• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengungkapan Implikatur Percakapan dari Enam Ujaran

institusi tempat mereka bekerja

ANALISIS DATA

4.1.3.1.3 Pengungkapan Implikatur Percakapan dari Enam Ujaran

di dalam Seri 1 oleh Informan 3

Hasil Wawancara dengan Informan 3 tentang Seri 1

Peneliti : “... Yang pertama ini adalah strip komik yang munculnya pada tanggal satu April. Kalau di sana satu April itu ada peristiwa apa mas ?”

Informan : “Satu April, seingat saya, dan sampai sekarang juga, April Fool.” Peneliti : “April Fool. OK.’

Informan : “’Guess what I just heard Charlie Brown. You have been selected Manager of the YearThe presentation will be made at Yankee Stadium, and you will ride onto the field in a hugeyellow convertible with that pretty little red-haired girl at your side.’ ‘Really ?’ ‘No ! AprilFool !! Ha ! Ha !

Ha ! Ha ! Ha ! Ha !’ ‘I can’t stand it.’ OK.”

Peneliti : “OK. Dalam hal ini, April Fool. Siapa yang membodohi siapa ?” Informan : “Siapa membodohi siapa ?! Lucy membodohi Charlie Brown.” Peneliti : “Apakah itu biasa terjadi ?”

Peneliti : “Karena ?”

Informan : “Karena Lucy selalu membodohi Charlie Brown dan Charlie Brown selalu dianggep orang bodoh.”

“... saya menganggap Lucy memang selalu membodohi e Charlie, apa, Charlie Brown atau Chuck. Nggak hanya April Fool day, gitu. Jadi e ini hanya, kalo menurut saya sih, hanya sebagai continuation, atau nggak, sambungan dari cerita-cerita sebelumnya.”

Peneliti : “Dan sebenarnya memang bahwa Lucy sifatnya seperti itu dan Chuck seperti itu ?”

Informan : “Iya memang sifatnya itu ...”

“... Karena memang e kejadian Lucy ini. Ada satu lagi kejadian main

baseball e main football. E Lucy kan selalu e, ‘Ayo, Chuck, ayo Charlie, e ayo kick the ball.’ ‘No I’m ging to do it. Kamu lie e, apa, you, you, you always

e, e pickup the ball again.’“ Peneliti : “Iya.”

Informan : “’No. Not this time, believe me, not this time.’ And he always ...” Peneliti : “Dan dia baru mau kalau diyakinkan oleh Lucy ?”

Informan : “Selalu dia akan begitu.”

Peneliti : “Kalau di Indonesia April Fool ini nggak, e populer nggak ?” Informan : “Saya sering liat, sering mengalami sejak kuliah. Ya, cukup populer.” Peneliti : “Tapi kenapa di Indonesia namanya April Mop ?”

Informan : “Saya nggak tau.”

(Lampiran V, Halaman 21--22)

Analisis Peneliti atas Hasil Pengungkapan Implikatur Percakapan dari Ujaran 1 – 6 oleh Informan 3

(1) Guess what I just heard Charlie Brown. You have been selectedManager of The Year” !

Menurut informan 3, implikatur percakapan dari ujaran 3 adalah Lucy van Pelt membodohi Charlie Brown pada saat April Fool.

Implikatur percakapan tersebut diperoleh informan 3 berdasarkan pengetahuannya tentang karakter Lucy van Pelt dan Charlie Brown dan tema yang kerap diangkat di dalam STP, yaitu Lucy van Pelt selalu membodohi Charlie Brown karena Lucy van Pelt selalu menganggap Charlie Brown bodoh. hal tersebut juga diperoleh

informan 3 berdasarkan pengetahuannya tentang peristiwa budaya

Amerika berupa April Fool, di mana seseorang biasanya membodohi orang lain.

Meskipun informan 3 mengetahui bahwa Lucy van Pelt membodohi Charlie Brown, ujaran 1 relevan dengan karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt serta tema yang yang kerap diangkat diangkat di dalam STP. Ujaran 1 juga relevan dengan situasi percakapan di dalam seri tersebut karena diujarkan pada saat April Fool. Kesimpulan tersebut diperoleh dari dialog berikut.

