• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Penelitian terdahulu

Harita (2009) dengan judul; Pengaruh Pemberian Kompensasi Finansial Langsung terhadap Kinerja Karyawan PT Ultra Adi Lestari Stella Perkasa. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian kompensasi finansial langsung terhadap kinerja karyawan pada PT. Ultra Adi Lestari Stella Perkasa. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran yang sebenarnya mengenai variabel penelitian berdasarkan data dan analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antar tingkat variabel independen dan dependen secara parsial. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan alat bantu berupa program SPSS versi 12.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, kompensasi finansial lansung berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kompensasi finansial langsung yang diberikan kepada karyawan memiliki hubungan yang erat, yakni sebesar 46,2 % sedangkan pengaruh dari faktor – faktor lain di luar kompensasi sebesar 53. 8 %.

Manurung (2011) dengan judul; Pengaruh antara budaya kerja dengan kinerja karyawan pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT Perkebunan

Nusantara III. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya kinerja terhadap kinerja karyawan pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT Perkebunan Nusantara III. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan jawaban responden terhadap pertanyaan terhadap variabel dan analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh variabel antara variabel independen dan variabel dependen secara parsial;. Sedangkan untuk menganalisis data akan digunakan alat bantu berupa program SPSS versi 15.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, pengaruh antara budaya kerja dengan kinerja karyawan pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan adalah positif dan signifikan. Hal ini terlihat dari nilai t hitung 6,255 > nilai t tabel 1,671. Artinya semakin baik budaya kerja seperti perilaku yang disiplin dan jujur yaitu pelaksanaan tugas tepat waktu dan tidak melanggar peraturan, perilaku yang tegas dan percaya diri yaitu tidak ragu dalam mengambil keputusan dan mampu melaksanakan tugas secara maksimal, maka akan semakin baik pula kinerja pegawai. Dan juga terdapat pengaruh variabel budaya kerja (X) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) memberikan kontribusi sebesar 36,5%. Hal ini diketahui dari nilai koefisien determinan (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,365 atau 36,5%. Artinya masih banyak faktor lain sebesar 63,5% yang mempengaruhi kinerja karyawan yang tidak dianalisa dalam penelitian ini sehingga diperlukan penelitian lain yang melihat variabel lain yang mempengaruhi kinerja karyawan seperti faktor internal/ individu (pengetahuan, keterampilan/ skill, kemampuan dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu) dan faktor eksternal :

kepemimpinan, sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastuktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi serta situasional yang meliputi : tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

Nainggolan (2013) dengan judul; Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif karena menguji dua variabel, yaitu analisa yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Teknik ini menggunakan dua instrumen yaitu, koefisien korelasi product moment untuk mengetahui korelasi antara variabel, dan koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, ada pengaruh yang signifikan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU Distribusi Wilayah III Sumbagut. Hal ini terlihat dari r hitung sebesar 0,68 lebih besar dari pada r tabel sebesar 0,273. Artinya semakin baik budaya organisasi maka semakin baik pula kinerja karyawan, dengan kata lain peningkatan budaya organisasi akan diikuti dengan peningkatan kinerja karyawan. Dengan demikian hipotesa awal yang menyatakan bahwa ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dapat diterima. Berdasarkan

perhitungan determinan, dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 46,24%, sedangkan 53,76% selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Ramzan (2014), Dampak Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Empirical Evidence from Banking Sector of Pakistan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi persepsi karyawan terhadap kompensasi terhadap kinerja karyawan di Empirical Evidence from Banking Sector of Pakistan. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif untuk menjelaskan jawaban responden terhadap pertanyaan terhadap variabel dan analisis korelasi dan regresi digunakan untuk mengukur dampak dan hubungan antara variabel – variabel. Proses analisis dilakukan menggunakan SPSS versi 17.0.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di Empirical Evidence from Banking Sector of Pakistan. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel indipenden berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan. Sebagaimana tabel menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk variabel kompensasi adalah 0,189 yang lebih besar dari alpha 0,05. Analisis deskriptif juga menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki dampak positif padakinerja karyawan. Hasil dari standar deviasi menunjukkan variasi data. Menurut hasil standar deviasi variasi data kompensasi 3.71 - 4.46. Hasil rata-rata terletak antara kisaran ini sehingga responden merespon setuju yang berarti bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Gupta (2010), Dampak Budaya Kerja terhadap Motivasi dan tingkat Kinerja Karyawan pada Perusahaan Sektor Swasta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengaruh budaya organisasi terhadap perilaku karyawan pada Perusahaan Sektor Swasta. Untuk mengukur dampak dari budaya kerja terhadap motivasi dan kinerja karyawan di tingkat manajerial, studi banding dilakukan antara dua perusahaan swasta di sektor manufaktur di India dengan ukuran sampel 250 karyawan di tingkat manajemen menengah. Statistik deskriptif dan inferensial seperti mean, standar deviasi, t-nilai, dan F-nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis untuk mempelajari hubungan antara berbagai variabel independen, dependen, dan latar belakang, dan Pearson produk-moment korelasi dihitung untuk total sampel. Satu-way ANOVA dilakukan untuk menilai dampak signifikan dari budaya secara keseluruhan pada lima motif motivasi. Analisis regresi ganda bertahap dilakukan untuk menilai prediktor signifikan dari budaya kerja untuk total sampel karyawan di tingkat manajerial. Data dianalisis dengan menggunakan Microsoft Excel dan Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS versi 15). Untuk melakukan studi ini digunakan kuesioner terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara budaya teknokratis dan motivasi peran (r = 0.560), diikuti oleh korelasi negatif dan signifikan antara budaya otokratik dan motivasi peran (r = -0,427). Hal ini menunjukkan bahwa budaya teknokratis dan jika dominan, meningkatkan tingkat motivasidan kinerja karyawan di tingkat manajemen menengah. Aplikasi analisis regresi bertahap juga menunjukkan bahwa berbagai jenis budaya berkontribusi

signifikan ke tingkat motivasi dan kinerja karyawan tingkat manajerial dalam organisasi manufaktur sektor swasta.

Dokumen terkait