• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas berupa Motivasi dan Pengawasan Intern terhadap variabel terikat berupa Kinerja Karyawan pada PT. Taspen (persero) Kantor Cabang Utama Medan.

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) 17.327 5.833 2.971 .004 Motivasi .206 .081 .329 2.542 .014 .541 1.848 Pengawasan Intern .464 .132 .456 3.525 .001 .541 1.848 a. Dependent Variable: Kinerja

tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan output dibawah ini terilhat bahwa :

Tabel 4.12

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 (2016)

Tabel diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 28,665 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,6. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (Motivasi dan Pengawasan Intern) secara serempak adalah signifikan terhadap Kinerja karyawan.

4.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah Motivasi dan Pengawasan Intern secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadapKinerja Karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan.

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 595.187 2 297.594 28.665 .000a

Residual 550.241 53 10.382

Total 1145.429 55

a. Predictors: (Constant), Pengawasan Intern, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

Tabel 4.13

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 17.327 5.833 2.971 .004 Motivasi .206 .081 .329 2.542 .014 Pengawasan Intern .464 .132 .456 3.525 .001

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa :

1. Variabel Motivasi adalah 2,542 dengan tingkat signifikansi 0.014 dan nilai t-tabel pada alpha 5 % dan df1 = 53 adalah 2,005 variabel Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.014 < 0.05 dan nilai t-hitung(2,542) > t-tabel(2,005) artinya jika motivasi ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat.

2. Variabel Pengawasan Intern adalah 3,525 dengan tingkat signifikansi 0.001 dan nilai t-tabel pada alpha 5 % dan df1 = 53 adalah 2,005 variabel Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0.001 < 0.05 dan nilai t-hitung(3,525) > t-tabel(2,005) jika kondisi Pengawasn Intern ditingkatkan menjadi lebih baik maka kinerja karyawan akan meningkat.

4.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (Motivasi dan Pengawasan Intern) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan).Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .721a .520 .501 3.22210

a. Predictors: (Constant), Pengawasan Intern, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.721 sama dengan 72.1 % berarti hubungan antara variabel Motivasi dan Pengawasan Intern terhadap variabel Kinerja Karyawan sebesar 72.1 % artinya hubungannya erat.

2. Nilai Adjusted R Square0.501 berarti 50,1% kinerja karyawan dapat di jelaskan oleh variabel Motivasi dan Pengawasan Intern. Sedangkan sisanya 49,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti budaya organisasi, kompensasi, promosi jabatan dan lain sebagainya.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji t-parsial menunjukkan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan.Hal ini diketahui dari jawaban responden yang dominan setuju pada pernyataan mengenai motivasi. Pernyataan mengenai motivasi yang mendapat tanggapan cenderung setuju yang paling dominan (87,5% responden) adalah “Perusahaan memberikan sangsi kepada karyawan yang melakukan diskriminasi”, hal ini dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan setuju dengan adanya keadilan yang harus diutamakan oleh perusahaan sehingga dengan memberi sangsi kepada karyawan maupun pimpinan yang melakukan diskriminasi sudah efektif sehingga tindakan diskriminasi dalam bekerja dapat diantisipasi dan dapat mendorong motivasi karyawan dalam bekerja.

Namun ada sebagian karyawan yang cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang ada mengenai motivasi. Pernyataan mengenai motivasi yang mendapat tanggapan cenderung tidak setuju yang paling dominan (25% responden) adalah pernyataan “Gaji yang saya dapatkan sudah dapat memenuhi kebutuhan pokok”, hal ini dapat ditarik kesimpulah bahwa motivasi karyawan dalam bekerja dipengaruhi oleh pemberian gaji dan ada sebagian karyawan yang menganggap bahawa gaji yang mereka peroleh belum cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Bagi karyawan yang berpendapat bahwa gaji mereka belum cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka itu kemungkinan disebabkan oleh golongan karyawan mereka yang masih rendah dan gaya hidup setiap karyawan berbeda. Oleh sebab itu perusahaan harus mampu menciptkan motivasi diri setiap karyawan yang ada didalam perusahaan agar mereka dapat bekerja lebih baik sehingga tujuan-tujuan yang ada didalam perusahaan dapat tercapai.

Robbin (2008:17) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Menurut Siagian (2009:138) Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemapuan dalam bentuk tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan melaksanakan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2005:61) motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakan diri karyawan yang terarah atau tertuju utuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian dengan terciptanya motivasi dalam diri seorang karyawan maka karyawan tersebut dapat memaksimalkan diri mereka untuk bekerja sehingga pencapaian target maupun tujuan perushaan dapat dengan mudah dipenuhi dengan kata lain kinerja karyawan semakin meningkat yang berdapak langsung kepada kinerja perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Iwayan Juniatara (2015), Alini Gilang (2013), Ibriati Kartika Alimudin (2012), Jonathan Manuputty (2012), seluruhnya menyatakan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.5.2 Pengaruh Pengawasan Intern terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji t-parsial menunjukkan bahwa Pengawasan Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan.Hal ini diketahui dari jawaban responden yang dominan setuju pada pernyataan mengenai pengawasan intern. Pernyataan mengenai pengawasan intern yang mendapatkan respon cenderung setuju yang paling dominan (92,8% responden) adalah “Setiap karyawan diawasai langsung oleh perusahaan” hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan setuju dengan adanya pengawasan langsung yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan adanya pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan maka kesalahan kerja dapat diminimalisir dan juga dengan adanya pengawasan ini menciptakan kedekatan antara perusahaan dengan karyawan.

Namun ada sebagian karyawan yang cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang dilampirkan mengenai pengawasan intern. Pernyataan mengenai pengawasan intern yang dominan mendapatkan respon cenderung tidak setuju (19,7% responden) adalah pernyataan “Perusahaan memberikan bimbingan kepada karyawan mengenai target perusahaan” hal ini dikarenakan metode atau cara bimbingan yang diberikan perusahaan kepada karyawan tidak efektif

sehingga ada karyawan yang tidak mengerti karena kemampuan setiap karyawan berbeda dalam merespon sesuatu hal. Dengan demikian perlu perbaikan metode dalam melakukan bimbingan mengenai target perusahaan karena ini merupkan hal penting dalam pencapaian targer atau tujuan perusahaan.

Guntur (2005:89) mengatakan bahwa Pengawasan adalah sebagaikeseluruhan kegiatan membandingkan, mengukur apayang sedang atau sudah dilaksanakan dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan kriteria,norma dan standar. Menurut Manulang (2001:127) pengawasan adalah sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.

Sedangkan menurut Halsey (2003:8) pengawasan adalah memilih orang yang tepat untuk tiap pekerjaan, menimbulakan minat terhadap pekerjaanya pada tiap-tiap orang dan mengajarkan bagaimana ia harus melakukan pekerjaanya. Dengan demikian dengan adanya pengawasan intern maka segala kegiatan karyawan dapat berjalan dengan baik sehingga pencapaian tujuan atau target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ira Halidayati (2014), Selvy Suseno (2013), Nugroho Budi Lestariyo (2009), Doli Togatorop (2004), seluruhnya menyatakan bahwa pengawasan intern memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

BAB V

Dokumen terkait