• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi atau keterangan yang benar dan dipercaya. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 127-135) ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

a. Metode interview b. Metode dokumentasi

c. Metode angket atau kuesioner

Sesuai dengan pokok persoalan dalam penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode :

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan beberapa pertanyaan kepada sumber yang ada di lokasi penelitian untuk menemukan permasalahan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Teknik ini dilaksanakan sebelum diadakannya penlitian (pre reseach). Tujuan dilaksanakannya teknik ini adalah untuk mendapatkan informasi awal yang digunakan sebagai latar belakang masalah dan untuk mengetahui hal-hal mengenai variabel penelitian dari responden yang lebih mendalam.

2. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi atau teknik dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulan data yang ditunjukkan untuk memperoleh penjelasan melalui sumber-sumber dokumen. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 274) “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

commit to user

48 kabar, majalah, parasit, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Dalam teknik dokumentasi ini, data yang dikumpulkan adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) , Peraturan Walikota Magelang dan dokumen lain yang terkait dengan variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja pegawai.

Adapun alasan peneliti menggunakan teknik dokumentasi sebagai alat mengumpulkan data sebagai berikut:

a. Dokumen lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

b. Sumber dokumen adalah data yang lengkap.

c. Lebih efisien dan hemat waktu.

3. Metode angket atau kuesioner a) Pengertian angket

Menurut Hadari Nawawi (1995: 117) “Angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden ”. Menurut Suharsismi Arikunto (2002: 128) “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, ataupun hal-hal yang ia ketahui”.

Berdasarkan kedua pernyataan itu dapat penulis simpulkan bahwa pengertian dari angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

b) Jenis- jenis angket

Angket atau kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa golongan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 195) antara lain:

1. Dipandang dari cara menjawab maka ada:

a) Kuesioner terbuka, kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disedikan jawaban sehingga responden tinggal memilih.

commit to user

2. Dipandang dari jawaban yang diberikan maka ada:

a) Kuesioner langsung, responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung, jika responden menjawab tentang orang lain.

3. Dipandang dari bentuknya maka:

a) Kuesioner pilihan ganda, adalah sama dengan kuesioner tertutup.

b) Kuesioner isian, adalalah sama dengan kuesioner terbuka.

c) Check list, sebuah daftar dimana responden tingal membubuhkan tanda check (v) pada kolom yang sesuai.

d) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkat, misalnya; mulai setuju sampai dengan sangat tidak setuju.

Berdasarkan pengertian diatas, penelitian ini menggunakan angket langsung. Angket kuesioner langsung dimaksudkan angket yang langsung diberikan kepada responden dan responden hanya mengisi jawaban yang sesuai dengan pendapat atau kegiatannya. Alasan peneliti menggunakan angket langsung tertutup dalam bentuk jawaban langsung adalah:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

3) Memberikan kemudahan kepada pegawai dalam memberikan tanggapan, yaitu pegawai hanya diminta memilih salah satu dari beberapa kemungkinan jawaban.

4) Data dapat terkumpul sesuai dengan yang dinginkan.

c) Langkah-langkah penyusunan angket 1. Menetapkan tujuan pembuatan angket

Dalam penelitian ini angket bertujun untuk memperoleh data-data tentang gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.

commit to user

50 2. Menentukan aspek-aspek yang akan diukur

Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun, perlu dibuat suatu matriks yang disebut matriks spesifikasi data. Matriks ini merupakan penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk memperjelas permasalahan yang akan dituangkan ke dalam angket. Is dari matriks ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian. Adapun isi dari matriks spesifikasi data ini antara lain batasan dari konsep yang akan diteliti, variabel-variabel serta indikator-idikator yang perlu diidentifikasi dan diukur.

3. Surat pengantar

Surat pengantar ini berfungsi menghantarkan angket sehingga responden dapat menerima dengan jelas.

a. Membuat pedoman pengisian angket.

b. Membuat butir pertanyaan yang diberikan dan sekaligus disertai alternatif jawaban.

c. Membuat sekoring atau penilaian angket

Pernyataan-pernyataan yang dibuat harus sesuai dengan aspek-aspek yang tertuang dalam matriks spesifikasi data yang telah disusun.

Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator dan selanjutnya dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Adapun penyusunan pernyataan dalam penelitian ini menggunakan skala bertingkat atau rating scale dan untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing angket digunakan modifikasi skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Menurut Sugiyono (2010: 93) mengemukakan bentuk skala likert kategori penelitian sebagai berikut:

1) Sangat setuju 2) Setuju

3) Ragu-ragu 4) Tidak setuju

commit to user 5) Sangat tidak setuju

Untuk memudahkan perhitungan dalam penyusunan angket ini peneliti menghilangkan kategori (3) ragu-ragu/kadang-kadang/netral.

Tujuan menghilangkan kategori ini dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang terkandung dalam skala lima tingkat berdasarkan alasan seperti diungkapkan Sutrisno Hadi (1991: 20) sebagai berikut:

Pertama, kategori (3) itu mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, bisa juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setujupun tidak atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang ganda arti ini tentu saja tak diharapkan dalam suatu instrumen.

Kedua, tersedianya jawaban yang di tengah menimbulkan kecenderuan menjawab ke tengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan jawabannya, ke arah setuju ataukah ke arah tidak setuju.

Ketiga, maksud kategorisasi jawaban menjadi empat jawaban adalah untuk melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju atau ke arah tidak setuju. Jika disediakan kategori (3) akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari para responden.

Mengenai cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Setiap pertanyaan terdiri dari empat pilihan jawaban.

2) Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda (V) pada kolom jawaban yang dipilih.

3) Apabila pernyataan yang digunakan positif diberi penilaian sebagai berikut:

Jawaban Sangat Baik nilai = 4

Jawaban Baik nilai = 3

Jawaban Kurang Baik nilai = 2 Jawaban Tidak Baik nilai = 1

commit to user

52 4) Apabila pernyataan yang digunakan negatif diberi penilaian sebagai

berikut :

Jawaban Sangat Penting nilai = 4 Jawaban Penting nilai = 3 Jawaban Kurang Penting nilai = 2 Jawaban Tidak Penting nilai = 1

F. VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN

Dokumen terkait