• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.4.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapang, wawancara dan studi pustaka. Data yang telah terkumpul akan diolah menjadi peta dasar dan peta tematik. Peta dasar akan membantu dalam proses menentukan lokasi sampel.

PERSIAPAN PENGUMPULAN DAN

PENGOLAHAN DATA ANALISIS DAN SINTESIS PERENCANAAN

Memilih lokasi studi Pengumpulan Data: -survey lapang, -studi pustaka, - wawancara Pengolahan Data: -Pembuatan Peta Dasar -Pembuatan Peta Tematik

(Peta penutup lahan dan peta tata guna lahan) -Menentukan lokasi contoh sampel Pengecekan lapang RTH sampel Membandingkan Luas eksisting RTH dengan peraturan PU No.5 Tahun 2008 Membandingkan Luas eksisting RTH dengan kriteria habitat burung ideal dari University of Montana

(2010)

Analisis Biofisik

Peta kesesuaian lahan

Konsep perencanaan Rencana RTH Ekologis sebagai Habitat Burung Proposal

Desk study Pengembangan

konsep

3.4.2.1 Peta Dasar

Penyiapan peta dasar dilakukan dengan menggunakan data yang tersedia yaitu master plan. Peta dasar digunakan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta tematik lainnya.

3.4.2.2 Peta Tematik

Peta tematik dibuat 2 (dua) jenis peta yaitu peta penutupan lahan dan peta tata guna lahan.

¾ Penutupan Lahan

Klasifikasi penggunaan lahan disusun berdasarkan informasi spasial seperti master plan kawasan pemukiman dan citra satelit. Peta ini berguna untuk mengetahui pola permukiman kawasan berdasarkan kondisi eksisting pada tapak yang meliputi ruang terbangun dan non-terbangun. Peta ini juga berguna dalam membantu identifikasi penutupan lahan serta membantu dalam menganalisis lokasi-lokasi di luar tapak sebagai daerah sumber asal burung dan daerah potensial untuk dikembangkan.

Klasifikasi penutupan lahan dilakukan melalui intepretasi visual terhadap citra satelit Quickbird 2006. Penutupan lahan diklasifikasikan ke dalam dua kelas yaitu ruang terbuka dan ruang terbangun.

a. Ruang terbangun b. Ruang terbuka

Ruang terbuka terdiri atas RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan badan air. RTH terdiri dari kelompok tanaman sedangkan badan air berupa sungai dan danau. Citra satelit digunakan untuk mengklasifikasikan jenis tanaman menjadi beberapa sub-klas yaitu pohon, semak, dan penutup tanah. Delineasi kelas penutup lahan dilakukan pada layar monitor komputer. Setelah klasifikasi penutup lahan, dilakukan verifikasi dan survei lapang untuk setiap kelasnya. Kunci interpretasi citra yang digunakan berdasarkan karakteristik citra, seperti bentuk, warna, tekstur, dan bayangan (Tabel 9). Untuk memastikan data dan jenis tanaman, akan dilakukan pengecekan lapang.

Tabel 9. Kunci Identifikasi Citra

Bentuk Warna Tekstur Bayangan

Ruang Terbuka a.RTH - Pohon -Semak - Penutup tanah -Kompleks (penutup tanah, semak, pohon) b. Ruang Terbuka lain

- air -Bulat -Titik,bulat, memanjang -Kotak, Tidak beratuuran -Tidak beraturan - Memanjang, kotak, tidak beraturan - Hijau tua - Hijau tua/muda -Hijau muda -Hijau agak kehitaman -Hijau pekat, cokelat Kasar Agak kasar Halus Kasar Halus -Ada, memanjang -Ada, sedikit -Tidak ada -Ada -Tidak ada Ruang Terbangun -Jalan -Rumah/Bangunan -Memanjang -Kotak -Abu-abu, Hitam -Warna terang Halus Agak kasar Tidak ada Ada

Interpretasi citra dilakukan secara visual melalui digitasi pada layar monitor. Pelaksanaan interpretasi mengikuti langkah- langkah sebagai berikut :

- Memasukan data kedalam sistem komputer

- Registrasi untuk menempatkan koordinat citra pada pada koordinat geografisnya

- Pemilihan lokasi dengan luasan tertentu untuk areal interpretasi - Identifikasi obyek berdasarkan kunci interpretasi citra

- Delineasi (digitasi) obyek hasil identifikasi dan klasifikasi - Penyajian hasil interpretasi

Cara mendigitasi tapak pada Arcview 3.2 adalah sebagai berikut: • Buka data tapak yang telah diregistrasi.

• Tekan tombol “View” pada toolbar lalu tekan “New Theme” untuk membuat tema baru. Bentuk tema yang akan dipilih berbentuk “polygon”. Beri nama sesuai kunci interpretasi citra, misalnya: Tema Bangunan. • Untuk memulai mendigitasi, tekan tombol ”Theme” lalu tekan ”Start

editing”. Bila sudah selesai mendigitasi, tekan tombol “Theme” lalu tekan “Stop editing”.

• Bila sudah selesai membuat digitasi, simpan file project dalam bentuk apr.

