• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif 1. Variabel Dependen 1.Variabel Dependen

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-F danuji t.. Uji-F dilakukan untuk hipotesis penelitian dan menjawab perumusan masalah pertama. Uji- t dilakukan untuk menjawab perumusan masalah kedua.

a). Uji Secara Simultan (Uji-F)

Uji Fdilakukan untuk mengetahui apakah variabel solvabilitas (Primary Ratio) , likuiditas (Quick Ratio), profatibilitas (ROA), dan total aktiva secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dividen kas.

Hipotesis :

, artinya secara simultan, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel solvabilitas (Primary Ratio) , likuiditas (Quick Ratio), profatibilitas(ROA), dan total aktiva terhadap dividen kas.

, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel solvabilitas (Primary Ratio) , likuiditas (Quick Ratio), profatibilitas(ROA), dan total aktiva terhadap dividen kas.

Kriteria pengambilan keputusan :

diterima jika F hitung≤ F tabel pada α = 5 %

diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5 %

Tabel 4.12

Hasil Uji secara Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1Regression 122794.1 4 30698.513 10.714 .000a

Residual 85954.705 30 2865.157

Total 208748.8 34

a. Predictors: (Constant), Aktiva, Solvabilitas, Likuiditas, ROA b. Dependent Variable: DPR

Sumber: Data Diolah

Hasil Uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 10,714 dengan taraf signifikansi sebesar 0.000 sedangkan Ftabel = 2,89 pada (α) 5% maka nilai Fhitung > Ftabel (10,714 > 2,89) sedangkan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,005. Maka disimpulkan bahwa secara simultan variabel solvabilitas (Primary Ratio) , likuiditas (Quick Ratio), profatibilitas (ROA), dan total aktiva berpengaruh signifikan terhadap dividen kas.

Hessel Nogi S. Tangkilisan (2003 ; 230-232) mengatakan salah satu cara untuk mengestimasi dividen adalah melihat aspek fundamental bisnisnya. Dividen perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: yaitu posisi solvabilitas perusahaan, posisi likuiditas, dividend payout ratio, pertumbuhan pendapatan perusahaan, stabilitas pendapatan perusahaan, tingkat keuntungan yang diharapkan tinggi, ketersediaan sumber dana dan biaya alternative, kebutuhan untuk melunasi hutang, rencana perluasan, kesempatan ekspansi, preferensi pemegang saham, harapan mengenai kondisi bisnis umumnya, pembatasan yang diberikan kreditur, dan pengawasan terhadap perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nur Hidayanti (2006) yang menemukan bahwa secara simultan solvabilitas (Primary Ratio) , likuiditas

(Quick Ratio), profatibilitas (ROA), dan total aktiva berpengaruh signifikan terhadap dividen kas (cash dividend).

b). Uji Secara Parsial (Uji-T)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel solvabilitas (Primary Ratio) , likuiditas (Quick Ratio), profatibilitas (ROA), dan total aktiva berpengaruh signifikan terhadap dividen kas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dividen.

Hipotesis :

: b1 = 0, artinya secara parsial (individual) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel solvabilitas (Primary Ratio) , likuiditas (Quick Ratio), profatibilitas (ROA), dan total aktiva berpengaruh signifikan terhadap dividen kas (DPR) terhadap variabel dividen.

: b1 ≠ 0, artinya secara parsial (individual) terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel solvabilitas (Primary Ratio) , likuiditas (Quick Ratio), profatibilitas (ROA), dan total aktiva berpengaruh signifikan terhadap dividen kas.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika : –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ha diterima jika : t hitung > t tabel

t hitung ≤ -t tabel

Tabel 4.13

Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) -455.605 207.354 -2.197 .036 Solvabilitas -6.843 5.561 -.188 -1.230 .228 Likuiditas .346 1.030 .043 .336 .739 ROA 58.365 13.523 .700 4.316 .000 Aktiva 36.692 14.599 .330 2.513 .018 a. Dependent Variable: DPR

