• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner (angket). Kuisioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dari data mengenai Hub Community(X1) yang terdiri dari Motivasi (X1.1), Tujuan Akhir (X1.2), Homogeni (X1.3), Paradigma (X1.4), terhadap Citra (Y1) sebagai variabel terikat memiliki indikator Functional Characteristic (Y1.2),Psycological Characteristic (Y1.3), dan Attributes (Y1.4).

Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Jika tingkat signifikansi <0,05 (level of significant 5%) maka maka Ho ditolak dan H1 diterima.

2. Jika tingkat signifikansi >0,05 (level of significant 5%) maka, maka Ho ditolak dan H1 ditolak.

Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013

Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ho: Pyx = 0, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hub communityterhadap citra kawasan kota tua Jakarta.

Ho: Pyx  0, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara antara hub community terhadap citra kawasan kota tua Jakarta.

Kriteria penerimaan atau penolakan sub hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

2. Sub hipotesis

Ho : ρ = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara hub community yang terdiri dari motivasi(X1),tujuan akhir(X2),homogeni(X3) dan paradigma (X4)terhadapcitra kawasan kota tua Jakarta, baik secara parsial maupun simultan.

Ho:ρ > 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara hub community yang terdiri dari motivasi(X1),tujuan akhir(X2), homogeni(X3) dan paradigma (X4)terhadapcitra kawasan kota tua Jakarta, baik secara parsial maupun simultan.

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013

Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penilaian mengenai Hub Community di Kawasan Kota Tua Jakarta menurut

sebagian besar responden, dalam hal ini komunitas tipe Hub disekitar kawasan Kota Tua Jakarta dalam kategori tinggi atau baik. Dimensi dari Hub Community yang mendapatkan penilaian tinggi ke rendah yang diurutkan sebagai berikut, yaitu Paradigma, Tujuan Akhir, Homogenitas dan Motivasi namun dimensi yang mendapatkan penilaian terendah dari responden adalah Motivasi.

2. Penilaian mengenai Citra menurut sebagian besar responden, dalam hal ini Komunitas tipe Hub yang terdiri dari empat indikator yaitu Holistic Imagery, Functional Characteristic, Pshycological Characteristic dan Attributes. Penilaian tinggi diantara indikator Citra adalah Functional Characeristic, Holistic Imagery, dan Attributes. Sedangkan penilaian terendah adalah pada Holistic Imagery.

3. Secara keseluruhan berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan Hub Community yang terdiri dari Motivasi, Paradigma, Homogeni dan tujuan Akhir tidak semua sub variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta. Adapun sub variabel yang memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap citra adalah tujuan akhir dan paradigma.

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013

Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

motivasi dan homogenitas.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan, maka penulis merekomendasikan hal-hal berikut:

1. Motivasi, Tujuan Akhir, Homogenitas dan Paradigma merupakan dimensi dari Hub Community yang memperoleh penilaian terendah adalah motivasi dan homogenitas. Rekomendasi yang diberikan adalah :

 Tujuan Akhir salah satu faktor yang mempengaruhi citra kawasan kota tua Jakarta. Hal ini semestinya menjadi informasi yang digunakan oleh pihak Pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta dan Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Jakarta untuk lebih peka akan perilaku konsep Hub Community yang telah dilaksanakan. Oleh karena itu, disarankan adanya pengkajian ulang serta pemilihan segmen komunitas hub kembali demi untuk kelancaran pemasaran daya tarik wisata tersebut.

 Paradigma juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi citra kawasan kota tua Jakarta. Hal ini dapat dilihat bahwa paradigma itu sendiri merupakan bentuk partisipasi komunitas hub dan interaksi yang dilakukannya terhadap pengelola dan kawasan kota tua Jakarta itu sendiri. Dengan hasil temuan penelitian yang menyatakan bahwa

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013

Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

peningkatan interaksi antar pihak pengelola dengan komunitas dan sebaliknya agar citra kawasan akan terbantu.

