signifikansi 0.045 (p< 0,05) menunjukkan bahwa status mentoring (Sm) berpengaruh secara signifikan pada keadilan organisasional prosedural dan distributif. Maka dapat dinyatakan bahwa status mentoring (Sm) dapat digunakan untuk memprediksi keadilan organisasional prosedural dan distributif. Hipotesis kedua untuk pengaruh status mentoring pada keadilan organisasional prosedural dan distributif secara langsung terbukti.

3. H3: Ada pengaruh Keadilan organisasional prosedural dan distributif pada Kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) secara langsung

Hasil analisis model regresi pengaruh Keadilan organisasional prosedural dan distributif pada Kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) secara langsung disajikan seperti pada Tabel 4.19. Berdasarkan hasil analisis seperti pada Tabel 4.19. besarnya nilai koefisien regresi dari variabel bebas Keadilan organisasional prosedural dan distributif adalah 0,408, adapun hasil analisis model pengaruh Keadilan organisasional prosedural dan distributif pada Kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Y = 1.906 + 0.408 X19

72 Tabel 4.35

Analisis Regresi

Pengaruh pengaruh Keadilan organisasional prosedural dan distributif pada Kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS)

Variabel dependent: Keadilan organisasional (Kd) Variabel bebas/ parameter Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Konstanta Keadilan organisasional 1.906 .483 .474 .151 .408 4.018 3.191 .000 .002 R square Adj. R2 F hitung Sign. F .166 .150 10.179 .002 Sumber: Data primer yang diolah.

Nilai t merupakan uji kecocokan model pengaruh secara individu dari variabel Keadilan organisasional prosedural dan distributif pada Kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS). Suatu variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat dilihat dari nilai signifikansi nilai t. Nilai itu dikatakan signifikan jika tingkat signifikansi < 0,05. Nilai t variabel Status mentoring (Sm) sebesar 4.018 dengan tingkat signifikansi 0.002 (p< 0,05) menunjukkan bahwa Keadilan organisasional prosedural dan distributif berpengaruh secara signifikan pada Kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS). Maka dapat dinyatakan bahwa Keadilan organisasional prosedural dan distributif dapat digunakan untuk memprediksi Kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS).

73 Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.166, sedangkan nilai R square yang telah disesuaikan (adjusted R square) sebesar 0.150. Ini artinya bahwa 15% variabel Kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) dapat dijelaskan oleh variabel Keadilan organisasional prosedural dan distributive. Sedangkan 85% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian ini.

Berdasarkan hasil nilai t dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) didukung.

4. H4 : Persepsi keadilan organisasional procedural dan distributif memediasi hubungan status mentoring dengan kualitas hubungan auditor-supervisor.

Untuk mengetahui peran mediasi dari variabel keadilan organisasional prosedural dan distributif ini, peneliti menggunakan analisis Baron dan Kenny (1986). Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh eksistensi variabel tersebut dalam hubungan antara variabel status mentoring dengan kualitas hubungan auditor-supervisor. Langkah pertama peneliti menguji pengaruh status mentoring pada keadilan organisasional dengan hasil dapat dilihat pada tabel 4.18. Nilai Nilai t variabel Status mentoring (Sm) sebesar 2.053 dengan tingkat signifikansi 0.045 (di bawah 0,05) menunjukkan bahwa status mentoring berpengaruh secara signifikan pada keadilan organisasional (KO).

74 Langkah kedua dilakukan pengujian pada status mentoring (SM) dan keadilan organisasional (KO) dalam satu persamaan pada kualitas hubungan auditor-supervisor dengan analisis regresis berganda, diperoleh hasil berikut pada tabel 4.20.

Tabel 4.36 Analisis Regresi

Pengaruh Status mentoring (Sm) dan Keadilan organisasional (KO) pada Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS)

Variabel dependent: Kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS) Variabel bebas/ parameter Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Konstanta Status mentoring (Sm) Keadilan organisasional 1.944 .054 .466 .488 .136 .159 .063 .393 3.983 .394 2.932 .000 .695 .005 R square Adj. R2 F hitung Sign. F .169 .136 5.083 .010 Sumber: Data primer yang diolah

Analisis di atas menguji hipotesis pengaruh status mentoring (Sm) pada kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS) dengan memasukan keadilan organisasional di dalam persamaan. Hasil analisis regresi ini dapat diketahui bahwa nilai t variabel status mentoring (SM) sebesar 0.394 commit to user

75 dengan tingkat signifikansi 0.695 (di atas 0,05) menunjukkan bahwa status mentoring tidak berpengaruh secara signifikan pada kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS). Sedangkan nilai t variabel keadilan organisasional (KO) sebesar 2.932 dengan tingkat signifikansi 0,005 (di bawah 0,05) menunjukkan bahwa keadilan organisasional (KO) berpengaruh secara signifikan pada kualitas hubungan auditor supervisor (KHAS) di dalam persamaan ini.

Dengan hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh status mentoring (SM) pada kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) harus melalui keadilan organisasional (KO), sehingga keadilan organisasional memediasi pengaruh status mentoring (SM) pada kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS). Hal ini menguatkan posisi atau kedudukan variabel keadilan organisasional prosedural sebagai variabel pemediasi sebagaimana dalam acuan jurnal utama Miller (2010). Hipotesis didukung.

Penghitungan pengaruh langsung (direct influence) dan pengaruh tidak langsung (indirect influence) dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis) yang menggunakan nilai standardized coefficients dari masing-masing variabel. Koefisien jalur dihitung dengan membuat persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan (Ghozali,2009:210)

KP = β1SM + e1 (i)

KHAS = β1SM +β2KO +e2 (ii)

76 Standardized coefficients untuk status mentoring pada persamaan (i) akan memberikan nilai P1 untuk status mentoring (SM). Koefisien untuk status mentoring dan keadilan organisasional pada persamaan (ii) akan memberikan nilai P2 dan P3 pada gambar berikut

Gambar 4.2 Hasil uji path analysis

P3= 0,063

P1= 0,276

P2= 0,393

Penghitungan dari hasil analisis jalur (path analysis) di atas adalah:

Total pengaruh status mentoring (SM) pada kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) sebagai berikut :

Pengaruh langsung (P3)……… 0,063

Pengaruh tidak langsung ( P1xP2)………... (0,276x0,393)= 0,108 +

Total pengaruh langsung dan tidak langsung………. 0,171 Keadilan Organisasional: Prosedural Distributif Status Mentoring : Protégé Non-Protégé Keadilan Organisasional: Prosedural Distributif commit to user

77 Hasil analisis jalur (path analysis) menunjukan bahwa status mentoring (SM) dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) melalui keadilan organisasional sebagai variabel pemediasi. Path analysis dapat dilihat dan dihitung dengan standardized coefficients dari hasil regresi. Pengaruh langsung (direct influence) status mentoring (SM) pada kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) sebesar 0,063 dan pengaruh tidak langsung (indirect influence) status mentoring pada kualitas hubungan auditor-supervisor melalui keadilan organisasional (KO) sebesar 0,108. Hal ini dapat dikatakan pengaruh tidak langsung (indirect influence) status mentoring (SM) pada kualitas hubungan auditor-supervisor (KHAS) lebih besar daripada pengaruh langsung status mentoring pada kualitas hubungan auditor-supervisor melalui keadilan organisasional.

78 BAB V

Dokumen terkait