STRUKTUR ORGANISASI DIVISI REGIONAL
IV.2.2. Pengujian Hipotesis Secara Serempak
Re sid ua l 4 2 0 -2 Scatterplot
Dependent Variable: Perilaku Konsumen Respon SMS Iklan Flexi
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Gambar IV.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari Gambar IV.4 uji heteroskedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi linier berganda dalam penelitian ini.
IV.2.2. Pengujian Hipotesis Secara Serempak
Untuk menguji pengaruh penyusunan kalimat yang tepat berdasarkan pesan efektif dari iklan SMS Flexi yang terdiri dari isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan secara serempak terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan digunakan uji satistik F (uji F). Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila
nilai Fhitung < nilai Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. dapat dilihat pada Tabel IV.13 sebagai berikut:
Tabel IV.11 Hasil Uji Secara Serempak Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 107.268 4.000 26.817 7.732 0.000 Residual 329.482 95.000 3.468 Total 436.750 99.000 0.000
a. Predictors: (Constant), sumber pesan, format pesan, struktur pesan, isi pesan b.
Dependent Variable: Perilaku Konsumen Respon Iklan SMS Flexi
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel IV.11 diperoleh nilai Fhitung sebesar 7,732. Dengan menggunakan
tingkat kepercayaan (confidence interval) 90% atau =0,10, maka dari table
distribusi F diperoleh nilai 2,00. Dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel, maka Fhitung lebih besar dari Ftabel (2,00).Keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha, diterima, artinya secara serempak variabel penyusunan kalimat yang tepat dengan pesan efektif dari iklan SMS Flexi yang terdiri dari isi pesan, struktur pesan, format
pesan, dan sumber pesan berpengaruh sangat nyata (high significant) terhadap
perilaku konsumen pelanggan Flexi dalam merespon iklan Flexi di kota Medan. Untuk menemukan kelayakan suatu model regresi, yang dilihat dari nilai besarnya koefisien determinasi atau R2. Nilai besarnya koefisien determinasi atau R2 yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel IV.18 sebagai berikut:
Tabel IV.12 Nilai Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted
R Std. Error of
Square the Estimate
1 0.462 0.246 0.214 1.862
a. Predictors: (Constant), Sumber Pesan, Format Pesan, Isi Pesan, Struktur
Pesan
b. Dependent Variable: Perilaku Konsumen Respon Iklan SMS Flexi
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dari Tabel IV.12 diketahui nilai besamya koefisien determinasi atau R2
sebesar 0.246 Hal ini menunjuk bahwa 24.6% variable-variabel bebas yang diteliti oleh peneliti dalam penyusunan kalimat yang tepat yang terdiri dari isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan mampu menjelaskan variable terikatnya berupa perilaku konsumen pelanggan Flexi dalam merespon iklan Flexi. Sedangkan sisanya sebesar 75,4% dijelaskan oleh variable lain yang tidak terungkap.
Menurut Kotler (1997) dalam stimulus respon model bahwa marketing stimuli
(product, price, place, promotion), serta stimuli lain dari environmental,
digabungkan dengan karakteristik pembeli.Sedangkan promosi berupa iklan SMS
merupakan salah satu faktor dari marketing stimuli berupa promotion, sehingga
faktor-faktor lain tidak termasuk dalam penelitian ini. IV.2.3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Pengaruh penyusunan kalimat yang tepat dengan pesan efektif dari iklan SMS Flexi yang terdiri dari isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan digunakan uji statistik t (uji t). Respon ini berkaitan dengan pemahaman
program yang ditawarkan, ketertarikan,keyakinan, dan akhirnya menuju proses penggunaaan program-program yang ditawarkan oleh iklan SMS Flexi.
Apabila nilai thitung > nilai ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya apabila nilai thitung < nilai ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.19 berikut ini.
Tabel IV.13 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.723 1.449 6.019 0.000 Isi Pesan 0.187 0.101 0.177 1.846 0.068 Struktur Pesan 0.046 0.121 0.040 0.384 0.701 Format Pesan 0.041 0.082 0.049 0.506 0.614 Sumber Pesan 0.258 0.077 0.367 3.330 0.001
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Dilihat dari Tabel IV.13 diatas diperoleh nilai thitung dari setiap variabel
independen dalam penelitian ini. Nilai thitung dari setiap variabel independen
dibandingkan dengan nilai ttabel dengan menggunakan tingkat kepercayaan
(confidence interval) 90% dua arah atau /2 = 0,05 maka diperoleh nilai ttabel 1,660. Dari hasil uji parsial ini diketahui pengaruh setiap variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikatnya (dependent variable) sebagai berikut ini.
Pengaruh isi pesan (X1) terhadap variabel perilaku konsumen merespon iklan SMS
dari ttabel (1,660), maka keputusannya adalah menerima Ha dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa isi pesan berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan. Dari hasil uji signifikansi secara parsial didapat hasil signifikan karena 0,068<0,10 antara isi pesan terhadap perilaku konsumen merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan, artinya kebijaksanaan tentang variabel isi pesan mempengaruhi perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan. Hal ini diakibatkan penyampaian isi pesan dengan indikator daya tarik, serta tema/ide dipersepsikan oleh sebagian besar pelanggan terutama dari kata-kata yang menarik dari iklan SMS Telkom Flexi berdampak terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi. Kata-kata menarik tidak harus banyak agar tidak menghabiskan jumlah karakter yang ada, tetapi memiliki kesan yang kuat bagi pengguna Flexi. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Kotler (1997), mengungkapkan bahwa "dalam menentukan isi pesan yang terbaik, manajemen mencari daya tarik, tema, serta ide.". Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian
terdahulu dari Maulana (2007) yang hampir sama meneliti pengaruh pesan iklan
terhadap perilaku minat beli, yang menyatakan bahwa isi pesan berpengaruh secara nyata terhadap perilaku minat beli.
