BAB III METODE PENELITIAN
F. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:203) instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi
product moment, sebagai berikut Sugiyono (2013:286):
= ∑ − (∑ (∑
√{ ∑ � − (∑ � }{ ∑ � − (∑
Keterangan:
r = koefisien korelasi antara variabel X dengan Variabel Y
Y= skor total dari seluruh item
X= skor total dari setiap item
N=jumlah responden
∑ =hasil kali X dan Y
Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal tersebut
dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal tersebut dapat
dikatakan tidak valid.
Nilai � � dapat di hitung dengan menggunakan sampel sebanyak 113 responden dengan taraf signifikansi 5%, dari responden sebanyak 113 siswa tersebut
Df= n-2
Keterangan:
Df = degree of freedom (derajat bebas)
n = jumlah responden
Perhitungan � � adalah sebagai berikut: Df= 113-2 = 111
Tabel 3.3 Sebagian dari r table
Df= n-2
Taraf Signifikansi sebesar 0,05
(5%)
111 0,1867
Jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih besar dari
nilai � � =0,1867, maka item pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih kecil
� � =0,1867, maka item pertanyaan/pernyataan dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah responden
sebanyak 113 siswa. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta, SMP Kristen
Kalam Kudus, SMP Tumbuh Yogyakarta dan SMP Negeri 2 Yogyakarta. Berikut ini
a. Variabel Perilaku Menyontek Siswa
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Perilaku Menyontek
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 1 .376 0,1867 Valid Butir 2 .572 0,1867 Valid Butir 3 .449 0,1867 Valid Butir 4 .313 0,1867 Valid Butir 5 .430 0,1867 Valid Butir 6 .424 0,1867 Valid Butir 7 .356 0,1867 Valid Butir 8 .322 0,1867 Valid Butir 9 .476 0,1867 Valid Butir 10 .339 0,1867 Valid Butir 11 .313 0,1867 Valid
Butir 12 -.162 0,1867 Tidak Valid
No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 14 .657 0,1867 Valid Butir 15 .235 0,1867 Valid Butir 16 .545 0,1867 Valid Butir 17 .376 0,1867 Valid Butir 18 .389 0,1867 Valid Butir 19 .377 0,1867 Valid Butir 20 .523 0,1867 Valid Butir 21 .426 0,1867 Valid
Butir 22 -.480 0,1867 Tidak Valid
Butir 23 .400 0,1867 Valid
Butir 24 .357 0,1867 Valid
Butir 25 .593 0,1867 Valid
Butir 26 .568 0,1867 Valid
No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 28 .522 0,1867 Valid Butir 29 .209 0,1867 Valid Butir 30 .285 0,1867 Valid Butir 31 .571 0,1867 Valid Butir 32 .651 0,1867 Valid Butir 33 .681 0,1867 Valid Butir 34 .680 0,1867 Valid Butir 35 .568 0,1867 Valid
Butir 36 -.134 0,1867 Tidak Valid
Butir 37 .667 0,1867 Valid
Butir 38 .553 0,1867 Valid
Butir 39 .454 0,1867 Valid
Butir 40 .549 0,1867 Valid
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 42 .548 0,1867 Valid
Butir 43 .692 0,1867 Valid
Butir 44 .638 0,1867 Valid
Butir 45 .103 0,1867 Tidak Valid
Butir 46 .519 0,1867 Valid
Butir 47 .666 0,1867 Valid
Butir 48 .652 0,1867 Valid
Butir 49 .485 0,1867 Valid
Butir 50 -.547 0,1867 Tidak Valid
Butir 51 .227 0,1867 Valid
Butir 52 .717 0,1867 Valid
Butir 53 .439 0,1867 Valid
Butir 54 .334 0,1867 Valid
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 56 .103 0,1867 Tidak Valid
Butir 57 .679 0,1867 Valid
Butir 58 .567 0,1867 Valid
Butir 59 .307 0,1867 Valid
Butir 60 .703 0,1867 Valid
Tabel 3.4 menunjukan bahwa ada beberapa butir pertanyaan/pernyataan
tentang perilaku menyontek adalah tidak valid karena nilai corrected item-total
correlation ( � � = 0,1867). Butir yang tidak valid antara lain 12, 22, 36, 45, 50, dan 56 karena ada beberapa butir pertanyaan/ pernyataan yang tidak valid maka
dilakukan pengujian validitas ulang.