Peneliti : “OK. Dalam hal ini, April Fool. Siapa yang membodohi siapa ?” Informan : “Siapa membodohi siapa ?! Lucy membodohi Charlie Brown.” Peneliti : “Apakah itu biasa terjadi ?”

Informan : “Selalu.” Peneliti : “Karena ?”

Informan : “Karena Lucy selalu membodohi Charlie Brown dan Charlie Brown selalu dianggep orang bodoh.”

“...Lucy memang selalu membodohi e Charlie, apa, Charlie Brown atau Chuck. Nggak hanya April Fool day, gitu. Jadi e ini hanya, kalo menurut saya sih, hanya sebagai continuation, atau nggak, sambungan dari cerita-cerita sebelumnya.”

Peneliti : “Dan sebenarnya memang bahwa Lucy sifatnya seperti itu dan Chuck seperti itu ?”

Informan : “Iya memang sifatnya itu ...”

(2) The presentation will be made at Yankee Stadium, and you will ride onto the field in a huge yellow convertible with that pretty little red-haired girl at your side !

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 3 mengenai ujaran 2 karena ujaran 2 merupakan lanjutan dari ujaran 1.

(3) Really ?

Menurut informan 3, implikatur percakapan dari ujaran 4 adalah Charlie Brown mudah diyakinkan oleh Lucy van Pelt.

Implikatur percakapan tersebut diperoleh informan 3 berdasarkan pengetahuannya tentang karakter Charlie Brown yang selalu berhasil diyakinkan oleh Lucy van Pelt.

Sebagai contoh adalah pada saat mereka bermain bola sepak

(football), di mana Lucy van Pelt selalu berhasil membuat Charlie Brown percaya bahwa ia tidak akan mengambil bola ketika Charlie Brown akan menendangnya, padahal ia selalu melakukannya sehingga Charlie Brown selalu gagal menendang bola.

Ujaran 4 relevan dengan karakter Charlie Brown yang selalu berhasil diyakinkan oleh Lucy van Pelt. Kesimpulan tersebut diperoleh dari dialog berikut.

Informan : “... Karena memang e kejadian Lucy ini. Ada satu lagi kejadian main

baseball e main football. E Lucy kan selalu e, ‘Ayo, Chuck, ayo Charlie, e ayo kick the ball.’ ‘No I’m ging to do it. Kamu lie e, apa, you, you, you always

e, e pickup the ball again.’“ Peneliti : “Iya.”

Informan : “’No. Not this time, believe me, not this time.’ And he always ...” Peneliti : “Dan dia baru mau kalau diyakinkan oleh Lucy ?”

Informan : “Selalu dia akan begitu.”

(4) No ! April Fool !!

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 3 mengenai ujaran 4 karena ujaran 4 menunjukkan keberhasilan Lucy van Pelt membuat Charlie Brown percaya pada apa yang dikatakannya (ujaran 1 dan 2).

(5) Ha ! Ha ! Ha ! Ha ! Ha ! Ha !

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 3 mengenai ujaran 5 karena ujaran 5 merupakan lanjutan dari ujaran 4 yang menunjukkan keberhasilan Lucy van Pelt membuat Charlie Brown percaya pada apa yang dikatakannya (ujaran 1 dan 2).

(6) I can’t stand it

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 3 mengenai ujaran 6 karena ujaran 6 menunjukkan keberhasilan Lucy van Pelt membodohi Charlie Brown.

4.1.3.1.4 Pengungkapan Implikatur Percakapan dari Enam Ujaran

di dalam Seri 1 oleh Informan 4

Hasil Wawancara dengan Informan 4 tentang Seri 1

Peneliti : “... Yang pertama itu keliatan kan April Fool.” Informan : “Ada, ada, ada. Iya. OK, OK. OK.”

Peneliti : “Jadi ingat sama diri sendiri nggak ? Waktu dulu dikerjain ?” Informan : “Hahaha ...”

Peneliti : “See ? Maknanya apa dari kalimat-kalimat itu ? Menunjukkan apa sih, sebetulnya ?”

Informan : “E di satu sisi ya. Saya liat dari si Chucknya dulu ya. Chuck ini memang, apa, memang kalo saya kasi predikat dari saya, ini memang terbatas ini. Memang orangnya terbatas. Kemampuannya, IQ-nya lah pokoknya dia ...”

Peneliti : “Loser ?”

Informan : “Loser banget ! Artinya apa e dia nggak pernah, he never learn it, dari mistakes-nya. Jadi ...”

Peneliti : “Padahal dia orang paling tulus di, di komik ini ?”

Informan : ‘Ya, ya. Barangkali, barangkali ya, ketulusannya itu membuat dia tetep bodo, gitu. Berhadapan dengan ...”

“berhadapan orang itu terus kok dia nggak kapok ya ?” Peneliti : ‘Berkali-kali ?”

Informan : “Ya, mestinya liat Lucy tu dia mesti curiga. Tapi ...” Penelti : “Udah aware ?”

Informan : “Udah aware. Tapi dari beberapa komik yang sudah saya liat. Dia selalu kena lho.”

Peneliti : “Dia masih terbuai, gitu lho. Dengan bualan si Lucy.” Informan : “Lucy ! Mesti kena !”

Peneliti : “Dia lupa bahwa itu tanggal satu ?”

Informan : “Dan dia lupa itu siapa ! Kalo itu, Lucy itu, danger. Kalo dari segi karakter Lucynya ini e ini ya, antagonis juga ya. Artinya e seperti tukang melecehkan pria ...”

Peneliti : “Yang, yang April Fool ini apakah ...” Informan : “Yang April Fool ini ya ...”

Peneliti : “Kalo di, di di sana April Fool cuman itu ya identik dengan ...” Informan : “Ngerjain orang.”

Peneliti : “ngerjain. Kalo di sini nggak, nggak populer ya ?”

Informan : “Ya ada yang mencoba ya, ada yang mencoba ya Tapi nggak gigit kayanya.” Peneliti : “Tapi kalo di sana selalu, selalu ada ?”

Informan : “Saya, saya tidak tau. Di sana selalu ada sih ya.” Peneliti : “Selalu ada ya. Dalam artian, belum terlupakan ya ?” Informan : “Belum.”

Peneliti : “Masih kental di sana aroma April Fool tu orang udah siap-siap kali ya ? Pas tanggal satu, pas setiap tanggal satu pasti dikerjain, gitu ya ?”

Informan : “Ya, makanya, itunya juga, karena orang siap itu, bentuk ininya, bentuk, bentuk pengerjaannya, dalam tanda kutip itu, semakin hari semakin canggih, gitu, seperti ini, dalam artian ...

Peneliti : “Oya.”

Informan : “itu mereka improve karena ...”

Peneliti : “’Taun depan gua mesti begini nih biar dia kemakan,’ gitu ?’

Informan : “Yah. Kalo cuma menggunakan e baku mutu yang sama, jangan-jangan ...” Peneliti : “Mental ?”

Informan : “mental, iya kan. Ini, ini termasuk yang sophisticated ya. Saya nggak sangka bahwa, bahwa ini ujungnya seperti ini kan. Walaupun Ayu tadi udah kasih pengantar bahwa ini April Fool, tapi saya nggak sangka bahwa begini caranya, gitu.”

Informan : “Mungin kalo ... dari, apa, dari e aura yang saya tangkep mengenai

Peanuts ini. Tapi kalo saya salah, maaf ya ... Itu, itu yang saya tangkep lho. Bener enggaknya saya nggak tau. Bahwa ini lebih penonjolan watak masing-masing anggota Peanuts ini.”

(Lampiran V, Halaman 37--39)

Analisis Peneliti atas Hasil Pengungkapan Implikatur Percakapan dari Ujaran 1 – 6 oleh Informan 4

(1) Guess what I just heard Charlie Brown. You have been selectedManager of The Year” !

Menurut informan 4, implikatur percakapan dari ujaran 3 adalah

Charlie Brown selalu kena dikerjain oleh Lucy van Pelt pada saat April Fool.

Implikatur percakapan tersebut diperoleh informan 4 berdasarkan

pengetahuannya tentang karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt serta tema yang kerap diangkat di dalam STP.