Untuk pengecekan lapang , metode yang dilakukan adalah berupa teknik sampling. Sampling yang digunakan adalah sampling acak. Cara pengacakan dilakukan dengan menutup mata lalu memilih contoh sampel melalui layar

monitor computer. Klasifikasi sampel berdasarkan jenis RTH yang ada di perumahan yaitu taman lingkungan, taman ketetanggaan/RT, taman halaman rumah dan koridor. Kawasan BCC tidak memiliki ruang terbuka hijau yang diperuntukan untuk kawasan RW sehingga taman RW tidak dimasukkan dalam klasifikasi. Berikut adalah metode pengambilan sampel tiap RTH:

- Taman lingkungan. Untuk taman lingkungan, data diambil pada setiap taman lingkungan yang ada di perumahan. Data yang diambil berupa data jenis vegetasi dan satwa. Ketiga sampel merupakan keseluruhan taman lingkungan yang ada di perumahan Bukit Cimanggu City. Pada Gambar 13 terdapat hasil digitasi sampel taman lingkungan.

Gambar 13. Sampel Taman Lingkungan

- Taman RT. Untuk taman RT, data diambil pada beberapa taman RT yang ada di perumahan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan menutup mata lalu memilih lokasi contoh sampel pada layar komputer. Banyaknya sampel yang diambil adalah 4(empat) sampel dari total keeluruhan taman RT yang berjumlah 16 taman. Data yang diambil adalah berupa data jenis vegetasi dan satwa. Pada Gambar 14 terdapat hasil digitasi sampel taman RT.

- Taman halaman rumah. Berdasarkan master plan terdapat tiga kelompok segment. Dibagi menjadi 3 (tiga) bagian untuk memudahkan dalam menentukan wilayah sampel. Berdasarkan Peraturan Mentei Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008, kategori RTH pekarangan/ halaman rumah dibagi menjadi 3(tiga) yaitu pekarangan rumah besar, rumah sedang dan rumah kecil sehingga masing-masing bagian dipilih tiga sampel rumah. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan menutup mata lalu memilih lokasi contoh sampel pada layar komputer karena diharapkan sampel yang didapat adalah tiga kategori luas rumah. Sampel rumah yang didapat akan dibagi menjadi tiga kategori luas yaitu kategori rumah besar (

≥ tipe 90), rumah sedang (tipe 90-45) dan rumah kecil ( ≤ tipe 45).

Gambar 15. Penentuan sampel melalui layar monitor komputer

Gambar 16 adalah pembagian tapak menjadi tiga bagian untuk dapat menentukan lokasi sampel taman rumah. Titik biru pada gambar merupakan sampel yang telah dipilih.

- Koridor. Penghubung antar taman. Data koridor yang diambil berupa data jenis vegetasi yang berada di jalur hijau jalan dan jalur biru yang menghubungkan dengan antar RTH taman dan antara RTH taman dengan sumber di luar tapak.

¾ Peta Tata Guna Lahan

Peta tata guna lahan diperoleh dari master plan lalu dilakukan klasifikasi berdasarkan fungsi lanskap perumahan yaitu hunian, fasilitas umum, fasilitas sosial dan infrastruktur. Bukit Cimanggu City (BCC) membagi kawasannya menjadi empat yaitu hunian, fasilitas umum, infrastruktur dan lain-lain. Fasilitas umum terbagi menjadi RTH taman, area komersil, mesjid dan area rekreasi. Infrastruktur terbagi menjadi dua yaitu saluran drainase dan jalan sedangkan lain-lain terbagi menjadi kavling dan kebun. Diagram penggunaan lahan di kawasan Bukit Cimanggu City terdapat pada Gambar 17.

Gambar 17. Struktur penggunaan lahan Bukit Cimanggu City

3.4.2.3 Data Pendukung 1. Tanah

Data tanah berguna untuk mengetahui jenis tanah dan tingkat kesuburan tanah.

2. Iklim

Data iklim disusun berdasarkan kriteria kenyamanan manusia yang mempengaruhi yaitu suhu dan kelembaban.

Bukit Cimanggu City

Hunian Fasilitas Umum

RTH Taman Area komersil Area rekreasi Mesjid Infrastruktur Saluran drainase Jalan Lain-lain Kavling Kebun

3. Saluran Drainase

Data yang dibutuhkan adalah sistem/saluran drainase yang ada di sekitar tapak seperti saluran drainase primer dan sekunder seperti penyerapannya. Data hidrologi berguna dalam menentukan daerah-daerah yang dapat digunakan oleh burung untuk minum, mandi dan bermigrasi.

4. Data Satwa

Data satwa ditujukan pada penghuni kawasan perumahan Bukit Cimanggu City. Cara pengambilan data dilakukan dengan mengajukan wawancara kepada pengguna taman. Isi wawancara berkaitan dengan jenis burung yang pernah dilihat pengguna dalam RTH. Metode wawancara adalah sebagai berikut:

-Wawancara dilakukan kepada salah seorang penghuni di tiap taman sampel. - Menanyakan jenis burung yang pernah dilihat di dalam atau sekitar taman. - Menunjukan foto atau gambar jenis burung untuk memastikan benar atau tidaknya jenis burung yang disebutkan oleh narasumber.

Metode pengambilan sampel telah dijelaskan pada pengambilan data vegetasi. Selain dengan metode wawancara, dilakukan pendataan tanaman untuk mengetahui potensi burung yang ada di kawasan perumahan.

Dokumen terkait