Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH HUB COMMUNITY TERHADAP CITRA KAWASAN KOTA TUA JAKARTA SEBAGAI KAWASAN
HERITAGE DAN CULTURE
(Survei pada Komunitas Hub di Kawasan Kota Tua Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Rakhmat Wahyu Winangun
0807196
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH HUB COMMUNITY TERHADAP CITRA KAWASAN KOTA TUA JAKARTA SEBAGAI KAWASAN HERITAGE DAN
CULTURE
Oleh
Rakhmat Wahyu Winangun
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial
© Rakhmat Wahyu Winangun 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Pengaruh
Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai
Kawasan Heritage dan Culture (Survei Terhadap Komunitas Hub di Kawasan Kota Tua Jakarta), beserta seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan/pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika-etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2013 Yang Membuat
Pernyataan,
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH HUB COMMUNITY TERHADAP CITRA KAWASAN KOTA TUA JAKARTA SEBAGAI KAWASAN HERITAGE DAN
CULTURE
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Prof.Dr. Eeng Ahman Bagja Waluya, S.Pd.
NIP.196110221986031002 NIP.19721024 200112 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi
Manajemen Pemasaran Pariwisata
HP. Diyah Setiyorini, MM.
NIP 1976 10 31 2008 12 2001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Rakhmat Wahyu Winangun, 0807196, “Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Wisata Heritage dan Culture (Survei pada Komunitas tipe Hub di Kawasan Kota Tua Jakarta)” Di bawah
bimbingan Prof. Dr. Eeng Ahman, M.S dan Bagja Waluya, S.Pd
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kata Kunci : Hub Community (Motivasi, Tujuan Akhir, Homogeni, dan Paradigma), dan Citra.
ABSTRACT
Rakhmat Wahyu Winangun, 0807196, “The Influence of Hub Community Againts The Image Of Jakarta Old City Area as Heritage dan Culture Area (Survey on
Communities Hub Type on Jakarta Old City Area)” Under Guidance of Prof. Dr.
Eeng Ahman, M.S dan Bagja Waluya, S.Pd
Development of tourism in Indonesia at the moment is very well developed . It is characterized by the increasing number of tourists visiting Indonesia. Arrival of tourists to visit due to the growing motivation within themselves . Every human being would want to escape from their daily routine in which the routine of life would make a boring situation and it is that makes someone motivated to travel . Berkunjungnya a good rating from one country to another or one city to another . Jakarta is one of satau major cities in Indonesia. Jakarta also has a lot of tourist attraction which could reasonably disaingkan with other countries. The number of tourist arrivals increased to Jakarta every year. The old city area is one tourist attraction that is quite interesting to have a fairly unique appeal . Every person who visit there had a distinct impression that made an impression in his mind. Travelers who visit there the majority of the general public, students, students and even foreign tourists. But what makes this region is typical of the many communities that have a noble mission to preserve the history contained within this region. The increasing numbers into a tourist attraction as well as a community of loyal, CGU Old City, the Department of Culture and Tourism and the Ministry of Tourism and Creative Economy, Republic of Indonesia as the government body that houses a tourist attraction located in Jakarta is certainly going to try to maintain the image of positive area of the old city of Jakarta to work with communities that do have the same vision and mission is to preserve history . The old town Jakarta has several zoning that is already mapped in the days of yore colonial rule . The data analysis technique used is the coefficient of path analysiswith SPSS computer software aids 19.00. Based on test results obtained statistical findings Hub Community there are two variables that have a significant influence on the image of Final Destination and Paradigm and there are two variables have no influence on the image of the Motivation and homogeneity . It can be concluded that the End and the paradigm is very powerful in shaping the image of the old city area as " Region Culture and History . "
iii
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
ABSTRAK ... x
ABSTRACT ... xi
KATA PENGANTAR ... xii
UCAPAN TERIMAKASIH ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 17
1.3 Tujuan Penelitian ... 17
1.4 Kegunaan Penelitian ... 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 19
2.1.1Pemasaran ... 19
2.1.1.1Pengertian Pemasaran ... 19
2.1.2 New Wave Marketing... 20
2.1.3 New Wave Marketing Mix ... 20
2.1.3.1 Product is Co Creation ... 20
2.1.3.2 Price is Currency ... 22
2.1.3.3 Place is Communal Activation ... 22
2.1.3.4 Promotion is Conversation ... 23
2.1.3.5 Selling is Comercialisation ... 23
2.1.4. Communitization ... 24
2.1.4.1 Komunitas ... 24
iv
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2.1.5 Hub Community ... 25
2.1.5.1 Perbedaan Segmentasi dengan Communitization ... 26
2.1.5.2 Model Komunitas ... 28
2.1.6 Citra ... 30
2.1.6.1 Pengertian Citra ... 30
2.1.6.2 Menbangun Citra ... 33
2.1.6.3 Proses Pembentukan Citra ... 34
2.1.6.4 Pengeruh Hub Community terhadap Citra ... 39
2.1.7 Orisinalitas Penelitian ... 40
2.2 Kerangka Pemikiran ... 46
2.3 Hipotesis Penelitian ... 47
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 50
3.2 Metode Penelitian ... 51
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 51
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 52
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 56
3.2.4 Populasi dan Sampel ... 57
3.2.4.1 Populasi ... 58
3.2.4.2 Sampel ... 60
3.2.5 Tehnik Sampling ... 61
3.2.6 Tehnik pengumpulan data ... 62
3.2.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 63
3.2.7.1 Hasil Pengujian Validitas ... 63
3.2.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 68
3.2.8 Analisis Data ... 70
3.2.8.1 Analisis Data Deskriptif ... 71
v
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.8.3 Pengujian Hipotesis ... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79
4.1 Profil Kawasan Kota Tua Jakarta dan Komunitas Hub ... 79
4.1.1 Profil Kawasan ... 79
4.1.1.1 Identitas Kawasan Kota Tua Jakarta ... 79
4.1.1.2 Sejarah Singkat Kawasan Kota Tua Jakarta ... 80
4.1.1.3 Produk dan Jasa yang ditawarkan ... 81