Di dalam STP, Charlie Brown dikenal sebagai pecundang (loser) yang selalu kena dikerjain oleh Lucy van Pelt pada saat April Fool karena memiliki kemampuan dan kecerdasan yang terbatas, tidak pernah belajar dari kesalahannya, tulus, serta tidak pernah jera atau waspada ketika berhadapan dengan Lucy van Pelt yang selalu kena ngerjain Charlie Brown setiap tanggal 1 April. Sementara itu, Lucy van Pelt merupakan sosok antagonis yang senang melecehkan pria.

Selain itu, hal tersebut diperoleh informan 3 berdasarkan pengetahuannya tentang peristiwa budaya Amerika berupa April Fool, di mana seseorang biasanya ngerjain orang lain.

Meskipun informan 4 mengetahui bahwa Lucy van Pelt ngerjain Charlie Brown, ujaran 1 relevan dengan karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt serta tema yang kerap diangkat di dalam STP. Ujaran 1 juga relevan dengan situasi percakapan di dalam seri tersebut karena diujarkan pada saat April Fool. Kesimpulan tersebut diperoleh dari dialog berikut.

Informan : “... Chuck ini memang, apa, memang kalo saya kasi predikat dari saya, ini memang terbatas ini. Memang orangnya terbatas. Kemampuannya,

IQ-nya lah pokoknya dia ...” Peneliti : “Loser ?”

Informan : “Loser banget ! Artinya apa e dia nggak pernah, he never learn it, dari mistakes-nya. Jadi ...”

“berhadapan orang itu terus kok dia nggak kapok ya ?” Peneliti : ‘Berkali-kali ?”

Informan : “Ya, mestinya liat Lucy tu dia mesti curiga. Tapi ...” Penelti : “Udah aware ?”

Informan : “Udah aware. Tapi dari beberapa komik yang sudah saya liat. Dia selalu kena lho.”

Peneliti : “Dia masih terbuai, gitu lho. Dengan bualan si Lucy.” Informan : “Lucy ! Mesti kena !”

Peneliti : “Dia lupa bahwa itu tanggal satu ?”

Informan : “Dan dia lupa itu siapa ! Kalo itu, Lucy itu, danger. Kalo dari segi karakter Lucynya ini e ini ya, antagonis juga ya. Artinya e seperti tukang melecehkan pria ...”

(2) The presentation will be made at Yankee Stadium, and you will ride onto the field in a huge yellow convertible with that pretty little red-haired girl at your side !

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 4 mengenai ujaran 2 karena ujaran 2 merupakan lanjutan dari ujaran 1.

(3) Really ?

Menurut informan 4, implikatur dari ujaran 3 adalah Charlie Brown kena dikerjain oleh Lucy van Pelt.

Implikatur percakapan tersebut diperoleh informan 4 berdasarkan pengetahuannya tentang karakter Charlie Brown dan tema yang kerap diangkat di dalam STP.

Ujaran 3 relevan dengan karakter Charlie Brown, tema yang

kerap diangkat di dalam STP, dan situasi percakapan di dalam seri tersebut karena ujaran tersebut menunjukkan bahwa Charlie Brown kena dikerjain oleh Lucy van Pelt karena ketulusannya yang membuat ia tetap bodoh sehingga selalu kena dikerjain oleh Lucy van Pelt. Ujaran 3 menunjukkan bahwa Charlie Brown terbuai oleh bualan Lucy van Pelt. Kesimpulan tersebut diperoleh dari dialog pada analisis ujaran 1.

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 4 mengenai ujaran 4

karena ujaran 4 menunjukkan keberhasilan Lucy van Pelt ngerjain Charlie Brown, di mana Charlie Brown terbuai oleh bualannya (ujaran 1 dan 2).

(5) Ha ! Ha ! Ha ! Ha ! Ha ! Ha !

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 4 mengenai ujaran 5 karena ujaran 5 merupakan lanjutan dari ujaran 4 yang menunjukkan keberhasilan Lucy van Pelt ngerjain Charlie Brown, di mana Charlie Brown terbuai oleh bualannya (ujaran 1 dan 2).

