• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

B. Data, Analisis data dan pembahasan soal Pretest

3. Pengungkapan pemahaman siswa berdasarkan pretest dan wawancara untuk masing-masing konsep.untuk masing-masing konsep

Dari hasil pretest diatas diketahui ada 7 soal yang mempunyai skor jawaban sangat rendah yaitu soal nomor 3, 5, 6, 7, 10. 14, 18. Wawancara difokuskan pada soal yang persentase jawaban sangat rendah, dan dipilih enam siswa yang tidak bisa menjawab soal-soal tersebut. Keenam siswa itu adalah sebagai berikut :

a. Siswa kode 20 dengan perolehan skor pretest 24%

b. Siswa kode 16 dengan perolehan skor pretest 11 %

c. Siswa kode 3 dengan peroleh skor pretest 24 %

d. Siswa kode 2 dengan perolehan skor pretest 27 %

e. Siswa kode 4 dengan perolehan skor pretest 27%.

f. Siswa kode 10 dengan perolehan skor pretest 24 %.

a. Pemahaman Siswa Mengenai Arus Listrik

Soal-soal yang berhubungan dengan konsep arus listrik adalah soal no

1, 2, 3, 4, 5. Soal no 1 mau mengungkapkan syarat terjadinya arus listrik. Soal tersebut dipaparkan gambar rangkaian dengan komponen-komponen listrik yang nyata berupa baterei, lampu dan kabel penghubung. Pada soal tersebut siswa diminta untuk memilih dari kelima rangkaian, rangkaian mana yang lampunya bisa menyala. Terdapat 23 siswa yang menjawab benar tetapi dengan alasan yang tidak tepat dan menebak seperti yang terungkap dari wawancara siswa no kode 2 berikut ini:

P: Apa yang menyebabkan lampu bisa menyala? S: Karena ada setrum.

P: setrum itu maksudnya apa S: maksudnya listrik dari PLN

P:Supaya lampu bisa menyala harus ada apa? S: aliran listrik

P: aliran listrik itu apa? S: Listrik yang mengalir

P: Aliran listrik mengalir dari mana ke mana

S: dari mana ya ?misalnya ada kabel trus mengalirnya lewat kabel P:lewat kabel terus ke mana?

S: ke lampu

P: pada soal no 1(sambil menunjukkan soal no 1) kamu memilih yang mana? S: Rangkaian a.

P:alasannya?

Soal no 2 ditanyakan mengenai hubungan antara muatan yaitu elektron yang mengalir melalui kawat penampang dengan kuat arus. Persentase skor jawaban siswa adalah 62 %. Ini merupakan salah satu dari dua soal yang mempunyai persentase sedang/cukup. Sebagian kurang memahami hubungan antara kuat arus dan muatan I=Q/t. Siswa yang menjawab benar kebanyakan hanya menebak dan ragu-ragu dengan jawabannya.

Soal no 3 siswa diminta untuk menyatakan pengertiannya mengenai kuat arus. Dari 26 siswa hanya 7 orang yang menjawab benar dan persentasi skor soal 27 %. Masalah utama yang muncul dalam soal ini adalah karena siswa tidak memahami bahwa muatan listrik yang melewati kawat penampang tiap satuan waktu.

Soal no 4 ditanyakan mengenai aliran muatan listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian. Kebanyakan siswa belum memahami bahwa arus listrik mengalir dari titik yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah atau dari kutub positif baterei ke kutub negatif baterei. Ada siswa yang memahami bahwa semua arus mengalir dan berpusat pada lampu seperti terungkap pada siswa no kode 4 berikut ini:

P: arus listrik itu apa to

S: arus yang mengalir dalam listrik P: mengalirnya dari mana ke mana? S: Dari PLN ke rumah-rumah.

P: o gitu..misalnya ada komponen komponen listrik yaitu baterei, lampu dan kabel yang dirangkai(digambar rangkaiannya), arus mengalir dari mana ke mana?

S: Dari positif

P:Dari positif ke mana?

