• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

F. Interpretasi Hasil Regresi a.Varibel Independen

Berdasarkan analisis yang penulis lakukan menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel (662.335 > 3.385) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α 0,05 atau 0,000 < 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-sama Jakarta Islamic Indeks atau JII (X1) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah atau SBIS (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit link campuran (Y).

Dengan melihat hasil uji F dimana variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, hal ini bisa terlihat dari data-data histori masing-masing variabel independen yaitu variabel JII dan SBIS sejak periode Januari 2008 – Juni 2010. Untuk variabel JII pada tabel 4.1 selama periode Januari 2008 – Juni 2010 menunjukkan nilai JII tertinggi terjadi pada bulan Febuari 2008 dengan nilai Rp 508,945 dan nilai JII terendah terjadi pada bulan Oktober 2008 yaitu dengan nilai Rp 193,683.

Selanjutnya untuk variabel SBIS pada tabel 4.2 Selama periode Januari 2008

– Juni 2010 menunjukkan nilai SBIS tertinggi terjadi di bulan Desember 2008 yaitu dengan nilai 10,83% dan nilai SBIS terendah terjadi pada bulan Januari 2008 yaitu dengan nilai 5,95%. Data-data tersebutlah yang akan melengkapi masing-masing variabel independen ketika adanya kenaikan dan penurunan pada setiap tahunnya.

Setelah diuji secara parsial, Jakarta Islamic Indeks (JII) berdasarkan pada daerah penerimaan H0 dan Ha, t hitung berada di dalam daerah penolakan H0, hal ini dikarenakan, t hitung = 16,931 > (lebih besar dari) t tabel = 1,703, sehingga H01 ditolak Ha1 diterima dan nilai signifikansinya juga menunjukkan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 pada kolom

Sig/significance, sehingga hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Jakarta Islamic Indeks (JII) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran.

Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui hasilnya bahwa variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap NAB produk unit link campuran karena nilai t hitung < t tabel = 1,400 < 1,703, Nilai signifikansinya juga menunjukkan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0.173 sehingga H02 diterima Ha2 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa Hal ini berarti bahwa variasi variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) produk unit link campuran.

2. R-square/r2

Nilai koefisien determinasi (R Square/r²) sebesar 98%. menunjukkan bahwa kontribusi Jakarta Islamic Indeks (X1) dan Indeks Sertifikat Bank Indonesia Syariah (X2) dalam menjelaskan variansi NAB Produk unit link campuran 98% dan sisanya sebesar 2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti Sukuk dan variabel lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat dianalisa, bahwa variabel JII merupakan patokan bagi para investor untuk berinvestasi secara syariah, dengan JII para investor dapat menentukan waktu yang tepat untuk menanamkan modalnya dan saat investasinya dihentikan. Jika JII naik terus, dapatlah dikatakan bahwa keadaan pasar modal syariah sedang baik, bursa efek sedang maju, dan situasi pasar yang seperti ini pastilah menunjukkan kondisi perekonomian, sosial, politik yang sedang sehat, Sehingga return untuk investor yang dihasilkan dalam kondisi yang meningkat dan begitupun sebaliknya.

Pada variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan kebijakan moneter yang bertujuan untuk mengatasi likuiditas pada bank yang beroperasi dengan prinsip syariah. SBIS bagi bank syariah difungsikan sebagai alat instrument investasi, sebagaimana Sertifikat Bank Indonesia

(SBI) pada bank konvensional. Jika SBIS naik maka investor akan beralih pada kegiatan investasi lain yang lebih menguntungkan dan bebas risiko, sehingga indeks pasar modal akan turun, sebaliknya apabila SBIS turun maka masyarakat akan beralih ke jenis investasi lain yang lebih menguntungkan di pasar modal.

Dari kedua variabel yaitu variabel Jakarta Islamic Indeks (JII) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). Setelah dilakukan penelitian terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit link campuran menunjukkan bahwa variabel JII menjadi variabel yang paling dominan dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap NAB Produk unit link campuran, hal ini dikarenakan banyaknya para pemodal yang portofolio investasinya juga menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi dengan ditunjukkan oleh meningkatnya JII, sedangkan variabel SBIS tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan NAB Produk unit link campuran.

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pengaruh Jakarta Islamic Indeks (JII), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit link campuran periode Januari 2008 sampai dengan Juni 2010 dengan menggunakan regresi berganda dan pengujian statistik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara simultan (bersama-sama) ada pengaruh yang signifikan antara Jakarta Islamic Indeks (JII), dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit link campuran Periode Januari 2008 sampai Juni 2010. Hal ini ditunjukkan dari besarnya Fhitung lebih besar dari Ftabel (662.335 > 3.354) dan nilai signifikan sebesar 0,00.

2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih (NAB) Produk unit link campuran adalah JII. Artinya variabel ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap baik buruknya perkembangan NAB Produk unit link campuran Periode Januari 2008 – Juni 2010, karena nilai thitung > ttabel, (16.931 > 1.703) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000.

B. Saran

Berkaitan dengan penelitian ini, Agar dapat diperoleh gambaran yang lebih baik dan komprehensif, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Untuk mahasiswa jangan takut untuk memulai berivestasi, karena dengan semakin majunya perkembangan ekonomi saat ini banyak sekali berbagai jenis investasi yang ditawarkan. Maka dari itu harus diperhatikan tujuan investasi dan harus benar-benar mengetahui prosedurnya terlebih dahulu. 2. Untuk perusahaan agar memberikan pengenalan-pengenalan produk unit

link mengenai sistem asuransi syariah dan prosedur unit link yang merupakan kombinasi dari produk asuransi dengan investasi.