4.1.2 Profil Komunitas Hub ... 83
4.1.2.1 Jenis Hub Community Berdasarkan Jenis Kelamin ... 83
4.1.2.2 Jenis Hub Community Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 84
4.1.2.3 Jenis Hub Community Berdasarkan Pekerjaan ... 86
4.1.2.4 Jenis Hub Community Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 88
4.2 Tanggapan Responden terhadap Hub Community ... 90
4.2.1 Tanggapan responden mengenai Motivasi ... 93
4.2.2 Tanggapan responden mengenai Tujuan Akhir ... 94
4.2.3 Tanggapan responden mengenai Homogenitas ... 96
4.2.4 Tanggapan responden mengenai Paradigma ... 97
4.2.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden mengenai Hub Community 99 4.3 Tanggapan Responden mengenai Citra ... 101
4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Holistic Imagery ... 101
4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Functional Characteristic ... 102
4.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Psychological Characteristic ... 104
4.3.4 Tanggapan Responden Mengenai Attributes ... 105
4.3.5 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Citra Kawasan Kota Tua Jakarta ... 107
4.4 Pengeruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta ... 108
vi
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.5.1 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Komunitas Hub ... 113
4.5.2 Tanggapan Responden Mengenai Tujuan Akhir Komunitas Hub.... 115
4.5.3 Tanggapan Responden Mengenai Homogenitas Komunitas Hub .... 116
4.5.4 Tanggapan Responden Mengenai Paradigma Komunitas Hub ... 117
4.5.5 Tanggapan Responden Mengenai Citra Kawasan Kota Tua Jakarta 118 4.5.6 Pengaruh Motivasi Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta ... 120
4.5.7 Pengaruh Tujuan Aklhir Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta`` ... 121
4.5.8 Pengaruh Homogenitas Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta ... 122
4.5.9 Pengaruh Paradigma Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta ... 123
4.6 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 124
4.6.1 Impilkasi Penelitian Bersifat Teoritik ... 124
4.6.2 Implikasi Penelitian Bersifat Empirik ... 125
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 126
5.1 Kesimpulan ... 126
5.2 Rekomendasi... 127
vii
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Judul Tabel Hal
1.1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia ... 2
1.2 Rata-rata Pendapatan Per Tahun Dari Sektor Pariwisata Indonesia ... 4
1.3 Data Kunjungan Wisman Ke Provinsi DKI Jakarta Tahun 2002-2012 6 1.4 Perkembanngan Jumlah Kunjungan Wisnus Ke Provinsi DKI Jakarta . 7 1.5 Data Kunjungan Wisatan ke Daya Tarik Wisata Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009-2011 ... 8
1.6 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota Tua Tahun 2007-2012 ... 11
1.7 Komunita Tipe Hub di Kawasan Kota Tua Jakarta ... 13
2.1 Definisi Pemasaran Menurut Para Ahli ... 25
2.2 Perbedaan Segmentasi dengan Komunitisasi ... 27
2.3 Definisi Citra ... 31
2.4 Orisinalitas Penelitian ... 40
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 53
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 57
3.3 Jumlah Komunitas Hub ... 59
3.4 Hasil Pengujian validitas ... 65
3.5 Hasil Pengujian Realibilitas ... 70
viii
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.2 Jenis Responden berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 84
4.3 Jenis Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 86
4.4 Jenis Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 89
4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Hub Community ... 92
4.6 Tanggapan Responden terhadap Motivasi ... 93
4.7 Tanggapan Responden Mengenai Tujuan Akhir ... 94
4.8 Tanggapan Responden Mengenai Homogenitas ... 96
4.9 Tanggapan Responden Mengenai Paradigma ... 97
4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Hub Community ... 99
4.11 Tanggapan Responden mengenai Holistic Imagery ... 101
4.12 Tanggapan Responden mengenai Functional Characteristic ... 102
4.13 Tanggapan Resonden mengenai Psychological Characteristic ... 104
4.14 Tanggapan Responden mengenai Attributes ... 105
4.15 Rekapitulasi tanggapan responden tentang Citra ... 107
4.16 Matriks Korelasi antara sub variabel hub community dengan citra ... 109
4.17 Uji Kelayakan/Uji F ... 111
4.18 Hasil Pengujian Koefesien Jalur ... 112
ix
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Gambar Hal
2.1 Model Komunitas ... 28
2.2 Kerangka Pemikiran ... 46
2.3 Paradigma Penelitian ... 47
3.1 Diagram Jalur Hipotesis I ... 73
3.2 Diagram Jalur Sub Struktur Hipotesis ... 74
3.3 Jalur Sub Struktur Hipotesis I ... 63
4.1 Struktur Organiasai UPK Kota Tua Jakarta ... 82
4.2 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 84
4.3 Profil Responden berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ... 86
4.4 Profil Responden berdasarkan Pekerjaan ... 88
4.5 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ... 90
4.6 Tanggapan Responden Terhadap Hub Community ... 91
4.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Hub Community ... 100
x
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.9 Garis kontimum Motivasi terhadap citra ... 114
4.10 Garis kontinum Tujuan Akhir terhadap citra ... 115
4.11 Garis kontinum Homogenitas terhadap citra ... 116
4.12 Garis kontinum Paradigma terhadap citra ... 117
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertumbuhuan pariwisata pada saat ini merupakan bentuk nyata dari perjalanan sebuah bisnis global yang sangat menjanjikan karena pertumbuhan pariwisata itu sendiri mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang dihasilkan dari pergerakan wisatawannya. Pada akhir-akhir ini pariwisata di Indonesia sangat digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Pariwisata ini sangat mempunyai prospek yang sangat baik untuk masa depan bagi Indonesia. Data yang ditunjukkan dari UNWTO (United Nations World Tourism Organization) diperkirakan pada tahun 2020 akan terjadi pergerakkan sebanyak 1,6 miliar wisatawan dengan total perbelanjaan sebesar USD 2.000 miliar. Angka yang cukup besar ini hanya dihasilkan oleh wisatawan internasional saja di luar biaya transportasi yang dikeluarkan. Ditambah dengan masuknya Era Globalisasi yang dimana setiap unit kehidupan yang ada pada saat ini sangat saling berhubungan satu dengan yang lainnya, ada fasilitas yang mendukung pergerakkan para manusia dalam setiap aktifitasnya.