Pengaruh struktur pesan (X2) terhadap variabel perilaku konsumen dalam
merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan (Y) secara parsial dapat dilihat pada tabel IV.19 nilai thitung (0,384) lebih kecil dari ttabel (1,660), maka
disimpulkan bahwa struktur pesan yang indikatornya terdiri dari pengambilan kesimpulan, dan argumentasi tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan. Dari hasil uji signifikansi secara parsial bahwa terdapat pengaruh namun tidak signifikan antara struktur pesan terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan, artinya penyusunan kalimat SMS yang tepat tidak dipengaruhi oleh struktur pesan. Struktur pesan mensyaratkan bahwa pesan hendaknya memberikan kemudahan dalam pengambilan kesimpulan dari suatu iklan SMS pada diri konsumen, serta penyampaian argumentasi baik yang positif maupuan yang negatif didalam pesan SMS. Struktur pesan bukanlah hal yang penting bagi pelanggan Flexi di kota Medan. Pelanggan sepertinya menyadari bahwa kemudahan dalam pengambilan kesimpulan, serta penyampaian argumentasi tentang hal-hal yang positif maupun negatif menambah karakter pada iklan SMS yang memang sudah terbatas. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Kotler (1997), bahwa "efektivitas suatu pesan tergantung pada strukturnya…". Hal ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu dari Maulana (2007) yang hampir sama meneliti pengaruh pesan iklan terhadap perilaku minat beli yang menyatakan bahwa ada pengaruh struktur pesan terhadap perilaku minat beli.
Pengaruh format pesan (X3) terhadap variabel perilaku konsumen dalam
merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan (Y) secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.19 nilai thitung (0,041) lebih kecil dari ttabel (1,660), maka
disimpulkan bahwa format pesan yang indikatornya bagaimana penggunaan simbolisasi dalam memperkuat pesan iklan SMS berupa penggunaan huruf besar, serta tanda petik atau tanda baca lainnya tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan. Dari hasil uji sigfikansi secara parsial bahwa tidak terdapat pengaruh dan tidak signifikan antara format pesan terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan, artinya bagaimanapun penyusunan kalimat SMS yang tepat dengan format yang baik dalam rangka penyampaian pesan iklan tidak mempengaruhi terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan. Penggunaan tanda baca dianggap oleh pelanggan Flexi dapat mempengaruhi jumlah karakter yang dapat diterima olehnya, sementara itu masih terdapat informasi lain yang dianggap lebih panting dari sekadar penambahan karakter seperti tanda baca, untuk menjelaskan materi iklan yang ingin disampaikan oleh operator. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Kotler (1997), bahwa "komunikator harus mengembangkan suatu format yang kuat untuk pesannya". Hal ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu dari Maulana (2007) yang hampir sama meneliti pengaruh pesan iklan terhadap perilaku minat beli yang menyatakan bahwa format pesan mempengaruhi minat beli pelanggan Centriphone.
Pengaruh sumber pesan (X4) terhadap variabel perilaku konsumen dalam
merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan (Y) secara parsial dapal dilihat pada tabel IV.19 dengan nilai thitung sebesar 3,330 dan nilai signifikansi 0,001 sedangkan nilai ttabel pada tingkat kepercayaan 0,90 dan /2 = 0,05 adalah
1,660. oleh karena thitung (3,330) lebih besar dari ttabel (1,660) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumber pesan yang
indikatornya terdiri dari keahlian (expertise), kelayakan untuk dipercaya
(trustworthiness), dan kemampuan untuk disukai (likability) berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan artinya semakin sumber pesan tersebut berasal dari nomor khusus operator (terkadang dibuat tidak hanya berupa 4 digit, tetapi juga berupa karakter) yang tidak dapat ditiru oleh para penipu yang menggunakan SMS untuk menjaring korbannya, semakin besar respon konsumen terhadap iklan SMS yang disampaikan oleh Telkom Flexi.
Penipuan yang menggunakan SMS termasuk marak di Indonesia ini, tidak terkecuali di Kandatel Medan, telah membuat pelanggan Flexi begitu khawatir dengan nomor-nomor yang tidak dikenal yang tidak mencirikan nomor iklan SMS yang berasal dari operator kartunya. Kekhawatiran inilah yang menyebabkan tingginya nilai signifikansi (high significant) sumber pesan ini dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam merespon iklan SMS Flexi oleh pelanggan Flexi di kota Medan. Disamping itu nomor-nomor operator tersebut lebih mudah untuk diingat, dikarenakan karakteristiknya berasosiasi dengan identitas operator. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Kotler (1997), bahwa "Faktor-faktor apa yang melandasi kredibilitas sumber pesan? Tiga faktor yang paling sering diidentifikasi adalah keahlian, kelayakan untuk dipercaya, dan kemampuan untuk disukai". Hal ini sejalan
pengaruh pesan iklan terhadap perilaku minat beli , dimana pengaruh sumber pesan berpengaruh secara nyata. Seperti kita ketahui bahwa hampir tidak ada kekhawatiran dari konsumen terhadap sumber pesan berupa alamat suatu situs bahwa suatu situs sebagai media penyampaian iklan berasal dari situs beralamat palsu. Tidak mudah untuk membuat suatu situs beralamat palsu, karena adanya ketentuan untuk mendaftarkan diri ke pihak yang berkompeten.