• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA 58 LAMPIRAN

C. Metodologi Penelitian

C.5. Pengujian Kualitas Papan Komposit

Pengujian kualitas dilakukan terhadap setiap jenis papan yang dibuat. Pengujian difokuskan pada pengujian sifat fisik dan mekanis sesuai standar

Japanese Agricultural Standar (JAS) No. 1516, 2003 JAS for Structural Plywood

dan standar Cina GB/T 19536 2004 plywood for container flooring. Sifat fisik yang diuji meliputi kadar air dan delaminasi, sedangkan sifat mekanik yang diuji meliputi keteguhan patah (MOR), modulus elastisitas(MOE), uji tekan searah panjang papan (sejajar dan tegak lurus serat), uji tekan searah tebal papan, serta uji kekerasan. Pola pemotongan contoh uji untuk pengujian tersebut disajikan pada Gambar 7. A B 2.ii 2.i 1.i.a 1.i.b 1.ii.a 1.ii.b 5 4 3 2.ii.a a 2.ii.b 2.i.b 2.i.a 500 mm 30 mm 500 mm 1.i 1.ii 3 6 4 2.ii 2.i 2.iii 2.iii

Gambar 7. Pola Pemotongan Contoh Uji

Keterangan :

A = pola pemotongan papan selain konstruksi papan dengan bagian inti dari strip log core kayu karet berbentuk bulat.

B = pola pemotongan papan untuk papan dengan bagian inti dari strip log core

kayu karet berbentuk bulat.

1 = contoh uji untuk determinasi keteguhan patah (MOR) dan modulus elastisitas (MOE) papan (500 mm x 50 mm) (i = sejajar serat, ii = tegak lurus serat, a = pola bulatan penuh, b = pola setengah bulatan).

2 = contoh tekan sejajar dan tegak lurus permukaan papan (25 mm x 50 mm) (i = sejajar serat, ii = tegak lurus serat, iii = uji tekan searah tebal papan (1 cm x 1 cm x 3 cm) a = pola bulatan penuh, b = pola setengah bulatan). 3 = contoh uji delaminasi (75 mm x 75 mm)

4 = contoh uji determinasi kerapatan dan kadar air (100 mm x 100 mm) 5 = contoh uji kekerasan papan (75 mm x 150 mm)

Rumus-rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai masing-masing parameter sifat yang diuji adalah sebagai berikut :

C.5.1. Kadar Air

Penentuan kadar air papan dilakukan dengan menghitung selisih berat awal dengan berat setelah dikeringkan dalam oven sampai mencapai berat konstan pada suhu ± 103oC. Kadar air tersebut dihitung dengan rumus :

Keterangan :

KA = Kadar air (%)

BA = Berat awal contoh uji setelah pengkondisian (g)

BK = Berat tetap contoh uji setelah dikeringkan dalam oven (g)

C.5.2. Delaminasi

Prinsip pengujian untuk delaminasi adalah mengetahui pengaruh air dingin terhadap keutuhan garis rekat dari papan komposit ini. Contoh uji direndam dalam air panas selama 4 jam, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 600C ± 30C selama 20 jam, selanjutnya contoh uji direndam kembali dalam air mendidih selama 4 jam dan terakhir dioven pada temperatur ± 30C selama 3 jam. Setelah itu, contoh uji diukur panjang delaminasi pada setiap garis rekat dan pada setiap sisi kemudian dijumlahkan. Dari perhitungan jumlah delaminasi dapat diperoleh nisbah delaminasi dengan menggunakan rumus:

C.5.3. Keteguhan Patah/Modulus of Ruptre (MOR)

Penentuan MOR dilakukan dengan menggunakan mesin penguji universal testing machine (UTM). Pengujian dilakukan pada arah sejajar dan tegak lurus arah panjang papan. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban secara perlahan-lahan pada bagian tengah contoh uji. Bentang yang digunakan adalah 15 cm. MOR contoh uji dihitung dengan menggunakan rumus:

MOR = Modulus of Rupture/Keteguhan patah (kgf/cm2)

L = Bentang (cm)

P = Beban maksimum (kgf) h = Tebal contoh uji (cm) b = Lebar contoh uji (cm)

C.5.4. Keteguhan Lentur/Modulus of Elasticity (MOE)

Penentuan MOE dilakukan dengan menggunakan contoh uji yang sama dengan MOR. Pengujian juga dilakukan bersamaan dengan pengujian MOR, namun yang dicatat dalam pengujian ini adalah perubahan defleksi setiap perubahan beban tertentu. Nilai MOE dihitung dengan rumus :

Keterangan :

MOE = Modulus of Elasticity/ Keteguhan lentur (kgf/cm2)

L = Bentang (cm)

P = Beban sampai batas proporsi (kgf) Y = Lenturan pada beban P

h = Tebal contoh uji (cm) b = Lebar contoh uji (cm)

C.5.5. Keteguhan Tekan (Compression Strength)

Uji tekan papan komposit dilakukan dengan menekan papan komposit sejajar permukaan dan tegak lurus permukaan papan yang dipasang pada UTM sampai batas maksimum, sehingga diperoleh nilai kekuatan tekan.

Nilai kekuatan kompresi papan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

P = beban maksimum (kg)

A = luas permukaan papan yang diberi beban (cm2)

C.5.6. Kekerasan(Hardness)

Uji kekerasan papan komposit dengan menekankan bola baja pada mesin UTM ke bidang permukaan papan, sehingga diperoleh nilai kekerasan papan yang ditunjukkan dengan kemampuan menahan beban maksimum per satuan luas setengah bola baja (kg/cm2).

Analisis data hasil pengujian dilakukan dengan mengukur rata-rata dari seluruh data yang terkumpul untuk setiap parameter. Kemudian nilai rata-rata tiap parameter tersebut dibandingkan dengan nilai rata-rata parameter yang lain pada variabel dependent yang sama. Selain itu nilai-nilai yang diperoleh juga dibandingkan dengan standar yang digunakan sehingga diketahui jumlah parameter yang memenuhi standar.

Rancangan percobaan untuk mengetahui pengaruh setiap perlakuan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu konstruksi strip log core (2 taraf) dan jenis pelapis (4 taraf). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali.

Model linier aditif untuk rancangan percobaan tersebut adalah ;

Yijk = μ + αi + βj + αiβj + ξijk Dimana:

Yijk = Pengamatan pada papan, konstruksi strip log core ke-i, jenis pelapis ke-j dan ulangan ke-k

μ = Rataan umum

αi = Pengaruh konstruksi strip log core ke-i

βj = Pengaruh jenis pelapis ke-j

ξijk = Pengaruh acak konstruksi strip log core ke-i, jenis pelapis ke-j, ulangan ke-k

Mattjik dan Sumertajaya(2002).

Kemudian rancangan percobaan untuk mengetahui pengaruh pola penyusunan dan jarak antar strip log core juga menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu pola penyusunan strip log core (2 taraf) dan tebal strip log core (3 taraf). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali.

Model linier aditif untuk rancangan percobaan tersebut adalah ; Yijk = μ + αi + βj + αiβj + ξijk

Dimana:

Yijk = Pengamatan pada papan, jenis bambu ke-i, berat labur ke-j dan ulangan ke-k

μ = Rataan umum

αi = Pengaruh pola penyusunan strip log core ke-i

βj = Pengaruh tebal strip log core ke-j

ξijk = Pengaruh acak pola penyusunan strip log core ke-i, tebal strip log core

Jika berdasarkan hasil analisis ragam ditemukan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap kualitas papan komposit, maka dilakukan analisis lanjutan dengan menggunakan analisis perbandingan berganda Duncan (DMRT).

A. Stuktur Anatomi Log Core Kayu Karet dan Bambu

Dokumen terkait