Dengan adanya Globalisasi, tentu adanya persaingan antar sesama individu bahkan antar negara. Persaingan yang ada salah satunya persaingan dalam Pariwisata. Setiap negara tentunya memiki destinasi yang mempunyai daya tarik dan daya saing yang berbeda. Pendeskripsian daya saing destinasi antar negara dapat dilihat pada pernyataan bahwa Singapura menduduki peringkat
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pertama dengan indeks daya saing 71,73%, Australia dengan indeks daya saing sebesar 64,69%, Malaysia dengan indeks daya saing sebesar 56,83%, Thailand dengan indeks daya saing sebesar 53,25%, Filipina dengan indeks daya saing sebesar 49%, Indonesia dengan indeks daya saing sebesar 40,63%, dan yang terakhir adalah Vietnam dengan indeks daya saing sebesar 40,61% (Hasil kajian daya saing Indonesia terhadap Negara pesaing, sebagaimana pernah
diungkapkan Sekretaris Jenderal Kemenbudpar, 2010.
Indonesia sendiri memiliki jumlah tingkat kunjungan yang potensial sera bisa bersaing dengan negara-negara ASEAN yang lainnya. Walau memang dari posisi indeks daya saing pariwisata indonesia sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangganya sendiri. Jumlah wisatawan Indonesia yang didalamnya terdiri dari wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang mana memeiliki pengeluaran yaang berbeda-beda dalam kegiatan pariwisatanya di indonesia. Adapun jumlah kunjungan para wisatawan mancanegara dapat dilihat didalam tabel di bawah ini.
TABEL 1.1
STATISTIK KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA
Per Orang (USD) Penerimaan Devisa
wisman Pertumbuhan
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2005 5.002.101 -6,00 9,05 99,86 904,00 4.521,90 -5,75
Tahun
Per Orang (USD) Penerimaan Devisa
wisman Pertumbuhan
2006 4.871.351 -2,61 9,09 100,48 913,09 4.447,98 -1,63
2007 5.505.759 13,02 9,02 107,70 970,98 5.345,98 20,19
2008*) 6.234.497 13,24 8,58 137,38 1.178,54 7.347,60 37,44
2009**) 6.323.730 1,43 7,69 129,57 995,93 6.297,99 -14,29
2010 7.002.944 10,74 8,04 135,01 1.085,75 7.603,45 20,73
2011 7.649.731 11,82 9,51 144,52 1.374,38 8.977,83 18,61
2012 Data Belum Tersedia
Sumber : P2DSJ dan BPS, 2013
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas Indonesia mengalami peningkatan yang cukup baik dari tahun sebelumnya. Hal ini dikeranakan upaya yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik. Ini menandakan bahwa indonesia berpotensi untuk mendatangkan wisatawan yang lebih banyak lagi untuk tahun-tahun berikutnya.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Indonesia sebagai salah satu kawasan ASEAN dan negara yang mempunyai potensi wisata yang sangat banyak, mengalami laju pertumbuhan wisatawan yang keadaanya tidak pasti.
Untuk mencapai prospek yang baik tersebut, kepariwisataan di Indonesia haruslah dikelola oleh tenaga-tenaga yang sangat profesional. Peranan pemerintah, swasta serta masyarakat Indonesia sangatlah penting demi untuk kemajuan pariwisata di Indonesia itu sendiri. Pariwisata sangatlah baik untuk mendukung dan menciptakan lapangan pekerjaan dan devisa yang cukup tinggi untuk sebuah negara. Dengan berkembangnya kepariwisataan yang ada akan sangat membantu sebuah negara tersebut untuk memajukan daerah-daerahnya.
Jumlah pendapatan yang diperoleh dari sektor pariwisata Indonesia memiliki jumlah yang cukup tinggi dan menjadi penghasil devisa negara kedua setelah migas yang dapat menghasilkan penerimaan devisa sebesar US$ 8,7 juta (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2008). Berikut data yang menunjukan penghasilan yang diperoleh dari pariwisata mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2009 di Indonesia.
TABEL 1.2
RATA-RATA PENDAPATAN PER TAHUN DARI SEKTOR PARIWISATA INDONESIA
2004 5.321.165 4.797,90 3.941.381 3.388,84 202.763 71,7
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2006 4.871.351 4.447,98 4.967.403 3.863,20 204.553 88,21
2007 5.505.759 5.345,98 5.158.441 4.331,23 222.389 108,96
2008 6.429.027*) 7,377.39*) 4.996.594 5.245,02 225.042 123,17
2009 6.452.259**) 6,302.50**) 4,772,790*) 4,680.67*) 229.731 137,91
2010 7.002.944 7.169,35 4,559,010 3.448,82 310.159 139,01
2011 7.649.731 7.831,50 4,354,806 3.532,63 448.242 144,52
Sumber : www.budpar.go.id (Diolah)
Peningkatan jumlah wisatawan dan jumlah pendapatan merupakan langkah baik bagi Indonesia dan pemerintah daerah yang daerahnya mempunyai potensi pariwisata yang cukup mumpuni. Setiap daerah yang ada di Indonesia mempunyai potensi yang sangat berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Setiap pemerintah daerah memiliki peraturan atau wewenang bagi daerahnya dalam upaya untuk mengembangkan pariwisata yang ada di daerahnya tersebut.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu TABEL 1.3
DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2002 – 2012
Tahun Jumlah Wisman Pertumbuhan (%)
2002 1,267,695 5.87
2003 1,125,168 -11.24
2004 1,065,495 -5.30
2005 1,168,656 9.68
2006 1,216,132 4.06
2007 1,216,057 -0.01
2008 1,534,432 26.18
2009 1,451,914 -5.38
2010 1,892,866 30.37
2011 1,943,751 38.19
2012 2,864,976 40,12
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta, 2013
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
itu tidak begitu mempengaruhi wisatawan untuk datang berkunjung ke Indonesia. Indonesia memiliki kota-kota yang mempunyai destinasi pariwisata yang unggul. Seperti Jakarta juga mempunyai objek wisata yang cukup baik dan bisa bersaing dengan objek wisata di daerah lainnya.