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan Tabel 4.13 yang merupakan hasil olahan dari model SPSS, maka dapat disimpulkan hasil signifikansi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut :

1). Pengaruh variabel solvabilitas (Primary Ratio) terhadap dividen

Nilai thitung variabel solvabilitas (Primary Ratio) = -1,230 dan nilai ttabel bernilai 2,029 sehingga thitung < ttabel (-1,230 < 2,029) dan nilai signifikan 0,228 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel solvabilitas tidak terdapat pengaruh dan tidak signifikan terhadap dividen kas perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa penentu kebijakan dividen perusahaan dalam upaya pemberian dividen tunai perusahaan tidak memperhatikan posisi solvabilitas perusahaan. Menurut Hessel Nogi S. Tangkilisan (2003 ; 230-232) perusahaan dengan solvabilitas yang tinggi mengindikasikan perusahaan memiliki efisiensi yang tinggi dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Peningkatan sumber dana menyebabkan dividen yang dibayarkan menjadi tinggi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayanti (2006) yang menemukan bahwa solvabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap dividen kas.

2). Pengaruh variabel likuiditas (Quick Ratio) terhadap dividen

Nilai thitung variabel likuiditas (Quick Ratio) = 0,336 dan nilai ttabel bernilai 2,029 sehingga thitung < ttabel (0,336 < 2,029) dan nilai signifikan 0,739 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas tidak terdapat pengaruh dan tidak signifikan terhadap dividen kas perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa penentu kebijakan dividen perusahaan dalam upaya pemberian dividen tunai perusahaan tidak memperhatikan posisi likuiditas perusahaan. Menurut Hessel Nogi S. Tangkilisan (2003 ; 230-232) perusahaan dalam membayar dividen memerlukan aliran kas keluar, sehingga harus tersedia likuiditas yang cukup. Semakin tinggi likuiditas yang dimiliki, perusahaan semakin mampu membayar dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayanti (2006) yang menemukan bahwa likuiditas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap dividen kas.

3). Pengaruh variabel profitabilitas (ROA) terhadap dividen

Nilai thitung variabel profitabilitas (ROA) = 4,316 dan nilai ttabel bernilai 2,029 sehingga thitung > ttabel (4,316 > 2,029) dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen kas perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam menentukan kebijakan dividen perusahaan dalam upaya pemberian dividen tunai perusahaan memperhatikan posisi profitabilitasnya. Tingkat profitabilitas yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen kepada pemegang saham. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan akan semakin tinggi pula kemampuannya untuk

membayarkan dividen. Menurut Hessel Nogi S. Tangkilisan (2003 ; 230-232) perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi cenderung memberikan dividen yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang memproduksi produk yang sama dengan profitabilitas yang rendah. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayanti (2006) yang menemukan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap dividen kas.

4). Pengaruh aktiva total terhadap dividen

Nilai thitung variabel total aktiva = 2,153 dan nilai ttabel bernilai 2,029 sehingga thitung > ttabel (2,153 > 2,029) dan nilai signifikan 0,018 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel total aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen kas perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam menentukan kebijakan dividen perusahaan dalam upaya pemberian dividen tunai perusahaan memperhatikan total aktiva perusahaan. Dengan memiliki kapitalisasi yang semakin besar, perusahaan leluasa untuk mengembangkan strategi perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar total aktiva perusahaan akan semakin tinggi pula kemampuannya untuk membayarkan dividen. Menurut Frank dan Goyal (2000;97) perusahaan besar akan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat mengakses ke pasar modal dengan lebih mudah jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan yang dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal maka perusahaan tersebut akan mampu mendapatkan dana dalam waktu yang relatif cepat. Oleh karena itu, perusahaan dengan ukuran yang

lebih besar diperkirakan akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan

earning yang lebih besar, sehingga akan mampu membayar dividen yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayanti (2006) yang menemukan bahwa aktiva total tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap dividen kas.

BAB V

Dokumen terkait