• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Kinerja Karyawan Tabel 6

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji đť‘­)

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui nilai F hitung adalah 271,947 dan nilai F tabel adalah 2,74. Karena nilai F hitung, yakni 20,975, lebih besar dibandingkan F tabel 2,74, maka variabel motivasi, disiplin dan lingkungan kerja secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap kinerja karyawan. Atau diketahui nilai Sig 0,000 < 0,05, variabel motivasi disiplin dan lingkungan kerja secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap kinerja karyawan.

Tabel 4.11

Uji Pengaruh Simultan dengan Uji đť‘­

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3284,361 3 1094,787 271,947 ,000b

Residual 281,801 70 4,026

Total 3566,162 73

a. Dependent Variable: kinerja karyawan

b. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, disiplin kerja, motivasi Sumber : Lampiran 17

4.6.2 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji-t) Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa:

1. Variabel motivasi adalah 2,207 dengan tingkat signifikansi 0.031 dan nilai ttable pada α 5% adalah 1,66. Variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Siantar Hotel Siantar. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.031< 0.05. Nilai thitung (2,207) > ttabel 1,66 artinya jika variabel motivasi tidak dimaksimalkan dengan baik maka kemungkinan akan mempengaruhi kinerja karyawan. Maka kesimpulannya

H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Variabel disiplin kerja adalah 5,514 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan nilai ttabel pada α 5% adalah 1.66. Variabel disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi penjualan pada Siantar Hotel Siantar. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000< 0.05. Nilai thitung

(5,514)>ttabel (1.66) artinya jika variabel disiplin kerja tidak dimaksimalkan dengan baik maka kemungkinan akan mempengaruhi kinerja karyawan. Maka kesimpulannya H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Variabel lingkungan kerja adalah 4,737 dengan tingkat signifikansi 0.000 dan nilai ttabel pada α 5% adalah 1.66. Variabel lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan divisi penjualan pada Siantar Hotel Siantar.Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.000< 0.05. Nilai thitung (4,737) > ttabel (1.66) artinya jika variabel lingkungan kerja tidak dimaksimalkan dengan baik maka kemungkinan akan mempengaruhi kinerja karyawan. Maka kesimpulannya H0 ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4.12

Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji đť’•)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,449 2,773 2,686 ,009

motivasi ,208 ,094 ,185 2,207 ,031

disiplin kerja ,805 ,146 ,445 5,514 ,000

lingkungan kerja ,561 ,118 ,369 4,737 ,000

a. Dependent Variable: kinerja karyawan Sumber : Lampiran 18

4.6.3 Analisis Koefisien Determinansi (R²) Tabel 4.12 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,960a ,921 ,918 2,00642

a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, disiplin kerja, motivasi b. Dependent Variable: kinerja karyawan

Sumber : Lampiran 19

Berdasarkan Tabel 4.12, nilai koefisien determinasi đť‘…2 terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar đť‘…2 = 0,918. Nilai tersebut berarti variabel motivasi disiplin dan lingkungan kerja secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawansebesar 91,8%, sisanya 8,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variable motivasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Siantar Hotel Siantar, artinya jika variabel motivasi ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.

Berdasarkan distribusi jawaban responden, pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan rendah, artinya motivasi yang dimiliki karyawan di dalam perusahaan menimbulkan pengaruh sangat sedikit terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan distribusi jawaban responden terhadap kuesioner pada setiap butir pernyataan, karyawan banyak menyatakan “kurang setuju”. Butir

pertanyaan yang dominan mendapatkan jawaban “kurang setuju” adalah butir pertanyaan “insentif yang saya terima menambah semangat saya ketika bekerja”

sebagian besar karyawan menyatakan kurang setuju, hal ini menunjukkan bahwa masih banyak karyawan yang merasa kurang mendapat insentif yang layak.

Karyawan belum puas terhadap motivasi yang berikan oleh perusahaan sehingga karyawan tidak termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerja mereka.

Disini dapat dilihat apabila perusahaan memberikan motivasi yang lebih layak dan diterima oleh karyawan sesuai dengan kinerja dan kemampuan yang dikeluarkan serta menghargai kerja keras karyawan, maka karyawan akan lebih bersikap profesional dengan bekerja secara bersungguh-sungguh dan melakukan berbagai upaya agar bisa mencapai hasil kerja yang lebih baik sehingga kinerjanya bisa lebih meningkat. Dengan kinerja yang lebih baik tentu akan memajukan jalannya usaha perusahaan.