Banyaknya wiasatawan yang berkunjung pada setiap destinasi wisata dinyatakan dalam jumlah kunjungannya pada setiap objek destinasi tersebut. Dalam sisi jumlah kunjungan, wisatawan nusantara mengalami kenaikan jumlah kunjungan yang cukup besar. Berikut adalah tabel 1.4 mengenai jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke provinsi DKI Jakarta.
TABEL 1.4
PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISNUS KE PROVINSI DKI JAKARTA
Tahun Jumlah Wisnus Pertumbuhan (%)
2002 9,108,728 0.20
2003 9,088,420 0.22
2004 13,577,000 49.39
2005 11,746,250 13.48
2006 12,777,571 8.78
2007 14,055,328 10.00
2008 15,741,967 12.00
2009 16,708,834 6.14
2010 18,045,541 8.00
2011 21,694,726 5.94
2012 23,763,832 6.74
Sumber : BPS DKI Jakarta, 2013
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jakarta itu sendiri. Destinasi yang tersedia di Jakarta tentunya akan menjadi salah satu motivasi mereka untuk mengunjungi kota metropolitan ini. adapun berbagai macam destinasi dan jumlah kunjungan wisatawan, pada tabel 1.5 dibawah ini.
TABEL 1.5
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2009-2012
NO OBJEK
WISATA
TAHUN
2009 2010 2011 2012
1 TIJA Ancol* 10.573.716 12.834.890 27.888.970 28.475.900
2
Taman Mini Indonesia
Indah*
4.863.486 5.298.719 5.307.552 6.075.644
3 T. Marga Satwa
Ragunan* 3.215.831 3.580.024 4.659.078 5.367.887
4 Monumen
Nasional 1.372.896 1.253.266 1.107.696 1.504.673
5 Museum
Nasional 243.464 375.710 189.684 223.675
6 Museum Satria
140.410 724.082 546.960 664.874
8 Museum
Wayang 189.398 164.696 275.114 378.457
12 Museum Joang
JUMLAH 20.986.066 24.492.390 40.306.000 43.023.021
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Masing-masing daya tarik yang ada di Jakarta, tentunya memiliki karakteristik masing-masing. Destinasi yang telah di sebutkan pada Tabel 1.5 diatas, mayoritas hampir keseluruhan destinasi tersebut naik dalam sisi kunjungan wisatawan. Jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Jakarta, mengalami perkembangan yang cukup baik.
DKI Jakarta merupakan Kota Metropolitan yang cukup berkembang dan dapat bersaing dari Kota-Kota berkembang lainnya di Indonesia. Terkenal dengan gedung-gedung pencakar langitnya serta gaya hidup yang sangat Glamour. Bukan hanya itu Jakarta merupakan tempat pusat pemerintahan Indonesia. Jakarta memiliki banyak tempat-tempat wisata seperti wisata sejarah, wisata alam, wisata budaya dll. Salah satu yang paling terkenal adalah wisata sejarah Jakarta seperti Museum Fatahillah, Museum Tekstil, Museum Wayang yang terletak di kawasan kota tua Jakarta tepatnya di Jakarta Barat.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang memiliki bangunan-bangunan kolonial yang memiliki nilai historis dan sejarah yang cukup tinggi. Dengan rencana pembangunan di kawasan Kota Tua telah dimulai sejak tahun 1972.
Jakarta Kota (Oud Batavia) adalah Kota peninggalan kolonial Belanda yang memiliki karakter tersendiri. Banyak terdiri dari bangunan yang menyimpan saksi bisu sejarah yang terjadi pada Jakarta pada zaman pemerintahan Belanda. Kokohnya bangunan bersejarah membuat karakter bahwa Kota Tua Jakarta ini sebagai destinasi Budaya dan Sejarah. Tetapi di pihak lain, bangunan yang ditinggalkan juga tetap perlu dikelola agar tidak kehilangan nilai-nilainya. Lokasi dan bangunan tua yang terkait dengan sejarah kota dapat memberikan inspirasi bagi manusia untuk memberdayakan diri melalui berbagai macam kegiatan ekonomi, sosial dan budaya.
Ditinjau dari sisi sosial yang ada didalam kawasan Kota Tua Jakarta ini cukup variatif. Adanya kawasan yang memiliki nilai bersejarah yang terdapat tempat atau bangunan bersejarah menciptakan motivasi kunjungan baik dari kalangan wisatawan mancanegara juga wisatawan nusantara, bahkan disisi lain banyaknya tumbuh komunitas – komunitas yang peduli akan nilai sejarah dan budaya yang terkandung di dalam kawasan Kota Tua Jakarta ini.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sangat dinamis, hal ini disebabkan kegiatan promosi yang kurang efesien yang dilakukan UPK Kota Tua itu sendiri. Data jumlah kunjungan wisatawan dapat dilihat dari Tabel di bawah ini.
TABEL 1.6
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA TUA TAHUN 2007-2012
Tahun Jumlah Kunjungan Wisnus Wisman
2007 543.235 181. 325 361.910
2008 724.560 362.253 362.310
2009 634.502 242.192 392.310
2010 1.049.037 424.206 624.831
2011 1.006.396 380.565 625.831
2012 1.245.267 415.089 830.178
Sumber : UPK Kota Tua Jakarta, 2013
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Beberapa bangunan di Kawasan Kota Tua Jakarta yang telah dijadikan Museum adalah Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Wayang, Museum Bahari, Museum tekstil, dan pelabuhan sunda kelapa. Salah satu objek unggulan yang ada di Kota Tua Jakarta adalah Museum Fatahillah.
