• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Permintaan Statis 1. Estimasi Fungsi Permintaan

2. Pengujian Model

Untuk menganalisis hubungan antara permintaan kedelai di Kabupaten Klaten dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya digunakan model regresi linier berganda dalam bentuk fungsi logaritma natural. Agar dapat memperoleh hasil regresi yang terbaik maka harus memenuhi kriteria statistik sebagai berikut :

a. Uji R2 Adjusted

Nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar sumbangan variable-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebasnya. Berdasarkan hasil dari analisis diperoleh nilai

adjusted R2 sebesar 0,880. Hal ini menunjukkan bahwa 88 % permintaan kedelai di Kabupaten Klaten dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam model yaitu harga kedelai, harga beras, harga jagung, harga telur, pendapatan penduduk, dan jumlah penduduk. Sedangkan sisanya sebesar 12% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. misalnya: selera konsumen, cita rasa, preferensi konsumen dll. b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten. Hasil analisis uji F dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 24. Hasil Analisis Varian Variable-Variabel yang Berpengaruh Terhadap Permintaan Kedelai di Kabupaten Klaten.

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 0,083 6 0,014 18,104 0,000a

Residual 0,006 8 0,001

Total 0,089 14

lxxiv

Berdasarkan analisis uji F yang dilakukan dapat diketahui bahwa nilai signifikasi sebesar 0.000 dan lebih kecil dari α = 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang diamati yaitu harga kedelai, harga beras, harga jagung, harga telur, pendapatan penduduk, dan jumlah penduduk secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten.

c. Uji-t

Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang diteliti secara individual terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten. Hasil analisis uji - t dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 25. Hasil Analisis Uji-t Masing-Masing Variabel Bebas

Variabel Koefisien regresi t hitung Signifikasi

Harga kedelai (X1) -0,135 -2,717 0,026** Harga beras (X2) -0,093 -,804 0,444 ns Harga jagung (X3) -0,123 -1,000 0,347 ns Harga Telur (X4) -0,003 -,043 0,967 ns Pendapatan penduduk (X5) 0,103 2,991 0,017** Jumlah penduduk (X6) 2,548 5,770 0,000***

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 2 Keterangan :

***

: signifikasi pada tingkat kepercayaan 99% **

: signifikasi pada tingkat kepercayaan 95% ns

: tidak signifikan

Tabel 25 menyatakan bahwa variabel harga kedelai dan variabel pendapatan penduduk berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini ditunjukkan oleh probabilitas atau nilai signifikansi dari masing-masing variabel tersebut yang lebih kecil dari nilai α = 0,05 (P < 0,05). Sedangkan variabel pendapatan penduduk dan jumlah penduduk berpengaruh sangat nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten pada tingkat kepercayaan 99%. Hal ini ditunjukkan oleh probabilitas atau nilai signifikansinya yang lebih kecil dari nilai α = 0,01 (P < 0,01). Variabel harga beras, harga jagung dan harga telur tidak berpengaruh nyata pada

lxxv

permintaan kedelai di Kabupaten Klaten, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansinya yang lebih besar dari nilai α = 1%, 5%, dan 10%.

d. Variabel Bebas yang Paling Berpengaruh

Untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh dapat diketahui dari nilai standar koefisien regresi. Semakin besar nilai standar koefisien regresi maka semakin besar pengaruh variabel bebas tersebut terhadap permintaan kedelai. Nilai standar koefisien regresi dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Nilai Standar Koefisien Regresi Variabel-Variabel yang Berpengaruh Terhadap Permintaan Kedelai di Kabupaten Klaten

Variabel Standar Koefisien Regresi Peringkat

Jumlah penduduk (X5) 7,99998 1

Harga kedelai (X1) -0,06648 2

Pendapatan penduduk (X4) 0,02128 3

Sumber : Diadopsi dari Lampiran 4

Tabel 26 menyatakan bahwa variabel jumlah penduduk (X5) memiliki nilai standar koefisien regresi yang terbesar. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk mempunyai pengaruh yang terbesar terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Klaten. Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh paling kecil adalah pendapatan penduduk. Penjelasan mengenai pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap permintaan permintaan kedelai di Kabupaten Klaten dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk menggambarkan potensi banyaknya konsumen yang membeli suatu barang. Oleh karena itu, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan juga akan meningkat khususnya kebutuhan akan pangan karena setiap orang membutuhkan pangan untuk pertumbuhan dan pemenuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kedelai merupakan salah satu bahan makanan yang banyak mengandung protein nabati dan dapat digunakan sebagai lauk pauk dan berbagai olahan lainnya.

lxxvi

Berdasarkan nilai standar koefisien regresi, jumlah penduduk mempunyai pengaruh terbesar dalam kedelai di Kabupaten Klaten.

Hal ini dikarenakan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan pangan maupun bahan makanan akan meningkat. Oleh karena itu, jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap permintaan kedelai. Peningkatan jumlah penduduk berarti menyebabkan perubahan struktur umur. Pada permintaan kedelai juga mengalami perubahan karena konsumsi kedelai antara orang dewasa dengan anak-anak maupun remaja berbeda-beda.

2. Harga Kedelai

Harga merupakan salah satu faktor utama yang sangat diperhatikan oleh konsumen untuk mengambil keputusan dalam pembelian suatu barang. Oleh karena itu, apabila di dalam suatu pasar menjual sejenis barang yang mempunyai manfaat atau kegunaan yang sama, maka konsumen akan lebih memilih untuk membeli barang yang harganya lebih murah. Berdasarkan Tabel 25 dapat diketahui bahwa nilai dari standar koefisien regresi variabel harga kedelai mempunyai urutan kedua dalam mempengaruhi permintaan kedelai di Kabupaten Klaten

3. Pendapatan Penduduk

Berdasarkan nilai standar koefisien regresi, pendapatan berada pada urutan ketiga dalam mempengaruhi permintaan kedelai. Pada pendapatan yang terbatas biasanya digunakan dahulu untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok yaitu beras. Apabila kebutuhan pangan pokok tersebut sudah terpenuhi, maka baru digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan makanan lain. Perkonomian masyarakat di Kabupaten Klaten menunjukkan adanya peningkatan dan hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan pendapatan. Dengan semakin baiknya tingkat pendapatan tersebut, maka kebutuhan akan bahan makanan yang lain (non beras) dapat terpenuhi. Dengan terpenuhinya semua kebutuhan pangan pokok

lxxvii

(beras) dan non pokok, maka pendapatan akan digunakan untuk memenuhi barang-barang kebutuhan yang lain.

Dokumen terkait