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Perilaku Menyontek
No Item r hitung r tabel Keterangan
Butir 1 .389 0.1867 Valid
No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 3 .454 0.1867 Valid Butir 4 .313 0.1867 Valid Butir 5 .441 0.1867 Valid Butir 6 .448 0.1867 Valid Butir 7 .348 0.1867 Valid Butir 8 .322 0.1867 Valid Butir 9 .480 0.1867 Valid Butir 10 .374 0.1867 Valid Butir 11 .346 0.1867 Valid Butir 13 .458 0.1867 Valid Butir 14 .666 0.1867 Valid Butir 15 .237 0.1867 Valid Butir 16 .560 0.1867 Valid Butir 17 .371 0.1867 Valid Butir 18 .393 0.1867 Valid
No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 19 .383 0.1867 Valid Butir 20 .516 0.1867 Valid Butir 21 .465 0.1867 Valid Butir 23 .426 0.1867 Valid Butir 24 .355 0.1867 Valid Butir 25 .582 0.1867 Valid Butir 26 .573 0.1867 Valid Butir 27 .666 0.1867 Valid Butir 28 .525 0.1867 Valid Butir 29 .188 0.1867 Valid Butir 30 .281 0.1867 Valid Butir 31 .567 0.1867 Valid Butir 32 .655 0.1867 Valid Butir 33 .677 0.1867 Valid
No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 34 .684 0.1867 Valid Butir 35 .573 0.1867 Valid Butir 37 .674 0.1867 Valid Butir 38 .559 0.1867 Valid Butir 39 .453 0.1867 Valid Butir 40 .552 0.1867 Valid Butir 41 .366 0.1867 Valid Butir 42 .552 0.1867 Valid Butir 43 .683 0.1867 Valid Butir 44 .654 0.1867 Valid Butir 46 .502 0.1867 Valid Butir 47 .679 0.1867 Valid Butir 48 .653 0.1867 Valid Butir 49 .475 0.1867 Valid
No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 51 .222 0.1867 Valid Butir 52 .729 0.1867 Valid Butir 53 .448 0.1867 Valid Butir 54 .328 0.1867 Valid Butir 55 .289 0.1867 Valid Butir 57 .688 0.1867 Valid Butir 58 .565 0.1867 Valid Butir 59 .298 0.1867 Valid Butir 60 .702 0.1867 Valid
Tabel 3.5 setelah menghapus butir pertanyaan/pernyataan yang tidak valid dan
melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir pertanyaan/pernyataan
tentang peran menyontek adalah valid karena nilai corrected item-total correlation
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi
dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali pengukuran dilakukan pada
hal yang sama.
Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan program
komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha Cronbach yaitu dengan membelah
item sebanyak jumlah itemnya. Semakin besar koefisien reliabilitas berarti semakin
kecil kesalahan pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya,
semakin kecil koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan pengukuran maka
semakin tidak reliabel.
Pengujian realibitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha, sebagai berikut Kountur (2003:158):
α=(�−� ( −∑ α2���
α2����
Keterangan:
a = cronbach’s alpha N = banyaknya pertanyaan
α ��� = variance dari pertanyaan
α ��� = variance dari skor
Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel.
Hasil pengujian reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kontekstual, variabel keterampilan berkomunikasi, variabel integritas pribadi, dan
variabel minat belajar siswa tampak dalam tabel berikut:
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status
Perilaku
Menyontek
0,923 0,6 Reliabel
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa instrument penelitian untuk variabel peran menyontek
adalah reliabel (keseluruhan nilan r hitung atau cronbach’s alpha> 0,6).
3. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data
Deskripsi data digunakan peneliti untuk menggambarkan karakter suatu data
yang berasal dari populasi penelitian pada variabel peran. Menurut Kountor
(2003:104) penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran
atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek
yang diteliti.
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif atau pemaparan. Data hasil kuesioner dideskripsikan dengan
Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II), karena jika dibandingkan dengan PAP tipe
pada persentil 56 sering disebut sebagai presentil minimal, karena passing score pada
presentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling
rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada presentil kurang dari 56
dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut
telah keluar dari presentil minimal dan maksimal. Namun, terbuka kesempatan untuk
menentukan passing score pada daerah presentil 56 dan 65, asalkan penentuan
passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan.
Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995:157):
Tabel 3.7 Nilai Presentil PAP Tipe II
Nilai Presentil Kategori Kecenderungan Variabel
81%-100% Sangat Tinggi
66%-80% Tinggi
56%-65% Sedang
46%-55% Rendah
<46% Sangat Rendah
PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi
siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam hal ini data
penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1,
dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II
dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x (skor tertinggi yang mungkin
dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:
a. Variabel Perilaku Menyontek Para Siswa
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 54 = 216
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 54= 54
Skor: 54+81% (216-54) = 185,22 dibulatkan 185 54+66% (216-54) = 160,92 dibulatkan 161 54+56% (216-54) = 144,72 dibulatkan 145 54+46% (216-54) = 128,52 dibulatkan 129 54+0% (216-54) = 54
Tabel 3.8
Rentang Tingkat Perilaku Menyontek Siswa
No. Interval Skor Kategori
1 185-216 Sangat Tinggi
2 161-184 Tinggi
3 145-160 Sedang
4 129-144 Rendah
5 54-128 Sangat Rendah
2. Pengujian Kruskal Wallis
Menurut Sugiyono dan Wibowo terdapat dua model komparasi, yaitu
komparasi antara dua sampai dan komparasi antara lebih dari dua sampel yang
sering disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap model komparasi sampel
dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkolerasi dan sampel yang tidak
berkolerasi disebut dengan sampel independent.
Dalam pengujian hipotesis komparatif dua sampel atau lebih terdapat berbagai
teknik statistic yang dapat digunakan. Teknik statistik digunakan tergantung pada
bentuk komparasi dan macam data. Berikut ini tabel pedoman untuk memilih
Tabel 3.9
Pedoman Teknik Pengolahan Data
Macam-
macam data
Bentuk komparasi
Dua sampel K sampel
Korelasi Independent Korelasi independent
Interval rasio T-test dua sampel T-test dua sampel One way anova One way anova
Nominal Mc nemar Fisher exact
Chi kuadrat Two sample Chi kuadrat for k sampel Cochron Q Chi kuadrat for k sample
Ordinal Sign test
Wilcoxon Matched pairs Median test Mann-whitney Test Kolmogororov Smirnov Wald- wolfowitz Friedman Two way anova Median Extension Kruskal- wallis one way anova
Berdasarkan data kuesioner karena penelitian ini menggunakan jenis data ordinal
sehingga peneliti memilih pengujian statistika non parametik yaitu kruskal wallis
(lebih dari dua kelompok data) yang yang diolah dengan menggunakan program
3. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah ada perbedaan perilaku menyontek yang ditinjau
dari status sekolah dan tingkat pendidikan orang tua. Pengujian hipotesis ini
dilakukan dengan menggunakan dengan alat bantu SPSS for windows versi 17,0,
pengujiannya antara lain:
a. Mann-Whitney
Uji mann-whitney berfungsi sebagai pengujian signifikan hipotesis
komparatif dua kelompok data independent.
b. Kruskal-Wallis
Uji kruskal wallis sebagai pengujian signifkan hipotesis komparatif lebih
56