• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis Pertama

Dalam dokumen TESIS. Oleh. DAUD YUSUF SARAGIH /Akt (Halaman 85-90)

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.5 Pengujian Hipotesis Pertama

Setelah diketahui bahwa tidak ada pelanggaran pengujian asumsi klasik dan model sudah dapat digunakan untuk melakukan analisa regresi berganda, maka selanjutnya adalah pengujian hipotesis pertama yaitu kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah derah. Untuk melihat pengaruh secara simultan yaitu dengan menggunakan uji statistik F, sedangkan untuk melihat pengaruh secara parsial yaitu dengan menggunakan uji statistik t.

5.5.1. Uji Statistik F

Hasil pengujian statistik F (uji simultan) pada kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah berpengaruh secara simultan terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah derah diperoleh hasil sebagai mana terdapat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Uji Statistik F ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1464,078 5 292,816 39,920 ,000b

Residual 513,448 70 7,335

Total 1977,526 75

a. Dependent Variable: Kualitas Informasi LKPD

b. Predictors: (Constant), Pengelolaan Aset TMD, Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, Audit Internal, Penerapan SAP

Berdasarkan Tabel 5.8, nilai F hitung 39, 920 lebih besar dari nilai F tabel 2,346 dan nilai signifikansi F sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 maka Ho ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti semua variabel independen (kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah) pada taraf signifikansi α

= 0,05.

5.5.2 Uji Statistik t

Hasil pengujian statistik t (uji parsial) pada kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah derah diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5.9 Uji Statistik t Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 8,962 6,508 1,377 ,173

Kapasitas SDM (X1) ,148 ,077 ,119 1,925 ,058 Pemanfaatan TI (X2) ,664 ,131 ,442 5,079 ,000 Penerapan SAP (X3) 1,397 ,333 ,384 4,198 ,000 Audit Internal (X4) ,558 ,144 ,262 3,888 ,000 Pengelolaan Aset TMD (X5) ,191 ,114 ,107 1,678 ,098

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 5.9 kriteria pengambilan keputusan menggunakan nilai signifikansi t pada taraf nyata 5% dan nilai t tabel

sebesar 1,994 maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen diuraikan sebagai berikut:

Variabel kapasitas sumber daya manusia memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,058 lebih besar dari α = 0,05, dan nilai t sebesar 1,925 lebih kecil dari t tabel 1,994 dan koefisien regresi yang bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

Variabel pemanfaatan teknologi informasi memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, nilai t sebesar 5,079 lebih besar dari t tabel 1,994 dan koefisien regresi yang bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

Variabel penerapan standar akuntansi pemerintahaan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, nilai t sebesar 4,198 lebih besar dari t tabel 1,994 dan koefisien regresi yang bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

Variabel audit internal memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, nilai t sebesar 3,888 lebih besar dari t tabel 1,994 dan koefisien regresi yang bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel audit internal berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

Variabel pengelolaan aset tetap milik daerah memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,098 lebih besar dari α = 0,05, nilai t sebesar 1,678 lebih kecil dari t tabel 1,994 dan koefisien regresi yang bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengelolaan aset tetap milik daerah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan Tabel 5.9 dapat diformulasikan persamaan regresi berganda antara variabel independen terhadap variabel dependen berikut ini:

Y = 8,962 + 0,148X1 + 0,664X2 + 1,397X3 + 0,558X4 + 0,191X5

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel independen kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah menunjukkan angka positif, hal ini berarti bahwa hubungan antara kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah dengan kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah adalah positif, maka jika semakin tinggi/baik kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal, dan pengelolaan aset tetap milik daerah maka semakin tinggi/baik kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Dimana pengaruh yang paling besar adalah variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan sebesar 139,7 % dan diikuti oleh variabel pemanfaatan teknologi informasi sebesar 66,4 %. Nilai konstanta pada perasamaan tersebut sebesar 8,962

artinya bila variabel independen bernilai nol maka nilai variabel kualitas informasi laporan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi akan bertambah sebesar 8,962.

5.5.4. Koefisien Determinasi

Tabel 5.10 Nilai Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,860a ,740 ,722 2,70832

a. Predictors: (Constant), Pengelolaan Aset TMD, Kapasitas SDM, Pemanfaatan TI, Audit Internal, Penerapan SAP

b. Dependent Variable: Kualitas Informasi LKPD

Nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2013).

Dari Tabel 5.10 diketahui nilai R square (R2) sebesar 74% . Namun jika independen variabel lebih dari satu maka sebaiknya untuk melihat kemampuan variabel memprediksi variabel dependen, nilai yang digunakan adalah nilai adjusted R2. Nilai adjusted R2 sebesar 0,722 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 72,2%. Dengan kata lain 72,2% perubahan dalam kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah mampu dijelaskan variabel kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, penerapan standar akuntansi pemerintahan, audit internal,

dan pengelolaan aset tetap milik daerah dan sisanya sebesar 27,8% dijelaskan oleh variabel/faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

Dalam dokumen TESIS. Oleh. DAUD YUSUF SARAGIH /Akt (Halaman 85-90)

Dokumen terkait