3. Untuk Akademisi perlu diadakan penelitian selanjutnya, yakni menyempurnakan penelitian ini dengan menambahkan rentang waktu yang lebih lama agar diperoleh hasil yang lebih akurat, selain itu hendaknya menambah variabel-variabel baru dan pengembangan teori sehingga penelitian selanjutnya lebih baik dan komprehenshif.

Amin Suma, Muhammad. Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional: Teori, Sistem, Aplikasi & Pemasaran, Jakarta: Kholam Publishing, 2006.

Anggraini, Tini. Investasi dan Pasar Modal, Slide Mata Kuliah Pasar Modal. 2010.

Bank Indonesia, “Catatan atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2009”

Bursa Efek Indonesia, Panduan pemodal: Investasi di Pasar Modal, Jakarta:2008. Darmawi, Herman. Manajemen Asuransi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.

Dj.A.Simarmata, Pendekatan Sistem Dalam Analisa Proyek Investasi Dan Pasar Modal, cet.I, Jakarta: PT Gramedia, 1984.

Djojosoedarso, Soesino. Prinsip- Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat, 1999) Cet. Ke-1.

Edi Sumanto, Agus, dkk. Solusi Berasuransi: Lebih Indah Dengan Syariah,

Bandung: PT Karya Kita, 2009

Faborozzi, Frank J. Pasar & Lembaga Keuangan, Jakarta: Salemba 4, 1999.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Semarang: Balai Penerbit Unversitas Diponogoro, 2005.

Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah, cet.I, Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009.

Haryani, Putri “Study Komparasi Produk Asuransi Unit Link dan Reksadana Syariah”,(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

UPP AMP YKPN, 2001. Edisi ke-3.

Investor, Edisi Januari 2011, Arah Investasi 2011: 20 saham pilihan.

Janwari, Yadi. Asuransi Syari’a,. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005.

Kurniasih, Apriyani. Penguasa Unit Link Makin Menggurita, Info Bank Edisi Juli 2011Vol.XXXIII

Mauludi, Ali. Statistika I, Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006. Media Asuransi Desember 2008 no.215 tahun XXIX.

Nachrowi, Djalal Nachrowi. Hardiua Usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Jakarta, LP FEUI, 2006.

Pieloor, Freddy. Jangan Beli Unit Link: Bila Anda Tidak Paham Benar!, cet I,

Jakarta: PT Elek Media Komputindo, 2009.

Priyatno, Duwi. Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS, cet.I, Yogyakarta: Gaya Media, 2010.

Priyatno, Duwi. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, cet.I, Yogyakarta: MediaKom, 2010.

Ramadhan, Gilang. “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Instrumen Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Pada Bank Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2009).

Rejeki Hartono, Sri. Hukum Asuransi Dan Perusahaan Asuransi, Jakarta: Sinar Grafika, 1992.

Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah, cet.I, Jakarta: LP UIN Jakarta, 2009.

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2000.

Sendra, Ketut, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link, proteksi sekaligus investasi, Jakarta:PPM, 2004.

Sharpe, William F. dkk, Investasi Jilid 1. Penerjemah Henry Njooliangtik dan Agustino. Jakarta: Prenhallindo 1999.

Sharpe, William F. dkk, Investasi Jilid 2. Penerjemah Henry Njooliangtik dan Agustino. Jakarta: Prenhallindo 1999.

Suad Husnan, Dasar – Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, cet.II, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001.

Surya, Rudi B. Modul Pendidikan dan Pelatihan Wakil Manajer Investasi (WMI): Analisis Ekuitas, LMK Pasar Modal: 2010.

Supranto, J. Ekonometrik Buku Satu, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Susanto, Djoko Dan Agus Sabardi, Analisis Teknikal Di Bursa Efek, Cet.1, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010.

Tandelilin, Eduardus. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta: BPFE, 2001.

Usman, Fuad dan Arief, M. Security for Life: Hidup Lebih Nyaman dengan Berasuransi, Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, 2004.

Jam 12:38 dari http://mysunlife.multiply.com/journal/item/11/ Jenis_Produk_Unit_Link_Berdasarkan_Portofolio_Investasi

“Mekanisme Transaksi Efek” Sekolah Pasar Modal: Intermediate, Jakarta: Bursa Efek Indonesia, 2010.

“Regulasi asuansi syariah terbit”, Bisnis Indonesia, 10 Febuari 2010, artikel diakses pada 09 Febuari 2011 10:52 WIB, dari http://bataviase.co.id/node/90536

“R.pradopo, ”Prospek asuransi jiwa di Indonesia”, artikel Diakses pada 19 Febuari 2011 11:01 WIB, dari http://bataviase.co.id/node/138725

“Peraturan Moneter BI” Di akses pada 28 Maret 2011, jam 10:59 WIB dari

Januari 2008 - Juni 2010 (Dalam Unit) Bulan 2008 2009 2010 Januari 1.340,2905 623,6466 1.214,8157 Februari 1.404,2029 605,1565 1.164,9453 Maret 1.271,1783 623,4339 1.207,0623 April 1.183,1998 717,6991 1.298,9071 Mei 1.236,1068 834,0690 1.230,8855 Juni 1.213,8611 912,9414 1.265,2358 Juli 1.108,0660 977,0629 - Agustus 996,3573 1.105,0608 - September 860,6100 1.100,8927 - Oktober 618,5817 1.134,2304 - Nopember 561,4863 1.123,1496 - Desember 592,2146 1.165,8470 -

Dokumen terkait