• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANGAN PERTEMUAN (MEETING SET-UP)

2. Pendekatan Statistik

4.2.2.4 Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7) terhadap variabel terikat (Y).

H0 : b1≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6≠ b7 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7) terhadap variabel terikat (Y).

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut :

df (pembilang) = df – 1 df (penyebut) = n – k Keterangan : n = jumlah responden

k = jumlah variabel bebas dan variabel terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) =100 dan jumlah keseluruhan variabel (df) adalah 8 sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 8 – 1 = 7 2. df (penyebut) = 100 -7 = 93

Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 18.0 for windows, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α =5%, dengan

kriteria uji sebagai berikut ;

H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α =5%

Tabel 4.22

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 54,374 7 7,768 9,241 ,000b Residual 77,336 92 ,841 Total 131,710 99

a. Dependent Variable: kept.pembelian

b. Predictors: (Constant), pend.fisik, harga, proses, produk, lokasi, promosi, orang Pada Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa hasil responden Fhitung pada kolom F yakni sebesar 9,241 dengan tingkat signifikansi = 0.000 lebih besar dari nilai Ftabel yakni

2.11, dengan tingkat kesalahan α= 5% tau dengan kata lain Fhitung > Ftabel (9,241 >2.11).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikansinya (0.000) < 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses, dan kondisi fisik) secara serempak adalah signifikan terhadap keputusan pembelian.

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi dependen. Kriteria pengujiannya adalah :

H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H0 : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika t hitung < t tabelpada α = 5%

H0 ditolak jika t hitung > t tabelpada α = 5%

Tabel 4.23

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,614 1,203 ,511 ,611 produk ,075 ,072 ,106 1,040 ,301 harga ,062 ,146 ,046 ,426 ,671 promosi -,051 ,120 -,042 -,423 ,673 lokasi ,121 ,113 ,135 1,077 ,284 orang ,081 ,137 ,068 ,588 ,558 proses ,167 ,114 ,161 1,460 ,148 kond.fisik ,265 ,088 ,334 3,019 ,003

a. Dependent Variable: kept.pembelian Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS (2014) Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Produk (X1)

Nilai thitung variabel produk adalah 1,040 dan nilai ttabel 1,66 maka thitung < ttabel (1,040 < 1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,301 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian produk hotel di Hotel Inna Dharma Deli Medan berarti jika variabel

produk ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,075.

2. Variabel Harga (X2)

Nilai thitung variabel harga adalah 0,426 dan nilai ttabel 1,66 maka thitung < ttabel (0,426 < 1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,671 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian produk hotel di Hotel Inna Dharma Deli Medan berarti jika variabel harga ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,62.

3. Variabel Promosi (X3)

Nilai thitung variabel promosi adalah -0,423 dan nilai ttabel 1,66 maka thitung < ttabel (-0,423 < 1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh negatif dan tidak signifikan (0,673 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian produk hotel di Hotel Inna Dharma Deli Medan berarti jika variabel promosi ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan menurun sebesar 0,051.

4. Variabel Lokasi (X4)

Nilai thitung variabel lokasi adalah 1,077 dan nilai ttabel 1,66 maka thitung < ttabel (1,077 < 1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,284 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian produk hotel di Hotel Inna Dharma Deli Medan berarti jika variabel

lokasi ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,121.

5. Variabel Orang (X5)

Nilai thitung variabel orang adalah 0,588 dan nilai ttabel 1,66 maka thitung < ttabel (0,588 < 1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel orang berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,558 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian produk hotel di Hotel Inna Dharma Deli Medan berarti jika variabel orang ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,081.

6. Variabel Proses (X6)

Nilai thitung variabel proses adalah 1,460 dan nilai ttabel 1,66 maka thitung < ttabel (1,460 < 1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel proses berpengaruh positif dan tidak signifikan (0,148 > 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian produk hotel di Hotel Inna Dharma Deli Medan berarti jika variabel proses ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,167.

