METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Pengujian Hipotesis
3. Pengujian Hipotesis III
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara perbedaan metode pembelajaran dan tingkat koordinasi mata-tangan siswa sangat bermakna. Karena Fhitung = 5.465 > Ftabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol ditolak. yang berarti bahwa keberhasilan metode pembelajaran dipengaruhi oleh tingkat koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga kelompok kesimpulan analisis yaitu : (a) ada pengaruh yang bermakna antara metode pembelajaran massed practice dan distributed practice terhadap keterampilan servis panjang. (b) ada pengaruh yang bermakna antara koordinasi mata-tangan tinggi dan rendah terhadap keterampilan servis panjang (c) ada pengaruh interaksi yang bermakna antara metode pembelajaran dengan koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan servis panjang. Kelompok kesimpulan analisis tersebut dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut:
1. Pengaruh Metode Pembelajaran Massed Practice dan Distributed Practice
Terhadap Keterampilan Servis Panjang.
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada pengaruh yang nyata pada kelompok siswa yang mendapatkan metode pembelajaran massed practice dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kelompok siswa yang mendapatkan metode pembelajaran distributed practice terhadap peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis. Pada kelompok siswa yang mendapat metode pembelajaran distributed practice mempunyai peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat metode pembelajaran massed practice.
Pembelajaran servis panjang bulutangkis dengan distributed practice yaitu pembelajaran servis panjang bulutangkis yang dilakukan secara berulang-ulang, dimana antar ulangan diselingi waktu istirahat yang cukup. Pembelajaran keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis dengan distributed practice memberikan waktu istirahat yang cukup sehingga akan memungkinkan siswa untuk dapat melakukan gerakan dengan teknik sempurna. Perbaikan terhadap pola gerakan yang dilakukan akan mudah dilakukan.
Pembelajaran servis panjang bulutangkis dengan massed practice yaitu, dengan pembatasan istirahat disela-sela percobaan dalam kondisi padat cenderung mengurangi penampilan jika dibandingkan dengan dengan yang waktu istirahatnya lebih banyak. Pembelajaran ini akan menyebabkan kelelahan sehingga berpengaruh terhadap kesempurnaan gerakan yang dilakukan, selain itu pengontrolan dan perbaikan terhadap teknik gerakan sulit dilakukan, sebab tidak ada waktu istirahat.
Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata peningkatan persentase keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis yang dihasilkan oleh metode pembelajaran distributed practice lebih tinggi 1.75 dari pada dengan massed practice.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Pengaruh Taraf Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Rendah Terhadap Keterampilan Servis Panjang
Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada pengaruh yang nyata pada kelompok siswa dengan koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis. Pada kelompok siswa dengan koordinasi mata-tangan tinggi mempunyai peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis lebih tinggi dibanding kelompok siswa dengan koordinasi mata-tangan rendah. Pada kelompok siswa koordinasi mata-tangan tinggi memiliki potensi yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah. Koordinasi mata-tangan merupakan modalitas untuk melakukan pembelajaran keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis.
Koordinasi mata-tangan adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan antara gerakan mata (pandangan) dengan gerakan tangan secara efektif. Gerakan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis termasuk gerakan yang cukup kompleks, sebab gerakan pukulan merupakan gabungan beberapa gerakan yang harus dilakukan secara terpadu dan selaras. Keberhasilan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis dipengaruhi oleh kemampuan siswa untuk melakukan gerakan secara terpadu dan selaras. Koordinasi mata-tangan dapat menunjang keberhasilan belajar keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis, karena dengan koordinasi mata-tangan yang baik, siswa dapat mengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan sehingga menjadi lebih akurat. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi memiliki kemampuan untuk lebih cepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menguasai keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis, dari pada siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah.
Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis pada siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi 2.15 yang lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah.
3. Pengaruh Interaksi Antara Metode Pembelajaran Dengan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Keterampilan Servis Panjang.
Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel dibawah ini.
Tabel 17. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Keterampilan Servis Panjang Dalam Permainan Bulutangkis.
Faktor A = Metode pembelajaran
B = Koordinasi mata-tangan Taraf A1 A2 Rerata A1 – A2 B1 8,600 12,300 10,450 3,700 B2 8,400 8,200 8,300 0,200 Rerata 8,500 10,250 9,375 2,15 B1 – B2 0,200 4,100 1,75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 11. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Keterampilan Servis panjang dalam permainan bulutangkis
Keterangan :
: A1 = Metode pembelajaran massed practice : A2 = Metode pembelajaran distributed practice. : B1 = Koordinasi mata-tangan tinggi
: B2 = Koordinasi mata-tangan rendah
Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis adalah tidak sejajar dan bersilangan. Garis tersebut memiliki suatu titik pertemuan antara penggunaan metode dalam metode pembelajaran dan koordinasi mata-tangan. Berarti terdapat interaksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut menunjukkan bahwa koordinasi mata-tangan memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil pembelajaran keterampilan. Nilai peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis masing-masing sel dapat diperbandingkan sebagai berikut:
a. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan metode pembelajaran distributed practice, memiliki peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis sebesar 12.30. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan metode pembelajaran massed practice, memiliki peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis sebesar 8.60.
b. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah dengan metode pembelajaran distributed practice, memiliki peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis sebesar 8.20. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah dengan metode pembelajaran massed practice, memiliki peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis sebesar 8.40.
Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan metode pembelajaran distributed practice, memiliki peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis pada permainan bulutangkis yang lebih baik dibandingkan siswa dengan koordinasi mata-tangan rendah dan mendapat perlakuan pembelajaran dengan metode pembelajaran massed practice. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah memiliki peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pada permainan bulutangkis yang besar jika diajar dengan pembelajaran dengan metode pembelajaran massed practice, dibandingkan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah diajar dengan metode pembelajaran distributed practice.
Kefektifan penggunaan metode dalam pembelajaran keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis dipengaruhi oleh tinggi rendahnya koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi memiliki peningkatan keterampilan servis panjang dalam permainan bulutangkis yang besar jika menggunakan metode pembelajaran massed practice. Siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih baik jika diajar dengan metode pembelajaran distributed practice.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN