• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Penelitian

IV.2.2. Pengujian Hipotesis Ketiga

) lebih menentukan dalam keberhasilan pelatihan pegawai. Namun hal ini bukan berarti bahwa penilaian dan rancangan tidak menentukan dalam keberhasilan pelatihan, akan tetapi pengaruh ketiga variabel tidak sebesar pengaruh penyampaian pelatihan pada para pegawai.

IV.2.2.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis ketiga

a. Uji Normalitas

Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Teq

Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Gambar IV.8. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Ketiga

Berdasarkan pada Gambar IV.8 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Pengujian normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test yang dapat dilihat pada lampiran: Uji NPar yaitu tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai

kolmogorov

-smirnov Z sebesar 0.643 dan nilai asymp.Sig. (2-tailed) 0.865 > α (0.05), maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model Analisis Regresi Berganda hipotesis ketiga tersebut memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Tabel IV.33. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Ketiga

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Kesadaran Diri .356 2.807

Kesadaran Sosial .284 3.519 Manajemen Hubungan .262 3.817 a Dependent Variable: Kecerdasan Emosional

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tida ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan perhitungan nilai Variance Inflation Factor

(VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dengan pengertian bahwa Tolerance 〉 0,10 atau VIF 〈 10 tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Gambar IV.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua

Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2 -3 R egressi on S tudent iz ed R esi dual 4 2 0 -2 -4 -6 Scatterplot Dependent Variable: Teq

Berdasarkan pada Gambar IV.9 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan Analisis Regresi Berganda hipotesis pertama terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.

IV.2.1.2. Hasil regresi hipotesis ketiga

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen hubungan berpengaruh terhadap kecerdasan emosional (Y2) pegawai pada PT Coca Cola Bottling Northern Sumatra Operation.

Tabel IV.34. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Ketiga

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) .187 .322 Kesadaran Diri .178 .044 .248 Manajemen Diri .123 .030 .342 Kesadaran Sosial .199 .045 .303 Manajemen Hubungan .039 .020 .143

a Dependent Variable: Kecerdasan Emosional Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Berdasarkan pada Tabel IV.34, maka persamaan Analisis Regresi Berganda dalam penelitian adalah :

Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa Kesadaran Sosial (J3), Kesadaran Diri (J1), Manajemen Diri (J2), Manajemen Hubungan (J4) mempengaruhi kecerdasan emosional (Y2) karyawan pada PT Coca Cola Bottling Northern Sumatra Operation. Kesadaran Sosial, Kesadaran Diri, Manajemen Diri, dan Manajemen Hubungan mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadap kecerdasan emosional (Y2

Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap pelatihan keberhasilan pelatihan (Y

).

2) pada PT Coca Cola Bottling Northern Sumatra Operation.

Tabel IV.35. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Ketiga

Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .949(a) .900 .895 .396 1.279

a Predictors: (Constant), Kesadaran Diri, Manajemen Diri, Kesadaran Sosial, Manajemen hubungan

b Dependent Variable: Kecerdasan Emosional Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV.35 diperlihatkan nilai koefisien determinasi sebesar 0.900. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel Kesadaran Diri, Manajemen Diri, Kesadaran Sosial, Manajemen Hubungan menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel Kecerdasan Emosional (Y2) sebesar 90%. Sedangkan sisanya sebesar 10% adalah pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti (Variabel Dummy = ℮).

IV.2.1.3. Uji serempak hipotesis ketiga

Hasil pengujian hipotesis ketiga secara serempak dapat dilihat pada Tabel IV.36 sebagai berikut:

Tabel IV.36. Hasil Uji F Hipotesis Ketiga

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 104.579 4 26.145 166.817 .000(a) Residual 11.598 74 .157 Total 116.177 78

a Predictors: (Constant), Kesadaran Diri, Manajemen Diri, Kesadaran Sosial, Manajemen hubungan

b Dependent Variable: Kecerdasan Emosional Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV.36, di atas ditunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 166,817 > nilai Ftabel sebesar 3.97, dan sig. α sebesar 0.000a < alpha 5% (0.05). Hal ini mengindikasikan hasil penelitian menolak Ho dan menerima Ha

IV.2.1.4. Uji parsial hipotesis ketiga

. Dengan demikian, pelatihan, serta kecerdasan emosionalsecara serempakberpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT Coca Cola Bottling Northern Sumatra Operation.

Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.37 berikut:

Tabel IV.37. Hasil Uji Parsial Hipotesis Ketiga

Model t Sig. 1 (Constant) .581 .563 Kesadaran Diri 4.030 .000 Manajemen Diri 4.113 .000 Kesadaran Sosial 4.393 .000 Manajemn hubungan 1.998 .049

a Dependent Variable: Kecerdasan emosional Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel IV.37 ditunjukkan hasil sebagai berikut:

1. Nilai thitung untuk variabel kesadaran diri (J1) sebesar 4.030 > nilai ttabel sebesar 2.00, atau nilai sig. t untuk kesadaran variabel diri (J1

2. Nilai t

) sebesar 0.000 < alpha 0.025.

hitung untuk variabel manajemen diri (J2) sebesar 4.113 > nilai ttabel sebesar 2.00, atau nilai sig. t untuk variabel manajemen diri (J2

3. Nilai t

) sebesar 0.000 < alpha 0.025.

hitung untuk variabel kesadaran sosial (J3) sebesar 4.393 > nilai ttabel sebesar 2.00, atau nilai sig. t untuk variabel kesadaran sosial (J3

4. Nilai t

) sebesar 0.000 < alpha 0.025.

hitung untuk variabel manajemen hubungan (J4) sebesar 1.998 > nilai ttabel sebesar 2.00, atau nilai sig. t untuk variabel manajemen hubungan (J4

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka variabel kesadaran sosial (J ) sebesar 0.049 > alpha 0.025.

3) berpengaruh lebih dominan daripada variable kesadaran diri, manajemen diri, dan manajemen hubungan. Artinya, variabel kesadaran sosial (J3) lebih menentukan dalam kecerdasan emosional pegawai. Namun hal ini bukan berarti bahwa variabel yang lain tidak menentukan dalam tingkat kecerdasan emosional, akan tetapi pengaruh ketiga variabel tidak sebesar pengaruh kesadaran sosial.

BAB V

Dokumen terkait