• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian

IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .664 .511 1.300 .204 Kemampuan Teknis .574 .097 .676 5.905 .000 Kesempatan Pengembangan .273 .101 .308 2.689 .012

Dependent Variabel: Kinerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa:

1. Kemampuan teknis (X1) merupakan variabel paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia Medan. Hasil ini ditunjukkan dari nilai thitung variabel kemampuan teknis yang diperoleh yaitu sebesar 5,905 lebih besar dari nilai thitung variabel kesempatan pengembangan karir.

2. Kesempatan Pengembangan Karir (X2) merupakan variabel tidak dominan mempengaruhi kinerja pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia. Hasil ini ditunjukkan dari nilai thitung variabel kesempatan pengembangan karir yang diperoleh yaitu sebesar (2,689) lebih kecil dari nilai thitung variabel kemampuan teknis.

IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah pendidikan, pengalaman, dan prestasi kerja berpengaruh terhadap kesempatan pengembangan karir pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia Medan. Artinya semakin meningkat

pendidikan, pengalaman, dan prestasi kerja pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia Medan maka kesempatan pengembangan karir akan lebih terbuka.

Untuk melihat bentuk hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan analisis linier berganda sebagai berikut:

Tabel 4.14. Koefisien Persamaan Regresi Hipotesis Kedua

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,826 0,466 Pendidikan 2,621 0,359 2,333 Pengalaman Kerja 2,552 0,369 2,185 Prestasi Kerja 0,308 0,319 0,265

Dependent Variabel: Kesempatan Pengembangan Karir Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka digunakan bentuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan koefisien-koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir sebagai berikut:

Y = 4,826 + 2,621X1 + 2,552X2 + 0,306X3

Dari persamaan tersebut, diketahui nilai koefisien regresi pendidikan (X1) yaitu 2,621, nilai besaran koefisien regresi pengalaman kerja (X2) yaitu 2,552, dan nilai besaran koefisien regresi prestasi kerja (X3) yaitu 0,306.

Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 4,826 dapat diartikan jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara rata-rata variabel di luar model tetap akan mempengaruhi kesempatan pengembangan karir pegawai.

IV.2.2.1. Koefisien determinasi (R2)

Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi kerja mempengaruhi kesempatan pengembangan karir dapat dilihat pada Tabel 4.15. Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15. Hasil Analisis Koefisien Determinasi pada Hipotesis Kedua

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 0,861(a) 0,742 0,714 0,861(a) 0,563

a. Predictor : (Constant), pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi kerja b. Dependent Variabel : kesempatan pengembangan karir

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Besarnya koefisien determinasi (R2) diketahui sebesar 0,742. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (variabel pendidikan, pengalaman kerja dan prestasi kerja) yang diteliti mampu menjelaskan 74,2% terhadap variabel terikatnya (kesempatan pengembangan karir). Sedangkan sisanya sebesar 25,8% dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lainnya yang tidak diteliti.

Nilai koefisien korelasi 0,742 yang diperoleh menjelaskan bahwa pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi kerja menjadi variabel yang berpengaruh terhadap kesempatan pengembangan karir pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia. Dengan

demikian terjadinya perubahan pada variabel bebas (pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi kerja) akan mempengaruhi variabel terikatnya (kesempatan pengembangan karir pegawai).

IV.2.2.2. Uji simultan (Uji F)

Untuk menguji signifikansi parameter koefisien R2 maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (Confident Interval) sebesar 95%. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika Fhitung >

Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil pengujian secara simultan (uji F) pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16. Hasil Uji F pada Hipotesis Kedua

Model Sum of

Squares Df Mean Square F F tabel Sig.

1 Regression 3,779 3 1,260 26,838 2,92 ,000(a) Residual 1,314 28 0,047

Total 5,094 31

Dependent Variabel: Kesempatan Pengembangan Karir Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Dari Tabel 4.16 diperoleh nilai Fhitung sebesar 26,838 dengan menggunakan tingkat kepercayaan (Confident Interval) 95% (

á

= 0,05) diperoleh nilai F tabel sebesar 2,92. Dengan demikian Fhitung (26,838) > Ftabel (2,92) dan tingkat signifikansinya (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi kerja mempunyai pengaruh yang sangat signifikan (high significant) terhadap kesempatan pengembangan karir pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia Medan.

Hasil ini menunjukkan bahwa untuk mencapai sukses dalam karir atau agar mendapat kesempatan dalam pengembangan karirnya, seorang pegawai penting memperhatikan pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi kerja. Dengan demikian kepemilikan pendidikan, pengalaman kerja, dan prestasi kerja dapat menciptakan peluang bagi pegawai untuk menempati posisi jabatan yang diinginkan dalam organisasi. Menurut Sutrisno (2009) menyatakan bahwa: ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesempatan pengembangan karir seseorang diantaranya pendidikan, Pengalaman kerja, dan prestasi kerja.

IV.2.2.3. Uji parsial (Uji t)

Uji parsial dilakukan untuk mencari variabel yang paling dominan atau untuk mencari tingkat dominansi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17. Hasil Uji t Hipotesis Kedua

Dependent Variabel: Kesempatan Pengembangan Karir Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS

Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa:

1. Pendidikan (X1) merupakan variabel paling dominan mempengaruhi kesempatan pengembangan karir pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia Medan. Hasil ini ditunjukkan dari nilai thitung variabel pendidikan yang diperoleh yaitu sebesar 7,295 lebih besar dari nilai thitung variabel pengalaman kerja dan nilai thitung variabel prestasi kerja.

2. Pengalaman Kerja (X2) merupakan variabel yang tidak dominan mempengaruhi kesempatan pengembangan karir pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia. Hasil ini ditunjukkan dari nilai thitung variabel pengalaman kerja yang diperoleh yaitu sebesar (6,912) lebih kecil dari nilai thitung variabel pendidikan.

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.826 .466 10.353 .000 Pendidikan 2.621 .359 2.333 7.295 .000 Pengalaman Kerja 2.552 .369 2.185 6.912 .000 Prestasi Kerja .308 .319 .265 .966 .342

3. Prestasi kerja (X3) merupakan variabel yang tidak dominan mempengaruhi kesempatan pengembangan karir pegawai pada Balai Karantina Ikan Polonia. Hasil ini ditunjukkan dari nilai thitung variabel prestasi kerja yang diperoleh yaitu sebesar (0,966) lebih kecil dari nilai thitung variabel pendidikan dan pengalaman kerja.

BAB V

Dokumen terkait