 Motivasi dan homogenitas dapat disimpulkan tidak mempengaruhi citra, motivasi dan homogenitas itu sendiri berawal dari masing-masing komunitas hub yang ada. Hal ini dapat menjadi masukan untuk pengelola kawasan kota tua Jakarta untuk lebih memberikan dukungan kepada komunitas yang ada agar mereka tergerak untuk lebih bersemangat dan tentu didukung dengan adanya koordinasi dan pengelolaan yang baik dari unit penngelola kawasan terhadap komunitas itu sendiri agar citra kawasan kota tua Jakarta dapat terbantu dengan adanya motivasi dan homogenitas yang baik dari masing-masing komunitas.

2. Pemilihan destinasi pariwisata Kawasan Kota Tua Jakarta dikarenakan banyaknya komunitas-komunitas hub yang ada dan berpartisipasi membantu sukarela dengan segenap kemampuannya untuk menjaga, melestarikan nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalam kawasan kota tua Jakarta.

3. Hub Community yang terdiri dari motivasi, tujuan akhir, homogenitas dan paradigma saling berkaitan satu sama lainnya. Hal ini seharusnya dijadikan pertimbangan bagi Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Jakarta, Dinas Pariwisata Jakarta, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang membawahi langsung DMO (Destination Marketing Organization) dalam

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013

Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kawasan kota tua Jakarta.

4. Berdasarkan preferensi responden, mendapatkan hasil yang kurang memuaskan terutama dalam hal Hub Community itu sendiri. Namun disarankan kepada pihak yang berwenang yang menangani langsung Kawasan Kota Tua Jakarta untuk lebih selektif dan lebih bekerja keras dalam pembentukkan komunitas hub yang ada ini, dan lebih memperhatikan hasil temuan komunitas itu sendiri dikarenakan komunitas tersebut cukup memahami kondisi lapangan kawasan kota tua Jakarta dan menyatukan visi dan misi demi mewujudkan kawasan kota tua yang lestari akan nilai sejarah dan budayanya.

Berdasarkan penelitian ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan seperti pengetikan yang salah dan pengkajian teori mengenai Hub Community yang masih belum lengkap beserta teori pendukungnya. Untuk itu diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih luas mengenai Hub Community secara mendalam.

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013

Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aksoy , Ramazan., Sule Kiyci.“A Destination Image As a Type of Image and Measuring Destination Image in Tourism (Amasra Case)” European Journal of Social Sciences – Volume 20, Number 3 (2011).

Chen, Ching-Fu., DungChun Tsai. “How destination image and evaluative factors affect behavioral intentions” Tourism Management 28 (2007).

Echner, Charlotte M & J. R Brent Ritchie. “The Meaning and Measurement of Destination Image”, The Journal of Tourism Studies, May 2007.

Et Tal, Molina., “Tourism marketing information and destination image

Management”. African Journal of Business Management Vol. 4(5), pp.

722-728, May 2010

Fournier,Susan. & Lee, Lara. “Getting Brand Communities Right”, Harvard Business Review, April 2009.

Gilbreath, Bob. “The Next Evolution of Marketing : Connect Woth Your Cutomers

by Marketing with Meaning”, McGraw-Hill,2009.

Hoyle, Leonard H. Jr., CAE,CMP (2006). Event Marketing. Alih bahasa oleh Kumala Insiswi Suryo. Jakarta: PPM.

Husein Umar. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: Kertajaya, Hermawan.,Darwin, Waizly.CONNECT, SURFING NEW WAVE

MARKETING, 2010.

Kertajaya. Hermawan, 2006, Hermawan Kertajaya on Marketing, PT. gramedia Pustaka Utama.

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013

Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rakhmat Wahyu Winangun, 2013

Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu INTERNET

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jakarta www.UNWTO.com www.budpar.net www.jakarta.go.id www.digilib/petra.ac.id www.bps.go.id http://www.jcu.com.au/business/public/groups/everyone/documents/journal_articl e/jcudev_012855.pdf

Dokumen terkait