HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.3. Uji Asumsi Klasik Hipotesis Kedua
5.4.2. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dengan Uji F dan secara parsial dengan Uji t.
Hasil pengujian statistik F (uji simultan) pada variabel EVA, DER dan manajemen laba terhadap return saham diperoleh hasil sebagai berikut pada Tabel 5.15:
Tabel 5.15 Tabel Uji F Hipotesis Pertama
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.909 3 1.970 2.904 .042a
Residual 40.693 60 .678
Total 46.602 63
a. Predictors: (Constant), pDTAC@, pEVA@, pDER@
b. Dependent Variable: pROR@
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Dari Tabel 5.15 diperoleh nilai Fhitung sebesar 2.904 sedangkan Ftabel pada
tingkat kepercayaan α = 5% adalah 2,34 dengan tingkat signifikansi 0,042. Dengan demikian dapat disimpulkan, sig = 0,042 < α = 0,05, yang berarti hipotesis H0 ditolak dan menerima hipotesis H1
Pengujian pengaruh secara parsial dilakukan dengan uji statistik t. Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel EVA, DER dan DTAC terhadap return
saham secara parsial dengan hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.14.
yang menyatakan EVA, Leverage dan Manajemen Laba secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.
Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5% untuk uji dua
arah (α/2 = 0,05/2 = 0,025 ) dengan derajad bebas (df) = n-k = 64 – 4 = 60. Nilai t tabel dengan taraf nyata α/2 = 0,025 dan df = 60 adalah 2,000.
- Jika t hitung > t tabel (2,000) atau t hitung < t tabel (-2,000), maka H0
- Jika t
ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima (berpengaruh).
tabel (-2,000) ≤ t hitung≤ t tabel (2,000), maka H0 diterima atau hipotesis yang
Berdasarkan hasil pengujian Tabel 5.14, maka secara parsial pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Variabel EVA mempunyai nilai t hitung = 1,798 yang lebih kecil dari t tabel (2,000) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,077 yang lebih besar dari α = 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel EVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2006-2010. Kondisi ini berarti hipotesis H0 diterima dan H1
b. Variabel DER mempunyai nilai t
ditolak.
hitung = -1,153 yang lebih kecil dari t tabel
(2,000) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,254 yang lebih besar dari α = 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2006-2010. Kondisi ini berarti hipotesis H0 diterima dan H1
c. Variabel DTAC mempunyai nilai t
ditolak.
hitung = 1,633 yang lebih kecil dari t tabel
(2,000) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,108 yang lebih besar dari α = 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel DTAC tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2006-2010. Kondisi ini berarti hipotesis H0 diterima dan H1
Untuk meyakinkan hubungan atau tingkat kekuatan hubungan antar variabel dapat dilihat pada uji koefisien determinasi pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .356a .127 .083 .82354
a. Predictors: (Constant),p DTAC@, p DER@, p EVA@
b. Dependent Variable: pROR@
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Tabel 5.16 meperlihatkan bahwa nilai Adjust R2 sebesar 0,083 atau 8,3% yang berarti bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap ROR adalah sebesar nilai koefisien determinasi atau 8,3%. Sedangkan sisanya 91,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Nilai R merupakan koefisien korelasi, dengan nilai 0,127 atau 12,7% menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel independen EVA, DER dan DTAC dengan variabel dependen yaitu ROR atau return saham adalah lemah karena berada dibawah 50%.
5. 5. Hasil Analisis Data Hipotesis Kedua
5.5.1. Persamaan Regresi
Pengujian kedua ini dilakukan setelah selesai diadakan pengujian regresi berganda yang dilakukan sebelumnya. Pengujian hipotesis kedua ini menggunakan analisa regresi linear berganda dengan metode selisih mutlak variabel independen dengan variabel moderating berupa kebijakan dividen yang diproksikan dengan
membuktikan hipotesis bahwa variabel DPR selaku variabel moderating dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen EVA, DER dan DTAC terhadap return saham yang diukur dengan ROR baik secara simultan maupun parsial.Persamaan regresi berganda ini dapat dilihat pada Tabel 5.16:
Tabel 5.17 Tabel Hasil Pengujian Regresi Hipotesis Kedua
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.224 .086 -2.606 .012 ZpEVA@ -.183 .097 -.585 -1.884 .065 ZPDER@ .083 .038 .266 2.178 .034 ZPDTAC@ .093 .036 .298 2.624 .011 ZDPR .079 .100 .254 .786 .435 M_EVA -.140 .121 -.167 -1.159 .251 M_DER -.087 .055 -.330 -1.597 .116 M_DTAC .173 .063 .593 2.734 .008
a. Dependent Variable: pROR
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Dari Tabel 5.17 diatas dapat diformulasikan dalam persamaan berikut ini :
Y = -0,224 - 0,183 EVA + 0,083 DER + 0,093 DTAC + 0,079 DPR - 0,140 M_EVA
- 0,087 M_DER + 0,173 M_DTAC +e
Persamaan regresi berganda diatas menunjukkan adanya faktor nilai konstanta sebesar -0,224 yang menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen EVA,
dari ROR adalah sebesar -0,224. Koefisien b1 sebesar -0,183 menunjukkan kenaikan variabel EVA sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan ROR sebesar 18,3% dengan asumsi semua variabel independen dan moderating lainnya bernilai nol. Koefisien b2
sebesar 0,083 menandakan bahwa setiap kenaikan 1% DER akan diikuti dengan kenaikan ROR sebesar 8,3% dengan asumsi semua variabel independen dan moderating lainnya bernilai nol. Koefisien b3 sebesar 0,093 menandakan bahwa setiap kenaikan 1% DTAC akan diikuti dengan kenaikan ROR sebesar 9,3% dengan asumsi semua variabel independen dan moderating lainnya bernilai nol. Koefisien b4
Koefisien b
sebesar 0,079 menandakan bahwa setiap kenaikan 1% DPR akan diikuti dengan kenaikan ROR sebesar 7,9% dengan asumsi semua variabel independen dan moderating lainnya bernilai nol.