(6) I can’t stand it

Hal yang sama diungkapkan oleh informan 4 mengenai ujaran 6 karena ujaran 6 menunjukkan keberhasilan Lucy van Pelt ngerjain Charlie Brown.

Simpulan atas Hasil Pengungkapan Implikatur Percakapan dari Enam Ujaran di dalam Seri 1 oleh Keempat Informan.

Ujaran 1 dan 2

Secara garis besar, implikatur percakapan yang diungkapkan oleh keempat informan dari ujaran 1 yang dilanjutkan dengan ujaran 2 adalah Charlie Brown diperdaya (dikerjain) oleh Lucy van Pelt.

Pada umumnya, hal tersebut mereka peroleh berdasarkan pengetahuan mereka tentang peristiwa budaya Amerika berupa

April Fool, di mana setiap tanggal 1 April seseorang lazimnya memperdaya orang lain, misalnya dengan berbohong, membodohi (make a fool), atau membual.

Hal tersebut juga mereka peroleh berdasaran pengetahuan

mereka tentang karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt serta tema yang kerap diangkat di dalam STP. Di dalam STP, Charlie Brown dikenal sebagai pecundang (loser) yang selalu gagal dalam melakukan segala hal, sedangkan Lucy van Pelt dikenal sebagai jawara yang selalu berhasil melakukan segala hal meskipun dengan cara yang licik.

Secara khusus, informan 3 mengungkapkan satu dari dua belas tema yang kerap diangkat di dalam STP, seperti dijelaskan pada

Lampiran I (halaman 22), yaitu kegagalan Charlie Brown menendang bola sepak yang selalu diambil oleh Lucy van Pelt begitu Charlie Brown akan menendangnya.

Relevansi ujaran 1 dan 2 di dalam situasi percakapan tersebut pada umumnya dihubungkan dengan karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt, tema yang kerap diangkat di dalam STP, serta peristiwa budaya Amerika berupa April Fool.

Ujaran 3

Secara garis besar, implikatur percakapan yang diungkapkan oleh keempat informan dari ujaran 3 adalah Charlie Brown mudah dibodohi oleh Lucy van Pelt.

Seperti analisis ujaran 1 dan 2, pada umumnya, hal tersebut mereka peroleh berdasarkan pengetahuan mereka tentang peristiwa budaya Amerika berupa April Fool (ngerjain orang), karakter Charlie Brown (mudah dibodohi) dan karakter Lucy van Pelt (senang membodohi), serta tema yang kerap diangkat di dalam STP (Lucy van Pelt selalu membodohi Charlie Brown).

Secara khusus, informan 3 menyatakan bahwa Charlie Brown

mudah diyakinkan oleh Lucy van Pelt berdasarkan pengetahuannya tentang tema “menandang bola sepak” (kicking the football) sebagai tema yang selalu muncul di dalam STP (lihat Lampiran I, halaman 22).

Seperti analisis ujaran 1 dan 2, relevansi ujaran 3 di dalam situasi percakapan tersebut pada umumnya dihubungkan dengan karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt, tema yang kerap diangkat di dalam STP, serta peristiwa budaya Amerika berupa April Fool.

Ujaran 4 dan 5

Secara garis besar, implikatur percakapan yang diungkapkan oleh keempat informan dari ujaran 4 yang dilanjutkan dengan ujaran 5 adalah Lucy van Pelt menunjukkan keberhasilannya memperdaya (ngerjain) Charlie Brown.

Seperti analisis ujaran 1, 2, dan 3, pada umumnya, hal tersebut mereka peroleh berdasarkan pengetahuan mereka tentang

peristiwa budaya Amerika berupa April Fool, karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt, serta tema yang kerap diangkat di dalam STP.

Secara khusus, informan 1 menyatakan bahwa ujaran 4 lazimnya diujarkan seseorang yang memperdaya orang lain pada saat April Fool karena ia tidak tega melihat wajah orang yang ia perdaya. Walaupun demikian, implikatur percakapan dari ujaran 4, yaitu Lucy van Pelt tidak tega melihat wajah Charlie Brown yang ia perdaya,

bertentangan dengan implikatur dari tawa Lucy van Pelt (ujaran 5), yaitu Lucy van Pelt sangat tega memperdaya Charlie Brown karena ia tertawa terbahak-bahak setelah berhasil memperdaya Charlie Brown.