Keberadaan Kota Tua Jakarta sekarang ini tidak asing lagi, selain dikenal dengan peninggalan sejarah dan budaya zaman kolinial Belanda, Kota Tua juga dikenal dengan adanya komunitas-komunitas yang tentunya memiliki tujuan tersendiri untuk memberikan sumbangsih dan pastinya mereka sangat peka dengan nilai yang ditinggalkan oleh kawasan Kota Tua itu sendiri dan bertujuan untuk melestarikan dan menjaga nilai-nilai tersebut.
Komunitas yang telah eksis di Kota Tua ini merupakan komunitas yang sangat sadar dan sangat memperhatikan keadaan Kota Tua itu sendiri. Mereka dengan sukarela membuat programnya masing-masing yang dapat menimbulkan motivasi tersendiri bagi para wisatawan untuk belajar akan sejarah dan budaya kolonial yang telah ditinggalkan oleh Kota Tua Jakarta. Dengan adanya komunitas ini para Stakeholder yang berwenang disana sangat memanfaatkan komunitas ini.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu TABEL 1.7
KOMUNITAS TIPE HUB DI KAWASAN KOTA TUA JAKARTA
No Komunitas Ju Jumlah Anggota
1. Ruhha Fatahillah 24
2 Barongsai Museum Mandiri 15
3 Tanjidor Museum Mandiri 10
4. Marching Band Museum Mandiri 37
5. Komunitas Jelajah Budaya (KJB) 34
6. Komunitas Historia Indonesia (KHI) 45
7. Komunitas Tempo Doeloe 23
8. Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) 29
9. HMP Seni Budaya 18
10. Trem Kota 14
11. Komunitas KAPISTA Pelukis / Perupa 20
12. Komunitas Jelajah 24
13. Penggiat Onthel di Taman Fatahillah 12
14. ICA (Indonesia Community Art) 23
15. Trotoart (Perupa / Pelukis) 9
16. Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) 32
17. Lorong Rupa 21
18. Love Our Heritage 30
19. Kota Tua Dance 15
20. KlubTempo Doeloe 22
21. Pemuda Museum 15
22. Jejak Wisata 26
23. River for Live 17
24. Sahabat Museum 25
25. Jejak Langkah 34
Jumlah 574
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dari Tabel 1.7 diatas dapat dikatakan bahwa cukup banyaknya komunitas yang keberadaannya dapat membantu pemerintah dan Stakeholder dalam memasarkan Kota Tua Jakarta sebagai salah satu warisan sejarah dan budaya kolonial.
Adapun rangkaian acara yang dilakukan oleh Pemerintah setempat khususnya UPK Kota Tua itu sendiri. Berikut adalah rangkaian acara yang didalamnya terdapat peranan komunitas – komunitas tersebut.
Komunitas yang ada disana merupakan komunitas yang terbentuk melalui kesadarannya mereka masing-masing akan pentingnya nilai sejarah yang terkandung didalam kawasan Kota Tua Jakarta ini. Komuitas ini dinamakan Komunitas Hubs atau Hubs Community. Yang mana menurut Hermawan Kertajaya (2010) Hubs Community adalah Komunitas yang bersatu karena kekaguman anggotanya terhadap satu individu. Dari sekian banyak komunitas yang terbentuk, hingga saat ini pemerintah setempat membentuk tim kerja yang bergabung di dalam komunitas yaitu DMO (Destination Management Organization) yang mana peran aktif dari pemerintah bersama sekelompok
komunitas beserta pihak pengelola kawasan Kota Tua Jakarta itu sendiri.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Barat. Kawasan ini merupakan awal dari masa depan perkembangan Kota Tua Jakarta sejak abad 14. Dalam perkembangan Kota Jakarta, khususnya untuk kawasan-kawasan tersebut masih terdapat permasalahan seperti belum merekatnya citra yang didapat oleh Kota Tua itu sendiri sebagai kawasan Heritage dan Culture.
Kota Tua yang pada masanya merupakan sebuah kawasan yang sangat dijaga, kini berubah menjadi kawasan yang memang masih memiliki situs sejarah dan nilai budaya namun secara berangsur – angsur seakan berubah menjadi kawasan yang kurang terjaga, baik dari sisi kebersihan, kelestarian bangunan, lingkungan sekitar seperti drainase, dan kemacetan yang luar biasa membentuk penilaian tersendiri yang tentunya negatif.
Dapat dilihat, banyak ruang hijau kota di kawasan ini berubah menjadi tempat komersial. Kawasan ini pada zaman dahulu juga sempat menjadi pusat kegiatan ekonomi terbesar di Jakarta, tetapi daya dukung lingkungannya tidak diperhatikan, dilihat dari sebagian besar warganya kawasan ini sebatas tempat untuk mencari uang. Tidak ada semacam rasa memiliki yang membuat warga tergerak untuk turut membenahi kota.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bukan hanya itu bahkan dari masyarakat sekitar kawasan atau pengunjung kurang kesadaran dalam menjaga kelestarian dan kebersihan kawasan Kota Tua ini. Hal tersebut diatas merupakan hal yang sangat mempengaruhi citra kawasan Kota Tua Jakarta sendiri. Hal ini juga sudah ditanggapi dengan cepat oleh pihak UPK (Unit Pengelola Kawasan) Kota Tua, Swasta, dan Pemerintah yang bertanggungjawab atas kawasan ini. Menurut Bapak Norvi sebagai sekertaris UPK Kota Tua, sulitnya membina komunitas yang menyimpang, para pedagang kali lima, dan masyarakat sekitar kawasan ini untuk peduli dengan keberadaan kawasan Kota Tua Jakarta itu sendiri.
Menurut Nirwono ”Seperti kita lihat, banyak ruang hijau kota di kawasan ini berubah menjadi tempat komersial. Kawasan ini juga menjadi pusat kegiatan ekonomi terbesar di Jakarta, tetapi daya dukung lingkungannya tidak diperhatikan. Ini sama saja bunuh diri ekologis,” (Kompas 25 Juli 2011).
