METODOLOGI PENELITIAN
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara yakni sebagai berikut :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasional yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada (Saptawati,2009). Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dengan dasar pertimbangan bahwa responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, apa yang dinyatakan responden kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan interpretasi responden tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
2. Kepustakaan
Metode kepustakaan adalah dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan non publikasi yang diperoleh dari sumber sekunder (Sekaran, 2006). Metode ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting di masa lalu yang ditemukan berulang kali commit to user
28 mempunyai pengaruh atas masalah yang terlewatkan (Sekaran, 2006). Peneliti menggunakan metode ini dengan membaca literatur-literatur yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
G. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis yang berupa uraian atau keterangan untuk membantu mendukung analisis kuantitatif. Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan (Zikmund, 2000:436). Di dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis responden dan tanggapan responden terhadap setiap item pertanyaan yang diajukan di dalam penelitian ini.
2. Uji Instrumen a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah instrumen penelitian benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan. Validitas instrumen penelitian atau tingkat ketepatan instrumen penelitian adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkannya. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi di lapangan ( Sugiyono, 2004:143). Uji validitas yang
29 digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA). Teknik ini merupakan cara yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola hubungan dan signifikansi dalam satu himpunan variabel observasi. Penulis memutuskan untuk menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA) karena jumlah sampel yang memadai untuk menggunakan teknik analisis ini berjumlah sekurangnya 50 sampel (Singgih, 2000:51).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias, dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragamn item dalam instrumen (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi 17. Sekaran (2003:203) mengklasifikasi nilai cronbach’s alpha, sebagai berikut : i. Koefisien antara 0.8-1 menunjukkan reliabilitas yang baik
ii. Koefisien antara 0.6-0.79 menunjukkan reliabilitas yang dapat diterima.
iii. Koefisien < 0.6 menunjukkan reliabilitas yang kurang baik. Rumus formulasi Cronbach Alpha adalah sebagai berikut :
÷ ÷ ø ö ç ç è æ s s -÷ ø ö ç è æ -=
å
2 2 1 1 t b k k rtt30 tt r = reliabilitas instrumen. 2 t s = variabel total.
å
s 2b = jumlah varians butir.
k = banyaknya butir pertanyaan atau jumlah soal.
c. Uji asumsi klasik
Uji penyimpangan asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui beberapa penyimpangan yang terjadi pada data yang digunakan untuk penelitian.Hal ini agar model regresi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimated). Asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini yaitu: uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi
i. Normalitas Data
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana distribusi dari data. Normalitas data diuji dengan menggunakan one sample kolmogorov-smirnov test yang berguna untuk menguji apakah satu sampel berasal dari satu populasi tertentu dalam hal ini adalah berdistribusi normal. Dalam uji normalitas, nilai sign atau probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal. Jika probabilitas > 0,05 distribusi adalah normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). commit to user
31 ii. Multikolinearitas
Istilah multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linear diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Biasanya korelasinya mendekati sempurna atau sempurna (korelasinya tinggi atau bahkan satu). Jika variabel bebas berkorelasi dengan sempurna, maka dapat disebut dengan “Multikolinearitas sempurna” (perfect multicolinearity). Adapun cara mendektesi adanya multikolinearitas :
a. Menganalisis koefisien korelasi antara variabel bebas (misalnya jika ada korelasi yang sangat tinggi antara variabel bebas). Dapat dilihat dari hasil korelasi diatas.
b. Membuat persamaan regresi antar variabel bebas. Jika persamaan regresi antar variabel bebas dimana koefisien regresinya signifikan, maka model regresi mengandung multikolinearitas.
c. Menganalisis r2, F ratio dan t hitung.
d. Pada SPSS dapat dilihat dari hasil Colineaity Diagnostics, yakni dari nilai Eigenvalue dan Condition Indeks.
iii. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi (varians) variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas, kesalahan terjadi tidak random (acak), tetapi menunjukkan commit to user
32 hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Pengujian ada tidaknya problem heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara antara lain : Uji Koefisien Korelasi Spearman, Uji Park, Uji Glesjer.
iv. Autokorelasi
Autukorelasi ini merupakan suatu peristiwa yang sering di jumpai pada sebagian besar variabel-variabel ekonomi. Autokorelasi bisa disebabkan oleh bias spesifikasi, misalnya karena dikeluarkannya variabel-variabel yang benar dari persamaan regresi. Atau karena asumsi yang salah mengenai bentuk fungsional regresi. Kadang kala disebabkan pula karena salah satu variabel bebas dalam regresi merupakan nilai lag (lagged value) dari variabel terikait.
d. Uji Hipotesis
Penelitian ini di dalam pengujian hipotesis akan menggunakan metode path analysis yang merupakan suatu metode analisis untuk melihat hubungan antara tiga atau lebih variabel. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari variabel independen pada variabel dependen.
i. Uji t
Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan commit to user
33 dengan Uji-t pada tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:
Ho : apabila p-value > 0,05, maka Ho diterima H1 : apabila p-value < 0,05, maka Ho ditolak ii. Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang diamati berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji ANOVA pada tingkat keyakinan 95%.
apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak
34 BAB IV