BAB III METODE STUDI
3.4 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan Studi . Pengumpulan data lalu lintas bermaksud untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik lalu lintas, yang digunakan untuk kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi geometrik dan volume lalu lintas. Pengumpulan data lalu lintas ini didapat dengan langsung terjun kelapangan. Data yang diperoleh dari survei tersebut nantinya akan di analisis sehingga akan mendapatkan hasil Studi .
Data yang diperlukan yaitu data geometrik meliputi nama jalan dari setiap
18 pendekat, lebar jalan pada setiap pendekat, lebar bahu jalan, lebar trotoar, jumlah jalur dan jumlah lanjur. Survei volume lalu lintas bertujuan untuk mencatat setiap kendaraan yang melewati suatu garis tertentu. Dimana volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu bundaran pada periode waktu tertentu. Dari hasil survei ini akan digunakan dalam menghitung kapasitas bundaran tersebut.
Sehingga dari data tersebut akan dapat diketahui bagaimana kinerja bundaran renon.
Data yang diperoleh dari survei dapat digolongkan menjadi dua jenis. Data yang didapat yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Pada bundaran data langsung yang diperoleh yaitu berupa survei geometrik dan survei volume lalu lintas dan perhitungan langsung. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dengan mencari pada sumber-sumber lain seperti Peta Jaringan Jalan dapat dicari di Peta Google Maps dan data jumlah penduduk dapat dicari di Badan Pusat Statistik.
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang didapat langsung dari lapangan melalui kegiatan survei. Dalam pengumpulan data primer dilakukan berbagai macam survei yaitu:
1. Survei geometrik bundaran bertujuan untuk mengetahui nama jalan dari setiap pendekat, lebar jalan pada setiap pendekat, lebar bahu jalan, lebar trotoar, jumlah jalur dan jumlah lajur.
2. Survei Volume Lalu Lintas bertujuan untuk mencatat setiap kendaraan yang melewati suatu garis tertentu. Dimana volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu bundaran pada periode waktu tertentu. Survei ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas bundaran.
1. Survei Geometrik Bundaran
Data geometrik bundaran dikumpulkan berdasarkan pengamatan langsung dilapangan. Data geometrik yang dicatat sebagaimana terlampir pada Lampiran B.1. Adapun peralatan yang dibutuhkan adalah:
1. Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran.
2. Rol meter untuk mengukur lebar jalan, lebar bahu jalan dan lebar trotoar.
Jumlah surveyor untuk mengukur geometrik bundaran adalah 7 orang, adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pengumpulan data yaitu:
1. Surveyor 1 dan surveyor 2 mengukur lebar jalan, lebar bahu dan lebar trotoar pada pendekat A,B,C dan D
2. Surveyor 3, surveyor 4 dan surveyor 5 mengukur luas dari bundaran renon
19 3. Surveyor 6 dan surveyor 7 mengukur pulau pada pendekat A, B, C
dan median yang berada di pendekat A.
2. Survei Volume Lalu Lintas
Survei volume lalu lintas adalah pengukuran jumlah kendaraan yang melewati suatu lokasi dalam satuan waktu pada setiap periode yang dipilih.
Jumlah surveyor sebanyak 7 orang dan ditempatkan pada empat pos dimana pada pendekat A terdapat 2 surveyor, pendekat B terdapat 2 surveyor, pendekat C terdapat 2 surveyor dan pendekat D terdapat 1 surveyor. Tujuan dari survai volume lalu lintas adalah :
1. Untuk ukuran kuantitatif arus lalu lintas di dalam menentukan kinerja suatu bundaran.
2. Untuk mengetahui kecenderungan pola dan arah pergerakan lalu lintas.
3. Sebagai dasar desain perkerasan, desain geometrik dan perhitungan kapasitas jalan berdasarkan klaifikasi kendaraan.
4. Sebagai dasar perencanaan pembagian arah berdasarkan distribusi volume lali lintas.
5. Untuk mendesain simpang, sinyal lalu lintas dan kanalisasi.
Gambar 3. 2 Survei Volume pada Bundaran Hang Tuah-Hayam Wuruk
20 Dalam melakukan survai volume lalu lintas, guna mendapatkan data yang dapat mewakili kondisi yang ada, maka dalam menentukan waktu survei harus dihindari kondisi-kondisi berikut yaitu :
1. Kondisi khusus seperti liburan, adanya pertunjukan, pemogokan karyawan angkutan umum, adanya pawai kendaraan dalam rangka suatu acara tertentu dan lain-lain yang melewati lokasi survai.
2. Cuaca yang tidak normal seperti adanya hujan yang sangat lebat, banjir dan lain-lain.
3. Adanya perbaikan jalan didekat lokasi yang akan disurvai.
Data volume lalu lintas pada studi ini dilakukan dengan cara manual count, yaitu perhitungan lalu lintas dengan cara manual yang sederhana dengan menghitung jumlah kendaraan dari tiap pendekat berdasarkan jenis dan arah pergerakan. Perhitungan kapasitas pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 menggunakan volume lalu lintas dari tiga jenis kendaraan yaitu kendaraan ringan (Light Vehicle/LV), kendaraan berat (Heavy Vehicle/HV), dan sepeda motor (Motor Cycle/MC). Peralatan yang digunakan yaitu alat hitung manual, alat ukur waktu dengan menggunakan stop watch, alat tulis dan blanko survai.
Waktu yang digunakan dalam survai volume lalu lintas adalah hari kerja yaitu selasa, rabu atau kamis karena pada studi awal dapat diketahui secara visual bahwa pada hari ini volume kendaraan yang melewati bundaran ini lebih banyak dari hari-hari yang lain. Periode waktu survai dilaksanakan selama 3 (tiga) jam, yaitu :
1. Waktu survei sore hari antara jam 16.00-19.00 wita. Waktu ini diambil sebagai waktu survei sore karena sebagian besar aktivitas dilakukan pada kisaran jam tersebut, misalnya saat pulang kekantor, pulang sekolah dan lain-lain.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan survai volume lalu lintas antara lain:
1. Surveyor 1 dan surveyor 2 di posisikan pada pendekat A. Surveyor 3 dan surveyor 4 di posisikan pada pendekat B. Surveyor 5 dan surveyor 6 diposisikan pada pendekat C dan surveyor 7 di posisikan pada pendekat D.
2. Masing-masing tenaga survai mencatat satu jenis pergerakan dengan tiga jenis kendaraan beserta kendaraan tidak bermotor. Namun untuk pendekat yang padat, satu jenis pererakan dapat di survai oleh 2 orang dimana 1 orang akan mencatat jumlah sepeda motor saja dan yang lagi satu akan mencatat kendaraan ringan, kendaraan berat dan kendaraan tidak bermotor.
21 3. Pencatatan volume lalu lintas untuk hasil survei dari masing-masing
arah dilakukan dengan interval 15 menit selama periode survei.
4. Hasil dari survei volume lalu lintas terdapat pada (Lampiran B).
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk mendukung data primer, dimana data sekunder tersebut dari instansi terkait yang berhubungan dengan perlengkapan survei. Data sekunder untuk studi ini merupakan data jumlah penduduk dan peta lokasi. Jumlah penduduk suatu kota mempengaruhi kinerja ruas jalan. Data Sekunder yang digunakan untuk studi ini adalah data Peta Jaringan Bundaran. Data sekunder diperoleh dengan mencari Peta Jaringan Jalan di Peta Google Maps dan Data penduduk Kota Denpasar di dapat dari Badan Pusat Statistik Kota Denpasar