• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Pengujian Hipotesis

Setelah analisis data dilakukan yang meliputi analisis tabel tunggal yang diperlihatkan dengan hasil frekuensi dan analisis tabel silang dengan menggunakan uji chi-squares test sehingga dapat meperlihatkan assosiasi antara variabel tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 dan variabel minat memilih dalam pemilu pelajar, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengukuran tingkat hubungan diantara variabel tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 dan variabel minat memilih dalam pemilu pelajar yang linear menggunakan rumus koefisien korelasi tata jenjang (rank order correlation coeficient) Spearman yang tidak diketahui sebaran datanya.

Hasil pengolahan data untuk uji hipotesis dapat di lihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.26

Hasil Uji Hipotesis Korelasi Spearman Rank

Metode Variabel Alat Ukur Tayangan Iklan

Generasi Pemilih Cerdas Minat Memilih Dalam Pemilu Pelajar Spearman's rho Tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Correlation Coefficient 1.000 .443** Sig. (2-tailed) . .002 N 46 46 Minat Memilih Dalam Pemilu Pelajar Correlation Coefficient .443** 1.000 Sig. (2-tailed) .002 . N 46 46

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel 4.26 diatas menunjukkan hasil pengolahan data memperoleh nilai rs = 0,443 pada signifikansi probabilitas 0,002. Berdasarkan skala Guilford, dengan hasil rs = 0,443 maka skala berada pada 0,41 – 0,70 yang berarti bahwa hubungan yang cukup berarti antara tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 terhadap minat memilih dalam pemilu pelajar kelas XII SMA Negeri 1 Kota Lhokseumawe.

Pengujian hipotesis dimulai dengan merangking skor variabel X (tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014) dan variabel Y (minat memilih dalam pemilu pelajar) dari 46 orang responden di SMA Negeri 1 Kota Lhokseumawe. hasil uji hipotesis diperoleh nilai rho sebesar 0,441, maka hipotesis diterima dimana hal ini sesuai dengan kaidah Spearman apabila nilai rho > 0.

Sedangkan untuk peralaman indeks korelasi yang menentukan besar hubungan variabel X (tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014) danterhadap variabel Y (minat memilih dalam pemilu pelajar) di SMA Negeri 1 Kota Lhokseumawe, maka digunakan rumus:

D = (rs)2 x 100%

D = (0,443)2 x 100%

D = 0,196249 x 100%

D = 19, 6249 dibulatkan menjadi 19,62

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa determinasi antara variabel X (tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014) terhadap variabel Y (minat memilih dalam pemilu pelajar) di SMA Negeri 1 Kota Lhokseumawe sebesar 19,62% sedangkan sisanya 80,38 di pengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.

Hasil selanjutnya adalah pengujian hipotesis yang merupakan tahap akhir dari keseluruhan analisis data maka akan dilanjutkan dengan memberikan kesimpulan penelitian ini.

4.3 Pembahasan

Setelah peneliti menyelesaikan semua tahapan analisis data dari setiap kuesioner yang telah diisi oleh responden, maka dilanjutkan dengan pembahasan hasil dari perolehan analisis data. Dari hasil analisis tabel tunggal, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sampel mengetahui tayangan Iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi dan pernah menyaksikan minimal dua kali. Namun sampel menganggap bahwa kata-kata/bahasa yang digunakan di dalam iklan kurang menarik dan kurang jelas, isi pesan yang disampaikan kurang jelas dan tidak memahami tampilan gambar yang disampaikan dalam tayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014.

Frekuensi penayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemillu 2014 di televisi yang sangat jarang menyebabkan sedikitnya penonton yang sering

menyaksikan tayangan iklan tersebut, sehingga sebagian besar penonton hanya pernah menyaksikan tayangan iklan sebanyak 1 sampai 2 kali saja. Hal ini jelas menyebabkan iklan tersebut tidak mampu mempengaruhi serta membujuk penonton dengan baik sesuai dengan tujuan diciptakannya.

Dari hasil uji validitas yang telah dilakukan pada setiap pertanyaan untuk masing-masing variabel, maka diperoleh 17 pertanyaan valid dan 5 pertanyaan tidak valid dengan nilai koefisien korelasi lebih dari 0,25 untuk variabel tayangan iklan generasi pemilih cerdas pemilu 2014. Serta 7 pertanyaan valid dan 1 pertanyaan tidak valid dengan nilai koefisien korelasi lebih dari 0,25 dari pertanyaan pada variabel minat memilih dalam pemilu pada pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe.