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa Kota Tua Jakarta juga selain memiliki sisi negatif juga memiliki potensi daya tarik wisata yang besar sebagai Kawasan Wisata Sejarah seperti museum – museum , warisan situs perang dan pertahanan, warisan gempa dan ziarah, budaya, hidup, festival, acara khusus, warisan industri, situs arkeologi dan acara khusus.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
membantu dalam menjaga kelestarian kawasan kota tua itu sendiri. Kawasan Kota Tua Jakarta juga memiliki potensi pasar yang cukup besar, hal ini bisa dilihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke kawasan tersebut, dengan kegiatan yang yang beraneka ragam, namun semua itu terhambat oleh masalah-masalah yang telah disebutkan diatas.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan melakukan penelitian untuk pengimplentasian strategi pemasaran dalam era New Wave Marketing yaitu adalah Hubs Community. Sehingga didalam penelitian ini peneliti mengangakat judul
“Pengaruh Hub Community terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul penelitian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Hub Community di Kawasan Kota Tua Jakarta ? 2. Bagaimana Citra Kawasan Kota Tua Jakarta ?
3. Seberapa besar pengaruh Hub Community terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta ?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan tentang:
1. Gambaran mengenai Hub Community di Kawasan Kota Tua Jakarta. 2. Gambaran mengenai Citra Kawasan Kota Tua Jakarta.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.4 KEGUNAAN PENELITIAN
Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan penelitian.
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengembangan ilmu manajemen pemasaran dan memberikan nilai tambah pengetahuan serta wawasan berkaitan dengan bahasan penelitian ini, yaitu tentang New Wave Marketing sebagai grand theory, dan teori New Wave Marketing Mix
sebagai Midle Theory serta khususnya pengaruhnya terhadap citra Kawasan Kota Tua.
2. Kegunaan praktis
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah tanggapan dari para komunitas-komunitas yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta, yan mana kawasan tersebut berada dibawah pengawasan UPK (Unit Pengelola Kawasan) Kota Tua Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jakarta serta Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Kawasan Kota Tua Jakarta terletak di Jl. Taman Fatahillah No.1 Jakarta Barat.
Variabel Independent yang diteliti Hub Communitysebagai (X) yang terdiri dari Motivasi, Tujuan Akhir, Homogeni, dan Paradigma, dan Citrasebagai variabel Dependent (Y) yang terdiri dariHolistic (Imagery), Functional Characteristic, Psycological Characteristic dan Attributes.
Responden yang dituju dalam penelitian ini adalah Anggota setiap komunitas tipe Hub yang ada di kawasan kota tua Jakarta.
Penelitian ini dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun. Maka pendekatan yang digunakan menurut Sugiyono (2008:8) cross sectional method adalah metode penelitian yang mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dan menurut Uma
Sekaran (2006:315) “Penelitian cross sectional method adalah penelitian dimana
data dikumpulkan hanya sekali (yang dilakukan selama periode hari, minggu atau
bulan) utuk menjawab pertanyaan penelitian”. Penelitian ini dilakukan dari bulan
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam suatu kurun waktu tertentu tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang (Husein Umar, 2010 : 131)
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat penelitian tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan dan situasi penyelidikan atas pertimbangan tujuan penelitian, maka penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif.
Menurut Sugiyono (2008:11) bahwa Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Moh. Nasir (2003:63) mengemukakan bahwa tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Menurut pendapat Sugiyono (2010:718) penelitian verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.penelitian verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis, dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Hub Community terhadap Citra kawasan Kota Tua Jakarta.
Berdasarkan jenis penelitian di atas, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey dan explanatory survey. Menurut Ker
Linger dalam Sugiyono (2008:7) bahwa “Metode deskriptif survey dan
explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel”. Pada penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadiandengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu Hub Communitysebagai variabel independent (X), Citrasebagai variabel Dependent (Y) Untuk mencegah
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu TABEL 3.1
Komunitas yang bersatu karena kekaguman anggotanya terhadap satu individu, meliputi Motivasi, tujuan
Akhir, Homogeni, dan Paradigma.
(Hermawan, 2010)
Motivasi
(X1)
Sesuau hal yang mendorong
seorang untuk melakukan
aktifitas.
1. Aktualisasi komunitas Tingkat
Aktualisasi Ordinal 1
2. Patisipasi komunitas Tingkat
partisipasi Ordinal 2
3. Sosialisasi yang
dilakukan komunitas
Tingkat
sosialisasi Ordinal 3
4.Kepedulian komunitas Tingkat kepedulian
Ordinal 4
Tujuan Akhir
(X2)
komunitas yang diciptakan
tersebut dapat menjadi
relevan dengan karakter
merek perusahaan.
1. Eksistensi komunitas Tingkat Eksistensi
Ordinal 5
2. Kejelasan informasi
yang diterima
Tingkat
Kejelasan Ordinal 6
3. Kesesuaian produk
kawasan dengan harapan
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5. kesesuaian dengan
tujuan komunitas
Tingkat
Kesesuaian Ordinal 9
Homogeni
X5
sejauh mana masing-masing
anggota komunitas tersebut
betul-betul kohesif, artinya
saling dekat satu sama lain.
1. Memiliki tujuan yang
sama dengan wisatawan
Tingkat kesamaan tujuan
Ordinal 10
2. Kesetiaan anggota dalam
komunitas dengan kawasan
Tingkat Kesetiaan
Ordinal 11
Variabel/Sub
Variabel
Konsep Indikator Ukuran Skala
No. Item
3. Kepedulian komunitas
terhadap kawasan
Tingkat
Kepedulian Ordinal 12
Paradigma
X4
konsumen dalam komunitas
ini diberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dan
berinteraksi dengan
perusahaan yang berkarakter
horizontal
lebih humanis. (Hermawan,
2010)
1. Intensitas Interaksi
dengan pengelola
kawasan
Tingkat
Intensitas Ordinal 13
2. kesesuaian kebijakan
pengelola kawasan
terhadap komunitas
Tingkat kebijakan
Ordinal 14
3. intensitas program
komunitas terhadap
kawasan
Tingkat
Intensitas Ordinal 15
Citra
(Y)
An image is not individual traits or qualities but the total impression an entity makes on the minds of others.