Adanya pertentangan karakter yang menurut informan 1 dimiliki

oleh Lucy van Pelt (‘tidak tega’ pada ujaran 4 dan ‘tega’ pada ujaran 5) menunjukkan bahwa informan 1 tidak memahami karakter Lucy van Pelt yang dikenal sebagai tokoh yang selalu tega memperdaya tokoh lain, termasuk Schroeder, tokoh yang selalu dipujanya.

Selain informan 1, secara khusus informan 2 menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Lucy van Pelt kepada Charlie Brown merupakan sebuah cara yang kejam untuk menunjukkan kebodohan seseorang

(membuktikan bahwa Charlie Brown benar-benar bodoh).

Seperti analisis ujaran 1, 2, dan 3, relevansi ujaran 3 di dalam situasi percakapan tersebut pada umumnya dihubungkan dengan karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt, tema yang kerap diangkat di dalam STP, serta peristiwa budaya Amerika berupa April Fool.

Ujaran 6

Secara garis besar, implikatur percakapan yang diungkapkan

oleh keempat informan dari ujaran 6 adalah ujaran tersebut menunjukkan keberhasilan Lucy van Pelt memperdaya (ngerjain) Charlie Brown.

Seperti analisis ujaran 1, 2, 3, 4, dan 5, pada umumnya, hal tersebut mereka peroleh berdasarkan pengetahuan mereka tentang peristiwa budaya Amerika berupa April Fool, karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt, serta tema yang kerap diangkat di dalam STP.

Secara khusus, informan 1 menyatakan bahwa ujaran 6

menunjukkan kebencian Charlie Brown kepada Lucy van Pelt dan perlakuan buruknya pada Charlie Brown karena Charlie Brown tidak dapat berbuat apa-apa untuk mengatasi nasib malangnya tersebut.

Analisis tersebut sesuai dengan karakter Charlie Brown

di dalam STP, yang selalu pasrah setiap kali menerima perlakuan buruk dari Lucy van Pelt.

Selain informan 1, secara khusus informan 2 menyatakan bahwa ujaran 6 menunjukkan kebesaran hati Charlie Brown menerima perlakukan buruk dari Lucy van Pelt. Hal tersebut disimpulkan informan 2 dari pernyataan peneliti tentang seri 1 yang ditujukan agar pembaca yang mengalami nasib yang sama dengan Charlie Brown

dapat menertawakan diri sendiri.

Hal tersebut diperoleh informan 2 berdasarkan pengetahuannya tentang jargon yang dikemukakan oleh Kelik Pelipur Lara, seorang komedian Indonesia, di dalam sebuah acara televisi berjudul “Republik BBM”, yaitu “Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menertawakan diri sendiri.”

Walaupun demikian, meskipun karakter Charlie Brown di dalam

STP dapat menerima kegagalannya dengan besar hati, analisis tersebut kurang sesuai dengan situasi percakapan di dalam seri 1 karena Charlie Brown tidak menertawakan kebodohannya. Justru Lucy van Pelt lah yang menertawakan kebodohan Charlie Brown, di mana hal tersebut dipandang oleh informan 2 sebagai sebuah cara yang kejam untuk membuktikan kebodohan Charlie Brown.

Seperti analisis ujaran 1, 2, 3, 4 dan 5, relevansi ujaran 3 di dalam

situasi percakapan tersebut pada umumnya dihubungkan dengan karakter Charlie Brown dan Lucy van Pelt, tema yang kerap diangkat di dalam STP, serta peristiwa budaya Amerika berupa April Fool.

4.1.3.2 Seri 2 (Independence Day)

Empat Ujaran di dalam Seri 2

Snoopy (7) Hmm

(8) As long as this is going to be A Fourth of July speech, I think I should slip in a few digs about dogs not being allowed to vote. We can be drafted into the army,

but we can’t vote

(9) Then I’ll tell my latest anti-cat joke.The dog audience will love this one. Hee Hee Hee Hee Hee Hee !

(10) I have the world’s largest collection of anti-cat jokes !