S: Dari positif ke lampu terus dari negatif(ditunjukkan gambar) ke lampu. Pada soal no 5 ditemukan miskonsepsi pada siswa. Hal ini terlihat dari persentase skor jawaban sebesar 27 %. Selain itu dari tingkat keyakinan siswa, kebanyakan siswa mengatakan sangat yakin bahwa titik yang lebih dahulu dialiri arus/lebih dekat kutub positif mempunyai kuat arus yang lebih besar. Hal ini juga terungkap dari wawancara seperti pada siswa no kode 20

P: kuat arus di titik X dan Y sama gak? S: beda.

P: kenapa beda

S: Titik X kan lebih dekat dengan kutub positif maka kuat arus lebih besar di titik X

P: o…jadi besarnya kuat arus di pengaruhi oleh jarak juga ya? S: hmm….ya

P: semakin jauh dari kutub positif semakin kecil? S: ya

b. Pemahaman Siswa Mengenai Beda Potensial dan Hukum Ohm

Soal-soal no 6, 7, 8 dan 9 merupakan soal yang berhubungan dengan konsep beda potensial dan hukum Ohm. Soal no 6 ditanyakan mengenai dua titik yang mempunyai nilai potensialnya sama apakah ada arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?persentase skor yang didapatkan hanya sebesar 14 %. Hampir semua siswa tidak memahami bahwa kalau tidak ada perbedaan nilai potensial

dari dua titik berarti tidak ada beda potensial dengan demikian tidak ada arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut. Ketidaktahuan siswa atas konsep tersebut diatas juga menyebabkan siswa tidak bisa menulis pengertian beda potensial pada soal no 7. Persentase skor no 7 merupakan persentase yang paling rendah yaitu 10 %.

No 8 dan no 9 siswa ditanyakan mengenai hubungan antara beda potensial dengan arus listrik. Dalam Hukum Ohm berlaku bahwa arus listrik yang mengalir pada penghantar sebanding dengan tegangannya, sehingga kalau V brubah-ubah I juga berubah-ubah Siswa hanya melihat kalau tegangan lebi besar maka arus juga besar. Sebagian siswa bisa menjawab benar tetapi alasannya tidak tepat dan menebak maka persentase skor yang didapatkan pada no 8 hanya sebesar 56 % dan pada no 9 persentase skor sebesar 48 %.

c. Pemahaman siswa mengenai Hukum I Kirchoff

Soal-soal yang berhubungan dengan Hukum I Kirchhoff adalah soal no 10, 11, dan 12. Kebanyakan siswa tidak memahami hukum I Kirchhoff bahwa

jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu.

ΣImasuk=ΣIkeuar.

Hal ini terlihat pada soal no 10 yang hanya memperoleh prosentase skor 27 % dan hanya 5 orang menjawab benar dengan alasan benar. Pada soal no 11, 23 siswa bisa menjawab benar, namun hanya 12 siswa yang menjawab benar dengan alasan

benar, sedangkan 11 siswa menjawab benar dengan alasan tidak tepat dan menebak. persentase skor yang diperoleh sebesar 67 %. Pada soal no 12 siswa diminta untuk menulis persamaan yang menyatakan hubungan antara arus-arus di suatu titik. Dari 26 siswa, 15 siswa yang bisa menjawab benar dengan persentase skor 58 %

d. Pemahaman Siswa Mengenai Rangkaian Seri Hambatan Listrik.

Soal yang berhubungan dengan rangkaian seri hambatan listrik adalah soal no 13, 14, 15. Kebanyakan siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal no 13 dan 14. Soal no 13 ditanya mengenai intensitas cahaya dua bola lampu indentik yang terangkai seri. Dua bola lampu yang dirangkai seri arus yang melalui kedua lampu sama besar dan bola lampu indentik maka daya P = I2 R yang sama di hantar ke kedua bola lampu itu dan kedua bola lampu itu akan menyala sama terang. Siswa memahami bahwa kalau ada dua atau lebih lampu dirangkai seri, lampu yang paling dekat dengan sumber arus nyalanya lebih terang dari lampu yang lain. Menurut siswa arus lebih banyak diserap oleh lampu tersebut sehingga arus yang ke lampu lain merupakan arus yang tersisa. Hal ini juga terlihat dari hasil wawancara siswa no kode 3 berikut ini:

P: sekarang, kita lihat soal no 13, mana yang lebih besar kuat arusnya M atau N S: M

P: kenapa

S: karena lampu M lebih dekat kutub positif P: mana yang nyalanya lebih terang? S: M

P: kenapa M?