Sedangkan hasil uji reliabilitas untuk variabel tayangan iklan generasi pemilih cerdas pemilu 204 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,791 yang berarti reabilitas tinggi dan variabel minat memilih dalam pemilu pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,876 yang berarti reabilitas tinggi.

Dari hasil uji hipotesis yang diajukan terdapat hubungan antara tayangan iklan “Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014” dengan minat memilih pada pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe dari 46 orang responden menunjukkan hasil rho = 0,443, maka hipotesis diterima karena rho > 0 dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 yang dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 dan minat memilih dalam pemilu pada pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe.

Besarnya tingkat hubungan antara variabel tayangan iklan generasi pemilih cerdas 2014 dan variabel minat memilih dalam pemilu pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe ditunjukkan dengan nilai determinasi yaitu 19,62% yang berarti masih lemahnya hubungan antara kedua variabel tersebut. Lemahnya hubungan antara kedua variabel tersebut penulis berasumsi karena iklan generasi pemilih cerdas 2014 tidak memberikan pengaruh yang baik, hal ini disebabkan karena bahasa yang digunakan kurang dimengerti, pesan yang disampaikan dalam

iklan tidak tersampaikan dengan baik, gambar yang ada tidak dipahami dan tidak menarik, kurangnya pengetahuan responden tentang politik dan pemilu, serta sosialisasi yang masih kurang.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian dengan judul “Pengaruh Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di TV Terhadap Minat Memilih dalam Pemilu Pada Pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe” dilakukan berdasarkan fenomena yang terjadi saat ini dimana jumlah golongan putih yang terus meningkat sepanjang tahun, sehingga Komisi Penelitian gencar melakukan sosialisasi, salah satunya melalui tayangan iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di beerbagai stasiun TV di Indonesia. Dengan demikian peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 secara keselurahan, kemudian mencari tahu tanggapan pelajar SMA Negeri 1 Lhokseumawe sebagai pemilih pemula sekaligus sampel dalam penelitian ini, dan mengetahui kuat lemahnya hubungan diantara keduanya.

Setelah dilakukan penelitian dan pengelolaan data, maka dapat disimpulkan bahwa ;

1. Gambaran umum iklan Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di televisi

kurang jelas sehingga tidak mampu menyampaikan pesan secara jelas kepada para penonto khususnya pemilih pemula sebagai target utama.

2. mayoritas responden menganggap bahwa kata-kata/bahasa dalam iklan

Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014 di tv kurang menarik dan tidak jelas, pesan yang disampaikan tidak jelas, makna gambar tidak dipahami, tampilan gambar kurang menarik, frekuensi penayangan yang jarang sehingga mengakibatkan kurangnya pengaruh yang mampu diberikan iklan kepada responden.

3. Mayoritas responden menganggap bahwa iklan Generasi Pemilih Cerdas

Pemilu 2014 tidak mempengaruhi perhatian sehingga tidak mampu membujuk responden sesuai dengan pesan dan tujuannya, yakni mengajak pemilih

pemula untuk menjadi pemilih cerdas dengan menggunakan hak suaranya dalam pemilihan umum 9 April 2014.

5.2 Saran

5.2.1 Saran menurut penelitian

Menurut responden, penyajian yang dari iklan “Generasi Pemilih Cerdas Pemilu 2014” yang ditayangkan di televisi baik swasta ataupun pemerintah masih kurang dapat dipahami oleh pelajar walaupun tampilan yang diberikan menarik, namun bahasa yang digunakan dalam iklan masih kurang. Seharusnya pembuat iklan tersebut menggunakan bahasa yang dapat di terima dengan mudah oleh pelajar.

5.2.2 Saran dalam kaitan akademis

Adanya hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa khusunya dalam bidang ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian yang sejenis dengan sudut pandang yang berbeda atau memberikan variabel penelitian yang lebih banyak lagi sehingga memberikan hasil penelitian yang akan memperkaya khasanah ilmu penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya penelitian mengenai periklanan.

5.2.3 Saran dalam kaitan praktis

Komitmen dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam upaya meningkatkan minat masyarakat terutama pelajar dalam memberikan hak suaranya dalam pemilu 2014 sudanh baik hanya saja jika menggunakan media periklanan. Seharusnya pihak Komisi Pemilihan Umum membuat iklan yang lebih menarik dengan durasi lebih panjang serta memberika gambaran yang lebih jelas tentang baik dan buruknya jika tidak memberikan suara.

BAB II

Dokumen terkait