Hasil ini sesuai dengan pendapat Anoraga (2009) yang menyatakan bahwa motivasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan.

Setiap karyawan yang memiliki motivasi yang benar akan menyebabkan peningkatan kinerja karyawan.Hal tersebut karena karyawan sudah memiliki dorongan yang benar dalam bekerja. Rasa nyaman tersebut menyebabkan karyawan memiliki tingkat kinerja yang baik.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya Nanda (2014), Larasati & Gilang (2014) dan Wika (2014). Yang mana hasil peneltian tersebut menunjukan bahwa terdapat adanya pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan.

4.7.2 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Siantar Hotel Siantar artinya jika variabel disiplin kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.

Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja yang kurang maksimal yang diberikan oleh pihak perusahaan mampu mempengaruhi kinerja karyawan. Disisi lain jika para karyawan mampu memaksimalkan disiplin kerja yang mereka punya pada diri masing-masing, hal ini secara positif akan mampu membantu mereka dalam menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh semangat kerja karyawan, pengawasanserta kepuasan kerja karyawan. Dimana karyawan dengan semangat serta pengawasan kerja yang tinggi cenderung akan berkerja dengan lebih baik, tepat waktu, dan tidak pernah membolos. Karyawan akan semangat untuk berangkat kerja sehingga disiplin kerjanya menjadi tinggi.

Dengan dilandasi dengan aspek-aspek diatas maka kedisiplinan kerja akan berpengaruh besar pada kinerja perusahaan. Ketika tingkat disiplin kerja suatu perusahaan itu tinggi maka diharapkan keryawan akan berkerja lebih baik, sehingga produktivitas perusahaan meningkat. Selain itu disiplin kerja yang baik akan meningkatkan efesiensi kerja semaksimal mungkin.

Hal ini dapat dilihat dengan distribusi jawaban responden terhadap kuesioner pada setiap butir pertanyaan, karyawan masih banyak menyatakan

“kurang setuju”dan “tidak setuju”. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada beberapa karyawan merasa pimpinan mereka tidak selalu melakukan pengecekan

sehingga belum memaksimalkan disiplin kerja dengan baik, pimpinan yang cenderung kurang peduli dengan perkerjaan karyawan dapat membuat kinerja perusahaan menurun.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rivai (2010), bahwa disiplin kerja adalah suatu alat para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan sesorang dalam memenuhu segala peraturan perusahaan. Karyawan yang selalu menaati peraturan atau prosedur yang ada didalam perusahaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan baik sehingga kinerjanya baik. Rivai (2010), mengemukakan disiplin kerja merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting.

Semakin baik disiplin kerja karyawan pada sebuah perusahaan, semakin tinggi kinerja yang akan dicapai. Sebaliknya tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi karyawan mencapai hasil yang optimal.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh Priyono

& Thaief (2015), Hidayat (2012) dan Harlie (2012). Yang mana hasil peneltian tersebut menunjukan bahwa terdapat adanya pengaruh positif dan signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

4.7.3 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) Siantar Hotel Siantar artinya jika variabel lingkungan kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.

Ada tujuh indikator yaitu: suhu, pencahayaan, kebisingan, keamanan, bau-bauan ditempat kerja, hubungan dengan atasan dan kerjasama dengan rekan. Selanjutnya indikator tersebut diuraikan dalam empat belas b utir pernyataan dalam kuisioner yang menggambarkan kondisi lingkungan kerja yang ada pada Siantar Hotel Siantar.

Pada butir pertanyaan lingkungan kerja ini, ditemukan bahwa karyawan masih banyak yang menyatakan kurang setuju. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja kerja karyawan itu sendiri.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan. Dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka dinyatakan berpengaruh signifikan. Ini berarti bahwa lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Siantar Hotel Siantar.

Sofyan (2013) berpendapat organisasi perlu diarahkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mencakup rasa aman, nyaman, tentram, sehingga karyawan mencapai perasaan puas dalam menyelesaikan pekerjaan didalam ruang kerjanya.Lingkungan kerja memberi pengaruh yang sangat besar bagi kelancaran kegiatan dalam perusahaan.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang terdahulu oleh Zainul (2012), dan Ayu (2015).Yang mana hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat adanya pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Dokumen terkait