(J. R. Brent Ritchie, 2007)
Sebuah Citra adalah bukan pandapat individual atau kualitas tetapi jumlah dari sebuah kesan dan entitas
dari sebuah fikiran dari yang lainnya.
Holistic (Imagery) (Y1)
Imagery has been defined by
psychologists as a distinct
way of processing and
storing multisensory
information in working
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Citratelah didefinisikan
J.R. Brent Ritchie (2007)
2. Kejelasan informasi
yang didapatkan
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No. Item
Functional Characteristic (Y1.2)
Directly observable or
measurable (for example,
prices and store layout)
Pengamatan langusng atau
pengukuran(misalnya,harga
dantoko, tata letak).
Charlotte M. Echtner and J.R. Brent Ritchie (2007).
1. Harga masuk kawasan Tingkat Harga Ordinal 19 2. Keunikkan desain
bangunan
Tingkat
keunikkan Ordinal
20
3. Kebersihan kawasan Tingkat
Kebersihan Ordinal 21
4.Akses menuju kawasan Tingkat
kemudahan Ordinal 22
Psycological Characteristic
(Y1.3)
psychological characteristics
cannot be directly measured
(friendliness,
atmosphere).psikologiskarak
teristiktidak dapat
langsungdiukur
(keramahan,suasana).
Charlotte M. Echtner and J.R. Brent Ritchie (2007)
1. Keramahan pengelola Tingkat Keramahan
Ordinal
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Kemenarikan suasana
kawasan
Tingkat
kemenarikan Ordinal 24
3. Kemenarikan objek
(Gedunng bersejrah)
Tingkat
Kemenarikan Ordinal 25
Attributes (Y1.4)
Fasilitas yang menunjang
suatu kawasan yang
membentuk citra bagi
seseorang.
Konsep Indikator Ukuran Skala
No. Item
3. Kelayakan
Transportasi umum
Tingkat
Kelayakan Ordinal 28
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder. Menurut Hermawan (2005:168) berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Data Primer (Primary Data Source)
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun observasi. 2. Data Sekunder (Secondary Data Source)
Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder.
Menurut Aaker (2004:759) data primer adalah data collected to address a specific research objective (as opposed to secondary data). Artinya data yang
dikumpulkan untuk mengarahkan objek penelitian yang spesifik. Sedangkan
menurut Aaker (2004:761) data sekunder adalah, “ Data collected for some
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Uma Sekaran (2006:60) menyatakan bahwa data primer adalah responden individu, kelompok fokus, dan panel yang secara khusus ditentukan oleh peneliti dan di mana pendapat bisa dicari terkait persoalan tertentu dari waktu ke waktu, atau sumber umum seperti majalah atau buku tua. Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan dan menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut :
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis Data Sumber
Data Sekunder
Prospek Pariwisata Indonesia, 2020 World Tourism Organization (WTO), Tahun 2011 dikutip didalam buku Creative Based Tourism.
Statistik kunjunganwisatawan mancanegara ke indonesia
Badan Pusat Statistik, 2012
Rata-Rata Pendapatan Per Hari Dari Sektor Pariwisata Indonesia
Budpar.go.id (Diolah)
Data kunjungan wisatawan ke jakarta tahun 2009 – 2011
BPS DKI Jakarta, 2012
Data perkembangan umlah wisawatan nusantara ke provinsi DKI Jakarta
BPS DKI Jakarta, 2012
Data kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata kota jakarta tahun 2009 - 2011
BPS DKI Jakarta, 2012
Data Sekunder Jumlah kunjungan wisatawan ke kota tua
Tahun 2007-2011
UPK Kota Tua Jakarta, 2012
Daftar jumlah komunitas di Kota Tua Jakarta Sekretariat DMO Kemenparekraf, 2011
Data Primer Tanggapan mengenai Hub Community di
Kawasan Kota Tua Jakarta
Penyebaran kuesioner ke perusahaan yang menjadi responden
Tanggapan Komunitas mengenai Citradi Kawasan Kota Tua Jakarta
Penyebaran kuesioner ke perusahaan yang menjadi responden
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.2.4.1 Populasi
Dalam pengumpulan dan menganalisa suatu data, langkah yang paling penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu.Seorang peneliti harus menentukan populasi yang menjadi sasaran penelitianya dengan jelas. Menurut
pendapat Sugiyono (2008:72) yaitu: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Jadi populasi bukan hanya orang saja, tetapi juga benda-benda alam. Populasi juga bukan hanya jumlah yang ada pada objek/subjek itu. Sehingga populasi terbagi dua, yaitu populasi dalam arti jumlah dan populasi dalam arti karakteristik.
Langkah awal seorang peneliti harus menentukan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ini adalah setiap anggota komunitas hub yang ada di kawasan Kota Tua Jakartasebanyak 25 Komunitas. Berikut adalah tabel 3.3 mengenai anggota setiap komunitas hub :
TABEL 3.3
JUMLAH KOMUNITAS HUB
No Komunitas Ju Jumlah Anggota
1. Ruhha Fatahillah 24
2 Barongsai Museum Mandiri 15
3 Tanjidor Museum Mandiri 10
4. Marching Band Museum Mandiri 37
5. Komunitas Jelajah Budaya (KJB) 34
6. Komunitas Historia Indonesia (KHI) 45
7. Komunitas Tempo Doeloe 23
8. Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) 29
9. HMP Seni Budaya 18
10. Trem Kota 14
11. Komunitas KAPISTA Pelukis / Perupa 20
12. Komunitas Jelajah 24
13. Penggiat Onthel di Taman Fatahillah 12
14. ICA (Indonesia Community Art) 23
15. Trotoart (Perupa / Pelukis) 9
16. Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) 32
17. Lorong Rupa 21
18. Love Our Heritage 30
19. Kota Tua Dance 15
No Komunitas Ju Jumlah Anggota
20. KlubTempo Doeloe 22
21. Pemuda Museum 15
22. Jejak Wisata 26
23. River for Live 17
24. Sahabat Museum 25
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jumlah 574
Sumber : UPK Kota Tua, 2012
3.2.4.2 Sampel
Pengertian sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Menurut Sugiyono (2010:116) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel pada penelitian ini menggunakan populasi grup yang ada di sekitar Kawasan Kota Tua yang berjumlah 25 Komunitas. Pada penelitian ini menggunakan sampel jenuh yang istilah lainnya adalah sensus. Menurut Sugiyono (2010:122) Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Penarikan sampel ditujukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Sampel merupakan perwakilan dari populasi penelitian. Dengan adanya sampel, maka waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan oleh peniliti menjadi lebih efisien.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
komunitas tipe Hub terbut yang eksis keberadaannya didalam kawasan Kota Tua Jakarta.