S: seperti tadi, lampu M lebih dekat kutub positif

P:Menurut kamu terang redupnya lampu dipengaruhi oleh apa? S: oleh arus

P: Arus saja atau ada yang lain?

S: arus saja,kalau lampu yang arus masuk duluan mempunyai cahayanya lebih terang

P: Dalam soal dikatakan dua bola lampu memiliki hambatan yang sama, berarti hambatan punya pengaruh gak?

S: gak ada pengaruhnya. P: kenapa?

S:karena hambatan sama

Persentase skor jawaban siswa no 13 sebesar 35 %,

Soal no 14 ditanyakan mengenai kuat arus pada kedua lampu yang disusun seri. Dari hasil pretest diketahui bahwa kebanyakan siswa mengalami miskonsepsi dan hanya 10 siswa bisa menjawab dengan benar walaupun pemahamannya masih sangat sederhana. Siswa memahami dengan sangat yakin bahwa lampu yang lebih dahulu dialiri arus atau yang lebih dekat kutub positif mempunyai kuat arus yang lebih besar. Hal ini juga nampak dalam wawancara seperti yang diungkapkan oleh siswa no kode 10 berikut ini:

P: Pada soal no 13 antara lampu M dan N bagaimana kuat arus pada kedua lampu tersebut, sama atau tidak?

S: Tidak,

P: mana yang lebih besar

P:Kenapa?

S: Karena lampu M lebih dekat dengan kutub positif dan arus listrik lebih dahulu masuk ke lampu M makanya kuat arus lebih besar di lampu M

Persentase skor yang dicapai sebesar 27 %,

Soal no 15 diminta untuk menentukan nyala atau hidup 3 buah lampu yang disusun seri dan masing-masing dilengkapi saklar sementara satu saklar di putuskan. Delapan siswa memahami bahwa dalam rangkaian seri jika satu saklar diputuskan maka yang lain tidak teraliri arus listrik, sembilan siswa memahami kalau lampu 1 mati berarti lampu lain bisa menyala. Sementara 5 siswa lain belum memahami istilah saklar dibuka dan ditutup, mereka mengatakan bahwa kalau saklar dibuka berarti lampu hidup. Persentase skor yang di peroleh sebesar 36 %.

e. Pemahaman Siswa Mengenai Susunan Paralel hambatan Listrik

Soal-soal yang menguji pemahaman siswa mengenai konsep susunan paralel hambatan listrik yaitu soal no 16 dan 17. Pada soal no 16 persentase skor siswa mencapai 50 %, dan soal no 17 mencapai 54 %. Sebagian siswa tidak memahami istilah saklar dibuka dan ditutup seperti pada no 15, sehingga kalau saklar dibuka berarti lampu menyala.

f. Pemahaman siswa Mengenai Susunan Gabungan Seri Paralel hambatan Listrik

Soal no 18,19, 20 ditanyakan mengenai susunan gabungan seri-parlel hambatan listrik. Pada soal no 18 siswa ditanyakan mengenai perbedaan

intensitas cahaya antara lampu yang disusun seri dan lampu yang disusun paralel. Sebanyak 18 siswa yang mengatakan bahwa yang lebih terang adalah lampu yang disusun seri karena arusnya tidak terbagi sedangkan yang tersusun paralel arusnya terbagi sehingga nyalanya kurang terang.

No 19 ditanyakan mengenai perbandingan intensitas cahaya sebuah lampu yang dihubungkan dengan dua lampu yang tersusun paralel. Beberapa siswa memahami bahwa kalau hambatannya sama baik seri maupun paralel maka nyalanya sama terang.

Sedangkan soal no 20 ditanyakan mengenai perbandingan kuat arus pada sebuah hambatan yang diparalelkan dengan dua hambatan yang tersusun seri. Kebanyakan siswa memahami bahwa karena hambatannya sama maka kuat arus juga sama.