5 yang bernilai -0,140 menunjukkan bahwa variabel DPR dapat menjadi variabel moderating yang memperlemah pengaruh variabel independen lainnya terhadap return saham apabila digunakan bersama dengan variabel EVA. Kenaikan 1% moderating EVA ini akan menyebabkan penurunan return saham sebesar 14%. Koefisien b6
Kenaikan 1% moderating DER ini akan menyebabkan penurunan return
saham sebesar 8,7%. Koefisien b
yang bernilai -0,087 menunjukkan bahwa variabel DPR dapat menjadi variabel moderating yang memperlemah pengaruh variabel independen lainnya terhadap return saham apabila digunakan bersama dengan variabel DER.
7 yang bernilai 0,173 menunjukkan bahwa variabel DPR dapat menjadi variabel moderating yang memperkuat pengaruh variabel independen lainnya terhadap return saham apabila digunakan bersama dengan
variabel DTAC. Kenaikan 1% moderating DTAC ini akan menyebabkan kenaikan
return saham sebesar 17,3%.
Kondisi ini mengartikan bahwa DER, DTAC dan DPR bila digunakan sebagai variabel independen dan variabel moderating yang menggunakan variabel DTAC mampu menunjukkan hubungan yang searah atau positif dengan return saham,
dimana setiap kenaikan variabel independen dan moderating ini akan menyebabkan kenaikan return saham, dan juga sebaliknya. Variabel EVA sebagai variabel independen dan variabel DPR yang digunakan sebagai moderating bersama dengan EVA dan DER menunjukkan hubungan yang tidak searah, atau negatif dengan return
saham.
5.5.2. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dengan Uji F dan secara parsial dengan Uji t.
Hasil pengujian statistik F (uji simultan) pada variabel DPR sebagai variabel moderating yang mempengaruhi interaksi variabel EVA, DER dan manajemen laba terhadap return saham diperoleh hasil sebagai berikut pada Tabel 5.18:
Tabel 5.18 Tabel Uji F Hipotesis Kedua
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.942 7 .277 3.676 .002a
Residual 4.226 56 .075
Total 6.168 63
a. Predictors: (Constant),Z pDTAC@, ZpEVA@, ZpDER@,ZDPR,M_EVA,M_DER,M_DTAC
b. Dependent Variable: pROR@
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Dari Tabel 5.18 diperoleh nilai Fhitung sebesar 3.676 sedangkan Ftabel pada
tingkat kepercayaan α = 5% adalah 2,34 dengan tingkat signifikansi 0,002. Dengan demikian dapat disimpulkan, sig = 0,002 < α = 0,05, yang berarti hipotesis H0 ditolak dan menerima hipotesis H1
Pengujian pengaruh secara parsial dilakukan dengan uji statisktik t. Uji statistik t dilakukan untuk menguji bagaimana variabel moderating dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel EVA, DER dan DTAC terhadap return saham secara parsial dengan hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.17
yang menyatakan terdapat interaksi kebijakan dividen dengan EVA, leverage dan manajemen laba dalam mempengaruhi return saham secara simultan. Penggunaan variabel moderating mengakibatkan pengaruh variabel independen terhadap return saham meningkat dari nilai F hitung sebesar 2,904 dengan tingkat signifikansi 0,042 menjadi sebesar 3,676 dengan tingkat signifikansi 0,002.
Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5% untuk uji dua
arah (α/2 = 0,05/2 = 0,025 ) dengan derajad bebas (df) = n-k = 64 – 8 = 56. Nilai t
tabel dengan taraf nyata α/2 = 0,025 dan df = 56 adalah 2,003.
- Jika t hitung > t tabel (2,003) atau t hitung < t tabel (-2,003), maka H0
- Jika t
ditolak atau hipotesis yang diajukan diterima (berpengaruh).
tabel (-2,003) ≤ t hitung≤ t tabel (2,003), maka H0
Untuk meyakinkan hubungan atau tingkat kekuatan hubungan antar variabel dapat dilihat pada uji koefisien determinasi pada Tabel 5.19.
diterima atau hipotesis yang diajukan ditolak (tidak berpengaruh).
Tabel 5.19. Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .561a .315 .229 .27470
a. Predictors: (Constant),M_EVA,M_DER,M_DTAC,Zp DTAC@, Zp DER@, Zp EVA@,ZDER
b. Dependent Variable: pROR@
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (Data Diolah)
Tabel 5.19 meperlihatkan bahwa nilai Adjust R2 sebesar 0,229 atau 22,9% yang berarti bahwa persentase pengaruh variabel independen yang telah dipengaruhi variabel moderating terhadap ROR adalah sebesar nilai koefisien determinasi 22,9%. Sedangkan sisanya 77,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Dari tabel ini terlihat variabel moderating mampu memperkuat hubungan variabel independen terhadap variabel dependen
secara simultan, dimana koefisien determinasinya menjadi lebih kecil dengan menggunakan variabel moderating, yakni naik dari 8,3% menjadi 22,9%.