Berdasarkan pendapat ahli diatas, kita tidak perlu meneliti seluruh populasi, tetapi mengambil sampel yakni sebagian dari populasi yang dianggap mewakili seluruh populasi.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Angket (quesioner) yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Dalam penelitian ini kuesioner atau angket berlaku sebagai data primer. Angket yang digunakan dan disebarkan pada responden merupakan angket yang disusun dengan memberikan alternatif jawaban yang disediakan oleh peneliti. Dengan menggunakan angket tertutup sebagai teknik pengumpulan data akan mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data dari seluruh angket.
2. Studi kepustakaan yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan juga gambaran umum mengenai produk yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti. 3. Studi dokumentasi yaitu dengan mengadakan penelaahan terhadap
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Observasi yaitu mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian dan data yang diperlukan dalam penelitian, yang diteliti adalah ada atau tidaknya pengaruhHub Community terhadap Citra.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar. Insrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Pengujian Validitas dapat menggunakan rumus korelasi sederhana atau sering kali disebut sebagai korelasi Pearson. Adapun rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson dapat dijabarkan sebagai berikut:
2 2
2 2
rxy = koefisien validitas item yang dicari
X = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = skor total
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Y
= jumlah skor dalam distribusi Y
2
X
= jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2
Y
= jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
n = banyaknya responden
Kriteria pengujian validitas item instrumen adalah sebagai berikut :
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika rhitung > rtabel
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika rhitung<rtabel
3. Nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dan taraf signifikansi α=0,05
Pengujian validitas pada penelitian ini diimplementasikan pada Program SPSS, berikut langkah-langkahnya:
1. Masukan data pada program SPSS
2. Klik Analyze – Pilih Correlate – Pilih Bivariate 3. Pada kotak Bivariate Correlate:
a. Masukan semua data pada kotak variables b. Pilih Correlation Coeficients: Pearson c. Abaikan yang lain dan pilih OK
Berdasarkan pengujian kuesioner terhadap 25 responden dengan tingkat signifikasi 5% dan derajat kebebasan dk= n-2 atau (25-2=23), maka didapat nilai rtabel sebesar 0,396. Berikut ini hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu TABEL 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X) HUB
COMMUNITY DAN VARIABEL (Y) CITRA
No Variabel r hitung r tabel Keterangan
Hub Community (X)
Motivasi (X1)
1 Aktualisasi komunitas 0,866 0,396 Valid
2 Patisipasi komunitas 0,510 0,396 Valid
3 Sosialisasi yang dilakukan komunitas 0,509 0,396 Valid
4 Kepedulian komunitas 0,425 0,396 Valid
Tujuan Akhir (X2)
1 Eksistensi komunitas 0,531 0,396 Valid
2 Kejelasan informasi yang diterima 0,410 0,396 Valid 3 Kesesuaian produk kawasan dengan harapan 0,596 0,396 Valid
4 Kesesuaian dengan visi komunitas 0,430 0,396 Valid
5 Kesesuaian dengan tujuan komunitas 0,611 0,396 Valid Homogeni(X3)
1 Memiliki tujuan yang sama dengan wisatawan 0,606 0,396 Valid 2 Kesetiaan anggota dalam komunitas dengan kawasan 0,448 0,396 Valid
3 Kepedulian Komunitas dengan Kawasan 0,713 0,396 Valid
Paragidma (X4)
1 Intensitas Interaksi dengan pengelola kawasan 0,566 0,396 Valid
2 kesesuaian kebijakan pengelola kawasan terhadap
komunitas
0,605 0,396 Valid
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
No Variabel r hitung r tabel Keterangan
Citra (Y)
Holistic Imagery (Y1)
1 Pengetahuan tentang kawasan 0,492 0,396 Valid
2 Kejelasan informasi yang didapatkan 0,577 0,396 Valid
3 Manfaat yang didapatkan 0,646 0,396 Valid
Functional Characteristic (Y2)
1 Harga masuk kawasan 0,621 0,396 Valid
2 Keunikkan desain bangunan 0,422 0,396 Valid
3 Kebersihan kawasan 0,438 0,396 Valid
4 Akses menuju kawasan 0,437 0,396 Valid
Pschycological Characteristic (Y3)
1 Keramahan pengelola 0,448 0,396 Valid
2 Kemenarikan suasana kawasan 0,484 0,396 Valid
3 Kemenarikan objek (Gedunng bersejrah) 0,482 0,396 Valid
Attributes (Y4)
1 Kelayakan fasilitas umum kawasan 0,680 0,390 Valid
2 Perawatan benda bersejarah kawasan 0,527 0,390 Valid
3 Kelayakan Transportasi umum 0,493 0,390 Valid
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan Tabel 3.4 , dapat dilihat dimana semua item pertanyaan yang di uji dinyatakan valid karena skor rhitung lebih besara dari rtabel yang bernilai
0,390.
Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan memenuhi syarat pengujian, maka perlu dilakukan uji validitas. Validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat test yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.
Rakhmat Wahyu Winangun, 2013
Pengaruh Hub Community Terhadap Citra Kawasan Kota Tua Jakarta Sebagai Kawasan Heritage & Culture
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam perhitungan validitas ini digunakan koefisien korelasi product moment oleh Pearson.
Dimana :
r = koefesien korelasi antara variabel X dan Y X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut :
item pernyataan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel
item pernyataan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel
3.2.6.2 Hasil PengujianReliabilitas
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan dan konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu. Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable).