• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Pangan

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Assalamualaikum wr. wb, (Halaman 89-96)

III. Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk Pangan dan Kemasan Pangan

3. Pengujian Pangan

Mengacu pada pedoman Prioritas sampling Produk Pangan tahun 2020, jumlah produk pangan yang diterima oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta sebanyak 768 sampel. Sampel sejumlah 768 tersebut terdiri dari 741 sampel rutin dan 27 sampel pihak ketiga.

Sampel rutin terdiri dari 194 sampel purposif/targeted dan 547 sampel acak . Dari 741 sampel rutin, 3 sampel hanya masuk ke laboratorium mikrobiologi (sampel DNA babi) dan 19 sampel permen masuk ke laboratorium Obat dan NAPZA (sampel kasus). Jadi total sampel rutin yang masuk ke Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya adalah 719 sampel.

a. Sampel Pangan Purposif / Targeted

Sampling dan Pengujian Pangan purposif dilakukan terhadap jenis pangan PJAS, DNA Porcine, AMIU, Kasus, UMKM, Fortifikasi, Lokal Spesifik dan kemasan Pangan.

Hasil pengujian berdasarkan parameter kimia dan atau parameter mikrobiologi terhadap 194 sampel menunjukkan bahwa terdapat 160 sampel MS (82,47 %), 16 sampel TMS (MK Penandaan dan TMS Pengujian) (8,25 %),12 sampel TMS (TMK Penandaan dan TMS Pengujian) (6,18%) dan 6 sampel TMS (TMK Penandaan dan MS Pengujian) (3,09

%).

Persentase Capaian Sampling Acak Pangan

40 35 30 25 20 15 10 5 0

34,2 24,5

22,1 10,8

8,4

JB JU JP JT JS

Gambar 49. Profil Pangan Purposif/ Targeted 2020

i. Sampel Pangan Jajanan Anak Sekolah

Selama tahun 2020 dilakukan dilakukan sampling dan pengujian pangan jajanan anak sekolah dari Sekolah Dasar di wilayah Jakarta sebanyak 24 sampel. Hasil pengujian berdasarkan parameter kimia dan atau parameter mikrobiologi menunjukkan bahwa 20 sampel MS (83,33%), 3 sampel TMS Kimia (12,5%) dan 1 sampel TMS Mikrobiologi (4,17%). Adapun sampel yang TMS Kimia seluruhnya TMS Siklamat dan sampel yang TMS Mikrobiologi adalah TMS MPN E Coli.

Gambar 50. Profil Hasil Pengujian Sampel PJAS 2020

ii. Sampel Pangan Fortifikasi

Pada tahun 2020, dilakukan sampling dan pengujian produk pangan fortifikasi sejumlah 70 sampel, yang terdiri dari garam 45 sampel, minyak goreng 15 sampel dan tepung terigu 10 sampel. Hasil pengujian sampel terhadap 70 sampel, berdasarkan

200 150 100 50 0

160 sampel

82,47 % 16 sampel

8,25 % 6 sampel

12 sampel 3,09 % 6,18 %

MS ( MS TMS (MK TMS (TMK TMS (TMK Penandaan Penandaan Penandaan Penandaan dan MS Uji) dan TMS Uji ) dan TMS Uji) dan MS Uji )

TMS Kimia 12,5 % (3 sampel)

TMS Mikrobiologi

4,17 % (1 sampel )

MS 83,33 % (20 sampel)

Gambar 51. Profil Hasil Pengujian Sampel Fortifikasi 2020

iii. Sampel Kemasan Pangan

Pada tahun 2020 dilakukan sampling dan pengujian sampel kemasan pangan berupa melamin sebanyak 3 sampel. Terhadap kemasan berbahan melamin dilakukan uji migrasi formaldehid serta migrasi Pb dan Cd. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh sampel tersebut MS (100%).

iv. Sampel DNA Porcine

Pada tahun 2020 dilakukan sampling dan pengujian sampel DNA porcine berupa mi instan sejumlah 3 sampel. Dari 3 sampel tersebut seluruhnya MS atau tidak terdeteksi fragmen DNA Porcine.

v. Sampel UMKM, Kasus, AMIU dan Lokal Spesifik

Dalam rangka pendampingan UMKM pada tahun 2020 dilakukan sampling dan pengujian sejumlah 52 sampel. Hasil pengujian berdasarkan parameter kimia dan atau parameter mikrobiologi menunjukkan bahwa 43 sampel MS (82.69%) dan 9 Sampel TMS (17,31%). Sampel yang TMS yaitu 1 sampel TMS Protein, 2 sampel TMS Angka (Ak) Enterobacteriaceae dan 6 sampel TMS APM Enterobacteriaceae.

Gambar 52. Profil Hasil Pengujian Sampel UMKM 2020 50

40 30 20

10 0 0

15 0

garam tepung terigu minyak goreng MS TMS

10 32

13

MS TMS Protein

TMS Ak Enterobacteriaceae TMS APM Enterobacteriaceae

2 sampel 6 sampel 1 sampel

43 sampel

Sampling dan pengujian sampel UMKM merupakan program dari Badan POM dalam rangka fasilitasi UMKM untuk registrasi MD. Parameter wajib yang diuji sesuai dengan parameter uji registrasi pangan olahan ditambah parameter uji sesuai pedoman sampling. Timeline pengujian untuk sampel UMKM saat ini masih disamakan dengan timeline pengujian untuk sampel rutin lainnya, yaitu 30 hari kerja. Namun karena sampel UMKM merupakan sampel yang harus diprioritaskan, maka timeline pengujian untuk sampel tersebut harus dipersingkat. Ada sampel UMKM yang sudah pernah masuk di bulan tertentu, tetapi karena ada salah satu parameter pengujian yang tidak memenuhi syarat maka perlu disampling dan diuji lagi di periode berikutnya. Hal ini tentu saja menjadi perhatian khusus di Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya. Ada juga sampel UMKM yang parameter uji nya belum pernah dikerjakan di Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya sehingga harus dicari dulu metode dan persyaratannya, dipelajari cara uji nya sehingga hal ini agak menghambat kecepatan proses pengujian di laboratorium.

Untuk sampel kasus dilakukan sampling dan pengujian sebanyak 23 sampel. Ada 19 sampel produk permen yang masuk ke laboratorium Obat dan NAPZA untuk diperiksa kandungan NAPZA-nya dan 4 sampel masuk Laboratorium Pangan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh sampel kasus memenuhi syarat (MS).

Sampel AMIU yang diterima oleh Laboratorium Pangan dan bahan berbahaya sebanyak 10 sampel dan seluruhnya memenuhi syarat.

Dalam rangka menjaga agar produk pangan lokal tetap terjamin mutu dan keamanannya maka dilakukan sampling dan pengujian terhadap sampel lokal spesifik sebanyak 9 sampel. Adapun hasil pengujiannya adalah semua sampel memenuhi syarat (MS).

b. Sampel Pangan Acak

Pada tahun 2020 sampling makanan dilakukan dengan metode purposif dan acak untuk memenuhi keterwakilan sampel makanan di pasaran. Jumlah sampel pangan acak sebanyak 547 sampel. Dari 547 sampel, 515 sampel MS ( MS Penandaan dan MS Uji) (91,15%), 18 sampel TMS ( MK Penandaan dan TMS Uji ) (3,29%) dan 14 sampel TMS (TMK Penandaan dan MS Uji) (2,56%).

Gambar 53. Profil Sampel Pangan Acak

Adapun 18 sampel yang TMS Uji laboratorium terdiri dari 1 sampel TMS HMF, 1 sampel TMS HMF dan enzym diastase, 1 sampel TMS Kafein, 1 sampel TMS Sulfit, 4 sampel TMS Siklamat, 3 sampel TMS ALTdan 7 sampel TMS Ak Enterobacteriaceae.

Gambar 54. Profil Sampel Pangan Acak yang TMS

c. Sampel Pihak Ketiga

Sampel pihak ketiga terdiri atas sampel EWS / investigasi awal, sampel kasus Polisi dan sampel khusus dari kedeputian. Sampel EWS/investigasi awal sebanyak 6 sampel, 4 sampel MS dan 2 sampel HPST.

Pada tahun 2020 terdapat sampel kasus Polisi sebanyak 17 sampel dengan hasil pengujian 3 sampel TMS Etanol Metanol, 6 sampel HPST, 5 sampel TMS Formalin dan 3 sampel MS. Sedangkan untuk sampel khusus dari kedeputian terdiri atas 4 sampel dengan hasil pengujian 2 sampel HPST dan 2 sampel MS.

600 94, 15 % Penandaan dan Penandaan dan Penandaan dan

MS Uji) TMS Uji ) MS Uji )

Gambar 55. Profil Sampel Pangan Pihak ketiga

Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah sampel tahun ini mengalami penurunan karena negara sedang dalam kondisi pandemi. Jumlah sampel tahun 2020 yang masuk ke laboratorium pangan adalah 741 sampel, sedangkan tahun 2019 adalah 1022 sampel. Persentase sampel yang memenuhi syarat pada tahun 2020 untuk sampel targeted sebesar 80,75% dan sampel acak 95,26 %. Jadi apabila ditotal persentase sampel pangan yang memenuhi syarat pada tahun 2020 adalah 91,56 %. Sedangkan untuk tahun 2019, persentase sampel makanan yang memenuhi syarat adalah 78,57%

(target 71%). Terjadi peningkatan persentase sampel yang memenuhi syarat di tahun 2020 sebesar 12,99 %. Hal ini disebabkan antara lain jumlah sampel yang TMS pada tahun 2020 (66 sampel) mengalami penurunan yang cukup signifikan bila dibandingkan jumlah sampel TMS pada tahun 2019 (170 sampel) dan berkurangnya jumlah sampel yang masuk ke laboratorium karena suasana pandemi. Kondisi pandemi Covid-19 juga mempengaruhi kualitas pangan yang beredar, karena kesadaran masyarakat untuk hanya mengkonsumsi pangan yang berkualitas meningkat seiring dengan upaya masyarakat untuk menjaga ketahanan tubuh masing-masing, maka pelaku usaha pangan juga menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Dengan kondisi demikian, maka pangan yang beredar di masyarakat di masa ini relatif lebih berkualitas dibanding tahun lalu.

Kompetensi penguji Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya senantiasa dijaga dan ditingkatkan melalui beberapa cara, antara lain dengan mengikutsertakan dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN), magang di PPPOMN, mengadakan pelatihan internal dengan mengundang instruktur PPPOMN dan instruktur eksternal BBPOM. Adapun kegiatan yang telah diikuti antara lain :

8 8

6 6

4

4 3

2 2 2

2

0 0

0

MS TMS HPST

sampel EWS / investigasi awal sampel kasus sampel khusus dari kedeputian

4. Bimtek Penetapan Kadar Propil Gallat, BHA, BHT dalam minyak goreng secara KCKT (31 Agustus – 4 September 2020)

5. Magang Penetapan Kadar kloramfenikol dalam udang olahan secara LC MS-MS (9- 13 November 2020)

6. Bimtek Corrective Action and Improvement compliance with ISO 17025 : 2017 (10-11 Desember 2020)

Untuk pemastian mutu hasil pengujian, pada tahun 2020 Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya mengikuti Uji Profisiensi berikut :

1. Penetapan Kadar Arsen dalam Nori (inlier)

2. Penetapan Kadar Bisphenol A dalam simulan Etanol 50 % (inlier)

Sedangkan Uji Kolaborasi yang diikuti Laboratorium Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1. PK Cemaran Logam Ag, As, B, Ba, Cd, Cr, Fe, Hg, Mn, Pb dalam Air Mineral secara ICP MS (inlier)

2. PK Kofein dalam Kopi Bubuk secara KCKT (inlier)

Metode analisis yang digunakan untuk pengujian di Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya selalu dimutakhirkan, maka pada tahun 2020 dilakukan uji verifikasi terhadap 23 metode analisis berikut :

NO JUDUL VERIFIKASI METODE ANALISIS PUSTAKA

METODE 1 Penetapan Kadar KIO3 dalam Garam secara Titrimetri

(Manual)

SNI 3556 : 2016

2 Penetapan Kadar KIO3 dalam Garam secara Titrimetri (Autotitrator)

SNI 3556 : 2016

3 Penetapan Kadar NaCl dalam Garam secara Titrimetri (Manual)

SNI 3556 : 2016

4 Penetapan Kadar NaCl dalam Garam secara Titrimetri (Autotitrator)

SNI 3556 : 2016

5 Penetapan Kadar Siklamat dalam Es Krim secara KCKT MA PPOMN 33/PA14 6 Penetapan Okratoksin A dalam Kopi secara KCKT MA PPOMN

15/PA/09 7 Penetapan Kadar Formalin dalam produk terasi secara

Spektrofotometer

MA PPOMN 23/PA/08 8 Penetapan Kadar Asam Benzoat, Asam Sorbat dan Sakarin

Na dalam minuman berperisa secara KCKT

MA PPOMN 08/PA/13 9 Penetapan Kadar Cemaran Logam Pb dalam Es Krim /

susu

03/IKLP-02-22

10 Penetapan Kadar Asam Benzoat, Asam Sorbat dan Sakarin Na Saos Tomat/Saos Sambal/Saos Cabe Hijau secara KCKT

MA PPOMN 08/PA/13

11 Identifikasi Sianida dengan Test Kit MQUANT Cyanide Test 1.14798

User manual Merck 12 Identifikasi Arsen dengan Test Kit MQUANT Arsenic Test

1.17917

User manual Merck 13 Identifikasi Arsen dengan Test Kit MQUANT Arsenic Test

1.17927

User manual Merck 14 Identifikasi Nitrit dengan Test Kit MQUANT Nitrit Test

1.10007

User manual Merck 15 Identifikasi Nitrit dengan Test Kit MQUANT Nitrit Test

1.14424

User manual Merck 16 Penetapan Kadar Asam Benzoat, Asam Sorbat dan Sakarin

Na dalam susu UHT secara KCKT

MA PPOMN 08/PA/13 17 Penetapan Kadar Air dalam Garam secara Titrimetri

(autotitrator)

SNI 3556 : 2016

18 Identifikasi Ponceau 4R dalam minuman Squash MA PPOMN 12/MM/00 19 Penetapan Kadar Formalin dalam kembang gula / permen

keras secara Spektrofotometer

MA PPOMN 23/PA/08 20 Penetapan Kadar BHA-BHT dalam Margarin secara KCKT MA PPOMN

69/PA/11 21 Penetapan Kadar Siklamat dalam Keripik Buah secara

KCKT

MA PPOMN 33 / PA/14

22 Penetapan Kadar Asesulfam, Sakarin, Aspartam dalam permen keras secara KCKT

MA PPOMN 16/PA/13 23 Penetapan Kadar Cd dalam Minuman Berperisa MA PPOMN

23/PA/15 Tabel 18. Uji Verifikasi Metode Analisa Tahun 2020

Dalam dokumen KATA PENGANTAR. Assalamualaikum wr. wb, (Halaman 89-96)

Dokumen terkait