BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Pengujian Regresi Linier Berganda Terhadap Return Saham Syari’ah
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian atau model ini merupakan variabel yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output uji ANOVA. Jika signifikansi F di bawah 0,05 maka model yang digunakan sudah tepat. Hasil pengujian model regresi dengan menggunakan uji F dapat dilihat pada tabel ANOVA di bawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji Simultan Terhadap Variabel Return Saham Syari’ah ANOVA(b)
Sampel F Sig. Kesimpulan
36 3.956 .005a Model regresi dapat digunakan
a. Predictors: (Constant), Kurs, DPR, PBV, Inflasi, TAT, ROA b. Dependent Variable: Return
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil regresi diperoleh sig. F sebesar 0,005. Pada taraf signifikansi 5% (0,05), maka sig. F sebesar 0,005<0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel karakteristik perusahaan dan ekonomi makro secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham syari’ah.
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Namun
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.
Setiap tambahan satu variabel maka R2 meningkat tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Oleh karena itu, koefisien determinasi dalam penelitian ini
menggunakan nilai adjusted R2.5 Hasil uji determinasi dapat dilihat pada
tabel 4.10 di bawah ini:
Tabel 4.10
Hasil Uji Determinasi Terhadap Variabel Return Saham Syari’ah Model R R Square Adjusted RSquare
1
0,671a 0,450 0,336
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil perhitungan uji determinasi yang tampak pada tabel
4.10 di atas, besarnya koefisien determinasi atau adjusted R square adalah
0,336 hal ini berarti 33,6% variasi return saham syari’ah dapat dijelaskan oleh variasi dari enam variabel yang berpengaruh terhadap return saham syari’ah. Sedangkan sisanya (100% - 33,6% = 66,4%) dijelaskan oleh variabel lain seperti rasio likuiditas, rasio leverage, harga minyak dunia, tingkat kemiskinan, jumlah pengangguran, Produk Domestik Bruto (PDB), dan suku bunga, yang tidak dimasukkan dalam model persamaan tersebut di atas.
3. Uji Parsial (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan bagaimana pengaruh satu variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel
dependen.6 Cara pengambilan keputusan uji t adalah: pada signifikansi 0.05, jika sig. t<0.05, maka hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen dan sebaliknya. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11
Hasil Uji Parsial Terhadap Variabel Return Saham Syari’ah
Variabel Prediksi Koefisien thitung Sig. Kesimpulan Ha
(Constant)
0,151 0,537 0,595
TAT
+ -0,298 -1,481 0,149 Tidak Signifikan Ditolak
ROA
+ -0,007 -0,532 0,598 Tidak Signifikan Ditolak
DPR
+ 0,006 1,397 0,173 Tidak Signifikan Ditolak
PBV
- 0,037 3,546 0,001 Signifikan Ditolak
Inflasi
- 0,019 0,835 0,410 Tidak Signifikan Ditolak
Kurs
- -3,379 -2,085 0,046 Signifikan Diterima
a. Dependent Variable: Return Sumber: Data diolah
Dari hasil tabel 4.11 di atas, maka analisis persamaan regresi adalah: Return saham syari’ah = 0,151 – 0,298 TAT – 0,007 ROA + 0,006 DPR +
0,037 PBV + 0,019 Inflasi – 3,379 Kurs 4. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
a. Pengaruh TAT Terhadap Return Saham Syari’ah
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh TAT terhadap return saham
syari’ah diperoleh koefisien regresi sebesar -0,298, thitung sebesar -1,481
6 Ibid., hlm. 88.
dengan nilai probabilitas signifikansi 0,149. Hipotesis (Ha1) yang dibangun pada variabel ini adalah TAT berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syari’ah. Karena nilai probabilitas
signifikansi 0,149 > 0.05 dapat disimpulkan Ha1 ditolak. Hal ini
menunjukkan pengaruh koefisien regresinya negatif dan tidak signifikan TAT terhadap return saham syari’ah. Kesimpulan dari pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa TAT berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syari’ah tidak terbukti.
b. Pengaruh ROA Terhadap Return Saham Syari’ah
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh ROA terhadap return saham
syari’ah diperoleh koefisien regresi sebesar -0,007, thitung sebesar -0,532
dengan nilai probabilitas signifikansi 0,598. Hipotesis (Ha3) yang
dibangun pada variabel ini adalah ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syari’ah. Karena nilai probabilitas
signifikansi 0,598 > 0.05 dapat disimpulkan Ha3 ditolak. Hal ini
menunjukkan pengaruh koefisien regresinya negatif dan tidak signifikan ROA terhadap return saham syari’ah. Kesimpulan dari pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syari’ah tidak terbukti.
c. Pengaruh DPR Terhadap Return Saham Syari’ah
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh DPR terhadap return saham
syari’ah diperoleh koefisien regresi sebesar 0,006, thitung sebesar 1,397
dibangun pada variabel ini adalah DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syari’ah. Karena nilai probabilitas
signifikansi 0,173 > 0.05 dapat disimpulkan Ha5 ditolak. Hal ini
menunjukkan pengaruh koefisien regresinya positif dan tidak signifikan DPR terhadap return saham syari’ah. Kesimpulan dari pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham syari’ah tidak terbukti.
d. Pengaruh PBV Terhadap Return Saham Syari’ah
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh PBV terhadap return saham
syari’ah diperoleh koefisien regresi sebesar 0,037, thitung sebesar 3,546
dengan nilai probabilitas signifikansi 0,001. Hipotesis (Ha7) yang
dibangun pada variabel ini adalah PBV berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syari’ah. Karena nilai probabilitas
signifikansi 0,001 < 0.05 dapat disimpulkan Ha7 ditolak. Hal ini
menunjukkan pengaruh koefisien regresinya positif dan signifikan PBV terhadap return saham syari’ah. Kesimpulan dari pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa PBV berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syari’ah tidak terbukti.
e. Pengaruh Inflasi Terhadap Return Saham Syari’ah
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh inflasi terhadap return saham
syari’ah diperoleh koefisien regresi sebesar 0,019, thitung sebesar 0,835
dengan nilai probabilitas signifikansi 0,410. Hipotesis (Ha9) yang
signifikan terhadap return saham syari’ah. Karena nilai probabilitas
signifikansi 0,410 > 0.05 dapat disimpulkan Ha9 ditolak. Hal ini
menunjukkan pengaruh koefisien regresinya positif dan tidak signifikan inflasi terhadap return saham syari’ah. Kesimpulan dari pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syari’ah tidak terbukti.
f. Pengaruh Kurs Terhadap Return Saham Syari’ah
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh kurs terhadap return saham
syari’ah diperoleh koefisien regresi sebesar -3,379, thitung sebesar -2,085
dengan nilai probabilitas signifikansi 0,046. Hipotesis (Ha11) yang
dibangun pada variabel ini adalah kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syari’ah. Karena nilai probabilitas
signifikansi 0,046 > 0.05 dapat disimpulkan Ha11 diterima. Hal ini
menunjukkan pengaruh koefisien regresinya negatif dan signifikan kurs terhadap return saham syari’ah. Kesimpulan dari pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham syari’ah terbukti.
D. Pengujian Regresi Linier Berganda Terhadap Beta Saham Syari’ah