7. Variabel Kondisi Fisik (X7)

Nilai thitung variabel kondisi fisik adalah 3,019 dan nilai ttabel 1,66 maka thitung >

ttabel (3,019 > 1,66) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kondisi fisik

keputusan pembelian produk hotel di Hotel Inna Dharma Deli Medan berarti jika variabel kondisi fisik ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,265.

c. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2 ≤ 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.24 Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,643a ,413 ,368 ,91685

Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS (2014) Berdasarkan Tabel 4.24 dapat dilihat bahwa :

a. R = 0,643 berarti hubungan antara variabel produk (X1), harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4), Orang (X5), Proses (X6), dan Kondisi Fisik (X7) terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar 64,30% yang artinya hubungannya erat.

b. Adjusted R Square sebesar 0,368 berarti 36,80% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh produk (X1), harga (X2), Promosi (X3), Lokasi (X4), Orang

(X5), Proses (X6), dan Kondisi Fisik (X7). Sedangkan sisanya 63,20 % dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

c. Standard Error of Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 0,91685. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke tujuh elemen strategi pemasaran yang terdiri dari Produk (Product), harga (Price), Promosi (Promotion), Lokasi (Place), Orang (People), Proses (Procced), dan Kondisi Fisik (Phisyc), secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk hotel pada Hotel Inna Dharma Deli Medan.

Hal ini didukung oleh teori dari Kotler dan Keller (2009:24). Strategi Pemasaran atau Bauran Pemasaran menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli untuk membeli suatu produk (marketing

mix) digunakan dalam strategi pemasaran sebagai suatu cara untuk mempengaruhi

konsumen agar mau bertindak membeli suatu produk atau pelayanan (Yoeti,2004:26). Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anita Magdalena Kembaren (2010), yang membuktikan bahwa variabel product (X1), variabel place (X2), variabel promotion (X3), variabel price

(X4), variabel personel (X5),dan variabel presentation (X6) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ulang (Y) mahasiswa Politeknik Medan.

Strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada hotel tertentu atau pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih (Setiadi, 2003:9). Demi memenangkan persaingan, pihak usaha (sebagai perusahaan hotel) harus bisa memahami keinginan pasar yang ditunjang dengan suatu strategi pemasaran yang baik. Bisnis perhotelan sebagai bisnis yang dapat menerapkan strategi pemasaran yang sesuai yang dikenal dengan strategi bauran pemasaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen tamu hotel pada Hotel Inna Dharma Deli Medan yang hanya akan membeli produk penginapan hotel yang baik dan bagus. Sebagai usaha bisnis perhotelan tentu akan terus berusaha memberikan nilai tambah (value added) yang berbeda terhadap produk serta pendukung fisik yang diberikan kepada konsumen tamu pelanggan Hotel Inna Dharma Deli Medan. Menurut hasil penelitian ini telah dapat diketahui bahwa Produk (Product), harga

(Price), Promosi (Promotion), Lokasi (Place), Orang (People), Proses (Procced), dan

Kondisi Fisik (Phisyc) memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian produk hotel tersebut.

Harga yang bersaing dengan hotel-hotel lain yang sejenis dengannya dan memberikan harga promo pada peringatan bulan-bulan tertentu, promosi yang baik sehingga menarik dan mudah dipahami oleh pelanggan, lokasi yang strategis yang terletak di jantung kota Medan, serta pelayanan yang baik dalam hal orang (karyawan hotel) dan proses (proses check-in dan check-out) yang selalu menghadirkan senyum

dan salam disaat konsumen atau tamu hotel datang, membantu member informasi kepada konsumen, menanggapi keluhan konsumen dengan baik dan memberikan informasi serta perhatian yang sangat dibutuhkan oleh konsumen.

Dilihat dari minat membeli konsumen, maka dapat digambarkan bahwa konsumen sebagai tamu hotel berminat untuk mengambil keputusan pembelian produk jasa hotel pada Hotel Inna Dharma Deli Medan dipenagruhi oleh Produk (Product), harga

(Price), Promosi (Promotion), Lokasi (Place), Orang (People), Proses (Procced), dan

Kondisi Fisik (Phisyc) untuk membeli produk penginapan yang sesuai dengan keinginan dan menyatakan Hotel Inna Dharma Deli Medan merupakan hotel berbintang (3) tiga yang tepat serta berkeinginan untuk membeli kembali produk jasa tersebut, karena tamu hotel sebagai konsumen pada Hotel Inna Dharma Deli Medan telah memiliki minat dalam mengambil keputusan pembelian dan keyakinan yang tinggi bahwa Hotel Inna Dharma Deli Medan selalu memberikan yang terbaik konsumen dan pelanggan setianya. Minat untuk menginap perlu diteliti karena merupakan variabel yang dapat mendorong terjadinya keputusan pembelian.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN